1 / 18

Ai Nurhayati NPM . 118612023

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY – TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MADRASAH TSANAWIYAH BANDUNG. Ai Nurhayati NPM . 118612023. Latar Belakang.

Download Presentation

Ai Nurhayati NPM . 118612023

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY – TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MADRASAH TSANAWIYAH BANDUNG Ai Nurhayati NPM. 118612023

  2. Latar Belakang • Siswa sulit menyukai matematika karena merupakan pelajaran yang sukar untuk dipahami sehingga hasil belajar siswa rendah (Ruseffendi : 2004) • Pembelajaran matematika pada umumnya kurang melibatkan aktifitas siswa secara optimal sehingga siswa kurang aktif dalam belajar (sumarmo : 1994) • Para ahli di bidang pendidikan matematika merumuskan lima kemampuan matematis yang harus dikuasai oleh siswa yaitu kemampuan pemahaman, penalaran, komunikasi, pemecahan masalah dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan (Depdiknas: 2006). • Motivasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis siswa MTs masih rendah sehingga siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya untuk mempelajari matematika • Model pembelajaran yang sesui untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuankomunikasimatematissiswaadalahpembelajarandengan model kooperatif, dan salah satu model kooperatif itu adalah tipe Two Stay Two Stray (TS -TS)

  3. Rumusan Masalah Apakah peningkatan motivasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS -TS lebih baik daripada motivasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional? Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS –TS lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran secara konvensional? Bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe TS-TS?

  4. Tujuan • Untuk mengetahui apakah motivasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS – TS lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran secara konvensional Untuk mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS – TS lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran secara konvensional Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS – TS.

  5. ManfaatPenelitian • Bagi Peneliti Memberikan gambaran dan informasi tentang peningkatan motivasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe Two Stay – Two Stray •Bagi guru Memberi alternatif model pembelajaran matematika untuk dapat dikembangkan menjadi lebih baik • Bagi siswa Memberi pengalaman baru bagi siswa dan mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran matematika di kelas

  6. DefinisiOperasional •Model pembelajaran Two Stay – Two Stray adalah pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. (Lie, 2008 : 61) • Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. (Sardiman, 2011 : 73) • Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyatakan suatu situasi dengan gambar, tabel, atau grafik, kemampuan siswa dalam menjelaskan ide atau situasi dari suatu gambar atau grafik yang diberikan dengan kata-kata sendiri, kemampuan siswa dalam menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk model matematika. (Sumarmo, 2005 : )

  7. Kajian Pustaka A. Pembelajaran Kooperatif Menurut Ibrahim (2000), model pembelajarankooperatifdikembangkanuntuk mencapaisetidak-tidaknyatigatujuanpentingdalampembelajaran, yaitu: 1. Meningkatkanhasilbelajarakademik 2. Penerimaanterhadapperbedaan individual 3. Pengembanganketerampilansosial Johnson dan Johnson (Lie, 2004) mengemukakan lima unsurpembelajaran Kooperatifyaitu: 1. Salingketergantungan yang positif 2. Tanggungjawabperseorangan 3. Tatapmuka 4. Komunikasiantaranggota 5. Evaluasiproseskelompok

  8. B.ModelPembelajaranKooperatifTipeTwo Stay Two Stray (TSTS) a. Ciri-cirimodel pembelajarantipe TSTS, yaitu: 1.Siswabekerjadalamkelompoksecarakooperatifuntukmenuntaskanmateribelajarnya. 2. Kelompokdibentukdarisiswa yang memilikikemampuantinggi, sedangdanrendah. 3. Bilamungkinanggotakelompokberasaldariras, budaya, suku, jeniskelamin yang berbeda. 4. Penghargaanlebihberorientasipadakelompokdaripadaindividu

  9. b. Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray (dalam Lie, 2002:60-61) adalahsebagaiberikut: 1. Siswabekerjasamadalamkelompokberempatsepertibiasa. 2. Setelahselesai, duasiswadarimasing-masingkelompokakanmeninggalkankelompoknyadanmasing-masingbertamukekelompok yang lain. 3. Duasiswa yang tinggaldalamkelompokbertugasmembagikanhasilkerjadaninformasimerekaketamumereka. 4. Tamumohondiridankembalikekelompokmerekasendiridanmelaporkantemuanmerekadarikelompok lain. 5. Masing-masing kelompokmencocokkandanmembahashasil-hasilkerjamereka

  10. c. Tahapan-tahapandalam model pembelajarankooperatif model TSTS terdiridaribeberapatahapansebagaiberikut: 1. Persiapan 2. Presentasi Guru 3. KegiatanKelompok 4. Formalisasi 5. EvaluasiKelompokdanPenghargaan

  11. d. Kelebihandankekurangan model TSTS Adapunkelebihandari model TSTS adalahsebagaiberikut : 1. Dapatditerapkanpadasemuakelas atau tingkatan 2. Kecenderunganbelajarsiswamenjadilebihbermakna 3. Lebihberorientasipadakeaktifan. 4. Diharapkansiswaakanberanimengungkapkanpendapatnya 5. Menambahkekompakandan rasa percayadirisiswa. 6. Kemampuanberbicarasiswadapatditingkatkan. 7. Membantumeningkatkanminatdanprestasibelajar Sedangkankekurangandari model TSTS adalah: 1. Membutuhkanwaktu yang lama 2. Siswacenderungtidakmaubelajardalamkelompok 3. Bagi guru, membutuhkanbanyakpersiapan (materi, danadantenaga) 4. Guru cenderungkesulitandalampengelolaankelas.

  12. Hipotesis Penelitian Motivasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS – TS lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran secara konvensional. • Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS – TS lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran secara konvensional.

  13. Variabel Penelitian •Variabel bebasnya adalah perlakuan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Two Stay – Two Stray pada kelas eksperimen. • Variabel terikat adalah motivasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis siswa.

  14. Metode Penelitian Desain Penelitian : Desain Kelompok Kontrol Non Ekivalen Populasi : seluruh siswa kelas VII MTs N 1 Bandung T.P 2012/2013 Sampel : dua kelas VII dari delapan kelas paralel yang ada yaitu kelas VIIG sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIH sebagai kelas kontrol Pemilihan sampel dengan teknik Purposive Sampling.

  15. Instrumen Penelitian 1. Instrumen data Kuantitatif Tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan memberikan pretes dan postes. 2. Instrumen Data Kualitatif a. Angket motivasi belajar siswa Angket dengan menggunakan Skala Likert. b. Wawancara Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran c. Lembar Observasi Digunakan untuk mengetahui apakah pembelajarannya mengunakan model kooperaatif tipe Two stay – two stray atau tidak.

  16. Prosedur Penelitian 1.Tahap persiapan 2. Tahap pelaksanaan 3. Tahap Refleksi dan evaluasi

  17. Analisis Data • Analisis Data Kuantitatif a. Analisis data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan bantuan software SPSS b. Analisis Data Postes (i) Uji normalitas (ii) Uji kemampuan komunikasi matematika c. analisi data Peningkatan kemampuan Komunikasi matematis siswa • Analisis Data Kuantitatif a. Angket b. Panduan wawancara c. Jurnal d. Lembar Observasi

  18. Daftar Pustaka

More Related