410 likes | 2.44k Views
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR). Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini ( Contraceptive Technology Update – CTU ) Jakarta, 20 – 24 Mei 2003. Tujuan Sesi. Pada akhir sesi peserta akan dapat: Menjelaskan profil dan jenis AKDR Menjelaskan cara kerja AKDR
E N D
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM(AKDR) Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU) Jakarta, 20 – 24 Mei 2003
Tujuan Sesi Pada akhir sesi peserta akan dapat: • Menjelaskan profil dan jenis AKDR • Menjelaskan cara kerja AKDR • Menjelaskan keuntungan dan kerugian AKDR • Menjelaskan persyaratan pemakaian AKDR • Menjelaskan cara pemasangan dan pencabutan AKDR • Menjelaskan efek samping dan cara penanganannya
IUD di Seluruh Dunia 100 juta pengguna di seluruh dunia Sumber: Treiman et al 1995.
Jenis-Jenis AKDR Penguat Kontrasepsi Copper-releasing: • Copper T 380A • Nova T • Multiload 375 Progestin-releasing: • Progestasert • LevoNova (LNG-20) • Mirena
IUD Tembaga: Cara Kerja Mengganggu proses reproduksi sebelum sel telur mencapai kavum uteri Menurunkan motilitas sperma melalui kavum uteri Merubah garis/jalur endometrial Mengentalkan lendir atau mukus serviks
IUD: Keuntungan Kontraseptif • Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita dalam tahun pertama penggunaan (Tembaga T 380A) • Segera efektif dan efek sampingnya sedikit • Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika menggunakan Tembaga T 380A) • Tidak mengganggu proses sanggama • Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas • Tidak mengganggu produksi ASI • Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak perlu kembali ke klinik jika tak ada masalah • Dapat disediakan oleh petugas kesehatan terlatih • Tidak mahal (CuT380A) 1 Trussell et al 1998.
AKDR: Keuntungan Non Kontraseptif • Mengurangi kram akibat menstruasi (hanya yang mengandung progestin) • Mengurangi darah menstruasi (hanya yang mengandung progestin) • Mengurangi insidensi kehamilan ektopik (kecuali Progestasert)
AKDR: Keterbatasan • Perlu pemeriksaan ginekologi dan penapisan PMS sebelum pakai • Insersi dan pencabutan dilakukan oleh petugas terlatih • Perlu deteksi benang AKDR (setelah menstruasi) jika terjadi kram, perdarahan bercak atau nyeri • Meningkatkan jumlah perdarahan dan kram menstruasi dalam beberapa bulan pertama (terutama CuT) • Kemungkinan terjadi ekspulsi spontan • Walaupun jarang (< 1/1000 kasus), dapat terjadi perforasi saat insersi AKDR • Tidak mencegah semua kehamilan ektopik (khususnya Progestasert) • Dapat meningkatkan risiko PRP/PID dan yang berlanjut dengan infertilitas bila pasangannya risiko tinggi PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS)
AKDR Sesuai Untuk: Wanita usia reproduksi yang: • Ingin kontrasepsi efektifitas dan jangka panjang • Sedang memberikan ASI • Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI • Pascakeguguran • Risiko rendah terhadap PMS • Pelupa/tidak ingat untuk minum pil setiap hari • Tidak suka/tidak boleh pakai kontrasepsi hormon • Membutuhkan kontrasepsi darurat
AKDR: Tidak Sesuai (WHO Kelas 4) Pada wanita: • Hamil (diketahui atau dicurigai) • Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum diketahui atau diduga mempunyai masalah ginekologis yang serius • Mengidap PID (riwayat atau sedang) • Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut • Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri • Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya • Mengidap Tuberkulosis Pelvik • Mengidap kanker ginekologik • Dengan infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis, servisitis) Sumber: WHO 1996.
AKDR: Kondisi yang Perlu Dipertimbangkan (WHO Kelas 3) AKDR tidak direkomendasikan pada wanita dengan kondisi dibawah ini, kecuali jika tak tersedia atau tidak sesuai dengan metode lain: • Penyakit trofoblas yang tidak berbahaya • Mempunyai pasangan seksual lebih dari satu • Pasangannya risiko tinggi PMS atau punya pasangan seksual lainnya Sumber: WHO 1996.
AKDR: Informasi Penting dalam Konseling Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan: • Stenosis Servikalis • Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27) • Nyeri haid • Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial vaginosis) tanpa servisitis • Gejala penyakit katup jantung katup
Waktu Pemasangan AKDR • Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil • Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu atau setelah 6 bulan menggunakan MLA) • Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari pertama) selama tidak ada komplikasi infeksi/radang panggul
AKDR: Pencegahan Infeksi • Sebelum memasukkan: • Cuci tangan sebelum memeriksa pasien. • Cuci area genitalia sebelum periksa atau pemasangan • Pada saat insersi: • Pakai sarung tangan baru atau DTT • Keluarkan AKDR dari kemasan steril. • Usapkan antiseptik (2 kali) pada serviks (dan vagina) • Gunakan teknik “tanpa sentuh” saat insersi • Pasca-insersi: • Dekontaminasi semua bahan/peralatan bekas pakai • Buanglah bahan/limbah yang terkontaminasi dengan aman. • Cucilah tangan setelah melepaskan sarung tangan.
Memasukkan IUD: Metode Tarik (1) Masukkan AKDR yang lengannya telah dilipat ke dalam inserter (2) Tahan pendorong dan tarik selubung inserter ke bawah Sumber: PATH and Population Council 1989.
AKDR: Efek Samping IUD dengan tembaga: • Darah haid lebih banyak • Perdarahan tidak teratur atau hebat • Spasme menstruasi • Dismenore/kram haid yang lebih dari biasanya IUD dengan progestin: • Amenore atau perdarahan bercak (spotting)
AKDR: Masalah Lain yang Mungkin Timbul • Benang hilang • Risiko infeksi panggul (hingga 20 hari pasca-insersi) • Perforasi uterus (jarang terjadi) • Ekspulsi spontan • Kehamilan ektopik • Abortus spontan • Gangguan/rasa tak nyaman akibat benang saat sanggama
AKDR: Pemasangan Segera Pascaplasenta • Perlu pelatihan khusus bagi petugas pelaksana • Konseling penggunaan dimulai sejak prenatal • Tidak ada peningkatan risiko infeksi, perdarahan atau perforasi • Nyaman bagi klien • Efisien dari aspek biaya
AKDR Pascaplasenta: Angka Ekspulsi Spontan Sumber: Theiry, Van Kets and Van der Pas 1985.
AKDR: Petunjuk Bagi Klien • AKDR segera efektif setelah terpasang baik. • AKDR mungkin terekspulsi spontan, khususnya dalam bulan-bulan pertama pemasangan. • Perdarahan atau bercak dapat terjadi dalam beberapa hari pertama pasca-insersi. • Perubahan pola haid tergantung dari jenis AKDR yang digunakan • AKDR dapat dilepas setiap saat klien menginginkannya. • Cukup aman dan memberi efek kontraseptif 5-10 tahun (tergantung jenis AKDR yang digunakan) • AKDR tidak melindungi klien PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS.)
AKDR: Petunjuk ........................ • Kembali lagi untuk periksa ulang setelah menstruasi pertama pasca pemasangan atau 4 hingga 6 minggu setelah pemasangan. • Selama bulan pertama setelah pemasangan, periksa keadaan benang beberapa kali, khususnya setelah menstruasi selesai. • Periksa keadaan benang setelah bulan pertama, hanya jika Anda mengalami: • Kram di perut bawah, • Perdarahan bercak diantara haid atau pasca-sanggama • Sakit/ nyeri setelah hubungan seksual (atau jika pasangan mengalami rasa tidak nyaman selama sanggama).
AKDR: Informasi Umum • Daya kontraseptif Tembaga T380A dapat mencapai 10 tahun penggunaan tetapi dapat dilepas lebih cepat jika diinginkan. • Kembali ke petugas bila: • Benang hilang atau tidak dapat dirasakan • Terasa batang AKDR • Melepas AKDR, atau • Terlambat haid • Gunakan kondom jika mempunyai risiko tinggi PMS.
Waspada Bila Terjadi Hal-Hal Berikut: Hubungi petugas kesehatan/ klinik jika terjadi hal-hal di bawah ini: • Tidak dapat haid yang disertai dengan gejala-gejala kehamilan (mual, payudara terasa kencang, dll.) • Nyeri perut bawah terus menerus atau spasme, khususnya jika diikuti dengan rasa tidak enak badan, demam atau panas dingin(mirip gejala-gejala infeksi atau radang panggul) • Hilangnya benang AKDR (dapat ekspulsi/ hilang/ lepas saat melakukan pemeriksaan benang) • Klien atau pasangannya mempunyai lebih dari satu teman kencan seksual karena AKDR tidak melindungi wanita dari PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS)
AKDR: Penanganan Masalah Perdarahan • Yakinkan klien bahwa jumlah darah haid atau perdarahan diantara haid menjadi lebih banyak pada pengguna AKDR terutama dalam beberapa bulan pertama penggunaan. • Lakukan evaluasi penyebab-penyebab perdarahan lainnya dan lakukan penanganan yang sesuai jika diperlukan. • Jika tak ditemukan penyebab lainnya, beri nonsteroidal anti-inflamatori (NSAID, seperti ibuprofen) selama 5-7 hari. • Jika perdarahan masih terjadi dan klien merasa sangat terganggu, tawarkan metode pengganti bila klien ingin menghentikan penggunaan AKDR
AKDR: Penanganan Kram dan Nyeri • Jelaskan bahwa spasme dan dismenore dapat terjadi pada pengguna AKDR, khususnya dalam beberapa bulan pertama. • Cari penyebab perdarahan dan beri penanganan yang sesuai jika diperlukan. • Jika tidak ditemukan penyebab-penyebab lainnya berikan asetaminofen atau ibuprofen setiap hari pada beberapa hari pertama menstruasi. • Jika perdarahan masih terjadi dan klien merasa sangat terganggu, tawarkan metode pengganti bila klien ingin menghentikan penggunaan AKDR
AKDR:Penanganan Keluhan Benang AKDR • Jelaskan bahwa keluhan ini umum terjadi dan bukan masalah yang serius. Petugas akan mencoba untuk memeriksa kembali dan mencoba menghilangkan keluhan yang ada • Pastikan AKDR terpasang baik dan tidak ada bagian-bagian yang terlepas sebagian • Jika AKDR terpasang baik di tempatnya, lakukan perbaikan dengan: • Menggunting benang hingga tidak menimbulkan gangguan, atau • Melepas AKDR kalau setelah perbaikan masih ada keluhan
AKDR:Penanganan Keluhan Benang (lanjutan) Pada saat memotong benang: • Gunting benangsehingga tidak menonjol keluardari mulut rahim (muara serviks). • Jelaskan bahwa benang AKDRtidak lagi keluar dari mulut rahim dan pasangannya tidak akan merasa juluran benang tersebut • Buat dalam catatan klien bahwa benang telah dipotong ratasetinggi permukaanserviks (penting untuk teknik melepas AKDR nantinya).
IUD: Petunjuk untuk Melepas • AKDR dilepas setiap saat jika klien menginginkannya • Dilepas pada akhir masa efektif AKDR • TCu 380A = 10 tahun • Jika ada perubahan perilaku seksual (risiko tinggi), pertimbangkan untuk menggunakan metode perlindungan (kondom) atau melepas AKDR • Jika klien ternyata terkena PMS atau infeksi pelvik. • Menopause
IUD: Barier pada Petugas Pelayanan • Petugas hanya tahu bahwa pemasangan dilakukan saat menstruasi • Menerapkan batasan umur pengguna (muda dan tua) • Memasukkan kriteria paritas (kurang dari 2 orang anak yang hidup) • Terikat pada status perkawinan /permintaan persetujuan dari pasangan • Ada “Kontraindikasi“ (pascapersalinan segera, penyakit katup jantung) • Hambatan proses (terlalu banyak kunjungan atau tindak lanjut) • Terpaku hanya pada petugas tertentu (hanya dokter) sebagai pelaksana • Adanya bias pengetahuan petugas (tidak merekomendasikan)