190 likes | 420 Views
Migrasi dan HIV/AIDS di Indonesia (Kajian literatur). 27 Maret 2013. Kelompok 9: Endang Asriyati Dessy Ariany Riyadi Solih. P endahuluan.
E N D
Migrasi dan HIV/AIDS di Indonesia (Kajian literatur) 27Maret 2013 Kelompok 9: EndangAsriyati DessyAriany RiyadiSolih
Pendahuluan Mobilitas yang tinggi telah menjadi isu permasalahan yang hangat dibicarakan dewasa ini terkait dengan dampak mobilitas kaum urban yang turut melahirkan permasalahan perkotaan baru dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosial budaya, ekonomi, kesehatan, serta aspek lainnya (Arum Budiastuti SS MCS, 2012) Mobilitas pindahmelewatibataswilayah Mobilitas bersifat : non permanen (sementara) permanen (menetap) Migrasi Migrasi - Internal dalamsatunegara - Internasional lintasnegara 2
Pendahuluan • Menurut Lee (1966)dalamTodaro, • Keputusan untuk melakukan migrasi dipengaruhi oleh: • Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal • Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan • Rintangangan-rintangan yang menghambat • Faktor-faktor pribadi 3
HIV/AIDS HIVHuman Immunodeficiency Virus Humaninfeksi yang ditularkan dari seseorang ke orang lain Immunodeficiencymelemahkan sistem imun ♣HIV : virus yang menyerangsistemkekebalantubuh AIDSAcquired Immuno Deficiency Syndrome Acquired perilaku spesifik (kontak dengan sumber penyakit) Immunokemampuan untuk melawan penyakit Deficiencylemahnya sistem imun Syndrome sekelompok tanda dan gejala yang dihasilkan sebagai manifestasi klinis suatu penyakit ♣ AIDS : sekumpulantandaataupenyakitakibathilangnya/menurunnyasistemkekebalantubuhseseorangkarenainfeksi HIV lanjut. Penderita AIDS mudahterkenapenyakit, danmematikan
Perilaku Perilakubentuk tingkah laku yang dipengaruhi oleh nilai norma dan jika melanggar maka dikatakan melakukan perilaku menyimpang (William A. Haviland,1985) • Menurut WHO (1988), perubahan perilaku dikelompokkan menjadi tiga : • Natural changeperubahan perilaku manusia karena kejadian alamiah • Planned changeperubahan perilaku karena memang direncanakan sendiri • Readiness to Changekesediaan untuk berubah terhadap hal-hal baru 6
Mobilitas & HIV/AIDS Mobilitas dan migrasi sebenarnya bukanlah faktor resiko untuk tertular HIV, tetapi dapat menciptakan kondisi hingga seseorang menjadi rentan tertular HIV. Mobilitas pekerja berkontribusi terhadap cepatnya penyebaran HIV, karena pekerja menjadi jauh dari keluarga dan komunitasnya (UNAIDS, 2001) Richard S. Howard,2003 Business and Labour Face AIDS Crisis in Indonesia) fenomena 3M yaitu Men, Mobility and Moneymerupakan faktor kunci yang menyumbangkan epidemi besar di banyak negara. Hal ini disebabkan laki-laki yang mobile seringkali mempunyai waktu dan uang ekstra untuk digunakan membeli seks komersil sebagai hiburan dan menghilangkan stress. 7
Mobilitas & HIV/AIDS Migransudahterinfeksi HIV didaerahasal, danmembawa virus kedaerahtujuanmigrasi Tujuan Asal Asal Migranterinfeksi HIV didaerahtujuanmigrasi Tujuan 8
Mobilitas & HIV/AIDS Sumber: Chantavanich, Beesey, dan Paul (2000) dalam Graeme Hugo, 2001 9
Mobilitas & HIV/AIDS Migrasi • Dipengaruhioleh: • Karakteristikmigran • Kondisitempattujuan • Keikutsertaankeluarga • Polahidupsehatditempattujuan PenggunaanNarkoba Prostitusi Perilaku Berisikoinfeksi HIV 10 Infeksi HIV
Studi Empiris Non Seksual Seksual • Perilaku migran yang berisiko tertular HIV/AIDS: • Seksual : prostitusi, homoseksual, perkosaan • Nonseksual: penggunaannarkoba, kontakfisik yang bisamenyebabkanluka Perilaku Berisikoinfeksi HIV 14
Studi Empiris Perilaku seksual: Prostitusi Penularan HIV/AIDS melaluikontakfisiksaatberhubunganintim. Melibatkan PSK danpelanggan. Penelitian (PurwaningsihdanWidayatun, Indoneis, 2008). Hugo (Indonesia, 2001) Kehidupanhomoseksualdanbiseksual Hubunganseksmelaluidubur yang berisikoterjadilukakecilsaatpenetrasi, termasukpemakaianalat bantu seks PurwaningsihdanWidayatun, (2008); Hugo (Indonesia, 2001), McCoy (USA, 1999) 15
Studi Empiris Perilaku nonseksual:Penggunaannarkoba Infeksi HIV menggunakanjarumsuntiktidaksteril. Pecandunarkoba yang sedangketagihan, merekatidakberfikirlagiapakahjarumsuntik yang digunakansterilatautidak. Penelitian yang mendukunginiadalahpenelitian Hugo (Indonesia, 2001), MCCoy (USA, 1999) PurwaningsihdanWidayatun (Indonesia, 2008) 16
Studi Empiris • MigrasipendudukdanHIV/AIDS: • Penularanpadamigran: • Membawa virus daridaerahasal. • Terinfeksi HIV didaerahtujuan. • (IOM, 2006) • Migrasijangkapendek, sepertituris, pelaut, sopir,dll perilakuberisiko HIV • migransikulersepertipelaut, buruhpelabuhan, sopirtrukdanpekerjaangkutanumumlainnyakhususnyalaki-lakimerupakankelompok yang paling banyakmenyatakanpernahberhubunganseksdengan PSK • (Hugo, 2001) • HIV/AIDS terpusatpadadaerahtempat transit atau “mobility hot spot”. • Goldenberg (Amerika Tengah dan Mexico, 2011) • Perilakuseksualkeeperdi Bali: sexual networking (penduduklokal + turisasing). • (PurwaningsihdanWidayatun , 2008) 17
Point Penting : Mobilitas &HIV/AIDS Penderita HIV/AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Tahun 2012 sebanyak 21.511 kasus HIV dan 5.686 AIDS. Jumlah Kumulatif 1987-2012 sebanyak 98.390 kasus HIV dan 45.499 kausus AIDS (8.235 diantaranya mati). Mobilitas penduduk bisa mempengaruhi penularan HIV, baik membawa virus dari daerah asal, maupun tertular di daerah tujuan. Mobilitas penduduk tidak selalu berhubungan dengan naiknya tingkat infeksi HIV. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku migran itu sendiri. Perilaku berisiko tertular HIV/AIDS di kalangan migran tergantung pada: Karakteristik budaya dari kelompok pendatang ; keadaan di tempat tujuan; jenis mobilitas; kondisi tempat kerja; kesertaan keluarga dalam mobilitas; kebiasaan hidup sehat di tempat tujuan. Kelompok migran yang berisiko tinggi terkena virus HIV adalah: pengguna narkoba, kaum homoseksual, PSK, pelaut, pekerja pelabuhan, pekerja angkutan. 18