1 / 29

REKAYASA AIR TANAH

REKAYASA AIR TANAH. Nastain, ST., MT. KONTRAK PEMBELAJARAN. KOMPETENSI DAN SILABUS. PUSTAKA. Kashef, 1987. Groundwater Enginering . Mc. Growhill. A. Verruijt, 1970. Groundwater Flow . Mac Millan. BACK. NILAI AKHIR. BACK. PAP ( penilaian Acuan Patokan). BACK. SIKLUS HIDROLOGI.

toan
Download Presentation

REKAYASA AIR TANAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REKAYASA AIR TANAH Nastain, ST., MT

  2. KONTRAK PEMBELAJARAN • KOMPETENSI DAN SILABUS

  3. PUSTAKA • Kashef, 1987. Groundwater Enginering. Mc. Growhill. • A. Verruijt, 1970. Groundwater Flow. Mac Millan BACK

  4. NILAI AKHIR BACK

  5. PAP (penilaian Acuan Patokan) BACK

  6. SIKLUS HIDROLOGI

  7. PENGERTIAN Airtanah (groundwater) adalah air yang terdapat pada pori-pori tanah pada daerah zona saturasi. Hujan Soil water pori (void) Vv Intermediate Zona aerasi Solid (padat) Cappilary zone Vs Ground water Zona saturasi V =Vv+Vs (dalam ilmu mekanika tanah) Bed rock permeable

  8. AIR TANAH VS KADAR AIR

  9. POROSITAS TANAH Porositas (n) adalah perbandingan antara volume pori tanah (void) terhadap volume total tanah. Sehingga porositas tanah sangat mempengaruhi kandungan air tanah Keterangan : Vv = volume pori (void) V = volume tanah total

  10. SPESIFIC RETENTION Spesific retention (Sr) adalah perbandingan antara volume air yang tinggal (tidak terpompa) terhadap volume total tanah. Keterangan : Wr = volume air tanah tinggal (tidak terpompa) V = volume tanah total

  11. SPESIFIC YIELD Spesific yield (Sy) adalah perbandingan antara volume air yang dapat didraenasi atau dipompa terhadap volume total tanah. Keterangan : Wy = volume air tanah yang dapat dipompa V = volume tanah total

  12. AKUIFER (AQUIFER) Akuifer adalah struktur tanah yang mungkin terisi oleh air tanah dan mengalir (water bearing formations). Ada 2 jenis akuifer yaitu : 1. Akuifer bebas (unconfined aquifer) 2. Akuifer terkekang (confined aquifer)

  13. AKUIFER (AQUIFER) (Kashef, 1986)

  14. EXSPLORASI AKUIFER • Jenis sumur berdasarkan sumber air tanah/air tanah yang digunakan: • Sumur dangkal (gravity well) • Sumur dalam (artesian well)

  15. EXSPLORASI AKUIFER

  16. AQUICLUDE AND AQUITARD Struktur tanah yang mungkin terdapat air tanah tetapi tidak mengalir Semi-kedap air (aquitard) Kedap air (aquiclude) (Kashef, 1986)

  17. KUALITAS AIR TANAH Kualitas air tanah akan dipengaruhi oleh : Hujan (precipitation effects) Tanah dan batuan (effects of soil and rock) Gas yang terlarut atau terkandung (dissolved gases)

  18. PARAMETERKUALITAS AIR TANAH • Kualitas air tanah di ukur terhadap parameter-parameter : • 1. Parameter Fisika • a. Warna (colour) • b. Rasa (taste) • c. Bau (odor) • b. Kekeruhan (turbidity) • e. Suhu (temperature) • Parameter Kimia • a. Inorganic chemicals (Cu, Cl, Mn, Zn, Fe, dll) • b. Organic chemicals (DO, BOD, COD, dll) • 3. Parameter Biologi : bactery e-coli, dll. • 4. Parameter Radioaktif : Ra, Sr, dll.

  19. KLASIFIKASI AIR TANAH Kemenkes RI, membagi menjadi : Air golongan A (atau I) = air langsung dapat diminum, tanpa harus di olah dahulu Air golongan B (atau II) = air dapat diminum setelah diolah dahulu Air golongan C (atau III) = air untuk irigasi Air golongan D (atau IV) = air untuk industri dan PLTA Air tanah secara umum termasuk air golongan B, dan beberapa masuk golongan A

  20. KLASIFIKASI AIR TANAH White, 1957 dan Domenico, 1972, membagi menjadi : Meteoric Water = air yang dihasilkan dari proses siklus hidrologi Marine Water = air laut (coastal aquifer) Cannate Water = air yang berasal dari tempat yang terpendam oleh sedimentasi, dikenal juga dengan fosil water. Magmatic Water = air yang berasal dari magma, jika magma cukup dangkal (3-5 km) dikenal dengan volcanic water. Metamorphic Water = air yang berasal dari proses metamorfosis batuan Juvinile Water = air yang berasal dari batuan magnit

  21. PERMEABILITAS TANAH • Permeabilitas tanah adalah kemampuan/kecepatan tanah dalam meloloskan fluida (air). • Permeabilitas tanah dibedakan menjadi : • Coefficient of Permeability (K) • Nilai K dipengaruhi oleh karakteristik tanah (kepadatan, angka pori, porositas, dll) dan karakteristik fluida (kekentalan, suhu, dll) • Dalam ilmu rekayasa air tanah Kp dikenal sebagai Hydraulic Conductivity. • 2. Physical permeability/Specific Permeability (Kp) • Nilai Kp hanya memperhiungkan karakteristik tanah saja (kepadatan, angka pori, porositas, dll). • Keterangan : • w = berat jenis air • = kekentalan dinamik air • = . • = (40.10exp-6)/(20+T) • T = suhu (derajat)

  22. PENGUKURAN LABORATORIUMPERMEABILITAS TANAH • Constant Head Permeameters • Cara ini cocok untuk menentukan nilai K untuk tanah berbutir kasar/granular Keterangan : Vw = volume air dalam waktu t t = waktu l = tinggi sampel tanah A = luas cross section sampel tanah he = hydraulics head, beda tinggi air di hulu dan hilir

  23. PENGUKURAN LABORATORIUMPERMEABILITAS TANAH 2. Falling Head Permeameters Cara ini cocok untuk menentukan nilai K untuk tanah berbutir halus Keterangan: a = luas cross section tabung l = tinggi sampel tanah A = luas cross section sampel tanah ho = tinggi muka air di tabung awal saat to h1 = tinggi muka air di tabung setelah t1

  24. PENGUKURAN LABORATORIUMPERMEABILITAS TANAH 3. Consolidation Test Cara ini cocok untuk menentukan nilai K untuk tanah lempung

  25. PENGUKURAN LABORATORIUMPERMEABILITAS TANAH

  26. HUKUM DARCY

  27. HUKUM DARCY Q = V x A (hukum kontinuitas) Ket: ig = gradien hidraulik he = hydraulics head, beda tinggi muka air hulu dan hilir l = panjang/tinggi sampel tanah

  28. HUKUM DARCY Ket: V = kecepatan aliran A = penampang melintang aliran Q = debit air tanah Qair tanah = V x A m.a.t Q1= V1 x A1 H1 Q1, Akuifer bebas Q2= V2 x A2 Q2, Akuifer terkekang H2 Ket: A1 = H1 A 2 = H2

  29. PERUBAHANPERMEABILITAS TANAH 1. Akibat perubahan suhu Keterangan: K1 = permeabilitas awal saat suhu air t1 K2 = permeabilitas tanah saat suhu air t2 u1 = kekentalan dinamik air saat suhu t1 u2 = kekentalan dinamik air saat suhu t2 2. Akibat perubahan kepadatan tanah Keterangan: K1 = permeabilitas awal/mula-mula K2 = permeabilitas tanah setelah dipadatkan e1 = angka pori awal/mula-mula e2 = angka pori setelah dipadatkan

More Related