1.18k likes | 3k Views
Penanganan Kredit Bermasalah. Daftar Isi. Hal ihwal kredit bermasalah Penyelesaian kredit bermasalah. Hal ihwal kredit bermasalah. Petikan berita. Laba Bank Mandiri : Tahun 2005 : Rp604 miliar Tahun 2006 : Rp2,4 triliun NPL Bank Mandiri : Tahun 2005 : 26.66% gross dan 16,14% net
E N D
Daftar Isi • Hal ihwal kredit bermasalah • Penyelesaian kredit bermasalah
Petikan berita • Laba Bank Mandiri : • Tahun 2005 : Rp604 miliar • Tahun 2006 : Rp2,4 triliun • NPL Bank Mandiri : • Tahun 2005 : 26.66% gross dan 16,14% net • Tahun 2006 : 16,3% gross dan 5,9% net Apa yang terjadi?
Pengaruh NPL terhadap bank • Berdasarkan survey Office of the Comptroller of The Currency (OCC) tahun 1998 dari 171 bank gagal dan 51 bank yang direhabilitasi : • 2 % karena fraud • 98 % karena NPL • 81 % karena tidak ada kebijakan perkreditan • 86 % karena pemberian kredit serampangan, penagihan yang tidak berhasil, atau tidak ada standar kredit. • Apabila bank punya NPL besar, maka : • Bank harus membentuk cadangan penyisihan penghapusan piutang yang besar menyedot laba (earning & equity risk). • Tersendatnya likuiditas dana masuk (liquidity risk).
Grafik kredit lancar Baik Q Buruk t Q = credit quality, t = time
Grafik kredit karena bencana Jarang terjadi Baik Q Buruk Total loss t Q = credit quality, t = time
Grafik kredit pemburukan bertahap Sering terjadi Information A Baik Point of exit Q Information B Buruk t Q = credit quality, t = time
Kondisi NPL Nasional • Data 2005 : • NPL gross : 8,9% • NPL Net : 5% • Dominasi bank BUMN • Potensi kenaikan akibat ; • Naiknya suku bunga • Prospek ekonomi belum baik
Faktor pemicu perlunya penyelesaian kredit bermasalah • Kata kunci : reaktif harus mencuri waktu untuk corrective actions • Faktor : • Menurunya kinerja kredit • Terdapat kondisi (eksternal) yang tidak menguntungkan • Umpan balik yang timbul dari laporan • Key Risk Indicators
Proses Penyelesaian Prevention Detection Gather information & analyse Action Plan Obtain Judgement Negotiated settlement Liquidate collateral Execute
Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah • Preventif • Perubahan kebijakan • Standar kualitas kredit • Penentuan sinyal-sinyal bahaya • Admin kredit secara sistematis • Fraud tidak bisa dicegah • Detection • Korektif • Lakukan penyelesaian masalah
Detection : Parameter • Pemburukan posisi kas • Perlambatan periode tagihan pihutang • Kenaikan jumlah pihutang (nominal & %) • Kenaikan jumlah persediaan (nominal & %). • Perlambatan perputaran persediaan • Penurunan jumlah aktiva lancar dibandingkan dengan total asset • Dana untuk pembelian aktiva tetap digunakan utk operasional • Revaluasi asset
Detection : Parameter (lanjut) • Adanya klaim terhadap asset dari lebih satu pihak • Adanya peningkatan nilai asset tak berwujud • Peningkatan yg besar pada hutang lancar • Peningkatan yg besar pada hutang jangka panjang • Peningkatan debt-to-equity ratio • Perbedaan yang signifikan antara nilai penjualan gross dan net cancellation & return
Detection : Parameter (lanjut) • Peningkatan persetase biaya • Peningkatan penjualan tapi menurunnya keuntungan • Peningkatan jumlah piutang tak tertagih • Peningkatan jumlah total asset thd penjualan • Peningkatan jumlah total asset thd profit
Detection : Parameter (lanjut) • Terkait laporan keuangan : • Laporan terlambat disampaikan • Perubahan dari audited menjadi tidak audited • Terdapat opini negatif dari akuntan
Detection : Parameter (lanjut) • Tanda dari hubungan keuangan : • Untuk nilai tabungan : berkurang/ meningkat secara drastis, o/d. • Penggunaan credit line yg tidak biasa. • Permintaan keringanan pembayaran. • Kelambatan pembayaran cicilan. • Anggaran yg terlalu optimistik.
Detection : Parameter (lanjut) • Tanda dari hubungan bisnis : • Memburuknya hubungan dengan supplier. • Kecenderungan spekulatif. • Diskon harga jual besar-2an. • Hilangnya saluran distribusi, pelanggan utama atau produk unggulan. • Lambat dalam mengantisipasi gejolak ekonomi. • Munculnya kreditur lain.
Detection : Parameter (lanjut) • Tanda dari hubungan pribadi : • Masalah keluarga. • Sakit. • Telepon dari bank tidak diangkat. • Pemberitaan yg negatif. • Penjualan aset perusahaan. • Permintaan kredit kepada pihak lain dalam jumlah yang lebih besar.
Detection : Parameter (lanjut) • Parameter kondisi ekonomi : • Bank harus mampu mengukur pengaruh kondisi ekonomi terhadap kinerja keuangan nasabah. • Tidak semua bisnis memiliki arah yang sama sebagai reaksi dari perkembangan ekonomi.
Upaya Penyelesaian Masalah • Siapa yang harus menangani? • Petugas kredit yang berpengalaman • Analis kredit yang memiliki kemampuan yang baik • Negosiator ulung • Paham mengenai seluk beluk aturan hukum • Siapa yang harus mengambil keputusan? • Harus jelas dan dimengerti oleh semua pihak • Aturan main negosiasi • Pemberdayaan
Restrukturisasi Kredit • Kriteria : • kesulitan pembayaran pokok/ bunga, dan • prospek usaha baik & mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi • Wajib : • ikuti SAK & PAPI terutama perhitungan present value & pengakuan kerugian restrukturisasi • memiliki kebijakan & prosedur tertulis • Keputusan restruktur atau tidak …
Restrukturisasi Kredit • Keputusan Rekstruktur atau tidak : • Misalnya anda adalah Loan Officer bank A memberikan kredit kepada Mr X dengan sisa yg belum dibayar sebesar Rp4.000.000,-. • Pada suatu ketika ternyata Mr X tidak membayar lagi cicilannya. • Apa yang harus dilakukan?
Restrukturisasi Kredit • Keputusan Rekstruktur atau tidak : • Pilihan keputusan : • Apabila ditutup dan agunan diambil alih, maka bank akan memperoleh Rp2.100.000,- • Apabila kredit direstruktur dan berhasil, maka bank akan mendapatkan sebesar Rp4.000.000,- • Apabila kredit direstruktur dan gagal, maka bank akan mendapatkan sebesar Rp250.000,-.
Restrukturisasi Kredit • Keputusan Rekstruktur atau tidak : • Expected value = full value x probability of success + default value x probability of fail. • Apabila Pr(S) = 60% dan Pr(F) = 40%, maka, expected value menjadi Rp2.500.000. • Apabila EV < nilai likuidasi tutup • Apabila EV > nilai likuidasi restruktur • Dalam kasus bank A EV > nilai likuidasi restruktur
Restrukturisasi Kredit • Dilaksanakan oleh pejabat/ pegawai yang tidak terlibat pemberian Kredit yang direstrukturisasi • Keputusan Restrukturisasi pejabat yang lebih tinggi dari pemutus pemberi Kredit • Satker khusus Restrukturisasi sesuai kebutuhan • Wajib dianalisis konsultan independen bila restrukturisasi pihak terkait • Seluruh analisa wajib didokumentasikan
Restrukturisasi Kredit • Kualitas Kredit setelah Restrukturisasi : • max KL, untuk yang sebelumnya D atau M • tetap, untuk yang sebelumnya L,DPK,KL • Menjadi L bila tidak menunggak 3x berturut • Tambahan Kredit dalam rangka RK ditetapkan Lancar bila diberikan sesuai dengan prosedur yang ketat & memiliki agunan yang cukup • Kualitas Kredit yang direstrukturisasi & tambahan Kredit kembali memenuhi ketentuan kualitas Kredit secara umum 1 th setelah Restrukturisasi Kredit
Penyebab terjadinya kegagal penyelesaian kredit bermasalah • Kurang pengetahuannya • Terlambat bereaksi • Conflict of interest • Memandang permasalahan bukan dari perpektif organisasi, melainkan dari sudut pandang pribadi
Kondisi yang harus diciptakan • Debitur harus bisa dikontak • Know your customer • Identitas, domisili asli • Lokasi/ tempat usaha • Terdapat kejelasan posisi bank • Berapa besar kemampuan bank menyerap risiko
Pengukuran Kemampuan Membayar • Perilaku Debitur • Kesediaan untuk berdiskusi • Memberikan data keuangan yang benar • Memberikan izin untuk melakukan pemeriksaan keuangan • Bersedia untuk ikut program penyelamatan • Sumber Utama • Sumber Kedua
Kriteria kapasitas pembayaran • Tingkat kerajinan • Sumber kas dan proyeksi • Nilai agunan • Jenis aset yang dapat dijual
Posisi Bank • Pahami profil risiko bank akan menentukan : • Jenis tindakan yang diperlukan oleh Bank • Data-data debitur yang diperlukan oleh bank • Identifikasi langkah yang harus dilakukan oleh debitur
Penyebab kredit menjadi bemasalah • Faktor kreditur • Insentif untuk memberikan kredit, kurang ahli. • Faktor debitur • Mark-up, kenakalan debitur • Kegagalan proyeksi bisnis • Kesalahan asumsi, perkembangan ekonomi yang • Industri dalam kondisi bermasalah • Terkena embargo
Penyebab : Faktor kreditur • Kegagalan memahami debitur dan kemampuan manajemen-nya. • Tidak mengerti bisnis debitur. • Kegagalan untuk mengidentifikasi/ kelemahan/ risiko. • Kegagalan memonitor penggunaan kredit. • Lemah dalam melakukan prosedur tindak lanjut. • Menunda tindakan penyelesaian kredit bermasalah. • Terlalu murah hati. • Mengabaikan rincian/ pemahaman dokumentasi. • Terlalu berorientasi pada agunan dibandingkan dengan arus kas. • Pelanggaran prinsip dasar pemberian kredit.
Penyebab : Faktor Debitur • Berpura-pura baik • Tidak pandai dalam mengelola kas • Tujuan yang tidak jelas/ tidak ada • Manajemen yang tidak kompeten • Perilaku yang tidak kooperatif • Masalah pribadi
Penyebab : Kegagalan Usaha • Penundaan yang tiada akhir • Biaya operasional yang melebihi anggaran • Kegagalan teknis • Kerugian yang tidak dijamin (asuransi) • Kenaikan harga bahan baku/ kehabisan bahan baku • Persaingan ketat • Campur tangan pihak ke-3
Ketegasan! • Dalam menyelesaikan kredit bermasalah : • Pastikan bahwa debitur tahu masalah serius yang dihadapi. • Fasilitasi langkah positif yang harus ditempuh. • “Kerja sama” sering membuahkan hasil optimal. • Pengawasan kredit = negosiasi • Setelah kredit dikucurkan, siapa yg pegang kendali?
Alternatif Tindakan Hukum • Minta agunan tambahan • Minta modal tambahan • Penjualan atas kesepakatan • Penjadwalan kembali pembayaran • Partisipasi modal • Kredit-kuasi • Penjualan aset pribadi yg tidak digunakan • Penyederhanaan kegiatan produksi • Minta pengorbanan pribadi • Negosiasi
Karakteristik negosiator • Sangat saksama dan memahami implikasi penyelesaian masalah • Sabar dan tidak kenal lelah • Tidak pro dan kontra terhadap konflik • Selalu meneliti, bertanya, mendengar dan belajar • Yakin, optimis tanpa bersifat arogan • Mampu membujuk, dan mengancam apabila diperlukan
Tahap akhir pengawasan • Tulis surat mengenai : • Tindakan yang disepakati bersama • Menyatakan kembali posisi bank • Pengulangan terhadap tindakan yang harus dilakukan oleh debitur hingga batas akhir
Masalah Potensial • Sulitnya debitur diteliti • Sulitnya petugas kredit untuk menelisik • Debitur beralih bisnis • Bank tidak serius dalam menyelesaikan kredit bermasalah