420 likes | 985 Views
KEPERAWATAN. KESEHATAN REPRODUKSI. REMAJA. Pendahuluan. Masa remaja masa topan badai & stress (storm & stress) Fisik (12 – 24 tahun) remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18 – 24 th) Keinginan untuk menentukan nasib sendiri Masa transisi terarah menjadi orang yang bertanggungjawab
E N D
KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Pendahuluan • Masa remaja masa topan badai & stress (storm & stress) • Fisik (12 – 24 tahun) remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18 – 24 th) • Keinginan untuk menentukan nasib sendiri • Masa transisi terarah menjadi orang yang bertanggungjawab • Karakteristik masa remaja?
Karakteristik masa remaja • Periode penting • Masa peralihan • Periode perubahan • Usia bermasalah • Pencarian identitas • Usia yang ditakutkan • Tidak realistik • Ambang dari masa dewasa
Tugas perkembangan masa remaja • Mencari relasi yang lebih matang dengan teman seusia (laki-perempuan) • Mencapai peran sosial feminim atau maskulin • Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif • Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggungjawab secara sosial • Mencapai kemandirian secara emosional • Mempersiapkan untuk karir ekonomi • Mempersiapkan untuk menikah dan berkeluarga • Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku
Permasalahan Remaja • Jumlahnya penduduk usia 10 – 24 th besar (sekitar 60 juta) • Masa transisi kehidupan (youth five life transitions): • Melanjutkan sekolah (continue learning) • Mencapai pekerjaan (start working) • Memulai berkeluarga (form families) • Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) • Mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life) • Globalisasi liberalisasi norma sikap dan perilaku remaja • Resiko triad (seksulaitas, narkoba, HIV / AIDS) • KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA?????
Permasalahan Remaja cont’d Masalah kaesehatan reproduksi remaja: • Seksual pranikah • Dr. Boyke th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta, Surabaya, Banjarmasin); Palu (29.9%) • YKB (1993) 10 – 31% (n=300 / kota dari 12 kota besar di Indonesia) pernah melakukan hubungan seksual pranikah • Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 – 24 th) di Medan pernah melakukan hubungan seksual pranikah • Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung pernah melakukan hubungan seksual pranikah • Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA kelas II (22% laki2; 18% wanita) pernah melakukan hubungan seksual pranikah
Permasalahan Remaja cont’d • 90% remaja melakukan light petting • 80% remaja melakukan heavy petting • Perilaku onani – masturbasi di Surabaya berkisar 62% (2 kali / hari) • Nonton video porno (…..%) • Aborsi: • 20% dari 2.3 juta kasus aborsi per tahun dilakukan remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja • Reproduksi proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup • Kesehatan reproduksi keadaan sejahtera fisik, mental sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan system reproduksi (Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan, 1994) • Kesehatan reproduksi kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO) • Kesehatan reproduksi remaja … pada remaja
Mengapa remaja perlu tahu? • Agar remaja memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggungjawab tentang proses reproduksi
Prasyarat Reproduksi Sehat • Supaya tidak terjadi kelainan anatomis – fisiologis perempuan harus memiliki ronggga pinggul yang cukup besar untuk mempermudah persalinan; memiliki kelenjar penghasil hormon reproduksi yang sehat DIPERLUKAN GIZI YANG ADEKUAT • Diperlukan landasan psikis yang kuat dan memadai dimulai sejak bayi • Terbebas dari penyakit organ reproduksi • Dapat melewati masa hamil dengan aman
Ruang lingkup masalah kespro • Ditinjau dari siklus kehidupan keluarga (Program kerja WHO IX th 1996 – 2001): • Praktik tradisional yang berakibat buruk semasa anak-anak (mutilasi, genital, diskriminasi nilai anak) • Masalah kespro remaja • Tidak terpenuhinya kebutuhan KB • Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak • Infeksi saluran reproduksi • Kemandulan • Sindroma pre dan post menopause • Kekurangan hormon osteoporosis
Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah reproduksi: • Kesehatan, kesakitan dan kematian perempuan yang terkait dengan kehamilan • Peranan / kendali sosial budaya terhadap masalah reproduksi • Intervensi pemerintah terhadap masalah reproduksi • Tersedianya yan reproduksi dan KB • Kesehatan bayi dan anak • Dampak pembangunan ekonomi, industri dan perubahan lingkungan terhadap kesehatan reproduksi
Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah gender dan seksualitas: • Pengaturan negara terhadap seksualitas • Pengendalian sosio-budaya terhadap masalah seksualitas • Seksualitas di kalangan remaja • Status dan peran perempuan • Perlindungan terhadap perempuan bekerja
Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah kekerasan dan perkosaan terhadap perempuan: • Kecenderungan penggunaan kekerasan secara sengaja kepada perempuan • Norma sosial mengenai kekerasan dalam rumah tangga • Sikap masyarakat mengenai kekerasan perkosaan terhadap pelacur • Berbagai langkah untuk mengatasi masalah2 tersebut
Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual: • Masalah penyakit menular seksual yang lama (sifilis, Gonorhea) • Masalah penyakit menular seksual yang baru (chlamydia, herpes) • Masalah HIV / AIDS • Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit menular seksual • Kebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi masalah penyakit menular seksual • Sikap masyarakat terhadap penyakit menular seksual
Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah pelacuran: • Demografi pekerja seksual komersial • Faktor2 yang mendorong pelacuran • Dampaknya terhadap kesehatan reproduksi
Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah sekitar teknologi: • Teknologi reproduksi dengan bantuan • Pemilihan bayi berdasarkan kelamin • Penapisan genetik • Keterjangkauan dan kesamaan kesempatan • Etika dan hukum yang terkait dengan teknologi reproduksi
Faktor yang mempengaruhi kespro • Faktor sosio-ekonomi dan demografi • Faktor budaya dan lingkungan • Faktor psikologis • Faktor biologis
Tujuan kespro • Utama meningkatkan kesadaran kemandirian wanita remaja dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi peningkatan kualitas hidup • Khusus: • Meningkatnya kemandirian remaja dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya • Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial remaja (wanita) dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan • Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dean anak2nya • Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksinya
Pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja? • Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat reproduksi • Mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan • Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro • Bahaya narkoba dan miras pada kespro • Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual • Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2 negatif • Hak2 reproduksi
1 • Community • Core: • Sejarah • Demografi • Nilai • kepercayaan 2 8 3 ASSESSMENT 7 4 6 • Physical environment • Health & social services • Economics • Safety & transportation • Politics & government • Communication • Education • Recreation 5 ANALYSIS NURSING DIAGNOSIS PLAN INTERVENTION EVALUATION
ANALISA DATA • Analisis = mempelajari & menguji data • Tujuan untuk menentukan kebutuhan kesehatan komunitas, kekuatan komunitas, pola respon kesehatan, tren pemanfaatan yankes • Dilakukan berdasarkan hasil pengkajian melalui 4 langkah • Langkah 1: mengkatogorikan data (categorize the data) • Contoh…
ANALISA DATA cont’d Contoh kategori data: • Data demografik (family size, age, sex, ethnic, racial groupings) • Data geografik (area boundaries, number & size of neighborhoods, public spaces, roads) • Data sosioekonomik (occupation & income categories, educational attainment, rental or home-ownership patters) • Data pelayanan kesehatan (hospitals, clinics, mental health centers, dll.)
ANALISA DATA cont’d • Analisa data (sebaiknya) mengikuti model pengkajian yang digunakan menentukan kerangka kerja koleksi data dan membantu dalam analisa data • Langkah 2: meringkas data (summarize the data) per kategori • Langkah 3: mengidentifikasi perbedaan data (data gaps, incongruence), penghapusan data (omission) • Langkah 4: membuat simpulan (inference)
DIAGNOSA KEPERAWATAN • A diagnosis is a statement that synthesizes assessment data • A diagnosis is a label that both describes a situation (or state) and implies an etiology • A nursing diagnosis limits the diagnostic process to those diagnoses that represent human responses to actual or potential health problems that nurses are licensed to treat (American Nurses’ Association) • A community nursing diagnosis…?
DIAGNOSA KEPERAWATANcont’d • A community nursing diagnosis focuses the diagnosis on a community – usually defined as a group, population, or cluster of people with at least one common characteristic (e.g. geographic location, occupation, ethnicity, housing condition) • Nursing diagnosis has three parts: a description of the problem (P); identification of factors etiologically related to the problem (E); signs and symptoms that are characteristic of the problem (S)
DIAGNOSA KEPERAWATANcont’d • Tidak adekuatnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja • Tingginya angka prevalensi PSM di kalangan remaja • Resiko terjadinya induksi haid di kalangan remaja putri • Resiko HIV / AIDS di kalangan remaja
PERENCANAAN • Disebut juga sebagai community-focused plan (CFP) • Dibuat untuk meningkatkan kesehatan komunitas • CFP didasarkan pada diagnosa / masalah keperawatan komunitas berisi tentang tujuan khusus dan rencana tindakan untuk mencapai keluaran yang ditetapkan (desired outcome) • Merupakan proses yang sistematik dalam melakukan kerjasama (partnership) dengan komunitas
PERENCANAAN cont’d Langkah perencanaan: • Langkah 1: memvalidasi diagnosa keperawatan komunitas • Langkah 2: membuat prioritas • Langkah 3: menyusun tujuan • Langkah 4: membuat rencana tindakan
Langkah 1: memvalidasi diagnosa • Validasi sangat penting untuk menetapkan diagnosa secara tepat • Perhatikan hak para pemimpin / tokoh di komunitas, organisasi, dan penduduk untuk dijaga kerahasiaannya • Perhatikan juga hak untuk tidak ikut serta dalam menyusun perencanaan (walaupun NCP sebaiknya disusun bersama masyrakat) • Masyarakat punya hak untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan mereka sendiri & negosiasi dengan perawat untuk membuat intervensi • Sebaliknya perawat memiliki tanggungjawab untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan selama proses intervensi • contoh
Langkah 1: memvalidasi diagnosa cont’d • Dalam membentuk kerjasama dengan masyarakat harus memperhatikan aspek sosial, ekonomi, ekologi, isu politik • Perlu juga diperhatikan kebutuhan kesehatan pada kelompok beresiko (ibu hamil, infan, anak, lansia) • Perhatikan juga tentang aplikasi perubahan yang direncanakan (planned change)
Langkah 2: prioritas • Goeppinger & Shuster III dalam Stanhope & Lancaster (1992) prioritas masalah didasarkan pada 6 hal: • Kesadaran masyarakat akan masalah (community awareness of the problem) • Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah (community motivation to resolve or better manage the problem) • Kemampuan perawat untuk membantu memacahkan masalah (nurses’ ability to influence problem solution) • Adanya ahli / pakar yang relevan untuk memecahkan masalah (availability of expertise relevant to problem solution) • Beratnya konsekuensi yang muncul ketika masalah tidak dapat dipecahkan (severity of consequences if the problem is unsolved) • Kecepatan pencapaian resolusi masalah (speed with which resolution can be achieved) • Pembobotan (criteria weights) = 1 - 10
Berdasarkan 11 kriteria: Kesesuaian dengan peran CHN Resiko terjadi Resiko parah Potensi untuk pendidikan kesehatan Minat masyarakat Kemungkinan diatasi Tersedianya sumber: Tempat Waktu Dana Fasilitas kesehatan Sumberdaya manusia (petugas / masyarakat) Pembobotan (1 – 5): Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi Langkah 2: prioritas cont’d
Langkah 3: menetapkan tujuan • Terdiri atas GOAL & OBJECTIVE (s) • Goal is generally a broad statement of desired outcome (keluaran yang ditetapkan) • Objective (s) are the precise statements of the desired outcome • Objective merupakan pernyataan perilaku dan dapat diukur (lebih rinci)
TUJUAN • Meningkatnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja • Penurunan PSM di kalangan remaja • Tidak terjadinya induksi haid di kalangan remaja putri • Tidak terjadi HIV / AIDS di kalangan remaja
Langkah 4: membuat rencana tindakan • Didasarkan atas goal / objectives yang telah dibuat: • Apa yg akan dilakukan • Kapan akan dilakukan • Bgm akan dilakukan • Siapa yg melakukan • Berapa banyak akan dilakukan • Menetapkan aktifitas untuk setiap tujuan berupa tindakan mandiri, H.E / promkes, observasi, kolaborasi • Memperhatikan : program, situasi, sumber daya, program yg lalu
Tindakan • Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat reproduksi • Pemberian informasi tentang mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan • Pemberian informasi tentang penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro • Informasi tentang bahaya narkoba dan miras pada kespro • Informasi tentang pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual • Informasi tentang kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2 negatif yang tertkait dengan kespro • Informasi tentang hak2 reproduksi
Evaluasi • Difokuskan pada: • Tingkat pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi remaja • Kejadian / prevalensi PSM di kalangan remaja • Perilaku induksi haid di kalangan remaja putri • HIV / AIDS di kalangan remaja
Suggested readings • Anderson, E.T., & McFarlane, J.M. (1988). Community as client: Application of the nursing process. Philadelphia: J.B. Lippincott Company. • Stanhope, M., & Lancaster, J. (1992). Community health nursing: Process and practice for promoting health. St. Louis: Mosby Year Book.