620 likes | 3.66k Views
LOKAKARYA KKN TEMATIK. Heris Hendriana Hotel Situ Buleud Purwakarta, 28 Februari 2013. Hal-hal yang perlu diperhatikan. Pelaksanaan KKN Tematik bersamaan yaitu pada bulan Mei sd. Juli. Ditandai dengan pelepasan secara bersama di Gedung Sate.
E N D
LOKAKARYA KKN TEMATIK Heris Hendriana Hotel Situ Buleud Purwakarta, 28 Februari 2013
Hal-hal yang perlu diperhatikan Pelaksanaan KKN Tematik bersamaan yaitu pada bulan Mei sd. Juli. Ditandai dengan pelepasan secara bersama di Gedung Sate. Tema KKN Tematik meliputi tiga bidang yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi (Kewirausahaan, Daya Beli) Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota melalui BAPEDA dan dinas terkait.
TEMA KKN TEMATIK BIDANG PENDIDIKAN Wajar Dikdas 9 tahun, Pendidikan Universal Pemberantasan Buta Aksara Pendidikan Anak Usia Dini
Permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan di Jawa Barat yang muncul antara lain : (1) wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; (2) Pemberantasan Buta Aksara; (3) Pendidikan Anak Usia Dini; (4) manajemen berbasis sekolah; (5) gender; dan (6) program paket A/B/C dan fungsional.
Bidang Pendidikan Dasar 9 Tahun Tujuan Umum Secaraumumtujuan yang ingindicapaidari KKN tematik Wajar Sembilan Tahuniniadalah: Mendukung program penuntasanwajibbelajarpendidikan dasar sembilantahundi wilayah Jawa Barat. Meningkatkanperan dan fungsi stakeholders terkait dalam penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Membantupemerintahkabupaten, baikpadatahapperencanaan, pelaksanaan, evaluasimaupundalam mempertajamumpanbalik program penuntasanwajarsembilan yang sedangdijalankanpadakurunwaktuini.
Tujuan Khusus Secarakhusustujuan yang ingindicapai KKN tematik Wajarsembilantahuniniadalah:- Melakukan pemetaan terhadap penduduk usia pendidikan dasar (7-15 tahun).- Mengidentifikasipermasalahandankendalasebagaifaktorpenyebabbanyaknyapendudukusia SMP yang tidaksekolahke SLTP/sederajat.- Mendorong tingkatkesadaranmasyarakatdaninstitusiterkaituntuk mendukung penuntasan wajib belajar sembilan tahun.- Menrencanakan dan melaksanakan program penuntasan wajar dikdas sembilan tahun yang dapat dilaksanakan selama KKN berlangsung.- Memantapkan program tindak lanjut pasca KKN.
Pelaksanaan KKN Tematik Wajar Dikdas 9 Tahun Sosialisasi program KKN tematik Wajar Dikdas sembilan tahun melalui rapat minggon desa, rembug desa, ajang sono, temu kader, pengajian, atau kegiatan lainnya. Sasaran sosialisasi meliputi camat, kepala desa, ketua RW/RT/kampung, kader PKK, posyandu, dan atau tokoh masyarakat. Melakukan pendataan terhadap: Penduduk usia SD (7-12 tahun); Siswa SD/MI/sederajat; Lulusan SD yang melanjutkan ke SMP/M.Ts/sederajat; Lulusan SD/MI/sederajat yang tidak melanjutkan ke SMP/M.Ts/ sederajat; Penduduk usia SMP (12-15 tahun); Siswa SMP/M.Ts./sederajat;
Pelaksanaan Sosialisasi program KKN tematik Wajar Dikdas sembilan tahun melalui rapat minggon desa, rembug desa, ajang sono, temu kader, pengajian, atau kegiatan lainnya. Sasaran sosialisasi meliputi camat, kepala desa, ketua RW/RT/kampung, kader PKK, posyandu, dan atau tokoh masyarakat.Melakukan pendataan terhadap:a. Penduduk usia SD (7-12 tahun);b. Siswa SD/MI/sederajat;c. Lulusan SD yang melanjutkan ke SMP/M.Ts/sederajat;d. Lulusan SD/MI/sederajat yang tidak melanjutkan ke SMP/M.Ts/ sederajat;e. Penduduk usia SMP (12-15 tahun);f. Siswa SMP/M.Ts./sederajat;g. Kondisi orang tua yang anaknya tidak melanjutkan ke SMP/M.Ts/sederajat;h. Kondisi geografi dan budaya masyarakat setempat;i. Kondisi SMP/M.Ts/sederajat.
Indikator Keberhasilan Terpetakannyadata yang akurattentang anak usia pendidikan dasar. Jumlahanakusia SD (7-12 tahun). Jumlahdanidentitasanakputusseklah SLTP/sederajat. Jumlahdanidentitasanak SD kelas 6, baik yang akanmelanjutkanmaupuntidakmelanjutkanke SLTP/sederajat setiapkecamatan. Jumlahanakusia SMP(13-15 tahun) yang telahtamat SLTP/sederajatsetiapkecamatan. Jumlahanakusia SMP(13-15tahun) yang sedangsekolahdi SLTP/sederajatsetiapkecamatan. Jumlahdanidentitasanakusia SMP (13-15 tahun / lulusan SD/MI/sederajat) yang tidaksekolahdi SLTP/sederajat. Tereviewnya APK SLTP kecamatansehinggamenjadi APK pembandingterhadap APK yang sudahdihitungolehdinaspendidikansetempat. Meningkatnya APK SMP/M.Ts. Mengurangi angka DO SMP/M.Ts.
Tujuan Umum Secaraumumtujuan yang ingindicapaidariKKN PBA iniadalah:a. Mendukungprogram pemberantasan buta aksara di wilayah Jawa Barat. b. Meningkatkanperan dan fungsi stakeholders terkait dalam pemberantasan buta aksara. c. Membantupemerintahkabupaten, baikpadatahapperencanaan, pelaksanaan, evaluasimaupundalam mempertajamumpanbalikprogram pemberantasan buta aksara.
Tujuankhusus • Secarakhusustujuan yang ingindicapai KKN tematik PBAiniadalah: • Melakukan pemetaan terhadap penduduk usia produktif yang tergolong butaaksara. • Mengidentifikasifaktorutama yang menyebabkan banyaknyapendudukbutaaksara. • Menganilisishasilpemetaandanidentifikasisebagaidasaruntukmenentukanjenis program pemberantasanbutaaksara. • Meningkatkandanmemotivasikesadaranmasyarakatdaninstitusiterkaitakanpentingnya program pemberantasanbutaaksara yang berkelanjutan. • Mendorongpeningkatangerakanpercepatanpemberantasanbutaaksara. • Terselenggaranyakegiatanpembelajaran PBA Tingkat Dasar/Lanjutan. • Terdapatnyasejumlah wargabelajar yang memperolehSurat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) Tingkat Dasar/Lanjutan.
Pelaksanaan • Sosialisasi program KKN PBA melalui rapat minggon desa, rembug desa, ajang sono, temu kader, pengajian, atau kegiatan lainnya. Sasaran sosialisasi meliputi camat, kepala desa, pihak sekolah, penilik kecamatan, ketua RW/RT/kampung, kader PKK, posyandu, dan atau tokoh masyarakat. • Melakukan pendataan terhadap penduduk usia produktif yang tergolong buta aksara. • Melakukan pemetaan terhadap penduduk yang tergolong buta aksara berdasarkan wilayah (seperti setiap RT/RW/dukuh/kampung dan seterusnya). • Melakukan musyawarah dengan penilik, kepala desa, pihak sekolah, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk menentukan langkah-langkah menangani PBA. • Membentuk kelompok-kelompok belajar (setiap kelompok yang dipandang efektif jumlahnya antara 10-15 orang).
Merumuskan kurikulum dan bahan ajar pembelajaran PBA. • Menentukan tempat belajar (seperti di rumah, mesjid, madrasah, sekolah, balai desa tempat pertemuan warga, atau tempat lainnya yang dipandang cocok untuk pembelajaran buta aksara. • Menentukan dan menyepakati jadwal pembelajaran dengan warga belajar (waktu belajar yang sesuai dengan kondisi penduduk biasanya sore hari atau malam hari). • Menyiapkan alat-alat belajar seperti papan tulis, buku tulis, pensil/ ballpoint, modul/buku PBA dan lainnya yang diperlukan. • Merekrut dan membina kader calon tutor dari masyarakat setempat. • Melakukan pembelajaran PBA secara rutin. • Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk melakukan evaluasi SUKMA. • Pemberian SUKMA bagi mereka yang dinyatakan lulus.
Indikatorkeberhasilan • Terpetakannya data yang akurattentang penduduk usia produktif yang tergolong buta aksara. • Terbentuknya kelompok-kelompok belajar PBA. • Terjadinya proses pembelajaran PBA secara rutin. • Meningkatkanya kuantitas dan kualitas pembelajaran PBA. • Terdapat tutor/kader yang diyakini akan terus melaksanakan program PBA. • Sedikit warga belajar yang DO dalam pembelajaran PBA. • Terlaksananya evaluasi untuk mendapatkan SUKMA. • Tedapatnya sejumlah warga belajar yang dinyatakan lulus dan memperoleh SUKMA dari dinas pendidikan kabupaten/kota
Tujuan Umum dan Khusus KKN PAUD • TujuanUmum • Secaraumumtujuan yang ingindicapaidari KKN PAUD iniadalah: • Mendukung program pemberantasan buta aksara di wilayah Jawa Barat. • Meningkatkanperan dan fungsi stakeholders terkait dalam pemberan-tasan buta aksara. • Membantupemerintahkabupaten, baikpadatahapperencanaan, pelaksanaan, evaluasimaupundalam mempertajamumpanbalik program pemberantasan buta aksara.
Tujuankhusus Secarakhusustujuan yang ingindicapai KKN tematik PAUD iniadalah: • Melakukan pemetaan terhadap penduduk usia dini. • Mengidentifikasi faktor penyebab orang tua tidak bersedia memberikan pengalaman belajar pada anak usia dini. • Mengidentifikasi faktor penyebab tidak terselenggaranya PAUD. • Menganilisis hasil pemetaan dan identifikasi sebagai dasar untuk menentukan jenis program PAUD. • Meningkatkan dan memotivasi kesadaran masyarakat dan institusi terkait akan pentingnya program PAUD. • Meningkatkan kuantitas dan kualitas program PAUD yang diselenggarakan oleh lembaga yang ada di lokasi KKN. • Membentuk kelompok belajar PAUD. • Terselenggaranya kegiatan pembelajaran PAUD dan evaluasi hasil pembelajaran.
Pelaksanaan • Sosialisasi program KKN PAUD melalui rapat minggon desa, rembug desa, anjang sono, temu kader, pengajian, atau kegiatan lainnya. Sasaran sosialisasi meliputi camat, kepala desa, pihak sekolah, penilik/pengawas kecamatan, ketua RW/RT/kampung, kader PKK, posyandu, dan atau tokoh masyarakat. • Melakukan pendataan terhadap penduduk usia PAUD. • Melakukan pemetaan terhadap penduduk usia PAUD berdasarkan wilayah (seperti setiap RT/RW/dukuh/kampung dan seterusnya). • Melakukan musyawarah dengan penilik/pengawas, kepala desa, pihak sekolah, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk merumuskan program PAUD. • Merumuskan kurikulum dan materi pembelajaran PAUD.
Membentuk kelompok-kelompok PAUD. • Menentukan tempat belajar PAUD (seperti di rumah, mesjid, madrasah, sekolah, balai desa tempat pertemuan warga, atau tempat lainnya yang dipandang cocok untuk pembelajaran PAUD. • Menyiapkan alat-alat pembelajaran PAUD. • Merekrut dan membina kader calon guru PAUD dari masyarakat setempat. • Melakukan pembelajaran PAUD rutin. • Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menentukan tindak lanjut program PAUD setelah KKN tematik berakhir.
IndikatorKeberhasilan • Terpetakannya data yang akurattentang penduduk usia PAUD. • Tersusunnya program PAUD. • Terjadinya proses pembinaan PAUD secara rutin. • Meningkatnya kuantitas dan kualitas pembinaan PAUD. • Menguatnya kelembagaan/pengelola PAUD. • Meningkatnya kesadaran keluarga yang memiliki anak usia PAUD untuk mendukung program PAUD di lingkungannya. • Bertambahnya anak usia PAUD yang mengikuti program pembinaan PAUD.