1 / 6

Mikro Subyektif

Mikro Subyektif. On Being Mental Ill. Dikemukakan oleh Thomas J. Scheff (1966) Merupakan pengembangan teori dari teori Labeling oleh Tannenbaum (1938).

tarika
Download Presentation

Mikro Subyektif

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Mikro Subyektif

  2. On Being Mental Ill • Dikemukakan oleh Thomas J. Scheff (1966) • Merupakan pengembangan teori dari teori Labeling oleh Tannenbaum (1938). • Scheff mengawali teorinya dengan menolak anggapan bahwa orang yang sakit mental sebagai dampak dari penyimpangan kepribadian ataupun pengaruh genetis. • Scheff berpendapat bahwa, apa yang secara tradisional diketahui sebagai gejala-gejala sakit mental sebenarnya tidak dapat dikelompokkan dalam kategori menyimpang, • Karena masyarakat tidak membuat/memberikan label yang jelas kepada gejala sakit mental, kemudian kita menganggap mereka sebagai sesuatu yang “asing”, “aneh”, “ganjil,” dan gangguan psikologikal. • Scheff menggunakan kata: residual deviance, “residual” diartikan sebagai “apa yang ditinggalkan”

  3. On Being... Terdapat dua konsep bila ingin melihat gejala-gejala psikiatri dari sudut pandang sosiologi: • Melanggar aturan, yaitu suatu perilaku yang bertentangan atau melanggar aturan (norma) kelompok, • Menyimpang

  4. On Being... • “gejala-gejala” sakit mental dikonstruksikan untuk yang melanggar norma-norma sosial. • Sebagian besar pelanggaran norma tidak disebabkan oleh si pelanggar yang sakit mental, tapi ‘dikenakan’ sebagai: sakit pikiran, terbuang, pendosa, kriminal, pengganggu, dimana semua itu terikat/melekat kepada pelanggar norma. • “penyimpangan” dapat berguna sebagai alat ukur kualitas respon masyarakat terhadap suatu perilaku (tindakan).

  5. Proposisi Scheff • Residual deviance muncul dari sumber-sumber fundamental yang beragam, • Umumnya treat terhadap yang sakit mental, perlakuan terhadap residual deviance tidak tercatat, padahal lebih banyak, • Sebagian besar residual deviance adalah “diingkari” dan sementara • Pemberian stereotype terhadap sakit mental dipelajari, bahkan sejak anak-anak • Stereotype “gila” terus tertanam, melekat, dalam interaksi sosial lazimnya, • Pelabelan menyimpang mungkin saja berupa pemberian “hadiah” atas memerankan stereotype aturan-aturan penyimpangan • Pelabelan menyimpang adalah “hukuman” ketika kembali kr aturan konvensional, • Krisis terjadi ketika masyarakat umum juga melabelnya, sehingga sugesti sebagai seorang yang menyimpang sangat tinggi, dan mungkin menerima aturan main yang ada, menjadi gila adalah jalannya, • Pada residual deviant, labeling adalah faktor utama menyebabkan karir (peningkatan) dari residual deviance

More Related