10 likes | 218 Views
swasta yang kurang lebih berjalan 10 tahun terakhir ini hadir menemani keluarga dan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat mengisyaratkan tingginya hubungan masyarakat dengan televisi. Data empiris juga menunjukkan bahwa masyarakat
E N D
swasta yang kurang lebih berjalan 10 tahun terakhir ini hadir menemani keluarga dan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat mengisyaratkan tingginya hubungan masyarakat dengan televisi. Data empiris juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia dibanding negara-negara lainnya paling tinggi dalam menghabiskan waktunya menonton di depan televisi yakm kurang lebih 3,7 jam kemudian disusul Philipina 3,5 jam; Hongkong 3,1 jam; Singapura 2,4 jam; Malaysia dan Korea Selatan 2,2 jam serta Thailand 1,9 jam (Majalah Swasembada No 07/xi/0ktober 1995). Sehingga tidak mengherankan jika televisi sangatlah populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu kepopuleran televisi yang memang disenangi oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia karena kelebihan media massa ini yakni pemirsa karena sifatnya yang audio visual di mana dalam penerimaan pesan-pesannya tidak menuntut pemirsanya mempunyai kemampuan tertentu seperti media cetak yang menuntut pembacanya mempunyai kemampuan membaca (Handayani, 1995). Dibandingkan dengan radio yang seolah-olah hanya berfungsi sebagai media sambil lalu yang digunakan sebagai teman memasak, membaca maupun * berkendaraan. Maka tidak heran jika sekarang televisi seakan-akan berdiri sebagai penguasa dan pengendali peradaban manusia. Padahal televisi itu hanyalah sebuah kotak mati yang berisi ornamen kaca dan elemen elektronik » "ajaib". Namun harus diingat bahwa ia mampu menampilkan gambar dan suara serta membuat penontonnya menatap tidak berkedip. Kebanyakan pengguna televisi memang tidak sadar akan hal tersebut. Dalam banyak rumah, menyalakan televisi merupakan kegiatan rutin televisi sering baru dimatikan jika seluruh