140 likes | 313 Views
SELLING YOUR PRODUCT ON eBay. (1) M engetahui hal penting yang kritis (2) M enetapkan tujuan strategis (3) M emahami daur hidup produk di internet (4) M engerti kurva harga terhadap kecepatan lakunya produk (5) M enggunakan strategi persepsi kelangkaan
E N D
SELLING YOUR PRODUCT ON eBay • (1) Mengetahui hal penting yang kritis • (2) Menetapkan tujuan strategis • (3) Memahami daur hidup produk di internet • (4) Mengerti kurva harga terhadap kecepatan lakunya produk • (5) Menggunakan strategi persepsi kelangkaan • (6) Menerapkan strategi kesempatan kedua, • (7) Mengoptimalkan hasil pencarian • (8) Membangun merek • (9) Mengeksplorasi saluran dan • (10) Menggunakan sebuah dashboard.
1.MENGETAHUI HAL KRITIS • Gross merchandise sales GMS merupakan jumlah penjualan dalam periode waktu tertentu atau biasa dikenal dengan penjualan kotor atau pendapatan atau penghasilan. eBay menggunakan GMS untuk melaporkan ke Wall Street dan sebagian besar penjual di eBay telah mengadopsi cara yang sama secara konsisten. Jika seorang penjual menjual 1000 item dengan harga rata-rata $50 setiap bulan, maka GMS penjual tersebut 1000 x $50 = $50.000 setiap bulan. Beberapa penjual menyesuaikan GMS dengan memasukkan penawar yang tidak membayar atau non-paying bidders (NPBs) padahal memenangkan lelang yang dikenal dengan item yang tak dibayar atau unpaid items (UPI). eBay menghasilkan item tak dibayar jika pemenang penawar lelang tidak membayar transaksi dan penjual tidak memperoleh pendapatan.
1.MENGETAHUI HAL KRITIS • Average sales price (ASP) merupakan harga penjualan rata-rata yang diukur dari harga rata-rata penjualan produk pada periode waktu tertentu. • Average sales price (ASP) dihitung dengan membagi dengan GMS pada waktu tertentu. Jika GMS penjual tersebut adalah $50.000 pada sebuah bulan dan 100 item terjual, maka ASP besarnya $50.000 : 100 = $500.
1.MENGETAHUI HAL KRITIS • Conversion rate (CR) merupakan daftar item untuk periode waktu tertentu (1,5,7 atau 10 hari). • Pada akhir periode, suatu prosentase daftar ini akan menghasilkan daftar pembeli dan tidak menghasilkan apa-apa. Hasil prosentase dari pembeli tersebut dinamakan Conversion rate (CR).
1.MENGETAHUI HAL KRITIS • Margin atau profit atau keuntungan merupakan jumlah yang dihasilkan secara tunai pada periode waktu tertentu dengan telah memperhitungkan biaya. Dengan mengukur dan memonitor tren dalam empat hal yang penting tersebut, kita akan dapat merasakan perjalanan bisnis dan dampak keputusan strategis terhadap bisnis, apakah akan menghasilkan dampak positif atau negatif.
2.MENETAPKAN TUJUAN STRATEGI Tujuan strategi yang sederhana sebagai berikut : • Berapa banyak Anda dapat menjual produk ? • Berapa banyak keuntungan yang ingin Anda peroleh ?
3.DAUR HIDUP PRODUK • Langkah ketiga dalam menjual produk di internet adalah memahami tahap siklus hidup produk di internet. Siklus hidup di Internet meliputi tahap perkenalan produk, tahap produk eceran dalam musim, tahap akhir hidup produk dan tahap likuidasi produk. • Tahap perkenalan produk juga dikenal sebagai tahap produk diluncurkan. Tahap ini terjadi pada saat produk diperkenalkan ke pasar dan produk merupakan hal yang sangat baru bagi benak pelanggan. Pada tahap ini produk dalam keadaan hangat atau eksis atau suplai produk belum dapat memenuhi seluruh permintaan. Keadaan daur hidup seperti ini dikenal sebagai keadaan daur hidup produk yang sehat. Biasanya waktunya antara 1 tahun sampai 3 tahun. Sebaliknya jika suplai produk lebih besar dari permintaan mengindikasikan keadaan tidak sehat atau produk gagal, waktunya antara 6 sampai 12 bulan atau kurang. Misalnya, pada saat Apple mengeluarkan iPod Mini, sebuah MP3 player telah terjual habis selama tiga bulan pada tahap perkenalan. Sebaliknya, perusahaan elektronik yang menjual peralatan dapur $1,000 selama 2 bulan di Internet mengalami kegagalan dan diakhiri dengan memberikan potongan pada tahap perkenalannya.
3.DAUR HIDUP PRODUK • Tahap produk eceran dalam musim merupakan tahap, sebagian besar perusahaan membutuhkan pengecer yang memberikan harga produknya sesuai dengan yang direkomendasikannya. Kamera digital, mobil, buku, televisi dan pakaian terkini dan terhebat merupakan produk eceran dalam musim. Misalnya, jika kita membeli kamera digital ke Best Buy, Circuit City, Electrinic Boutique, Sears dan toko lainnya, akan menemukan harga yang sama, kecuali mungkin ada harga paket dalam rangka peristiwa tertentu, tetapi pada dasarnya harga di setiap otulet harganya sama.
3.DAUR HIDUP PRODUK • Tahap akhir hidup produk biasanya disebabkan adanya perkenalan produk baru dalam kategori produk oleh perusahaan atau pesaing. Pada tahap ini produsen dan pengecer menarik produk lama tersebut secepat mungkin dengan mengganti produk yang baru yang masih hangat. Pada tahap ini produk terjual sebagai biaya atau mengalami kerugian kecil, karena pelanggan bergeser dari produk lama menuju produk yang lebih baru. Pada produk lama tersebut penjual menggunakan harga potongan tinggi untuk menarik pelanggan agar membeli produk yang lama tersebut. Misalnya, produk lama kita sebut P100, maka produk baru yang menggantikan dengan model baru kita sebut P200. Hal ini berlaku pada otomotif, elektronik, komputer, pakaian dan sebagainya.
3.DAUR HIDUP PRODUK • Tahap likuidasi adalah tahap produk kelebihan stok, menghasilkan sisa dan melakukan pembaharuan produk. Tahap ini merupakan tahap yang dihindari oleh produsen dan pengecer,karena akan mengalami kerugian besar. Biasanya produk terjual dengan harga 10 % sampai 20 % dari biaya atau mengalami kerugian antara 80 % sampai 90 %, sehingga produsen dan pengecer akan menghilangkan produk tersebut. Sebagai contoh, perusahaan ingin menjual dalam jumlah besar jaket kulit untuk wanita untuk musim dingin dan musim gugur. Perusahaan memproduksi dalam jumlah besar dan menyetok dalam jumlah besar di ribuan toko dan kota. Ternyata perkiraan tersebut salah, karena hanya kota tertentu saja yang sangat butuh jaket kulit tersebut. Maka satu-satunya cara hanya menjual dengan memberikan diskon yang besar untuk dapat menjual jaket kulit tersebut dan berakibat mengalami kerugian.
4. MENGERTI KURVA HARGA DAN LAKUNYA PRODUK • Langkah keempat dalam menjual produk di internet adalah memahami harga produk yang kita jual dan jumlah produk yang terjual dalam waktu tertentu. Hubungan antara keduanya biasanya disebut sebagai product velocity. Semakin banyak produk yang kita jual,semakin besar pula product velocity-nya. Kita dapat membuat kurva hubungan antara harga dengan jumlah terjual setiap minggu. Biasanya semakin besar keinginan untuk menjual dalam jumlah banyak, maka kita harus menetapkan harga lebih rendah, sebaliknya semakin tinggi harga yang kita tetapkan semakin sedikit pula jumlah produk yang dapat kita jual.
4. MENGERTI KURVA HARGA DAN LAKUNYA PRODUK • Average Sales Price dapat juga dipersempit dengan menyatakan dalam sebuah item yang dikandung yang biasa disebut Stock Keeping Unit (SKU) yang merupakan sebuah istilah yang seringkali digunakan oleh pengecer off-line untuk menunjukkan sebuah item unik dalam inventory. Misalnya, Penjual A mempunyai tiga baju berwarna merah dengan ukuran XL ada dua dan berwarna biru dengan ukuran L ada satu buah, maka SKUnya hanya dua buah, yaitu SKU1 adalah baju berwarna merah (jumlah 2) dan SKU2 adalah baju berwarna biru (jumlah 1). Konsep kunci untuk difahami tanpa harus mengerjakan promosi atau melakukan sesuatu yang khusus permintaan di pasar atau menempatkan berbagai SKU secara tetap, tidak akan mengubah permintaan dalam periode waktu 30 hari sampai 60 hari. Variabel lain yang bekerja adalah penawaran, maka kita harus juga mengendalikan penawaran, meskipun penawaran ini juga dikendalikan oleh pesaing kita. Informasi ini merupakan senjata yang dapat kita pakai untuk membuat keputusan penting berdasarkan sasaran kita.
4. MENGERTI KURVA HARGA DAN LAKUNYA PRODUK • Sebagai contoh, Penjual A menjual 10 unit dari SKU setiap bulan pada harga $ 150. Penjual A mempunyai sasaran ingin meningkatkan keuntungannya setiap bulan. Biaya SKU pada volume 40 unit biaya $100, tetapi jika dapat meningkatkan penjualan lebih dari 100 unit per bulan, biaya SKU turun menjadi $ 85. Maka informasi ini dapat dibuat berbagai skenario. Skenario pertama berfokus pada margin tinggi, kita menjual dengan harga $ 150 yang terjual 40 unit dengan biaya $ 100, maka margin kotornya ($150- $100) x 40 = $2000. Skenario kedua berfokus pada margin yang sedang, kita menjual dengan harga $ 120 yang terjual 80 unit dengan biaya $ 100, maka margin kotornya ($120- $100) x 80 = $1600. Skenario ketiga berfokus pada margin rendah, kita menjual dengan harga $ 100 yang terjual 160 unit dengan biaya $ 85, maka margin kotornya ($100- $85) x 160 = $2400. Dengan memahami kecepatan produk / harga dan melakukan uji coba memungkin kita mendapatkan perkiraan jumlah SKU yang dapat kita jual dan vulume yang kita harapkan. Dengan memperkirakan harga dan volume dari produk kita akan membantu melakukan persiapan sumberdaya produk dan mampu memprediksi margin yang kita peroleh setiap bulannya. Jika produk bukan buatan kita,maka kita dapat melakukan negosiasi harga dengan sumber produk kita dengan harga berdasarkan volume penjualan.