880 likes | 1.24k Views
Tumor ganas tulang . Sylvia Rachman . Membedakan tumor ganas & jinak. Destruksi korteks Reaksi periosteal Orientasi / aksis lesi Zona transisi. Destruksi korteks. Kortikal diganti oleh : fibrous chondroid lesi tulang rawan. Zona Transisi. zona transisi sempit: jinak
E N D
Tumor ganas tulang Sylvia Rachman
Membedakan tumor ganas & jinak • Destruksi korteks • Reaksi periosteal • Orientasi / aksis lesi • Zona transisi
Destruksi korteks Kortikal diganti oleh : • fibrous • chondroid • lesi tulang rawan
Zona Transisi • zona transisi sempit: jinak • zona transisi luas: ganas/agresif • zona sclerotik: jinak
Zona transisi • Zona transisi sempit • batas yang tajam dan well-defined dan merupakan sebuah tanda pertumbuhan yang lambat. • Zona transisi lebar • batas yang ill-defined dengan zona transisi yang luas merupakan sebuah tanda pertumbuhan yang agresif.
Reaksi periosteal: • Sun ray appearance • Lamelar • Seperti renda / irreguler.
Foto polos • Foto polos tulang memberikan gambaran tentang: • Lokasi lesi • Soliter atau multiple • Jenis tulang yang terkena • Sifat-sifat tumor • Batas • Uniform atau bervariasi,menyebabkandestruksi,memberikan reaksi pada periosteum, jaringan lunak di sekitarnya terinfiltrasi. • Sifat lesi
Tulang • Tumor ganas primer: 30% • Tumor ganas tulang sekunder: 70 %
Pola destruksi tulang • Geografik • Batas yang tegas dan tajam.Proses yang kurang agresif, pertumbuhan yang lebih lambat, dan jinak. Zona transisi sempit. • Moth-eaten • Batas compang-camping. Pertumbuhan yang cepat. Probabilitas tinggi malignansi. • Permeatif • Lesi Ill-defined dengan gambaran ‘worm-holes’. Menyebar melewati sumsum tulang. Zona transisi lebar. Lesi agresif keganasan round cell.
Umur • 1-30 th: • Ewing Sarcoma • Osteosarcoma • 30-40 th: • Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma • Giant cell tumor ganas • Reticulum cell sarcoma • Parosteal sarcoma
> 40 th: • Metastase • Myeloma • Chondrosarcoma
Osteosarkoma • Urutan ke-2 tumor tulang ganas primer • Frekuensi 2 kali chondrosarcoma dan 3 kali Ewing sarcoma • 75 % timbul pada usia 10-25 th dengan perbandingan pria - wanita 2:1 • Gejala pembengkakan dan nyeri • Metafise femur distal, tibia proximal dan humerus proximal
3,5 – 7% terjadi di vertebra, 5% sclerotic, 25% litik, 25% campuran • Metastase ke paru • Metastase ke tulang dapat terjadi, jarang bila dibandingkan Ewing sarcoma Gambaran radiologi: • Lesi permeatif tulang panjang bagian metafise • Reaksi periosteal: sun ray, segitiga Codman • Pembengkakan jaringan lunak sekitar lesi
Reaksi periosteal perpendicular. (a) Diagram menunjukkan reaksi periosteal terspikulasi atau hair-on-end (panah). (b). Diagram menunjukkan reaksi periosteal radial atau sunburst (panah). (c) Radiograf anteroposterior pada pasien dengan osteosarcoma yang menunjukkan reaksi periosteal perpendicular pada bagian proksimal femur
Segitiga Codman. (a) Diagram menunjukkan peninggian periosteum (panah) membentuk sudut dengan korteks. (b) Radiograf lateral pada pasien dengan osteosarcoma yang menunjukkan peniggian periosteum yang membentuk segitiga Codman (panah panjang). Perhatikan pembentukan tulang baru yang diinduksi tumor
Ewing Sarkoma • Sinonim : • Endothelioma tulang • Endothelial myeloma • Insiden: • 7 % dari seluruh tumor tulang primer. • Nomor 4 tersering (setelah myeloma, osteosarcoma, chondro sarcoma) • Usia: 10 - 25 th, jarang dibawah 5 th dan diatas 30 th
Perbandingan pria dan wanita 2 : 1 • Rasa nyeri dan bengkak daerah lesi • Mirip proses peradangan (anemia, leukositosis, LED meningkat) • Tulang panjang dari ekstremitas bawah (femur, tibia, tibula) Gambaran radiologi: • Lesi permeatif di diafise • Reaksi periost onion skin • Fraktur patologis 5 % • Tumor tulang yang sering metastase ke tulang dibandingkan tumor tulang lain
Fibro Sarkoma • Usia: 30 – 50 th • Lokasi: femur, tibia (50%) humerus (metafise) • Lesi: medulare (sentral), periosteal • Insiden: 2% seluruh tumor tulang ganas • Gejala: bengkak, nyeri, 1/3 kasus dengan fraktur patologi, dapat terjadi sequestrasi
Radiologik • Lesi destruksi medular (litik) eksentris • Pembengkakan jaringan lunak lebih hebat dari tulang • Segitiga Codman bisa terjadi tapi jarang • Menjalar ke sistem limfatik
Giant Cell Tumor • 80% jinak, 20% ganas • Sinonim: osteoclastoma • Insiden: 5 – 8% tumor tulang ganas, 15% tumor tulang jinak • Jinak predominant untuk wanita, ganas biasanya laki – laki • Usia: 20 – 40 th • Rasa nyeri dan gangguan gerak sendi • Femur distal, tibia proksimal, radius distal, humerus proksimal (os sacrum 8%)
Radiologik • Lesi di metafise meluas kearah subartikuler pada epifise sudah menutup • Lesi lusen eksentris • Sifat ekspansif dengan soap bubble appearance • Kadang–kadang sulit membedakan antara jinak dan ganas
Parosteal Sarkoma • Tumbuh sangat lambat (beda dengan sentral osteo sa) • Usia: 30 – 40 / 50 th Radiologik • Sangat radioopak, homogen, juxtacortical • Sering di fossa poplitea femur
Reticulum Cell Sarcoma(Non Hodgkin’s Lymphoma Tulang) • 3 – 5% seluruh tumor tulang ganas • Usia: 20 / 30 – 40 th • Laki – laki lebih tinggi (2 : 1) • Rasa nyeri intermitens • 50% di os telah mengeluh selama 1 th • Lokasi: femur, tibia, humerus
Radiologik • Destruksi meduler permeatif di diafise – metafise • Reaksi periosteal laminer minimal • Timbul massa jaringan lunak batas tegas
Multiple Myeloma • Paling sering diantara tumor tulang ganas • 75%, usia antara 50 – 70 th, laki – laki lebih tinggi 2 : 1 • Rasa nyeri, dapat dihilangkan dengan istirahat • Lokasi: vertebra, calvarium, iga, scapula • Fraktur patologi sering terjadi
Radiologik • Bone scan lesi “cold area” • Osteoporosis • Punched out lesion • Vertebra plana • Rain drop skull
Chondrosarcoma • Nomor 3 tersering di tumor tulang ganas • Usia: 40 – 60 th, laki – laki lebih sering 2:1 • Rasa nyeri, dengan pembengkakan • Rasa nyeri hebat setelah terjadi fraktur patologis • Lokasi: pelvis, femur proksimal, humerus, iga, scapula, sternum cranio facial, tibia proksimal, femur distal
Radiologik • Lesi lusen, bulat atau oval, batas tidak jelas • Lesi di metafise atau diafise • Endosteal scalloping • Popcorn kalsifikasi • Metastase biasa ke tulang