240 likes | 628 Views
BAB 6. PENGANGGURAN. Ekonom mempelajari pengangguran untuk mengetahui penyebabnya dan membantu kebijakan tenaga kerja, seperti: job training, etc Pada bab sebelumnya asumsi kondisi full employment . Padahal kondisi sebenarnya tidak.
E N D
BAB 6. PENGANGGURAN Ekonom mempelajari pengangguran untuk mengetahui penyebabnya dan membantu kebijakan tenaga kerja, seperti: job training, etc Pada bab sebelumnya asumsi kondisi full employment. Padahal kondisi sebenarnya tidak.
6.1. Kehilangan dan mendapatkan pekerjaan, dan tingkat natural pengangguranL = E+ UTingkat pengangguran = U/LKondisi steady state: fU=sE , dimana :
L = angkatan kerjaU = jumlah angkatan kerja yg menganggurE = jumlah angkatan kerja yang bekerjaU/L = tingkat pengangguranf = tingkat penemuan pekerjaan pekerjaans = tingkat pemutusan kerja
Tingkat steady state pengangguran tergantung dari tingkat kehilangan (pemutusan) pekerjaan dan tingkat mendapatkan(penemuan) pekerjaan.
Contoh: Setiap bulan pekerja kehilangan pekerjaan sebesar 1 % (s=0.01). Tk. Mendapatkan pekerjaan adalah 20% (f=0.20), maka Tk. steady state pengangguran sebesar := (5%)
6.2. Pencarian pekerjaan dan Pengangguran friksionalTerjadinya pengangguran :- diperlukan waktu untuk mencocokan pekerja dan jenis pekerjaan- Informasi tentang pekerja dan lowongan pekerjaan tdk sempurna- Mobilitas pekerja tidak seketika
Hal di atas menyebabkan :A. Pengangguran friksional , yaitu pengangguran yg disebabkan waktu yg diperlukan untuk untuk mencari pekerjaan.B. Pengangguran menunggu disebabkan oleh tingkat upah yang kaku.
Kebijakan pemerintah:- agen tenaga kerja- asuransi pengangguran (tapi justru menurunkan tingkat pencarian pekerjaan)
6.3. Upah ril kaku dan pengangguran Upah Riil STk Jml Pengangguran Upah Riil Kaku DTk Jml TK yg ingin Bekerja
Penyebab Upah ril kaku : 1. upah minimum, 2. serikat buruh dan 3. efisiensi upah
Upah minimumAkan mengurangi permintaan tk,jika upah minimum di atas upah keseimbangan => biasanya u unskill & pekerja remajaAlternatif lain : tax credit. Indonesia?
Serikat pekerjaBerunding dg perusahaan ttg tk upah. Biasanya di atas harga keseimbangan. Akibat ?Konflik : pekerja vs pengusaha, pekerja vs pencari kerja
Upah efisiensi1. Upah mempengaruhi Produktivitas pekerja- upah yang baik memp. Nutrisi pekerja- pekerja yang sehat => lebih produktif2. Upah yang baik menurunkan penggantian tenaga kerja
semakin tinggi upah, semakin betah pekerja- perusahaan tidak kehilangan waktu u/ mencari pekerja atau mentraining3. Rata-rata kualitas pekerja tergantung dari tk upah:- Jika perusahaan menurunkan tk upah, pekerja yang bagus akan pindah (adverse selection)
Dg membayar upah > keseimbangan, perusahaan menurunkan adverse selection, meningkatkan kwalitas pekerja dan produktivitas.4. Upah yg tinggi meningkatkan usaha pekerja- meminimunkan morald hazard => meningkatkan produktivitas.
6.4. Pola Pengangguran- Lamanya menganggur - Variasi tingkat pengagguran pada grup demografi- Tren pengangguran- Transisi masuk dan keluar dari tenaga kerja (pekerja muda yang baru masuk, etc)