510 likes | 1.27k Views
FUNGSI MANAJEMEN RESIKO. ERVITA SAFITRI , S.E., M Si. PENDAHULUAN. Resiko timbul dikarenakan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan menjadi : ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian alam dan ketidakpastian kemanusiaan. TUJUAN MANAJEMEN RESIKO (sebelum terjadinya peril).
E N D
FUNGSI MANAJEMEN RESIKO ERVITA SAFITRI, S.E., MSi
PENDAHULUAN • Resiko timbul dikarenakan adanya ketidakpastian. • Ketidakpastian dapat diklasifikasikan menjadi : ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian alam dan ketidakpastian kemanusiaan.
TUJUAN MANAJEMEN RESIKO (sebelum terjadinya peril) • Hal yang bersifat ekonomis : upaya menanggulangi kemungkinan kerugian dengan cara yang paling ekonomis • Hal yang bersifat non ekonomis : upaya untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan adanya peril. • Tindakan penanggulangan resiko dilakukan untuk memenuhi kewajiban dari pihak ketiga : memasang alat keselamatan kerja, mengasuransikan aktiva yang digunakan sebagai agunan.
TUJUAN MANAJEMEN RESIKO (setelah terjadinya peril) • Menyelamatkan operasi perusahaan. • Mencari upaya agar operasi perusahaan tetap berlanjut setelah terjadi peril. • Mengupayakan agar pendapatan perusahaan tetap mengalir. • Mengusahakan tetap berlanjutnya pertumbuhan usaha yang sedang mengembangkan usaha. • Berupaya tetap dapat melakukan tanggung jawab sosial dari perusahaan.
FUNGSI POKOK MANAJEMEN RESIKO (menemukan kerugian potensiil) Artinya perusahaan berupaya untuk menemukan/ mengidentifikasi seluruh resiko yang dihadapi perusahaan yang meliputi : • Kerusakan fisik dari asset perusahaan • Kehilangan pendapatan akibat terganggunya operasi perusahaan • Kerugian akibat tuntutan hukum dari pihak lain • Kerugian yang timbul karena tindakan oleh pihak lain atau karyawan sendiri • Kerugian akibat meninggal dunia, sakit shingga menjadi cacat
FUNGSI POKOK MANAJEMEN RESIKO (menemukan kerugian potensiil) Untuk itu manajer resiko dapat melakukan : • Inspeksi phisik di tempat kerja • Mengadakan angket kepada semua pihak di perusahaan • Menganalisa semua variabel yang tercakup dalam peta aliran proses produksi.
FUNGSI POKOK MANAJEMEN RESIKO (mengevaluasi kerugian potensiil) Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian yang dihadapi perusahaan. Evaluasi yang dilakukan : • Melakukan perkiraan besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian. • Perkiraan terhadap kegawatan dari tiap-tiap kerugian. • Memilih teknik/cara yang tepat untuk menanggulangi kerugian.
KEDUDUKAN MANAJER RESIKO • Di indonesia pada saat ini memang belum ada perusahaan yang mempunyai manajer atau bagian khusus menangani pengelolaan resiko secara keseluruhan. • Secara umum tugas manajer resiko adalah : mengidentifikasi dan mengukur kerugian dari eksposur, menyelesaikan klaim asuransi, merencanakan dan mengelola jaminan tenaga kerja, mengontrol kerugian dan keselamatan kerja.
KERJASAMA DENGAN DEPARTEMAN LAIN Dalam pelaksanaan penanggulangan resiko, manajer resiko perlu bekerja sama secara harmonis dengan departemen lain seperti : • Bagian akunting : berkaitan dengan upaya mengurangi penggelapan dan pencurian oleh karyawan sendiri. • Bagian keuangan : berkaitan dengan informasi tentang kerugian dan gangguan terhadap cash flow • Bagian marketing : berkaitan dengan resiko dengan pelanggan.
KERJASAMA DENGAN DEPARTEMAN LAIN • Bagian produksi : berkaitan dengan pencegahan terhadap produk cacat, pemborosan bahan baku, kecelakaan kerja. • Bagian engineering dan maintenance : berkaitan dengan tanggung jawab desain, maintenance dan perawatan terhadap gedung dan peralatan. • Bagian personalia : berkaitan dengan penanggulangan resiko yang berkaitan dengan diri karyawan.
LANGKA-LANGKA PROSES PENGELOLAHAN RISIKO : • Mengidentifikasi/menentukan keinginan obyektif (tujuan) yang ingin di capai dengan melakukan pengelolahan risiko • Mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kerugian/peril atau mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi • Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial
Yang dievaluasi dan diukur adalah : • Besarnya kesempatan/kemungkinan peril yang akan terjadi selama satu periode • Besarnya akibat dari kerugian tersebut terhadap kondisi keuangan perusahaan • Kemampuan meramalkan besarnya kerugian yang jelas akan timbul
4. Mencari cara yang paling baik , tepat dan ekonomis untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan peril, dengan cara : • Menghindari kemungkinan terjadinya peril • Mengurangi kesempatan terjadinya peril • Memindahkan kerugian potensil kepada pihak lain • Menerima dan memikul kerugian yang timbul (merentensi)
5. Mengkoordinir dan laksanakan/ memengimplementasikan keputusan yang telah diambil untuk menangulangi risiko 6. Mengadministrasi, memonitor dan mengevaluasi strategi yang telah diambil dalam menangulangi risiko
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO Identifikasi risiko adalah suatu proses di mana suatu perusahaan secara sistematis dan terus menerus mengindentifikasngideasikan property, liability dan lainya sebelum terjadi peril Kegiatan pengidentifikasian semua kerugian potensial sangat penting agar manajer risiko bisa menyusun strategi penangulangan kerugian potensial
MANFAAT DAFTAR KERUGIAN POTENSIIL( Bagi Pengusaha) : • Daftar kerugian menunjang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan pengelolahan bisnis • Cara sistematis guna mengumpulkan informasi mengenai perusahaan lain, yang ada kaitannya dengan aktivitas bisnis
MANFAAT DAFTAR KERUGIAN POTENSIIL(Bagi manajer risiko) • Mengingatkan manajer risiko tentang kerugian-kerugian yang dapat menimpa bisnisnya • Sebagai tempat mengumpulkan informasi yang akan menggambarkan cara dan bisnis apa yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi risiko potennsil yang akan dihadapi • Sebagai bahan perbandingan dan review program penanggulangan risiko yang di buat
KLASIFIKASI KERUGIAN POTENSIIL a. Kerugian atas harta kekayaan (property exposures): 1. Kerugian langsung 2. Kerugian tidak langsung 3. Kerugian atas pendapatan b.Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain c.Kerugian personil
METODE PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO • Menggunakan daftar pertanyaan (quistionair) untuk menganalisa risiko • Menggunakan laporan keuangan • Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai barang jadi untuk mengetahui risiko-risiko yang dihadapi pada tiap tahapan aliran tersebut
4. Dengan inspeksi langsung ditempat5. Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian dalam perusahaan 6. Mengadakan interaksi dengan pihak luar 7. Melakukan analisa dengan kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain 8. Membuat dan menganalisa catatan / statistik mengenai macam-macam kerugian 9. Mengadakan analisa lingkungan.