330 likes | 1.19k Views
EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA. oleh: Rahmat Hidayat. Pengertian ejaan. Pengertian khusus Perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata, atau kalimat. Pengertian umum
E N D
EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA oleh: Rahmat Hidayat
Pengertian ejaan • Pengertian khusus Perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata, atau kalimat. • Pengertian umum Keseluruhan ketentuan perlambangan bunyi bahasa (termasuk pemisahan dan penggabungannya) yang dilengkapi dengan tanda baca.
Fungsi Ejaan Fungsi Khusus • Ejaan berfungsi untuk memudahkan pembaca memahami informasi tertulis. Fungsi Umum • Sebagai pedoman penulisan Bahasa Indonesia • Sebagai landasan pembakuan tata bahasa, landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta sebagai filter masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam Bahasa Indonesia.
Latihan Identifikasilah penulisan berikut kemudian bedakan mana yang benar (sesuai EYD) dan mana yang salah (tidak sesuai EYD) !
Bentuk di- • Bentuk di- ditulis serangkai apabila diikuti kata verba atau kata kerja (di- sebagai awalan yang membentuk kata kerja pasif) • Bentuk di- ditulis tidak serangkai dengan kata yang mengikutinya apabila di- diikuti kata nomina atau kata benda (di- sebagai kata depan)
Pengecualian bentuk di- • Bentuk di samping dan disamping berbeda • di samping bermakna ‘di sebelah’, sedangkan disamping bermakna ‘selain’ atau ‘kecuali’ Contoh: • Dia berdiri di samping pintu. • Disamping menjadi guru, Anton juga menjadi tukang ojek.
Bentuk ke- • Bentuk ke- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya apabila diikuti kata numeralia atau kata bilangan. • Bentuk ke- ditulis tidak serangkai dengan kata yang mengikutinya jika ke- tersebut sebagai kata depan.
Pengecualian bentuk ke- • Bentuk keluar dan ke luar berbeda • ke- ditulis tidak serangkai pada ke luar apabila merupakan lawan dari ke dalam. • Hati-hati dengan kata yang diawali ke- tetapi bukan merupakan awalan maupun kata depan Contoh: • Meski baru saja masuk ke dalam kelas, Andi langsung meminta izin ke luar. • Bentuk ke- bukan merupakan awalan maupun kata depan: ketua, kemari, keluar, kekasih, kehendak
Bentuk pun • Bentuk pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahulinya apabila pun tersebut sudah merupakan satu kesatuan dengan bentuk kebahasaan. • Bentuk pun ditulis tidak serangkai dengan kata yang mengawalinya apabila berfungsi menyangatkan.
Contoh penulisan pun • Jangankan memakannya, menyentuh pun aku tidak sudi. • Walau bagaimanapun dia tetap ayah kandungku.
Bentuk kata gabung yang salah satu bagiannya tidak dapat berdiri sendiri • Bentuk kata seperti ini ditulis serangkai Contoh: • Ekstrakurikuler tunawisma • Antarkota peribahasa • Semifinal padahal • Pascasarjana bilamana • Apabila mahasiswa • Manakala prasejarah
Bentuk kata gabung yang kaitan/ hubungannya tidak erat • Bentuk kata seperti ini ditulis tidak serangkai • Apabila mendapatkan awalan maka hanya akan melekat pada unsur pertama saja • Ditulis serangkai apabila mendapatkan imbuhan awalan dan akhiran Contoh: • tanggung jawab • kerja sama • daya guna • garis bawah • jungkir balik • Putar balik
Contoh: • bertanggung jawab • dipertanggungjawabkan • Diputar balik • diputarbalikan