E N D
Ciri, Perwujudan, Jenis, dan Faktor yang Mempengaruhi Belajar Meskipunsecarateoritisbelajardapatdiartikansebagaiperubahantingkahlaku, namuntidaksemuaperubahantingkahlakuorganismedapatdianggapbelajar. (MuhibbinSyah, 2013: 114).
Cirikhasperilakubelajar Setiapperilakuselaluditandaidenganciri-ciriperubahan yang spesifik. Karakteristikbelajarinidalambeberapapustakadisebutjugasebagaiprinsip-prinsipbelajar. Diantaraciri-ciriperubahankhas yang menjadikarakteristikperilakubelajaradalah: Perubahanituintensional Perubahanitupositifdanaktif Perubahanituefektifdanfungsional
a. Perubahanintensional Perubahan yang terjadidalamprosesbelajaradalahkarenapengalamanataupraktek yang dilakukandengansengajadandisadariataudengankata lain bukansuatu “kebetulan”. Karakteristikini (perubahanintensional) mengandungartibahwasiswamenyadariakanadanyaperubahan yang dialamiatausetidaknyasiswamerasakanadanyaperubahandalamdirinya, sepertipenambahanpengetahuan, kebiasaan, sikap, danpandangansesuatu , ketrampilan, dll.
Sehubungandenganhaltersebut, perubahan yang diakibatkanolehmabuk, gila, danlelah (dll) tidaktermasukdalamkarakteristikbelajarkarenaindividutersebuttidakmenyadariataumenghendakikeberadaannya (tidakmenyadarisesuatu yang membuatdirinyaberubah). Jadi, misaljikaseorangsiswabelajarbahasainggris, makaiatelahmenetapkantarafkemahiran yang disesuaikandengantujuanpemakaiannya. Penetapaninimisalnya: apakahbahasainggristersebutakaniagunakanuntukkeperluanstudikeluarnegeriataukahuntuksekedarbisamembacateks-teksatauliteraturberbahasainggris.
Namun demikian, perlu pula dicatat bahwa “kesengajaan dalam belajar” menurut Anderson (1990) tidak penting, yang penting cara mengeloala informasi yang diterima siswa pada waktu pembelajaran terjadi. Di sampingitudalamkenyataansehari-harimenunjukkanbahwatidaksemuakecakapan yang kitaperolehbukanlahhasildarikesengajaanbelajar yang kitasadari. Sebagaicontoh: kebiasaanbersopansantundimejamakandanbertegursapadenganorang lain, guru, danorang-orangdisekitartanpadisengajadandisadari. Begitujugabeberapakecakapantertentu yang kitaperolehdaripengalamandanprakteksehari-hari, belumtentukitapelajaridengansengaja. Dengandemikian, perubahanintensionaltersebut ‘bukanlahhargamati” yang harusdibayarolehAndadanSiswa.
b. Perubahanpositifdanaktif Perubahan yang terjadimerupakanprosesbelajarbersifatpositifdanaktif. Positifartinyabaik, bermanfaat, sertasesuaidenganharapan. Hal inijugaberartibahwaperubahantersebutsenantiasamerupakanpenambahan, yaknidiperolehnyasesuatu yang baru (sepertipemahamandanketrampilanbaru) yang lebihbaikdari yang telahadasebelumnya. Perubahanaktifartinyatidakterjadidengansendirinya, sepertikarenaproseskematangan(misal: bayi yang bisamerangkaksetelahbisaduduk), tetapikarenausahasiswaitusendiri.
c. PerubahanEfektifdanFungsional Perubahan yang timbulkarenaprosesbelajarbersifatefektif, yaitu: berhasilguna. Artinyaperubahantersebutmembawapengaruh, makna, danmanfaattertentubagisiswa. Selainitu, perubahandalamprosesbelajarbersifatfungsionaldalamartibahwarelatifmenetapdantidaksetiapsaatapabiladibutuhkanperubahantersebutdapatdireproduksidandimanfaatkan. Perubahan yang efektifdanfungsionalbiasanyabersifatdinamisdanmendorongtimbulnyaperubahan-perubahanpositiflainnya. misalbelajarmenulis: memperolehkecakapanmerangkaikatamenjadikalimat.
PerwujudanPerilakuBelajar (TeoriBelajar)
TeoriBelajar Teoribelajarmerupakanupayauntukmendeskripsikanbagaimanamanusia belajar, sehinggamembantukitasemuamemahamiprosesinhern yang kompleksdaribelajar.
Adatigaperspektifutamadalamteoribelajar, yaitu: • Behaviourisme • Kognitivisme • Humanisme
BEHAVIORISME • Behaviorismedarikatabehave yang berartiberperilakudanismeberartialiran. • Behavorismemerupakanpendekatandalampsikologi yang didasarkanatasproposisi(gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah. Dalam melakukanpenelitian, behavioristidakmempelajarikeadaan mental.
JADI………………………….. Karakteristik/ ciriesensialdaripendekatanbehaviorismeterhadapbelajaradalahpemahamanterhadapkejadian-kejadiandilingkunganuntukmemprediksiperilakuseseorang, bukanpikiran, perasaan, ataupunkejadian internal lain dalamdiriorangtersebut. Fokusbehaviorismeadalahresponsterhadapberbagaitipe stimulus.
Teori Pengkondisian Klasik Ivan P. Pavlov(Classical Conditioning)
Ivan Petrovich Pavlov adalahorangRusia. IamenemukanClassical Conditioning didekade 1890-an. PengkondisianKlasikatauClassical conditioning ditemukansecarakebetulanoleh Pavlov didekade 1890-an. Saatitu Pavlov sedangmempelajaribagaimana air liurmembantuprosespencernaanmakanan.
Teorinyadisebutklasikkarenakemudianmunculteoriconditioning yang lebihbaru. Ada pula yang menyebutteorinyasebagailearned reflexes ataureflekskarenalatihan, untukmembedakan teorinya dengan teori pengkondisian disadari-nya Skinner.
Penyebabreaksiiniadalahpengkondisianklasik: panah yang sebelumnyanetraltelahtelahterasosiasimenjadimakanandidalamrestorantersebut (stimulus tidakterkondisi), yang menyebabkanpanahtersebutmenjadi stimulus terkondisi yang memunculkanresponterkondisi, yaitu rasa lapar.
Meskipunpengkondisianklasikawalnyadilakukanbinatang, prinsip-prinsippengkondisianklasikkemudiandapatditenggaraidapatmenjelaskanbanyakaspekdarikehidupanmanusia. Misalnya: bagaimanaseseorangbisamengalami rasa laparketikamelihatpanahemas Mc. Donald.
1. Generalisasi Kecenderungan dari stimulus baru yang serupa dengan stimulus terkondisi asli untuk menghasilkan respon serupa. Dalam mempelajari respon terhadap stimulus serupa, anjing akan mengeluarkan air liur begitu mendengar suara-suara yang mirip dengan bel.Contoh suara peluit (karena anjing mengeluarkan air liur ketika bel dipasangkan dengan makanan). Jadi,generalisasi melibatkan kecenderungan dari stimulus baru yang serupa dengan stimulus terkondisi asli untuk menghasilkan respon serupa.
Contoh, seorang siswamerasa gugup ketika dikritik atas hasil ujian yang jelek pada mata pelajaran matematika. Ketika mempersiapkan ujian Fisika, peserta didik tersbut akan merasakan gugup karena kedua pelajaran sama-sama berupa hitungan. Jadi kegugupan peserta didik tersebut hasil generalisasi dari melakukan ujian mata pelajaran satu kepada mata pelajaran lain yang mirip.
Deskriminasi Organisme merespon stimulus tertentu, tetapi tidak terhadap yang lainnya. Contoh, dalam mengalami ujian dikelas yang berbeda, peserta didik tidak merasa sama gelisahnya ketika menghadapi ujian bahasa Indonesia dan sejarah karena keduanya merupakan subjek yang berbeda.
Pelemahan (extincition) Proses melemahnya stimulus yang terkondisidengan cara menghilangkan stimulus takterkondisi.Pavlov membunyikan bel berulang-ulang, tetapi tidak disertai makanan. Akhirnya, dengan hanya mendengar bunyi bel, anjing tidak mngeluarkan air liur. Contoh, kritikan guru yang terus menerus pada hasil ujian yang jelek, membuat peserta didik tidak termotivasi belajar. Padahal, sebelumnya peserta didik pernah mendapat nilai ujian yang bagus dan sangat termotivasi belajar.
Dalam bidang pendidikan, teori kondisioning klasik digunakan untuk mengembangkan sikap yang menguntungkan terhadap pesrta didik untuk termotivasi belajar dan membantu guru untuk melatih kebiasaan positif peserta didik.