310 likes | 905 Views
Keamanan & Kesehatan Karyawan. 1. DASAR & PERATURAN PEMERINTAH. Dasar dan Peraturan Pemerintah penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kecelakaan di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia
E N D
DASAR & PERATURAN PEMERINTAH • Dasar dan Peraturan Pemerintah penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Kecelakaan di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia • Untuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan tenaga kerja, maupun orang lain yang berada di tempat kerja dalam keadaaan aman. • Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja • Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 tahun 1996 tentang Sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)
TujuandanSasaran Menciptakan suatu sistem Kesehatan dan Keselamatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, kondisi lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Komitmen Peningkatan Berkelanjutan dan Kebijakan Peninjauan Peninjauan Ulang & Ulang & Peningkatan Peningkatan Perencanaan oleh Manajemen oleh manajemen SMK3 1 Pengukuran dan Penerapan Evaluasi SMK3
TINDAKAN TIDAK AMAN Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan KONDISI TIDAK AMAN Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan
MENGAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN ? Kurang pengetahuan Kurang terampil/ pengalaman Tidak ada kemauan Faktor kelelahan Jenis pekerjaan yg tidak sesuai Gangguan mental Kesalahan dalam sifat dan tingkah laku manusia
PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION) • Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya • Membetulkan mesin dalam keadaan jalan • Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja • Bersenda gurau tidak pada tempatnya • Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit • Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi Lalai menggunakan APD Mengangkat barang dengan cara yg salah
KONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION) • Kebersihanlingkungankerja yang jelek • Polusiudaradiruangankerja (gas, uap, asap, debu, dsb.) • Kebisingan yang berlebihan • PemaparanRadiasi • Ventilasi yang tidakmemadai • Penerangan yang tidakmemadai Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan Penempatan barang yang salah Sistem peringatan yang tidak memadai Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Faktor Fisika bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes Faktor Kimia Faktor Biologi debu, gas, uap, asap, kabut, dll. virus, bakteri, jamur, parasites, insects, dll Faktor Ergonomi Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll Faktor Psikologi Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
DEFINISI Bagian dari sistem manajamen secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi : pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum menyentuh aspek manajemen Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3 Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3 Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh internasional Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan 4
K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak: Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional baik secara politis maupun sosial Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan tidak pernah dilihat dari pendekatan moral Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil 5
TUJUAN PENERAPAN SMK3 Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945) Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi kompetisi perdagangan global Proteksi terhadap industri dalam negeri Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional Pelaksanaan pencegahan kec. masih bersifat parsial Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi yang tekait dengan penerapan K3 7
KRITERIA PERUSAHAAN Perusahaan dengan : - tk 100 atau lebih dan atau - potensi bahaya peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja Pasal 3 Per. Menaker No.05/Men/1996
AZAS SM K3 • Peningkatan K3 secara terus menerus dengan pola mandiri • Bagian dari sistem pengawasan K3 • Bersifat wajib • Sejalan dengan kaidah internasional • Diaudit oleh Badan Audit Independen (eksternal) • Dilakukan oleh Auditor
Sehubungan dengan praktikum kegiatan kesekretariatan (keyboarding, lab bahasa, lab table manner, prak. Komputer, dll) diskusikan hal-hal dan peralatan yang diperlukan dalam keselamatan kerja (praktikum).