650 likes | 999 Views
PERT 20. DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI. DEPRESIASI: DEPRESIASI ADALAH METODE PENGALOKASIAN BIAYA ASET TETAP UNTUK MENYUSUTKAN NILAI ASET SECARA SISTEMATIS SELAMA PERIODE MANFAAT DARI ASET TERSEBUT.
E N D
PERT 20 DEPRESIASI DAN PENURUNAN NILAI
DEPRESIASI: DEPRESIASI ADALAH METODE PENGALOKASIAN BIAYA ASET TETAP UNTUK MENYUSUTKAN NILAI ASET SECARA SISTEMATIS SELAMA PERIODE MANFAAT DARI ASET TERSEBUT
TIGA HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MENGAPLIKASI NILAI ASET TETAP SEBAGAI BIAYA DEPRESIASI : • Nilai biaya aset yang di Depresiasikan • Taksiran masa manfaat aset tetap • Metode Depresiasi yang sesuai
Alokasi biaya aset yang di depresiasikan harus diukur secara sistematis dan rasional dengan mempertimbangkan nilai biaya aset yang didepresiasikan (Biaya Perolehan aset dikurangi nilai residu) selama ekspektasi periode manfaat aset, tanpa melihat model penilaian (model cost ataupun model revaluasi)
Penentuan umur manfaat harus mempertimbangkan banyak hal seperti seperti perubahan teknologi, lama waktu kerusakan normal dari aset, penggunaan fisik dari aset, faktor hukum, kontrak yang mengikat suatu entitas terhadap penggunaan aset. PENENTUAN UMUR MANFAAT
Nilai biaya aset yang di depresiasikan adalah nilai yang akan dialokasikan secara sistematis sepanjang masa manfaat dari aset. Nilai ini dihitung dengan mengurangkan biaya perolehan dari aset terhadap estimasi nilai residu pada masa manfaat dari aset tersebut> NILAI BIAYA ASET YANG DIDEPRESIASIKAN
PT Kawan Baru memiliki aset tetap berupa mesin pembuat botol yang memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau equal dengan umur produktif selama 50.000 jam penggunaan dengan harga perolehan Rp 400. Juta. Biaya pengiriman dan pemasangan aset Rp 20 juta, nilai residu aset diperkirakan Rp 50 juta. Tentukan nilai biaya yang akan di depresiasikan! ILUSTRASI
Harga perolehan aset Rp 400 Juta + Biaya pengiriman dan pemasangan Rp 20 Juta Biaya Perolehan Aset Rp 420 Juta Dikurangi nilai residu RP 50 juta Nilai biaya aset yang didepresiasikan Rp 370 juta ILUSTRASI lanjutan.........
MASA MANFAAT SUATU ASET MERUPAKAN JANGKA WAKTU DIMANA SUATU ASET DIGUNAKAN OLEH ENTITAS YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM MENENTUKAN MASA MANFAAT ASET : Ekspektasi Penggunaan aset Keusangan teknis dan komersial dari aset karena teknologi atau pasar suatu aset Pembatasan legal atas penggunaan aset (Kedaluwarsa penggunaan aset yang tertera dalam kontrak). TAKSIRAN MASA MANFAAT ASET
METODE DEPRESIASI MERUPAKAN CARA DALAM MENGALOKASIKAN PENYUSUTAN NILAI ASET SECARA SISTEMATIS SELAMA PERIODE MASA MANFAAT ASET. MELIPUTI: METODE GARIS LURUS (KONSTAN) METODE PEMBEBANAN MENURUN (SEMAKIN MENURUN SELAMA MASA MANFAAT). METODE UNIT PRODUKSI (EKSPEKTASI PENGGUNAAN ASET ATAU OUTPUT YANG DIHASILKAN). METODE DEPRESIASI
Rumusnya: (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu) Biaya Depresiasi Masa Manfaat Aset Ilustrasi dari PT Kawan Baru sbb: (420.000.000 – 50.000.000) B Depresiasi = 74.000.000/th 5 tahun METODE GARIS LURUS
Jurnalnya : Biaya Depresiasi 74.000.000 Akumulasi Depresiasi 74.000.000 Pembebanan biaya depresiasinya sbb:
Berdasarkan tabel diatas, maka nilai buku akhir periode aset adalah Rp 50.000.000 yaitu sebesar nilai residunya. Apabila aset tersebut dijual baik akhir periode aset atau sebelumnya maka harga diatas nilai buku akan membukukan keuntungan demikian juga sebaliknya jika dijual dibawah nilai buku akan mengakobatkan kerugian.
Metode pembebanan menurun memberikan pembebanan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dari umur aset dan pembebanan yang rendah pada tahun-tahun akhir. Logikanya adalah pada tahun-tahun awal produktifitas aset lebih tinggi dibandingkan pada tahun-tahun akhir. METODE PEMBEBANAN MENURUN
Metode ini meliputi metode jumlah angka tahun (Sum of The Years Digits Method) dan metode Saldo menurun (declining balance method).
Metode Jumlah Angka Tahun merupakan metode depresiasi yang dihasilkan dari penghapusbukuan yang bersifat menurun dimana biaya depresiasi tahunan ditentukan dengan mengalikan biaya depresiasi dengan fraksi tahunan sebagai tarif pembebanan depresiasi.
Tarif pembebanan depresiasi merupakan rasio dengan denominatornya adalah jumlah tahun penggunaan aset. Misalnya aset dengan masa manfaat 5 tahun memiliki denominator 15 (5+4+3+2+1) dan numeratornya adalah jumlah tahun sisa pada awal tahun yang belum didepresiasikan. Misalnya: pencatatan beban depresiasi tahun ke 3 maka numeratornya adalah 3 dengan pengali akan menurun seiring waktu dan denominatornya tetap: (5/15, 4/15, 3/15, 2/15, 1/15)
Rumusnya Biaya Depresiasi = Fraksi Depresiasi x (Nilai Perolehan aset –Nilai Residu) Dengan menggunakan ilustrasi pada PT Kawan Baru diatas, maka perhitungan biaya depresasi tahun ke 3 adalah: 3 Biaya Depresasi x 370.000 = 74.000.000 15 Biaya Depresiasi 74.000.000 Akumulasi Depresiasi 74.000.000
Tabel Berikut menunjukkan pembebanan biaya depresiasi dan nilai buku aset tetap dari PT Kawan Baru
Metode saldo menurun merupakan metod yang membebankan depresiasi dengan nilai yang lebih tinggi pada awal produksi dan secara gradual akan berkurang pada tahun-tahun selanjutnya. Pada metode ini beban depresiasi merupakan perkalian nilai buku aset dengan tarif depresiasi yang dinyatakan dengan persentase, biasanya persentasenya dua kali lipat dari persentase garis lurus. METODE SALDO MENURUN
Dalam metode ini , nilai yang disepresiasilkan tidak dikurangkan dengan nilai residunya (nilai perolehan aset). Untuk menghitung biaya depresiasi menggunakan rumus berikut: Biaya Depresiasi = nilai buku awal x tarif saldo menurun Dengan menggunakan ilustrasi pada PT Kawan Baru maka perhitungan biaya Depresiasinya B Depresiasi =470.000.000x40% = 188.000.000
Berdasarkan perhitungan diatas, maka biaya depresiasinya sbb: Biaya Depresiasi 188.888.888 Akumulasi Depresiasi 188.000.000 Pada tahun pertama biaya depresiasi sangat besar karena nilai buku dari aset juga masih besar dan akan menurun seiring dengan berjalannya waktu. Dengan menurunnya nilai buku dari aset maka biaya depresiasi juga akan semakin menurun.
Tabel berikut menggambarkan pembebanan biaya depresiasi dan nilai buku dari aset tetap PT Kawan Baru menggunakan metode Saldo Menurun
Dari tabel diatas dapat dilihat biaya depresiasi pada tahun awal sangat tinggi dan menurun cukup signifikan pada tahun-tahun terakhir. Sedangkan pada tahun terakhir biaya depresiasinya dibatasi pada 10.912.000 karena nilai buku pada tahun ke lima tidak mungkin lebih rendah dari nilai residunya yaitu Rp 50.000.000.
Metode ini mengasumsikan pembebanan depresiasi sebagai fungsi dari penggunaan produktivitas aset, bukan dilihat dari waktu penggunaan aset. Berdasarkan metode ini umur dari aset akan didepresiasikan berdasarkan jumlah output yang diproduksi (unit produksinya) atau berdasarkan input yang digunakan (jam kerja). Metode ini tepat digunakan untuk aset yang memiliki kapasitas yang menurun seiring dengan penggunaannya. METODE UNIT PRODUKSI
Untuk menghitung biaya depresiasi menggunakan metode unit produksi digunakan rumus sebagai berikut : (Biaya Perolehan perunit-nilai residu)x Jam penggunaan Biaya Depresiasi = Estimasi jam penggunaan total
Untuk PT Kawan Baru, biaya Depresiasinya sebagai berikut: (420.000.000-50.000.000) x 5.000 Biaya Depresiasi= =37.000.000 50.0000 Berdasarkan perhitungan diatas maka biaya depresiasi yang dicatat dalam jurnal sbb: Biaya Administrasi 37.000.000 Akumulasi Depresiasi 37.000.000
Penurunan nilai dari suatu aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat dari aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable amount). PENURUNAN NILAI
Ekstrnal : • Selama periode tersebut nilai aset telah turun secara signifikan lebih dari yang diharapkan sebagai akibat berjalannya waktu dan pemakaian normal. INDIKASI PENURUNAN NILAI
b. Perubahan signifikan dalam teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum tempat pasar beroperasi atau tempat aset dikaryakan yang berdampak merugikan entitas telah terjadi selama periode tersebut atau akan terjadi dalam waktu dekat.
c. Suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama periode tersebut dan kenaikan tersebut mungkin akan mempengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai pakai dari aset dan menurunkan nilai terpulihkan aset secara material.
d. Jumlah aset tercatat netto entitas melebihi kapitalisasi pasar
Internal : • Terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset. • Telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara suatu aset digunakan atau diharapkan akan digunakan INDIKASI PENURUNAN NILAI
c. Terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk atau akan lebih buruk dari yang diharapkan.
d. Untuk suatu investasi dalam entitas anak, entitas sosial dan pengendalian bersama entitas yang disajikan dalam LK terpisah berdasarkan metode biaya, investor mengakui dividen melebih total laba komprehensif entitas anak dan entitas yang dikendalikan bersama dalam periode dividen diumumkan.
PT Laut Biru pada tanggal 31 Desember 20X5 melakukan pengujian atas penurunan nilai aset perusahaan yaitu bangunan akibat adanya krisis ekonomi yang menurunkan nilai dari aset perusahaan. Berdasarkan pengujian diperoleh informasi sbb: Harga jual Rp 350.000.000 Biaya penjualan Rp 8.000.000 Nilai pakai (Value in use) Rp 260.000.000 PENGUKURAN PENURUNAN NILAI
Bangunan kantor tersebut diperoleh pada tanggal 1 Januari 20X1 dengan biaya perolehan sebesar Rp 400.000.000. PT Laut Biru memperkirakan masa manfaat dari bangunan tersebut adalah 20 tahun dan memiliki nilai residu Rp 20.000.000. PT Laut Biru menggunakan metode garis lurus dalam menyusutkan aset ettapnya.
Nilai tercatat bangunan kantor per 31 Desember 20X5 Biaya Perolehan = 400.000.000 Akum Penyusutan =5 x (400.000.000-20.000.000) = 95.000.000 20 tahun Neraca tercatat 31 Desember 20X5 = 305.000.000
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka dapat dihitung nilai wajar dikurangi biaya penjualan sebesar Rp 342.000.000 (350.000.000-8.000.000) dan nilai pakai adalah Rp 260.000.000. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka jumlah terpulihkan adalah 342.000.000. Jumlah tersebut masih lebih tinggi dari jumlah tercatat aset artinya tidak terjadi penurunan nilai.
Apabila informasi dari PT Laut Biru Sama, kecuali nilai wajar dari aset adalah Rp 250.000.000 (dengan biaya menjual yang sama) maka nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah Rp 242.000.000 (250.000.000-8.000.000). Oleh karena itu jumlah terpulihkan aset menjadi sebesar nilai pakainya Rp 260.000.000.
karena nilai pakai lebih besar dari nilai wajar dikurang biaya penjualan, maka terjadi penurunan nilai sebab aset tercatat lebih besar dari nilai terpulihkan
Kerugian yang diakui oleh perusahaan dicatat sebagai berikut: Rugi penurunan nilai- Aset Tetap 45.000.000 Akum Penurunan Nilai- Aset tetap 45.000.000
PENURUNAN NILAI PADA UNIT PENGHASIL KAS Unit penghasil kas adalah kelompok terkecil aset yang menghasilkan arus kas masuk yang independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika terdapat indikasi suatu aset turun nilainya, jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasikan jumlah terpulihkan aset individual , entitas menentukan nilai terpulihkan dari keseluruhan aset sebagai UPK.
JUMLAH TERPULIHKAN ASET DAPAT DITENTUKAN JIKA: • Nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan (contoh, apabila arus kas masa depan dari penggunaan aset tidak dapat diestimasi menjadi tak berarti) dan.. • Aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.
Suatu entitas pertambangan memiliki jalur kereta api pribadi untuk mendukung aktifitas pertambangannya. Jalur kereta api pribadi dapat dijual hanya untuk nilai sisanya dan itu tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dar aset lain pertambangan itu Contoh
Tidak dimungkinkan mengestimasi jumlah terpulihkan dari jalur kereta api pribadi itu karena nilai pakainya tidak dapat ditentukan dan kemungkinan berbedari dengan nilai sisanya. Solusinya entitas akan mengestimasikan jumlah terpulihkan dari unit dimana jalur kereta api tersebut tercakup, yaitu pertambangan tersebut secara keseluruhan.
Upgrade adalah reparasi (besar) yang dilakukan terhadap suatu aset tetap dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar aset memiliki peningkatan manfaat keekonomian dimasa yang akan datang pengeluaran setelah perolehan aktiva tetap UPGRADE
Tanggal 1 Okt 2008 telah diselesaikan reparasi terhadap suatu mesin dengan pengeluaran Rp 5.000.000, tujuan reparasi untuk meningkatkan kinerja mesin. Mesin diperoleh pada akhir September 2006 dan harga perolehannya RP 87.500.000 taksiran masa manfaat 8 tahun dengan nila residu 7.500.000. ILUSTRASI UPGRADE
Jurnal tgl 1 Oktober 2008: Mesin 5.000.000 Kas 5.000.000 Perhitungan beban Depresiasi Mesin yang baru: B Depr Mesin = 80.000.000:8 = 10.000.000 Solusi :
Harga Perolehan Mesin : 87.500.000 Pengeluaran Upgrading : 5.000.000 + Harga Perolehan Stl Upgrade : 92.500.000 Nilai Residu : 7.500.000- Nilai reproduksi : 85.000.000 Akk Depr Mesin: Th 2006= 3/12 x 10.000.000 =2.500.000 Th 2007 = 10.000.000 Tah 2008 = 9/12 x 10.000.000= 7.500.000+ Jumlah akumulasi mesin : 20.000.000- Sisa nilai reproduksi stlh upgrade 65.000.000.