70 likes | 280 Views
Mikro Subyektif. On Being Mental Ill. Dikemukakan oleh Thomas J. Scheff (1966) Merupakan pengembangan teori dari teori Labeling oleh Tannenbaum (1938).
E N D
On Being Mental Ill • Dikemukakan oleh Thomas J. Scheff (1966) • Merupakan pengembangan teori dari teori Labeling oleh Tannenbaum (1938). • Scheff mengawali teorinya dengan menolak anggapan bahwa orang yang sakit mental sebagai dampak dari penyimpangan kepribadian ataupun pengaruh genetis. • Scheff berpendapat bahwa, apa yang secara tradisional diketahui sebagai gejala-gejala sakit mental sebenarnya tidak dapat dikelompokkan dalam kategori menyimpang, • Karena masyarakat tidak membuat/memberikan label yang jelas kepada gejala sakit mental, kemudian kita menganggap mereka sebagai sesuatu yang “asing”, “aneh”, “ganjil,” dan gangguan psikologikal. • Scheff menggunakan kata: residual deviance, “residual” diartikan sebagai “apa yang ditinggalkan”
On Being... Terdapat dua konsep bila ingin melihat gejala-gejala psikiatri dari sudut pandang sosiologi: • Melanggar aturan, yaitu suatu perilaku yang bertentangan atau melanggar aturan (norma) kelompok, • Menyimpang
On Being... • “gejala-gejala” sakit mental dikonstruksikan untuk yang melanggar norma-norma sosial. • Sebagian besar pelanggaran norma tidak disebabkan oleh si pelanggar yang sakit mental, tapi ‘dikenakan’ sebagai: sakit pikiran, terbuang, pendosa, kriminal, pengganggu, dimana semua itu terikat/melekat kepada pelanggar norma. • “penyimpangan” dapat berguna sebagai alat ukur kualitas respon masyarakat terhadap suatu perilaku (tindakan).
Proposisi Scheff • Residual deviance muncul dari sumber-sumber fundamental yang beragam, • Umumnya treat terhadap yang sakit mental, perlakuan terhadap residual deviance tidak tercatat, padahal lebih banyak, • Sebagian besar residual deviance adalah “diingkari” dan sementara • Pemberian stereotype terhadap sakit mental dipelajari, bahkan sejak anak-anak • Stereotype “gila” terus tertanam, melekat, dalam interaksi sosial lazimnya, • Pelabelan menyimpang mungkin saja berupa pemberian “hadiah” atas memerankan stereotype aturan-aturan penyimpangan • Pelabelan menyimpang adalah “hukuman” ketika kembali kr aturan konvensional, • Krisis terjadi ketika masyarakat umum juga melabelnya, sehingga sugesti sebagai seorang yang menyimpang sangat tinggi, dan mungkin menerima aturan main yang ada, menjadi gila adalah jalannya, • Pada residual deviant, labeling adalah faktor utama menyebabkan karir (peningkatan) dari residual deviance