1 / 37

PUISI LAMA

PUISI LAMA. Septiaji Renata M RAFIF PANGESTU Adam Wahyudi Khansa Salsabila EP. Pengertian. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain : Jumlah kata dalam 1 baris Jumlah baris dalam 1 bait Persajakan (rima) Banyak suku kata tiap baris Irama.

brady-baird
Download Presentation

PUISI LAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PUISI LAMA Septiaji Renata M RAFIF PANGESTU Adam Wahyudi Khansa Salsabila EP

  2. Pengertian • Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain : • Jumlah kata dalam 1 baris • Jumlah baris dalam 1 bait • Persajakan (rima) • Banyak suku kata tiap baris • Irama

  3. Ciri Ciri • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

  4. Jenis Dan Contoh

  5. Mantra • Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. • Ciri-ciri: • Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde. • Bersifat lisan, sakti atau magis • Adanya perulangan • Metafora merupakan unsur penting • Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius • Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan. • Contoh:Assalammu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu

  6. Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India) • Ciri-ciri: • Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.b. Berasal dari Tamil (India)c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat. • Contoh :Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )Bagai rumah tiada bertiang ( b )Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

  7. Syair • Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.Ciri-ciri :a. Setiap bait terdiri dari 4 barisb. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku katac. Bersajak a – a – a – ad. Isi semua tidak ada sampirane. Berasal dari Arab

  8. Contoh :Pada zaman dahulu kala (a)Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)Negeri bernama Pasir Luhur (a)Tanahnya luas lagi subur (a)Rakyat teratur hidupnya makmur (a)Rukun raharja tiada terukur (a)Raja bernama Darmalaksana (a)Tampan rupawan elok parasnya (a)Adil dan jujur penuh wibawa (a)Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

  9. Pantun • Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat. • Contoh :Ada pepaya ada mentimun (a)Ada mangga ada salak (b)Daripada duduk melamun (a)Mari kita membaca sajak (b)

  10. Seloka • Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.Ciri-ciri:a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketigac. Dan seterusnyaContoh :Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalanKayu jati bertimbal jalan,Turun angin patahlah dahanIbu mati bapak berjalan,Ke mana untung diserahkan

  11. Talibun • Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.Ciri-ciri: • Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi. • Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d • Contoh :Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu

  12. Karmina • Karmina merupakan jenis puisi lama yang berasal dari Indonesia.Karmina disebut juga pantun kilat. • Ciri-ciri:a. Setiap bait terdiri dari 2 barisb. Baris pertama merupakan sampiranc. Baris kedua merupakan isid. Bersajak a – ae. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata • Contoh :Dahulu parang, sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)

  13. Bidal • Bidal adalah jenis puisi lama dalam bentuk peribahasa dalam sastra Melayu lama yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat, dan sejenisnya • Ciri-ciri: • biasanya berupa kalimat singkat yang memiliki makna kiasan atau figurative yang bertujuan menangkis, menyanggah, dan menyindir • Contoh: • Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau 

  14. Masnawi • Adalah jenis puisi melayu lama yang berasal dari arab-parsi. Puisi ini berisi puji-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia. • Ciri-ciri: • 1.     Jumlah larik dan barisnya tergolong bebas • 2.     Skema rima berpasangan (aa,bb,cc,…) • 3.     Memuji-muji orang

  15. UMAR • Umar yang adil dengan perinya • Nyatalahpunadil sama sendirinya • Dengan adil itu anaknya dibunuh • Itulah adalat yang benar dan sungguh • Dengan bedah antara isi alam • Ialah yang besar pada siang dan malam • Lagipun yang menjauhkan segala syar • Imamu’ilhak didalam kandang mahsyar • Barang yang hak tat’ala katakana begitu • Maka katanya sebenar begitu

  16. Ruba’i • Yaitu puisi lama yang terdiri dari 4 baris sebait (sama dengan kuatrin). • Ciri-ciri: • Skema persajakannya adalah a a b a • Berisi tentang nasihat, puji-pujian atau kasih sayang. • Contoh: • Subhanallah apa segala hal manusia • Yang tubuhnya jadi tanah jadi duli yang sia • Tanah ini kujadikan tubuhnya kemudian • Yang ada dahulu ada padanya terlalu mulia

  17. Kit’ah • Yaitu puisi lama yang terdiri dari 5 baris sebait (sama dengan quin) • Ciri-ciri: • Setiap bait terdiri dari lima baris. • Sajaknya kurang beraturan • Kalimatnya panjang-panjang. • Lebih mirip syair. • Contoh: • Jikalau kulihat dalam tanah pada ihwal sekalian ihsan • Tiada kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan • Fan juga sekalian yang ada, dengarkan yang Allah selalu berfirman • Kullu man’alaihaa fanin, yaitu, • Barang siapa yang ada di dalam bumi itu fana juga

  18. Gazal • Yaitu puisi lama yang terdiri dari delapan baris sebait (sama dengan stanza atau oktaf) • Ciri-ciri: • Setiap baris terdiri dari delapan larik • Tiap lariknya berakhiran kata yang sama • Berisi seputar asmara • Contoh:kekasihku seperti senyawa pun adalah terkasih, termulia juga • dan nyawa 1000 tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga • hanya jika pada nyawa itu hamper denngan sedia suka juga • dan menghilangkan cintanya pun itu kekasihku yang setia juga

  19. Nazam • Yaitu puisi lama yang terdiri dari 12 baris sebait • Ciri-ciri: • Terdiri atas 12 baris sebait • Rancak • Isinya lebih luas, biasanya berisi tentang hikayat dan anjuran • Isinya bebas tentang suatu kisah bukan perasaan • Satu-kesatuan (1 babak cerita) • Nazam lebih kreatif daripada syair • Kata-katanya boleh diulang

  20. Contoh: • Kehidupan adalah anugerah • Anugerah yang diberikan Allah • Hendaklah bersyukur kita selalu • Untuk menenangkan kalbu • Ibarat air di waktu subuh • Sejuk dan suci laksana penyembuh • Jangan biarkan ia keruh • Jangan hadapi dengan keluh • Jika tak pandai berpedoman • Jatuh ke jurang curam dan terjal • Bentengi diri dengan iman • Agar tak risau ketika ajal

  21. Aliran Sastra

  22. Realisme • Aliran sastra ini merupakan sastra yang melukiskan keadaan/peristiwa sesuai dengan kenyataan EKE apa adanya. Pengarang tidak menambah ataupun mengurangi suatu kejadian yang dilihatnya secara positif, yang diuraikan yang baik-baik saja.

  23. Naturalisme • Aliran sastra ini melukiskan sesuatu secara apa adanya yang dijiwai adalah hal-hal yang kurang baik.

  24. Neonaturalisme • Merupakan aliran baru dari aliran neturalisme. Aliran ini tidak saja mengungkapkan sisi jelek, namun juga memandang sesuatu dari sudut yang baik pula. 

  25. Ekspresionisme • Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada perasaan jiwa pengarangnya. 

  26. Impresionisme • Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada kesan sepintas tentang suatu peristiwa, kejadian atau benda yang ditemui atau dilihat pengarang. Dalam hal tersebut, engarang mengambil hal-hal yang penting-penting saja.

  27. Determinisme • Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada kesan sepintas tentang suatu peristiwa, kejadian atau benda yang ditemui atau dilihat pengarang. Dalam hal tersebut, engarang mengambil hal-hal yang penting-penting saja.

  28. Surelaisme • Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan sesuatu secara berlebihan sehingga sulit dipahami oleh penikmat atau pembaca.

  29. Idealisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu melukiskan cita-cita, gagasan, atau pendirian engarangnya.

  30. Simbolisme • Yaitu aliran sastra yang menampilkan simbol-simbol (isyarat) dalam karyanya. Hal ini dilakukan pengarang untuk mengelabui maksud yang sesungguhnya.

  31. Romantisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu melukiskan sesuatunya secara sentimentil penuh perasaan.

  32. Psikologisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu menekankan pada aspek-aspek kejiwaan.

  33. Didaktisme • Yaitu aliran dalam sastra yang selalu menekankan pada aspek-aspek kejiwaan.

  34. Mistikisme • Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan pengalaman dalam mencari dan merasakan nafas ketuhanan dan keabadian.

  35. Terima Kasih

More Related