1.33k likes | 2.85k Views
PROSEDUR PENGECATAN KAPAL. Prosedur Pengecatan. I Pendahuluan II Faktor Utama Pemakaian Cat III Cat dan Komposisi IV Klasifikasi dan Sifat Cat V Cara Cat Memproteksi VI Karakteristik dari Jenis Cat, dengan pemakaian bahan pengikat utama
E N D
Prosedur Pengecatan • I Pendahuluan • II Faktor Utama Pemakaian Cat • III Cat dan Komposisi • IV Klasifikasi dan Sifat Cat • V Cara Cat Memproteksi • VI Karakteristik dari Jenis Cat, dengan pemakaian bahan pengikat utama • VII Pemilihan Jenis Cat
Prosedur Pengecatan • VIII Spesifikasi dan Data Teknis Produk • IX Pembersihan Permukaan • X Persiapan Pembersihan Kedua, pada permukaan yang sudah di Shopprimer dan pada area yang rusak • XI Pengecatan • XII Pokok-pokok Pemeriksaan • XIII Perawatan dan Perbaikan • XIV Keselamatan Kerja
I Pendahuluan • Salah satu metoda yang paling banyak digunakan dalam menanggulangi Korosi dan terbukti efektif dan ekonomis adalah Cat • Cat adalah Lapis Pelindung, melindungi dengan cara membentuk suatu lapisan tipis antara permukaan dengan ekses paling luar atau lingkungan sekitarnya. • Untuk mendapatkan hasil yang baik dan tahan lama, maka pengetahuan mengenai cat, tehnik, cara pemakaian secara tepat sangat penting.
II Faktor Utama Pemakaian Cat • Daya tahan sistim lapis pelindung, tergantung dari • 1. Permukaan, misal logam, • 2. Kondisi Lingkungan • 3. Pembersihan Permukaan, sebagai Faktor Utama • 4. Mutu/kualitas Cat • 5. Pemilihan Jenis-jenis Cat yang tepat, dan Kombinasi kedalam sistim pelapisan • 6. Aplikasi, tidak hanya faktor manusia dan peralatannya, tetapi juga harus didukung faktor cuaca selama pengecatan dan proses pengeringan • 7. Ketebalan Cat secara keseluruhan
III Cat dan Komposisi • Komposisi : • 1. Binders / Bahan Pengikat • 2. Solvent / Bahan Pelarut • 3. Pigment / Bahan Pewarna • 4. Extenders / Bahan Penunjang • 5. Additives / Bahan Tambahan • 3.1 Definisi Cat : • Produk cair atau kental yang apabila diulaskan pada suatu permukaan akan membentuk suatu lapisan yang tipis kering, lapisan berkohesi dengan daya lekat yang baik pada permukaan.
3.2 Komposisi • Cat adalah suatu bahan cairan/bahan kental • Terdiri dari : • 1. Hantaran medium (vehicle)merupakan bahan cair dari bahan cat itu sendiri • 2. Bahan pewarna dan bahan penunjang (partikel kecil dan tidak larut dengan hantaran medium) • 3. Ditambah dengan beberapa bahan tambahan, dalam jumlah tertentu sesuai formulasi.
3.2.1 Bahan Pengikat(Binder) Bahan pengikat berbentuk serbuk dan tidak menguap dari bagian hantaran menengah sebagai adhesi pada permukaan dan kohesi didalam lapisan cat.Bahan pengikat yang dicairkan berubah menjadi bahan kental.Bahan pengikat ini menjadi prasarana mutlak utama didalam membuat cat.
3.2.2 Bahan Pelarut(Solvent) Pelarut diperlukan untuk mencairkan bahan pengikat(binders) pada saat produksi dan pelaksanaan aplikasi. Pemilihan jenis pelarut berfungsi sebagai prasarana aplikasi yang dapat mempengaruhi proses pengeringan.Yang disebut sebagai flash point atau percepatan titik nyala.
3.2.3 Bahan Pewarna Bahan pewarna pada cat akan memberikan warna dan pengaburan(kekuatan tersembunyi) misal: menutupi permukaan yang ada dibawahnya,dalam bentuk partikel,padat dan kering pada lapisan.Keuntungan penggunaan bahan pewarna: mencegah korosi,dan biokimia aktif yang dikandung bahan pewarna dipakai pula pada jenis cat antifouling.
3.2.4 Bahan Penunjang(Pengisi) Selain mengurangi biaya pembuatan cat,pemilihan bahan penunjang dapat menambah daya keras mekanis pada lapisan cat dan meningkatnya prasarana aplikasi sebagai bagian dari cat itu sendiri.Bahan ini ditambahkan pada bahan cat yang tidak menguap.
3.2.5 Bahan Tambahan(Additives) Berbagai kelas dan jenis bahan tambahan menjadi tumpuan produsen cat saat ini. Tujuannya untuk mencapai hasil yang lebih baik dan sebagai pengaman produksi,agar cat dapat tahan lama(shelf life),pencegahan running/sagging(meleleh)dan yang lainnya.
I.V. KLASIFIKASI DAN SIFAT CAT 4.1 Beberapa dasar-dasar kimia.4.2 Klasifikasi bahan pengikat 4.2.1 Kering secara alam 4.2.2 Kering dengan reaksi kimia.4.3 Diagram klasifikasi.
4.1 Beberapa dasar-dasar kimia Prasarana dari bahan pengikat didalam cat adalah yang terutama dalam pembentukan lapisan cat. Bahan pengikat biasanya terdiri dari bagian kecil(monomers) menjadi bagian yang lebih besar(polymer).Apabila polymer terdiri lebih dari satu unut monomer,maka disebut copolymer. Kalau polymer terbentuk dari menomer yang sama maka disebut homopolymer.(Satuan polymer berantai,saling mengikat-Polymerisasi). Ukuran dan bentuk bahan pengikat polymer akan berpengaruh langsung pada hasil akhir lapisan.
4.2 Klasifikasi, Bahan pengikat (Binder) .Klasifikasi, berdasar dari jenis bahan pengikat(binder) secara umum formasi pembentukan lapisan cat pada prisipnya terbagi dalam dua cara: - Kering secara alam(Solvent/Water Evaporation) - Kering dengan reaksi kimia(Cross Linking Polymerisation).
4.2.1 Kering Secara Alami Pada jenis cat yang kering secara alam, apabila telah terjadi penguapan bahan pelarut yang bersamaan.
4.2.1.1 Cat dengan dasar bahan pelarut (Solvent) Bahan baku dicairkan dengan solvent baik bahan baku secara alami seperti tar dan bitumen, jenis sintetis seperti chlorinated rubber, acrylicdan vinyl. Molekul bahan pengikat saling mengikat satu sama lain dan merekat pada permukaan.
Sifat pengeringan secara alam yaitu dengan penguapan(solvent borne): - Reversible artinya bahwa cat akan dapat kembaliseperti bentuk semula walaupun pengecatan sudah berbulan-bulan lamanya, Ia akan mudah dilarutkan kembali oleh pelarutnya sendiri dan oleh pelarut tertentu. - Solvent sensitif artinya cat sangat peka dan tidak tahan terhadap pelarut yang lebih kuat dari pada larutannya sendiri. - Temperatur tidak mempengaruhi pembentukan lapisan, selama tidak adanya reaksi kimia pada saat pembentukan formasi lapisan.
- Thermoplastic artinya bahwa cat tersebut akan menjadi lunak dan lentur pada temperatur tertentu.
4.2.2 Chemically curing/kering denganreaksi kimia Pada proses pengeringan dengan cara reak si kimia,molekul-molekul bahan pengikat dan bahan-bahan lainnya akan bereaksi pada saat basah, saling bereaksi antara satu dengan yang lainnya atau disebut polymerisasi, bersamaan dengan penguapan solvent.
4.2.2.1 Pengeringan dengan oksidasiCat bereaksi dengan oksigen ,dalam udara terbuka komponen-komponen akan membentuk suatu lapisan dan oksigen sebagai penghantar.Misal Oleoresins,alkyds,modified alkyd.4.2.2.2 Kering dengan resksi kimiaPengeringan cat pada jenis cat dengan dua komponen.Pengeringan cat yang berlangsung pada cat yang diproduksi dalam dua komponen akan bereaksi apabila dicampur menjadi satu(Epoxy polyurethane,dll).
Sifat cat kering dengan reaksi kimia:- Irreversible artinya tidak dapat kembali kebentuk semula dan tidak akan melarut lagi.- Tahan terhadap solvent.-Temperatur bergantung pada formasi lapisan.- Non thermoplastic artinya bahwa cat tersebut setelah kering dapat menjadi lunak walaupun dalam temperatur tinggi.
V. CARA CAT MEMPROTEKSIDENGAN TIGA PRINSIP DASAR. 1. Barrier effect 2. Inhibitor effect 3. Galvanic effect
5.1 Dengan tiga prinsip dasar, dimana cat dapat mencegah timbulnya korosi.1. Menciptakan hambatan yang kuat untuk memisahkan permukaan dengan air dan oksigen, disebut Barrier effect.2. Melarutkan sebagian campuran anti karat pada permukaan catdan bereaksi terhadap korosi, disebut Inhibitor effect.3. Kotak langsung antara besi dan logam yang lebih lemah(misal seng).hasilnya adalah perlindungan pada logam itu sendiri, disebut Galvanic effect.
5.2 Barrier effectDengan melapisi cat dengan ketebalan 250-500 micron.Biasanya terdiri dari bahan:- Bitumen- Coal tar epoxy-Vinyl tar-EpoxySering digunakan pada area-area terendam.
5.3 Inhibitor EffectDengan cara menambahkan anti karat pada cat primer sebagai bagian dari bahan pewarna(pigments) untuk menahan laju korosi.Biasanya terdiri dari bahan:- Zinc chromatic- Zinc Phosphate- Zinc metaborate- Red lead- Calcium plumbateKurang bagus pada area yang terendam atau terbuka, dimana dapat menimbulkan blistering(gelembung2) dan akan mudah pecah.
5.4 Galvanic EffectDapat melindungi besi apabila cat yang dipakai mengandung metallic zinc(seng). Biasanya terdiri dari bahan:- Epoxy- Ethyl silicate- Alkali silicateYang mutlak harus dilakukan dalam menggunakan cat ini adalah bahwa permukaan besi harus bersih.
VI. KARAKTERISTIK DARI JENIS CAT,DENGAN PEMAKAIAN BAHAN PENGIKAT YANG UTAMA.6.1 Beberapa jenis produksi cat dari berbagai macam bahan pengikat(Binder type).6.1.1. Cat dengan satu komponen.6.1.1.1. Jenis Tar’s dan Bitumens: Cat ini tidak memakai zat pewarna, karena sudah mengandung arang dan berwarna hitam. Coal tar dihasil dari batu bara, dan Bitumen banyak mengandung residu dari hasil penyulingan minyak. Tar Bitumens adalah cat yang sederhana,tidak tahan cuaca, karena penguapan dari solventnya agak lambat, mudah beroksidasi terhadap alam(udara) dan mudah pecah2.
Sifat dari Tars dan Bitumens secara umum:- Kedap air- Baik untuk pengecatan daerah kimia- Daya lekat yang baik antara lapis pertama dan berikutnya.- Sangat sederhana(harga relatif murah)- Kurang tahan terhadap tendensi untuk pencemaran warna, apabila pengecatan akhirnya bukan dari jenis Tar atau Bitumens.
6.1.1.2 Jenis Chlorinated Rubber:- Cat jenis ini terbuat dari bahan sintetis semacam latex yang diolah bersama bahan dasar lainnya, seperti resin dll.- Apabila pelarutnya sudah menguap, maka lapisan karet dan bahan resin lainnya akan membentukpermukaan yang rata dan keras. Tahan terhadap air dan bahan kimia, tetapi mudah rusak.- Sifatnya lentur seperti plastik dalam pembentukan formasi.- Pencampuran bahan latex(karet) dan bahan seperti plastik sangat baik kegunaannya untuk anti karat, pelindung dari bahan kimia, untuk pengecatan beton(concrete).
Pada umumnya sifat dari jenis Chlorinated rubber:- Tahan terhadap polusi- Tahan terhadap bahan kimia- Daya lekat yang baik antara pengecatan pertama dan selanjutnya, walaupun sudah beberapa lama berselang.- Tahan terhadap cuaca(lingkungan)- Kurang tahan terhadap minyak hewan dan minyak tumbuhan dan terhadap pelarut.- Tidak tahan panas(max.60 C/ 140 F)- Sifat kelenturan yang baik- Pada warna lembut akan menguning dan warna gelap akan memudar- Mudah hancur bila terkena pelarut yang sangat keras.
6.1.1.3 Jenis VinylPencampuran antara bahan dasar vinyl chloride atau vinyl acetate dapat memberikan pelarutan pada bahan perekat(binder).Pada umumnya sifat dari jenis vinyl:- Pengeringan yang cepat- sangat baik daya lekatnya antara pengecatan pertama dan selanjutnya.- Tahan terhadap bahan kimia- Tahan terhadap cuaca- Tidak tahan panas(60 C/140 F)- Mudah hancur bila terkena pelarut yang keras(aromatic)
6.1.1.4 Jenis AcrylicDiproduksi dengan cara mencampur beberapa type acrylic. Berwarna bening.Sifat dari jenis Acrylic:- Pengeringan yang cepat- Tahan terhadap polusi air- Daya lekat yang baik antara pengecatan pertama dan selanjutnya- Pancaran warna dan kilap yang baik- Tidak tahan terhadap pelarut- Mudah hancur bila terkena pelarut yang keras (aromatic).
6.1.1.5 Jenis Alkyd antara lain:- Short oil alkyd: mengandung kurang dari 40% zat gemuk dan asam.- Medium oil alkyd: mengandung 40%-60% zat gemuk dan asam.- Long oil alkyd: mengandung lebih dari 60% zat gemuk dan asam.Sifat dari jenis Alkyd:- Tahan terhadap cuaca- Cukup baik dalam warna dan kilap- Pelarutnya adalah “white spirit”.- Kurang tahan terhadap alkali- Tidak tahan terhadap polusi air- Tenggang waktu pengecatan antara lapis pertama dan selanjutnya terbatas
6.1.1.6 Jenis Epoxy Ester:Epoxy Ester adalah jenis epoxy yang dikemas dalam satu komponen. Bahan pengering yang cepat, memberikan hasil lebih baik dibanding dengan alkyd. Agak tahan terhadap polusi air dan alkali, tetapi mudah memudar dan buram.Epoxy Ester memiliki daya lekat yang baik berfungsi sebagai anti karat.
6.1.2 Cat Dua Komponen6.1.2.1 Jenis Epoxy, Cat jenis ini dapat mengering pada temperatur biasa(normal), karena adanya “Curing Agent”.Sifat dari jenis Epoxy(dua komponen):- Tahan terhadap bahan kimia- dapat melekat dengan baik- Tahan terhadap polusi air- Lebih tahan terhadap benturan,gesekan.- Tahan terhadap cuaca- Tenggang waktu pengecatan harus diperhatikan- Tahan sampai dengan temperatur tertentu.
6.1.2.2 Jenis Coaltar Epoxy:Cat jenis ini adalah campuran antara coaltar dengan epoxy resin. Cat jenis ini sangat baik/tahan terhadap air, tetapi kurang baik pada cuaca/lingkungan terbuka. Tendensi untuk pencemaran warna terhadap cat akhir. Tenggang waktu pengecatan sangat terbatas.
6.1.2.3 Jenis Polyurethane(dua komponen).- Cat jenis ini dibentuk dari reaksi antara isocyanate dan alkohol.- Isocyanate dapat berupa aromatic(bahan kimia yang mengandung bensin dan sejenis)atau aliphatic(tanpa kandungan bensin dan sejenis).- Aromatic isocyanate lebih cepat kering dibandingkan dengan aliphatic, tetapi dia akan memudar bila digunakan diluar ruangan.- Aliphatic isocyanates diproses untuk warna cemerlang. Tahan terhadap sinar ultra violet(UV), maka lebih banyak disarankan untuk digunakan diluar ruangan sebagai cat akhir(finish coat).
Sifat umum dari Polyurethane:- Daya kilap yang baik- Cahaya/warna yang cemerlang(aliphatic type).- Tahan cuaca/lingkungan.- Lapisan sangat keras.- Tahan terhadap larutan kimia.- Dapat kering pada temperatur rendah.- Tahan goresan.- Tenggang
6.1.2.4 Jenis Zinc Silicate:- Bahan perekat dari silicate sangat diperlukan khususnya untuk mencapur kadar silicone oxide yang tinggi. Untuk menghasilkan proteksi yang baik, di campur dengan pigment(pewarna) zinc, maka menjadi zinc Silicate.Sifat dari Zinc Silicate:- Tahan terhadap cuaca- tahan terhadap larutan tertentu- Lapisan yang sangat keras- Tahan panas(s/d 400 C/752 F)- Sangat baik dalam hal proteksi karat.- Tahan terhadap polusi air(hanya PH 6-9).
6.1.2.5 Jenis Silicone(pengeringan dengan panas):Cat ini mempunyai ketahanan panas yang tinggi.Sifat2 khusus dari silicone:- Tahan panas s/d 250 C(untuk cat warna) dan s/d 600 C(untuk cat aluminium).- Tahan terhadap polusi air.- Tahan terhadap cuaca- Tahan terhadap bahan kimia tertentu.-Warna dan kilap yang baik.- Tidak tahan goresan dan benturan.- Tidak tahan terhadap pelarut yang tinggi(sebelum cat kering betul).
VII. PEMILIHAN JENIS CAT 7.1 Pemilihan jenis cat secara tepat guna 7.2 Shop primer 7.3 Holding primer/Blast clean primer 7.4 Pengecatan dengan sistem yang sesungguhnya 7.5 Fungsi cat menurut jenis(primer,undercoat, topcoat).
7.1 Pemilihan jenis cat secara tepat guna:Sangat penting, bukan saja untuk ketahanan dan lamanya cat itu berfungsi dengan baik,namun juga pertimbangan lain,yakni kemudahan dalam perawatannya dikemudian hari dan persesuaian jenis cat antara yang lama dan yang baru.7.2 Shopprimer:Shopprimer, berfungsi sebagai perlindungan sementara, selama perakitan atau assembly.Selain sebagai perlindungan korosi juga untuk memperkecil meluasnya permukaan yang terbakar selama pekerjaan pengelasan.7.3 Holding Primer/Blast Clean Primer:Merupakan perlindungan permanen, paling bagus langsung diaplikasi pada permukaan yang telah di blasting.
7.4 Pengecatan dengan sistem yang sesungguhnya:Sebagaimana dijelaskan pada point 5.2 dan 5.3,maka jenis cat pada lapisan selanjutnya haruslah sesuai dengan spesifikasi.7.5 Fungsi dari cat.7.5.1 Cat diproduksi berdasarkan fungsinya masing-masing dan dibagi dalam 3 kategori:7.5.1.1 cat Dasar(Primer Coat/Anti Corrosive)- Fungsi cat dasar adalah untuk melindungi permukaan besi agar tidak berkarat. - Cat dasar dibuat dengan komposisi berimbang, bukan hanya sebagai dasar,tapi ditekankan unsur anti karatnya yang terdapat pada zat pewarna(pigment) seperti,coal tar,zinc phosphate,chlorinate,red lead,dll.