310 likes | 2.06k Views
MATERIALITAS, RESIKO & STRATEGI AUDIT AWAL. Pengauditan I. MATERIALITAS. Pemahaman
E N D
MATERIALITAS, RESIKO & STRATEGI AUDIT AWAL Pengauditan I
MATERIALITAS Pemahaman ”besarnyanilai yang dihilangkanatausalahsajiinformasiakuntansi, dilihatdarikeadaan yang melingkupinya, yang mungkindapatmengakibatkanperubahanatasataupengaruhterhadappertimbanganorang yang meletakkankepercayaanatasinformasitersebutkarenaadanyapenghilanganatausalahsajitersebut”. (SPAP-IAI)
Auditor untuk mempertimbangkan materialitas dalam : • Perencanaan Audit. • Pengevaluasian akhir apakah laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum Laporan Keuangan mengandung salah saji material ? • Penerapan yang keliru PABU • Penyimpangan Fakta • Penghilangan Informasi
Pertimbangan Materialitas auditor : • Ukuran & Karakteristik • Kondisi • Kebutuhan informasi Materialitas bersifat Relatif ? Materialitas dalam perencanaan audit : • Materialitas tingkat laporan keuangan • Materialitas tingkat saldo akun
Materialitas Tingkat Laporan Keuangan • Terkait dengan pendapat auditor • Point tingkat materialitas dalam unsur laporan keuangan : • Laba Rugi: • Total pendapatan • Laba operasional • Laba bersih • Neraca : • Total aktiva • Aktiva lancar • Modal kerja • Ekuitas pemegang saham
Materialitas dalam tingkat LK menjadi penting diperhatikan oleh auditor disebabkan ? • Laporan keuangan saling terkait • Prosedur auditing dipergunakan lebih dari satu laporan yang ada dalam laporan keuangan, dimana saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Pertimbangan Materialitas • Kuantitatif • Kualitatif Salah saji yang secara kuantitaif tidak material, mungkin secara kualitatif akan menjadi material ?
Materialitas Tingkat Saldo Akun “Minimum salah saji yang bisa ada dalam suatu saldo rekening yang dipandang sebagai salah saji material” Konsep materialitas VS Saldo akun material ? Over/under statement Akun VS Materialitas Akun
“Akun yang secara individu tidak material, bila diakumulasikan dapat menjadi material secara kumulatif pada tingkat laporan keuangan.” Pengalokasian materialitas pada akun-akun dalam laporan keuangan lebih ditekankan pada akun neraca, why ? 3 cara pengalokasian materialitas : • Besar relatif akun • Besar variable akun • Pertimbangan profesional “Materialitas akun berhubungan terbalik dengan bukti”
Hal-hal yang mempengaruhi auditor dalam menentukan besarnya materialitas : • Faktor individu auditor • Faktor eksternal perusahaan • Tingkat pengaruh suatu akun • Faktor kondisi KAP Hubungan Materialitas dengan Bukti Audit ? • Materialitasmerupakansatudiantaraberbagaifaktor yang mempengaruhipertimbangan auditor tentangkecukupan ( kuantitas ) bukti audit. • Semakinrendahtingkatmaterialitas , semakinbesarjumlahbukti yang diperlukan ( hubunganterbalik ).
RESIKO AUDIT “Resiko audit adalahresiko yang terjadidalamhal auditor,tanpadisadarinya , tidakmemodifikasisebagaimanamestinyapendapatnyaatassuatulaporankeuangan yang mengandungsalahsaji material.” Auditor mempertimbangkan resiko audit dalam : • Perencanaan audit • Pengevaluasian akhir “Semakin kecil resiko audit, semakin banyak dan semakin intensif prosedur audit yang akan diterapkan”
Tidak Dapat Dikendalikan Oleh Auditor Tipe Resiko Audit : • Tipe I • Resiko Bawaan • Resiko Pengendalian • Tipe II • Resiko Deteksi Dapat Dikendalikan Auditor
Resiko Bawaan Faktor Penentu Resiko Bawaan secara umum • Profitabilitas • Jenis usaha & sensitifitas operasi • Masalah kelangsungan usaha • Sifat, penyebab dan jumlah salah saji tahun sebelumnya • Integritas, reputasoi & pengetahuan tentang akuntansi dari manajemen
Faktor Penentu Resiko Bawaan pada suatu akun: • Akuntabilitas akun atau transaksi • Kerumitan masalah akuntansi yang terkait • Sifat, penyebab dan jumlah salah saji yang dideteksi pada tahun sblmnya
Resiko Pengendalian • Terkait dengan efektifitas Struktur Pengendalian Interen • 2 macam resiko pengendalian : • Actual level of control risk • Assessed level of control risk Auditor dapat mengkontrol resiko pengendalian dengan cara memodifikasi : • Prosedur yang akan membantu memahami SPI • Prosedur-prosedur yang digunakan untuk pengujian pengendalian
Resiko Deteksi “Tergantung atas penetapan auditor terhadap resiko audit, resiko bawaan, resiko pengendalian” RA RD RB/RP RD Resiko Deteksi Controlable by Auditor
Perbedaan mendasar Resiko Bawaan & Pengendalian dengan Resiko Deteksi ? Jenis Resiko Deteksi : • Analitis Review Risk • Substantif Test Risk
HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN RESIKO AUDIT. AR = IR X CR X DR AR : Resiko Audit ( Audit Risk ) IR : ResikoBawaan ( Inherent Risk) CR : ResikoPengendalian( ControlRisk ) DR : ResikoDeteksi ( Detection Risk ) Resikodeteksimerupakanresiko yang dapatdikendalikanoleh auditor. Olehkarenaitu , sudutpandang model tersebutdialihkankeresikodeteksimenjadi : DR = AR : ( IR x CR )
HUBUNGAN TINGKAT KEYAKINAN DENGAN KOMPONEN RESIKO. Resiko audit mempunyaihubunganterbalikdengantingkatkeinginankepastian / keyakinan. Semakinbesar / tinggitingkatkeinginankepastian ( contidence level ) makasemakinkecil / rendahresiko audit. Dari tigakomponentersebutantararesikobawaandanresikopengendaliandenganresikodeteksiberhubunganterbalik. Semakintinggiresikobawaandanatauresikopengendaliansemakinrendahresikodeteksi. Dengandemikianhubungansearahterjadiantaratingkatkeinginankepastiandengantingkatresikobawaandanresikopengendalian. Hal yang samaantaratingkatresikodeteksidengantingkatresiko audit keseluruhan.
STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN • Primarily substantive approach. • Lower assessed level of control risk approach Pemilihan strategi didasarkan atas pertimbangan : • Planned assessed level of control risk • Pemahaman auditor atas SPI • Test of control dalam menentukan resiko pengendalian • Planned assessed level of substantif test