140 likes | 639 Views
Teori Perilaku Menyimpang Kontemporer (Teori Belajar/Sosialisasi &Teori Kontrol). Perilaku Menyimpang (SOS 311). http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/. Teori Belajar/Sosialisasi. TEORI BELAJAR / TEORI SOSIALISASI TEORI ASOSIASI DIFERENSIAL (EDWIN H. SUTHERLAND )
E N D
Teori Perilaku Menyimpang Kontemporer (Teori Belajar/Sosialisasi &Teori Kontrol) Perilaku Menyimpang (SOS 311) http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Teori Belajar/Sosialisasi • TEORI BELAJAR/TEORI SOSIALISASI TEORI ASOSIASI DIFERENSIAL (EDWIN H. SUTHERLAND) • penyimpangan adalah bagian dari proses belajar pada diri seseorang sama halnya dengan mempelajari nilai atau norma-norma sosial /konformitas. • Sutherland: • PENYIMPANGAN ADALAH KONSEKUENSI DARI KEMAHIRAN ATAS SUATU SIKAP/TINDAKAN YANG DIPELAJARI DARI NORMA-NORMA YANG MENYIMPANG diperoleh dari SUBKULTUR yang menyimpang atau teman-teman sebaya yang menyimpang. • Teori ini melihat penyimpangan baik dari sudut etiologi maupun epidemiologi (oleh karena itu, selain menggunakan pendekatan sosiologi juga memakai pendekatan psikologi sosial).
Lanjutan… • Analisis teori ini mencakup: • organisasi sosial atau subkultur yang ada di masyarakat; • perbedaan di antara norma-norma yang ada di masyarakat (baik yang konform maupun yang menyimpang), terutama pada kelompok atau asosiasi yang berbeda. • Konflik normatif(akibat perbedaan norma)yang dialami oleh individu (yang menyebabkan penyimpangan perilaku padaindividu) atau di antara individu-individu yang ada di dalam kelompok
Lanjutan… • Ditingkat kelompok perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari konflik normatif, yaitu konflik yang terjadi di antara berbagai norma di dalam organisasi/institusisosial yang berbeda. misalnya perbedaan norma di antara kelompok teman sebaya, organisasi keluarga, lingkungan ketetanggaan, dll. • Teori ini secara spesifik lebih banyak digunakan untuk menganalisis kasus-kasus kriminal, tetapi tindakan menyimpang lainnya juga dapat dianalisis dengan teori ini, seperti: pelacuran, kecanduanminumankeras/narkoba, homoseksualitas, kenakalan remaja, dll.
9 Proposisi dari teori ini: • perilaku menyimpang adalah hasil dari proses belajar/dipelajari; • dalam proses belajar itu melibatkan proses interaksi dan komunikasi yang intens; • proses belajar terjadi pada kelompok yang personal, intim dan akrab media massa (TV, majalah, koran) hanya berperan sekunder. • hal-hal yang dipelajari: (a) cara-cara/teknik melakukan penyimpangan; (b) motif, dorongan dan rasionalisasi untuk memperkuat sikap/tindakan menyimpang. • nilai-nilai tentang penyimpangan itu dipelajari/diperoleh juga dari pemahaman mereka tentang norma-norma umum tentang sesuatu yang baik ataupun tidak misalnya: mencuri itu salah kalau yang dicuri adalah milik orang miskin, tetapi sebaliknya, mencuri itu sah bila yang dicuri adalah barang milik orang kaya.
Lanjutan… • orang memilih untuk menyimpang, karena menganggap lebih menguntungkan melakukan pelanggaran dari pada tidak akibat dari: (a) tidak adanya sanksi tegas; (b) tidak ada yang menegur/masyarakat membiarkan saja; (c) penyimpangan itu membawa keuntungan ekonomi. • terbentuknya solidaritas dari kelompok yang menyimpang itu tergantung pula dari: frekuensi, durasi, prioritas dan intensitas. • mempelajari perilaku menyimpang bukan merupakan suatu proses belajar yang unik sama saja prosesnya dengan mempelajari perilaku konform. • perilaku menyimpang dianggap sebagai salah satu bentuk ekspresi dari nilai-nilai atau kebutuhan masyarakat pada umumnya, tetapi perbuatan menyimpangnya tidak dapat dijelaskan melalui penerapan nilai-nilai umum tersebut. seseorang ikut dalam pemilihan presiden ( (sebagai ekspresi untuk diakui atau memperoleh pengakuan), tetapi apakah tindakan pembunuhan massal atau bunuh diri massal, juga sebagai ekspresi untuk mendapatkan pengakuan ?
TEORI KONTROL • Ide utama di belakang teori kontrol: • Bahwa penyimpangan merupakan hasil dari kekosongan kontrol atau pengendalian sosial • Teori ini dibangun atas pandangan bahwa setiap manusia cenderung untuk tidak patuh pada hukum/melakukan pelanggaran hukum; • oleh karena itu perilaku menyimpang adalah konsekuensi logis dari kegagalan seseorang untuk mentaati hukum.
Proposisi teori kontrol • Bahwa berbagai bentuk pengingkaran terhadap aturan sosial adalah akibat dari kegagalan mensosialisasikan individu untuk bertindak konform terhadap aturan yang ada; • Penyimpangan perilaku adalah bukti kegagalan kelompok-kelompok sosial konvensional mengikat individu agar tetap konform (spt. keluarga, sekolah, lingkungan kerja, dsb; • Setiap individu seharusnya belajar konform/tidak melakukan tindakan menyimpang/kriminal; • Kontrol internal lebih berpengaruh dari pada kontrol eksternal.
Lanjutan… • Hirschi: ada empat unsur utama di dalam kontrol sosial internal, yaitu: • Attachement (kasih sayang)sumbernya adalah keluarga • Commitment (tanggung jawab)tanggung jawab yang kuat terhadap aturan dan kesadaran akan pentingnya masa depan • Involvement (keterlibatan/partisipasi)karena adanya komitmen, maka perilaku individu bersifat partisipatif & mentaati aturan-aturan tertentu • Believe (kepercayaan/keyakinan) patuh pada norma sosial atau aturan masyarakat • Keempatnya merupakan social bonds yang berfungsi untuk mengendalikan perilaku individu.
Pengembangan Teori Kontrol Sosial • Albert J Reiss (1951): kenakalan remaja juga disebabkan oleh kurangnya kontrol sosial pada diri remaja tersebut. • MenurutReiss: ada 3 hal yang menyebabkan penyimpangan perilaku pada remaja: • Kurangnya kontrol internal selama masa anak-anak; • Kian menghilangnya kontrol internal tersebut; • Inkonsistensi atau kontradiksi di antara norma-norma yang ada norma di keluarga atau masyarakat berbeda
Lanjutan… • Reiss: ada perbedaan antara kontrol sosial (external control) dengan kontrol pribadi (internal control) • Kontrol internal: kemampuan seseorang untuk menahan diri/tidak melanggar aturan sosial yang ada mengikuti rule of the game • Kontrol sosial/eksternal: kemampuan masyarakat, melalui institusi sosial, untuk memaksakan kepada anggota-anggotanya agar bersedia mentaati norma-norma sosial efektivitas penegakkan tertib sosial tergantung pada kemampuan lembaga-lembaga sosial penegak hukum/tertib sosial.
Lanjutan… • Walter Reckless: teori kontrol sosial disebut juga dengan teori pengawasan/pengendalian (containment theory) • Ada 2 macam pengawasan (containment): • Inner containment: ada dalam diri seseorang sama dengan kontrol internal • Outer containment: kontrol muncul dari kekuatan atau tekanan lingkungan sosial Reckless berpendapat: • Jika keduanya bergabung dapat menjaga anggota masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan; • Keduanya berposisi netral dan berada di antara tekanan serta tarikan sosial (baik yang menyimpang atau tidak)