620 likes | 1.62k Views
INFLASI DAN INDEKS HARGA KONSUMEN. SURANTO, S.PD, M.PD.
E N D
INFLASI DAN INDEKS HARGA KONSUMEN SURANTO, S.PD, M.PD
Friedman dan Schwartz berhasil memverifikasi hubungan antara inflasi dan pertumbuhan jumlah uang beredar. Hasil penelitian Friedman dan Schwartz menunjukkan bahwa di Amerika Serikat dekade-dekade dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, dan dekade-dekade dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inflasi yang rendah. Hasil yang sama diperoleh dari perbandingan tingkat rata-rata inflasi dan tingkat rata-rata pertumbuhan uang di lebih dari 100 negara selama tahun 1990-an. Dalam kajian tersebut, terdapat hubungan yang jelas antara pertumbuhan uang dan inflasi. Negara-negara dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, sementara negara-negara dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inlfasi yang rendah.
Dihitung menggunakan Indeks harga dan inflasi Dihitung dengan cara Metode agregatif tidak tertimbang Metode agregatif tertimbang Indeks harga Metode Laspeyres Inflasi Metode Paasche Indeks Harga perdagangan besar Terdiri dari Metode tahun khas Indeks harga konsumen Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
Perhitunganangkaindeksdipeloporioleh G.R. Carli ; berkebangsaan Italia padatahun 1764 Angkaindeksadalahsebuah ratio yang umumnyadinyatakandalampersentase yang mengukursuatuvariabelpadasuatuwaktuataulokasitertenturelatifterhadapbesarnyavariabel yang samapadawaktuataulokasilainnya.
Jenisindeksharga : Indekshargapedagangbesar(IHPB) Barang yang diukurdenganindeksiniadalahbahanmentahdanbarangjadi yang diperjualbelikan di pasar primer. Jenisbarang yang dihasilkandalam IHPB diklasifikasikandalamsektor : Pertaniandengandengansubsektorbahanmakanan, tanamanperdagangan, kehutanan, perikanan, peternakandanperkayuan Pertambangandangaliandengansubsektorbatubara, aspal, pasir, batu kali, dankrikil Industidengansubsektortekstil, pakaian jadi, barang-barangdarikulit, makanan, minuman, kertas, barangcetakan, karetdanplastik
Jenisindeksharga : Indeks HargaKonsumen Indeksinimengukurperubahanhargasekelompokbesarbarangkonsumsi yang dibelikonsumen FungsiIndeksHargaKonsumen (IHK) : Memungkinkankonsumenuntukmenentukanpengaruhperubahanhargaterhadapdayabelimereka Merupakansuatuindikatorekonomidantingkatinflasi Diguanakanuntukmenentukandayabelimatauangtertentu
Jenisindeksharga : Indeksharga yang dibayardanditerimapetani Memuatindekshargabarang-barang yang dibelidandibayarolehparapetani, baikuntuk proses produksimaupununtukkonsumsi. Jikadalamindekshargainijugadihitungpajak, gajiburuhpetani, danbungahipotek yang dibayarpetanimakadisebutindeksparitas PerbandinganIndeksharga yang diterimadandibayarpetanidisebutNilaiTukarPetani (NTP). NTP merupakanindikator yang menunjukantingkatkesejahtraanpetani
Ciri-ciri Indeks Harga 1. Indeks harga sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke waktu. 2. Penetapan indeks harga didasarkan pada data yang relevan. 3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan populasi. 4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi ekonominya stabil. 5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar dikali 100%
Metode penghitungan Indeks Harga • Metodepenghitunganindekshargatidaktertimbang Rumusindekshargatidaktertimbangsederhana: PnX 100% Po Keterangan: Pn = Jumlahhargapadatahuntertentu Po = Jumlahhargapadatahundasar
Contoh soal Indeks Harga Tidak Tertimbang Indekshargatidaktertimbang = PnX 100% Po = Rp600.000 X 100% = 133,33% Rp450.000
Lanjutan 2. Metodepenghitunganindekshargatertimbang a. MetodeLaspeyres • adalahmetodepenghitunganangkaindeks yang ditimbangdenganmenggunakanfaktorpenimbangkuantitas/jumlahbarangpadatahundasar(Qo) • Rumus= (Pn.Qo)X 100% (Po.Qo)
Contoh soal Indeks Harga Tertimbang • Indeks Harga Laspeyres IndekshargaLaspeyres = Pn.QoX 100% Po.Qo = 212 X 100% = 159,40% 133
Lanjutan Metode penghitungan indeks harga tertimbang b. MetodePaascheatau GNP Deflator • adalahmetodepenghitunganangkaindeks yang ditimbangdenganmenggunakanfaktorpenimbangkuantitaspadatahuntertentu(Qn) • Rumus = Pn.Qn X 100% Po.Qn
ContohsoalIndeksHargaTertimbang • IndeksHargaPaasche IndekshargaPaasche = Pn.QnX 100% Po.Qn = 235 X 100% = 159,40% 150
Lanjutan Metode penghitungan indeks harga tertimbang c. MetodeTahun Khas • adalahmetodepenghitunganangkaindeks yang ditimbangdenganmenggunakanfaktorpenimbangkuantitaspadatahunnya masing-masing • Rumus = Pn.Qn X 100% Po.Qo
Contoh soal Indeks Harga Tertimbang • IndeksHargaTahun Khas Indekshargatahun khas = Pn.QnX 100% Po.Qo = 235 X 100% = 176,69% 133
Inflasi Jenis Inflasi Tingkat Keparahan Penyebab Inflasi Asal Inflasi Teori Inflasi Dampak Inflasi Kebijakan Moneter Cara mengendalikan Inflasi Kebijakan fiskal Kebijakan lainnya
Jenis inflasi Berdasarkan tingkat keparahannya, dibedakan atas : Inflasi ringan : dibawah 10% Inflasi sedang : 10% - 30% Inflasi Berat : 30% - 100% (inflasi sangat berat atau hiperinflasi) Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang Berdasarkan penyebabnya : Demand – Pull Inflation Biasa disebut juga inflasi sisi permintaan (demand side inflation) yaitu inflasi yang disebabkan karena kelebihan permintaan efektif atas barang atau jasa.
AD 2 AD 1 AS P E 2 P2 AD 2 P1 E 1 AD 1 AS Y Y1 Y2 Kenaikan upah meningkatkan permintaan agregat naik, sehingga kurva permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2). Karena penawaran agregat tetap, maka terjadi kenaikan harga (P1 ke P2), output agregat meningkat dari Y1 menjadi Y2
AS 2 AD AS 1 P Kenaikan biaya produksi mengakibatkan penawaran agregat berkurang (AS1 ke AS2) dengan permintaan agregat yang tetap maka harga akan naik (P1 ke P2) namun output agregat akan tutun dari Y1 ke Y2 P2 E 2 Cost – Push Inflation Kenaikan biaya produksi (cost-push) mengakibatkan harga barang-barang yang ditawarkan akan naik. Kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku disebut price – push inflation Kenaikan biaya produksi karena naiknya upah/gaji disebut wage – push inflation E 1 P1 AD AS 2 AS 1 Y Y1 Y2
Asal Inflasi Imported inflation Timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang dalam negeri Harga barang luar negeri naik maka naiknya pendapatan eksportir sehingga menambah jumlah uang yang beredar yang akhirnya meningkatkan permintaan barang dan jasa ( demand – pull inflation) Bagi produksi yang menggunakan barang luar negeri maka akan meningkatkan biaya produksi (cost – push inflation) Cara pengendaliannya ole pemerintah adalah melalui kebijakan pajak dan moneter
Asal Inflasi Inflasi dalam negeri Inflasi yang murni berasal dari gejolak dalam negeri baik permintaan maupun penawaran. Bertambahnya permintaan pada akhirnya akan menghasilkan demand – pull inflation Kenaikan BBM akan menaikan harga penawaran yang menimbulkan cost – push inflation
Teori Inflasi : Teori kuantitas Teori ini menyatakan bahwa inflasi sangat dipengaruhi oleh junlah uang yang beredar. Menurut teori Irving Fisher, dengan anggapan kecepatan sirkulasi transaksi dan output tetap, maka jumlah uang yang beredar berhubungan langsung dengan kenaikan harga. Dengan demikian semakin banyak jumlah uang beredar maka inflasi akan semakin tinggi Faktor-faktor penyebab inflasi : Jumlah uang beredar (faktor moneter) Administered prices Supply shock
Teori Inflasi : Teori Keynes Menurut teori ini, inflasi terjadi nkarena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya Teori Strukturalis Ditekankan pada kelakuan dan struktur perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara berkembang. Dengan teknologi yang rendah, penawaran tidak dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan permintaan. Ketidakseimbangan ini pada akhirnya akan menaikan harga-harga dan menimbulkan inflasi
Dampak inflasi Orang-orang yang berpenghasilan tetap Dampak inflasi menyebabkan pendapatan riil merosot Orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap, tidak terlalu terkena dampaknya Dunia usaha, biaya produksi barang akan naik dan modal yang tersedia mengalami penurunan nilai Pemerintah, dampaknya kepada defisit APBN.
Cara mengatasi inflasi : Kebijakan Moneter, kebijakan dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar melalui instrumen-instrumen moneter yang dimilki bank sentral Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral adalah : Kebijakan diskonto (discount policy) adalah kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga. Dengan menaikan bunga diharapkan jumlah uang yang beredar akan berkurang
Operasi pasar terbuka (open market operation) yakni dengan jalan membeli dan menjual surat-surat berharga. Dengan menjual surat berharga, diharapkan uang akan berkurang di masyarakat Kebijakan persediaan kas (cash ratio policy) yakni dengan menaikan atau menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan menaikan presentase persediaan kas, jumlah kredit akan berkurang
Kebijakan fiskal Kebijakan ini berasa dari pemerintah dengan melakukan perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Kebijakan fiskal antara lain : Pengaturan pengeluaran pemerintah Jika pengeluaran pemerintah melampaui anggaran yang telah ditetapkan maka akan menambah jumlah uang yang beredar Peningkatan tarif pajak Dengan menaikan tarif pajak, jumlah uang yang beredar akan berkurang
Kebijakan lainnya : Peningkatan produksi; Jika produksi meningkat, jumlah uang yang beredar juga meningkat maka tidak akan menimbulkan inflasi; bahkan menunjukan kajuan peningkatan kemampuan perekonomian Kebijakan upah; Yakni dengan menekan kenaikan upah. Pengawasan harga Kecendrungan kenaikan harga oleh pengusaha dapat diatasi oleh pemerintah dengan menetapkan harga maksimum
Deflasi Jumlah uang yang beredar sedikit, tetapi jumlah barang dan jasa yang tersedia melimpah sehingga nilai uang naik secara tajam Terjadi penurunan tingkat invetasi yang membawa kesulitan bagi perekonomian Cara mengatasi adalah melakukan tambahan pembelanjaan sebesar celah deflasi itu sendiri, menambahkan pengeluaran masyarakat (konsumsi dan investasi)
TUGAS Hitunglah: • Indeks Harga Tidak Tertimbang • Indeks Harga Tertimbang • Indeks Laspeyres • Indeks Paasche • Indeks Tahun Khas Untuk No.NIM ganjil tahun 2011 dan No.NIM genap tahun 2010