240 likes | 648 Views
Konsep , Jenis dan Pengukuran Return & Risk Investasi Syariah. Analisa Sekuritas & Manajemen Portfolio. UNIVERSITAS PARAMADINA Program magister bisnis & keuangan islam. Kepemilikan Harta. Segala sesuatu adalah milik Allah (diulang 20 kali dalam Quran).
E N D
Konsep, JenisdanPengukuran Return & Risk InvestasiSyariah Analisa Sekuritas & Manajemen Portfolio UNIVERSITAS PARAMADINA Program magister bisnis & keuangan islam
Kepemilikan Harta • Segala sesuatu adalah milik Allah (diulang 20 kali dalam Quran). “Sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendakiNya dari hambaNya. Dan . kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS Al A’raaf:128) “Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan”. (QS Al Hadiid:5)
Kepemilikan Harta (cont’d) • Kepemilikan dan otoritas di dunia ini diamanahkan kepada manusia sebagai khalifatullah (God’s vicegerent). • Manusia diberikan hak untuk mengelola milik Allah di muka bumi sebagai karunia dan rahmat-Nya. “Sesungguhnya aku akan menjadikan khalifah di muka bumi”.(QS Al Baqarah: 29-30) “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. …” (QS Hadiid: 7 )
Kewajiban Berikhtiar • Manusiadisuruhuntukberikhtiarmencapaikesejahteraandankebahagiaan. “Mencarirezeki yang halaladalahwajibsetelahkewajiban yang lain.” (HR Thabrani) “Apabilatelahditunaikanshalatmakabertebaranlahdimukabumidancarilahkarunia Allah daningatlah Allah sebanyak-banyaknyasupayakamuberuntung.” (QS Al-Jumu’ah :10) “Jikatelahmelakukanshalatshubuh, janganlah kalian tidur, maka kalian tidakakansempatmencarirezeki.” (HR Thabrani) • Allah mencintaihambaNya yang kayadanbertaqwa. “Sesungguhnya Allah SWT mencintaihamba yang bertakwa, kaya, lagimenyembunyikan (simbol-simbolkekayaannya).” (HR Muslim)
Prinsip Dasar Ikhtiar (cont’d) • Dilakukan dengan NIAT YANG BENAR. “Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja. Barang siapa yang bekerja keras mencari nafkah yang halal untuk keluarganya maka sama seperti mujahid di jalan Allah.” (HR Ahmad) • Menggunakan INPUT YANG HALAL. “Bertaqwalah kepada Allah dan sederhanakanlah dalam mencapai rizki. Ambillah apa yang halal, dan tinggalkanlah apa yang haram.” (HR Ibn Majah) • Mengikuti PROSES SESUAI tuntunan SYARIAH (menghindari riba, dharar, gharar dan maysir). “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.. “. (QS An Nisaa’:29)
Prinsip Dasar Ikhtiar (cont’d) • MENGELOLA ikhtiar DENGAN baik (PROFESIONAL) yang didasarkankepadapengetahuan yang cukupterhadapapa yang dikerjakan. “Dan janganlahkamuserahkankepadaorang yang belumsempurnaakalnyaharta yang dijadikan Allah sebagaipokokkehidupan.” (QS An Nisaa’: 5) “Kemudianjikamenurutpendapatmumerekatelahcerdas (pandaimemeliharaharta), makaserahkankepadamerekaharta-hartanya..” (QS An Nisaa’:6) • Selalu BERDOA dan MEMASRAHKAN HASIL ikhtiarkepada Allah setelahmelakukannya. IbnuMas’udmeriwayatkanbahwaRasulullah saw berdoa, “ Ya Allah, akumohonkepadamupetunjuk, ketaqwaaan, kesejahteraandankekayaan.” (HR Muslim). “ Kepunyaan-Nyalahkerajaanlangitdanbumi. Dan kepada Allah-lahdikembalikansegalaurusan.” (QS Al Hadiid:5)
Return Menurut Syariah • Return DITENTUKAN OLEH ALLAH SWT, manusia hanya wajib berikhtiar dan berdoa. • MENSYUKURI berapapun hasil dari ikhtiar (rezeki) yang diperoleh sebagai bentuk rahmat dan karunia-Nya karena Dialah yang Maha Tahu TAKARAN YANG TEPAT bagi makhluknya (QONAAH). “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, …………...” (QS An Nisaa’:32) • Mengeluarkan sebagian harta atau hasil ikhtiar yang diperoleh baik dalam bentuk ZAKAT (wajib) maupun INFAQ, SHADAQAH dan WAQAF. “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak dapat bahagian.” (QS Adz Dzaariyaat: 19)
Resiko Menurut Syariah • Resiko adalah ketidakpastian hasil dari suatu kejadian (event) • Resiko berbanding lurus dengan return. • Resiko adalah SUNATULLAH. “… Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakannya besok. Dan, tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati….” (QS Luqman: 34) • Dengan demikian konsep BEBAS RESIKO (risk-free risk) TIDAK ADA dalam syariah. • Setiap pekerjaan memiliki tingkatan resiko yang berbeda-beda. Syariah membagi resiko menjadi 3 tingkatan yaitu MAYSIR (speculative risks), GHARAR(unnecessary risks), NATURAL RISKS (allowable risks).
Maysir dan Gharar • Maysir atau judi adalah pekerjaan dimana hasilnya hanya semata-mata ditentukan oleh PERMAINAN PELUANG semata (game of chance). • Perjudian sangat tegas ditentang oleh Al-Quran. “Sesungguhnya meminum khamar, judi, dan berkorban untuk berhala adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Setan itu hendak menimbulkan permusuhan lantaran meminum khamar dan berjudi itu.” (QS Al Maaidah: 90-91). • Gharar bisa didefinisikan sebagai transaksi (jual atau beli) dari probable items yang eksistensi dan karakteristiknya tidak pasti, karena mempunyai RESIKO YANG TIDAK PERLU yang membuat perdagangan itu menyerupai atau bahkan menjadi perjudian.
Maysir & Gharar(cont’d) • Gharar timbul ketika adanya ketidakpastian atau ketidakcukupan informasi (jahl) dalam persyaratan-persyaratan yang ada dalam suatu kontrak seperti harga, obyek transaksi, jumlah obyek, waktu penyerahan, tempat penyerahan dan lainnya. • Rasulullah SAW telah melarang perdagangan yang mengandung gharar. • Contoh gharar : ijon, pembelian ikan dalam kolam tanpa menghitung jumlah dan beratnya. • Contoh gharar kontemporer : produk derivatif • Karena inilah literatur keuangan syariah juga tidak mengakui adanya resiko nilai tukar, non-natural inflation risk
Komponen Return • Return adalah peningkatan nilai dari suatu investasi pada suatu saat dibandingkan dengan saat sebelumnya. • Return suatu investasi dibagi menjadi 2 komponen yaitu: • Yield: return yang diperoleh dari bagi hasil/dividen dari suatu usaha, atau marjin atas pokok dari suatu jual beli/sewa. • Capital gain (loss): return/loss yang diperoleh dari kenaikan harga pasar suatu investasi yang disebabkan meningkatnya ekspektasi kinerja dari investasi tersebut. Capital Gain timbul karena terjadinya kenaikan permintaan untuk mengambil alih investasi relatif dari supply untuk melepas investasi tersebut. • Total Return = Yield + Capital gain (loss)
Pengukuran Return (Single Period) • ARITHMETIC RETURN • LOGARITHMIC (CONTINUOUSLY COMPOUNDED) RETURN
Pengukuran Return (Multiperiod) • ARITHMETIC AVERAGE MEAN RETURN • GEOMETRIC AVERAGE RETURN (ANNUALIZED RETURN)
AMR VS GMR (cont’d) • GMR selalu lebih rendah dibanding AMR. Perbedaan ini diakibatkan faktor dispersi pada distribusi return. Semakin besar dispersi semakin besar perbedaannya. • AMR tepat digunakan jika mengukur rata-rata kinerja investasi yang dilakukan dalam periode-periode tunggal (satu transaksi dalam satu periode) • GMR lebih akurat digunakan untuk mengukur kinerja investasi yang dilakukan dalam periode-periode multi (berkali-kali dalam satu periode). • GMR mengukur compound rate of return suatu masa. Sering digunakan untuk mengukur steady growth rate suatu investasi selama periode di masa lalu.
Sumber Resiko Investasi Syariah • RESIKO MARJ IN (bagihasil/sewa) VS Resikotingkatbunga (Konvensional): resikopada return sekuritas (sahamdaninvestasiberbasisbagihasillainnya) akibatperubahanpadatingkatmarjininvestasiberbasis predetermined return (jualbeli/sewa). • RESIKO PASAR: resikopada return sekuritasakibatfaktor-faktoreksternal yang mempengaruhiaggregatpasarsekuritassepertikrisiskeuangan, resesi, perubahanstrukturekonomidankesukaankonsumen. • RESIKO INFLASI: resikopada return sekuritasakibatperubahandayabelikonsumensecara natural. • RESIKO BISNIS : resikopada return sekuritasakibatperubahankondisidisuatuindustritertentu (Resikoindustri). • RESIKO LIKUIDITAS : resikopada return akibatperubahanlikuiditastransaksipasar. • RESIKO NEGARA (Country Risk) : mencakupresikopolitiknegara.
Tipe Resiko Investasi • Resiko-resiko investasi dapat kita katagorikan menjadi 2 tipe resiko, yaitu systematic risk dan unsystematic risk. • Systematic Risk (Market Risk): ketidakpastian terhadap hasil yang disebabkan oleh faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi semua asset beresiko. Karena mempengaruhi semua asset beresiko maka resiko ini TIDAK DAPAT DIKURANGI lewat DIVERSIFIKASI. Contoh: resiko pasar, inflasi negara (politik). • Unsystematic Risk (Issuer Risk): ketidakpastian terhadap hasil yang disebabkan oleh faktor-faktor yang melekat pada suatu asset investasi yang dipengaruhi oleh karakter asset tersebut. Resiko ini berbeda-beda untuk setiap asset. Resiko ini DAPAT DIKURANGI lewat diversifikasi. Contoh resiko marjin, bisnis dan likuiditas. • Total Risk = Systematic Risk + Nonsystematic Risk
Pengukuran Resiko • Analisa terhadap resiko baru akan berguna ketika resiko tersebut dapat dikuantifisir dan diukur. • VARIANCE mengukur penyebaran hasil dari return yang diharapkan (e x- pected return). STANDARD DEVIATION adalah akar pangkat dua dari variance. • Semakin BESAR penyebaran (Resiko) dari hasil-hasil yang mungkin terjadi, semakin BESAR variance atau standard deviation. • Variance dan standard deviation adalah alat ukur resiko yang paling umum digunakan. • RANGE (jangkauan) dari probabilitas return. Makin besar spread dari hasil-hasil yang mungkin terjadi, makin besar resiko. Kelemahannya dari variance adalah lebih sensitif terhadap outliers. • SEMIVARIANCE yaitu penyebaran dari hasil-hasil yang terjadi di bawah suatu target return tertentu, seperti T-bill rate.
Pengukuran Resiko • Standard deviation suatu aset beresiko dihitung menggunakan formula sbb: • Contoh perhitungan standar deviation untuk suatu asset: