250 likes | 855 Views
SELAMAT DATANG DI ACARA ACARA IBADAH. PROFESOR ATHEIS DI USC. Tujuan utama kelasnya selama semester berjalan adalah berusaha membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada.
E N D
Tujuan utama kelasnya selama semester berjalan adalah berusaha membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada.
Para mahasiswanya selalu takut untuk berargumentasi dengan dia karena logikanya yang sangat masuk akal. Setiap kelas terakhir Ia selalu menantang para mahasiswa
seorang mahasiswa muda mendaftarkan diri pada kelas profesor tsb. Ia adalah seorang Kristen yang setia dan sudah mendengar cerita tentang bakal profesornya.
Profesor tersebut berkata, “Bila ada diantara anda yang masih percaya pada Tuhan, silahkan berdiri.”
Profesor dan 300 orang mahasiswanya terkejut melihat seorang mahasiswa muda yang berdiri di bagian belakang kelas.
“Anda bodoh !!! Bila Tuhan benar-benar ada Ia akan mampu mencegah kapur ini pecah saat menyentuh lantai!” Tapi saat ia melepaskannya, kapur tersebut terlepas dari jarinya dan masuk kelengan bajunya, meluncur terus ke celananya melewati kakinya hingga ke sepatunya. Saat menyentuh lantai kapur tersebut tidak pecah.
Kesombongan profesor luluh saat ia melihat kapur tersebut. Ia menatap mahasiswa muda tadi dan segera lari dari ruangan kuliah.
Mahasiswa yang berdiri tadi, berjalan ke depan kelas dan berbagi iman tentang Yesus selama 30 menit. 300 Mahasiswa bertahan dan mendengarkan kesaksiaannya.
Amsal 16:18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. (ATB) Kesombongan mengakibatkan kehancuran; keangkuhan mengakibatkan keruntuhan. (BIS)
Hal-Hal yang sering membuat orang menjadi Angkuh dan Arogan 1. Memiliki sesuatu yang lebih dari pada yang orang lain miliki • Ilmu atau Pengetahuan • Harta Kekayaan • Kekuasaan • Fisik
Hal-Hal yang sering membuat orang menjadi Angkuh dan Arogan 2. Menggapai Kesuksesan “Success can lead to arrogance. When we are arrogant, we quit listening. When we quit listening, we stop changing.”
Hal-Hal yang sering membuat orang menjadi Angkuh dan Arogan • Telah melakukan perbuatan amal baik • Memberikan sumbangan ke gereja • Merasa berdoa dan baca Alkitab lebih banyak dari orang lain
Sikap yang Menempel dalam diri orang Sombong 1. Self Centre
Self Centre terdapat dalam diri Lucifer • Pempimpin seluruh malaikat, • Cantik dan penuh Hikmat (Yehezkiel 28:15-18) • Menjadi sombong karena apa yang ia miliki • Memuji diri • Siapakah setannya Lucifer?
Sikap yang Menempel dalam diri orang Sombong 2. Merendahkan Orang Lain • Apapun yang orang lain buat selalu salah atau kurang di matanya • Menganggap orang lain tidak ada apa-apanya
Goliat VS Daud • Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?” • Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.“
Sikap yang Menempel dalam diri orang Sombong 3. Meremehkan TUHAN Raja Nebukadnezar (Daniel 4) Ulangan 8:14 jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, .....,
Khotbah di atas Bukit Bab 2 alinea ke 7 Kesombongan membuat seseorang merasa tidak memerlukan ALLAH, dan menutup pintu hati mereka terhadap Kristus dan menolak berkat-berkat yang tak terbatas yang ALLAH ingin berikan kepadanya. Orang yang sombong tidak mempunyai ruang bagi Yesus dalam hatinya.
Perumpamaan TUHAN YESUS hal. 108 Tidak ada perkara yang begitu menyakitkan hati ALLAH, dan begitu berbahaya kepada jiwa manusia, kecuali sifat KEANGKUHAN dan MERASA DIRI KUAT. Dari semua dosa-dosa inilah dosa yang paling tidak berpengharapan dan paling susah diperbaiki.
I Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
Yeremia 9:24,23 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai,...”