360 likes | 1.42k Views
BIOLOGI MIKROORGANISMA: VIRUS. KULIAH IV MIKROBIOLOGI FARMASI 2013. Viruses. Deskripsi : Virus bukan sel. Karakteristik : non-seluler, parasit obligat intraseluler. Tipe Nutrien : tidak memiliki.
E N D
BIOLOGI MIKROORGANISMA:VIRUS KULIAH IV MIKROBIOLOGI FARMASI 2013
Viruses Deskripsi: Virus bukan sel Karakteristik: non-seluler, parasit obligat intraseluler Tipe Nutrien : tidak memiliki Bentuk proteksi diri: sebagian partikel virion memiliki pelindung berupa protein (sampul/envelope) untuk bertahan
Ukuran dan Struktur Virus • Bervariasi, diameter 15 - 300 nm • Terdiri dari materi utama asam nukleat dan dibungkus protein • a. DNA atau RNA • b. Bungkus protein sering bersisi 20 Virion – partikel virus lengkap Kapsid – mantel protein yang menyelubungi genom asam nukleat Kapsomer – rangkaian sub-unit protein yang menyusun kapsid Protomer – rantai polipeptida yang menyusun kapsomer
VirionStructure • Nucleic acid/ asamnukleat • Tersusunoleh DNA or RNA • Kapsid (Capsid) • Terdiridarikapsomer-kapsomer (Capsomeres) • Envelope • Spikes
~25 nm ~300 nm
Dasar klasifikasi virus: morfologi, genom, sifat-sifat fisiko-kimia dan fisik, sifat antigenik dan sifat biologis. • Karakter genom yang dilihat antara lain: ukuran, bentuk, ada tidaknya peplomer dan sifatnya, ada tidaknya sampul, simetri dan struktur kapsid. • Sifat-sifat fisikokimia dan fisik meliputi antara lain: berat massa virion, koefisien sedimentasi virion, stabilitas terhadap pH, stabilitas terhadap suhu, stabilitas terhadap kation (Mg2+, Mn2+), densitas pengapungan virion (dalam CsCl, sukrosa), stabilitas terhadap pelarut, stabilitas terhadap deterjen, stabilitas terhadap iradiasi, dan protein. • Sifat antigenik yang dilihat misalnya sifat serologiknya. • Sifat-sifat biologisnya meliputi: inang, cara transmisi, hubungan dengan vektor, distribusi geografi, patogenisitas.
Taksonomi Virus • Namafamiliberakhiran -viridae. • Genus berakhiran -virus. • Spesies virus: yaitusekelompok virus yang memilikisejumlahinformasigenetikdaninang (ecological niche) yang sama. • Namaumumdigunakanuntukspesies. • Subspesiesditunjukkandengannomor. • Contoh 1.: • Herpesviridae • Herpesvirus • Human herpes virus HHV-1, HHV-2, HHV-3 • Contoh 2.: • Retroviridae • Lentivirus • Human immunodeficiency virus HIV-1, HIV-2
Karenaobligatparasit, makauntukmempelajari virus harusmenumbuhkanpadaselhidup • Bacteriophages ditumbuhkan pada lawn sel bakteri. Noda atau plag (plaques) jernih menunjukkan adanya bakteriofag
Virus hewan dapat ditumbuhkan pada hewan hidup atau telur ayam yang sudah dibuahi. • Virus hewan dan tumbuhan dapat ditumbuhkan dalam kultur sel
Reproduksi Virus • Virus bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang • Virus harus menempel pada sel inang yang tepat/rentan • Setelah menembus, DNA/RNA segera mensintesa partikel viral baru • Banyak virus bermutasi dengan cepat • Virus akan mempengaruhi metabolisme sel-sel inang • Sel-sel terinfeksi dapat membentuk interferon yang memproteksi sel yang tidak terinfeksi
Cara Penularan • Respirasi contoh virus flu • Jalur Fekal-Oral contoh virus hepatitis A • Kontak langsung dengan materi dari penderita (muntah, luka, saliva) contoh virus ebola, hepatitis B • Zoonosis (insekta dan hewan lainnya) contoh flu burung H5N1, flu Babi H1N1 • Darah contoh hepatitis B • Hubungan seksual contoh hepatitis B, herpes simplex, HIV • Ibu-Bayi neonatal misalnya herpes simplex
Virus pada air limbah dengan pengukuran lewat kultur sel - Air limbah tanpa diolah: 1.82 x102 - 9.2 x104 per liter - Air limbah dengan diolah: 1.0 x 103 -1.0 x102 per liter
Jalur masuk virus ke dalam sel inang Fusi Permukaan Receptor-Mediated Endocytosis Fusi dalam endosoma Lisis dalam endosoma
ACUTE LATENT(RECURRENT) CHRONIC SLOW Catt: Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE) Human T-lymphotropic virus (HTLV)
SARS Characterization of a Novel Coronavirus Associated with Severe Acute Respiratory Syndrome Paul A. Rota 1*, M. Steven Oberste 1, Stephan S. Monroe 1, W. Allan Nix 1, Ray Campagnoli 1, Joseph P. Icenogle 1, Silvia Peñaranda 1, Bettina Bankamp 1, Kaija Maher 1, Min-hsin Chen 1, Suxiong Tong 1, Azaibi Tamin 1, Luis Lowe 1, Michael Frace 1, Joseph L. DeRisi 2, Qi Chen 1, David Wang 2, Dean D. Erdman 1, Teresa C. T. Peret 1, Cara Burns 1, Thomas G. Ksiazek 1, Pierre E. Rollin 1, Anthony Sanchez 1, Stephanie Liffick 1, Brian Holloway 1, Josef Limor 1, Karen McCaustland 1, Melissa Olsen-Rassmussen 1, Ron Fouchier 3, Stephan Günther 4, Albert D. M. E. Osterhaus 3, Christian Drosten 4, Mark A. Pallansch 1, Larry J. Anderson 1, William J. Bellini 1 In March 2003, a novel coronavirus (SARS-CoV) was discovered in association with cases of severe acute respiratory syndrome (SARS). The sequence of the complete genome of SARS-CoV was determined, and the initial characterization of the viral genome is presented in this report. The genome of SARS-CoV is 29,727 nucleotides in length, has 11 open reading frames, and the genome organization is similar to that of other coronaviruses. Phylogenetic analyses and sequence comparisons showed that SARS-CoV is not closely related to any of the previously characterized coronaviruses.
SARS Returns or Lab Accident? Singapore Wonders(Reuters)Wed September 10, 2003
Avian Influenza Gambar sebaran 20-11-07
Pemberantasan Polio • Isu eradikasi: • 1. Vaksin hidup ? • 2. Muncul strain baru? • 3. Vaksin mati?