E N D
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI OLEH ZULFA CHUSNIA
Pendahuluan • Perawat (nurse) bahasa latin yaitu “Nutrix” (merawat atau memelihara). • ellis dan Hartley (1984) pengertian “seorang perawat”: “ yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, cidera dan proses penuaan “
ICN = International council of Nurses (1972) fungsi unik perawat : “ melakukan pengkajian pada individu sehat maupun sakit dimana segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk kesehatan atau pemulihan kesehatan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki “
Pergeseran dalam pemahaman tentang keperawatan, yaitu pekerjaan vocasional secara bertahap sebagai suatu professional • Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan pelengkap dari pelayanan / asuhan medis, mulai diterima sebagai pelayanan / asuhan keperawatan professional yang mandiri. • Pendidikan keperawatan yang merupakan pendidikan vokasional (pendidikan menengah), bergeser ke jenjang pendidikan tinggi • Keberadaan perhimpunan perawat, bergeser kearah terwujudnya perhimpunan profesi keperawatan Indonesia dengan segala peran, fungsi dan tanggungjawabnya
Profesi • Profesi : pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu ( Hamid. A.Y(1996) Profesi : sebuah pekerjaan yang bukan mekanik dan memerlukan beberapa tingkat pembelajaran Chamber dictionary, 1972) Profesi : sebuah panggilan yg memerlukan pengetahuan spesialisasi dan sering memerlukan persiapan akademik yang intensif dan lama (Webster dictionary, 1980)
Profesional : seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu. Profesionalisme : karakter, spirit atau metode professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang anggotanya berkeinginan untuk menjadi profesional. Profesionalisme : mencakup ; ide-ide keahlian, otonomi, komitmen dan tanggung jawab yg semuanya melekat secara istimewa dalam praktik profesional (Porter, 1992).
Kriteria profesi • De Young (1985) • Memiliki dasar ilmu yang kuat • Berorientasi pada pelayanan • Mempunyai otoritas • Memiliki kode etik • Mempunyai organisasi profesi • Melakukan penelitian secara terus-menerus • Memiliki otonomi
Grippando (1986) • Praktik yang unik dilandasi oleh rasa tanggung jawab yang tinggi dan berlandaskan pengetahuan teoritik. • Hak praktik diberikan setelah pendidikan tertentu dan memperlihatkan kemampuannya sesuai standart praktik • Ilmu pengetahuan dikembangkan secara terus-menerus dan dievaluasi
Anggota profesi bertanggung jawab dalam membuat dan memantapkan standar paktik dan pendidikan keperawatan • Proses evaluasi yang secara terus menerus mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan untuk melindungi individu dan masyarakat
Ciri-ciri profesi • Shortridge (1985) • Berorientasi pada pelayanan masyarakat • Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan • Adanya otonomi • Memiliki kode etik.
Berorientasi pada pelayanan masyarakat • kepentingan masyarakat akan pelayanan keperawatan • Keperawatan merupakan suatu pelayanan social • klien mempunyai hak menggunakan pelayanan keperawatan
Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan • perawat harus mempunyai ilmu pengetahuan yang kokoh • keperawatan mempunyai badan ilmu yaitu body of knowledge • pendidikan keperawatan berlanjut dilandasi falsafah long life education • penelitian keperawatan • asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan metode pemecahan masalah
Adanya otonomi • profesi keperawatan mempunyai kemandirian, wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi • otonomi dalam menetapkan standart baku penyelenggaraan pendidikan, pelayanan keperawatan serta praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan
Memiliki kode etik Kode etik adalah seperangkat norma dan peraturan yang diyakini oleh profesi dan menjadi pedoman dan acuan perawat dalam melakukan aktivitas keperawatan • pemberian asuhan atau pelayanan keperawatan, • praktik keperawatan • penyelenggaraan pendidikan • penelitian dibidang keperawatan
Area keperawatan • Meningkatkan status kesehatan. • Pencegahan penyakit • Memperbaiki status kesehatan • Menfasilitasi koping
Meningkatkan status kesehatan • melalui pendidikan atau penyuluhan kesehatan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat). • mengidentifikasi factor-faktor pendukung • pendidikan kesehatan untuk memelihara agar fungsi tubuh optimal. • Kegiatan yang dapat dilakukan : pemeriksaan fisik secara rutin , pendidikan kesehatan pada masyarakat , pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan pada kelompok tertentu
Pencegahan penyakit • Tujuan adalah menurunkan factor resiko penyebab timbulnya penyakit, meningkatkan kebisaan hidup sehat, dan memelihara agar fungsi tubuh optimal. • Peran perawat dalam pencegahan penyakit terbagi atas pencegahan primer, sekunder dan tersier (Leavell, 1965).
Memperbaiki status kesehatan • Berfokus pada askep kepada individu karena suatu penyakit. “dalam arti luas yaitu sejak awal menemukan masalah sampai kepada kegiatan rehabilitasi termasuk pendidikan kesehatan selama masa penyembuhan”
Menfasilitasi koping • Kegiatan seperti sikap menerima dan memahami kondisi klien dan keluarganya, • Memaksimalkan kemampuan dan potensi klien dan keluarganya untuk memecahkan masalah yang dihadapi, • Melakukan pendidikan kesehatan serta memberikan dukungan moral.
Keperawatan sebagai profesiLeddy dan Pepper (1993) • Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan • keterampilan dan praktik keperawatan sangat dilandasi oleh pengetahuan yang bersifat intuitif. • keperawatan disebut sebagai ilmu. • keperawatan juga menerapkan ilmu dasar, teori-teori keperawatan.
Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat. • Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada seseorang dalam melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta membantu memandirikannya. • Keperawatan sangat peduli pada kondisi manusia, kualitas kehidupan, kualitas asuhan dan cost-effectiveness. • Keperawatan juga menekankan pada bagaimana mendukung keterlibatan klien dalam melakukan self-care untuk hidup sehat
Pendidikan yang memenuhi standar dan diselenggarakan di Perguruan Tinggi / Universitas. • di Indonesia pendidikan tinggi keperawatan pertama kali didirikan pada tahun 1985 di Universitas Indonesia. • Beralihnya pendidikan keperawatan pada institusi pendidikan tinggi memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan keterampilan intelektual, interpersonal dan teknikal yang memungkinkan mereka untuk menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh.
Pengendalianterhadap standar praktik • Standart praktik keperawatan menekankan pada tanggungjawab dan tanggunggugat perawat untuk memenuhi standar yang lebih ditetapkan yang bertujuan melindungi masyarakat maupun perawat. • perawat bekerja tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain.
Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan • Tanggung jawab (accaountable) berarti bertanggung jawab terhadap pelayanan yang diberikan. • Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap kelompok sejawat, atasan dan kastemer. • Konsep tanggung gugat mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan pada suatu situasi tertentu.
Karir seumur hidup • Karir adalah pekerjaan utama seumur hidup • tugas (job) yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin. • perawat bekerja sebagai tenaga yang penuh dibekali dengan pendidikan dan pelatihan yang lama dan merupakan pilihan sendiri, serta mengacu terutama kepada umpan balik dari teman sejawat.
Fungsi mandiri • Mempunyai kewenangan penuh untuk melakukan pelayanan / asuhan keperawatan. • Tetap berkolaborasi dengan tenaga professional lainnya. • Asuhan keperawatan yang dilakukan berorientasi kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi dari intervensi medis / kedokteran
Proses profesionalisasi Keperawatan • Profesionalisasi merupakan proses dinamis dimana profesi yang sedang terbentuk mengalami perubahan karakteristik dan meningkat menjadi profesi. • Profesionalisasi mencerminkan dinamika dan evolusioner sifat-sifat dasar dimana pekerjaan harus memilikinya jika mereka mau mencapai status profesional . (Volmer & Mills, 1966) • Di Indonesia profesionalisasi keperawatan dimulai dengan intensif pada Januari tahun 1983 (Lokakarya pertama).
Proses profesionalisasi pada dasarnya adalah proses pengakuan, yaitu pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat • Budaya profesional Bahwa tiap profesi memiliki struktur sosial sendiri yg scr intrinsik dikelilingi oleh peran sosial yg bervariasi yg diidentifikasi dlm konteks profesi (Greenwood, 1957)
Langkah-langkah dalam proses profesionalisasi perawat Indonesia • Berperilaku dan bertindak menurut kaidah-kaidah yang sesuai dengan karakteristik suatu profesi dan berusaha menghindari perbuatan yang “tidak professional” (Profesional nursing service). • Hubungan antar profesi yang sangat serasi. • harus memperjuangkan langkah-langkah professional yang sesuai dengan keadaan lingkungan social di Indonesia. • Tersedianya tenaga keperawatan profesional. • Kemampuan riset dibidang keperawatan. • Pembinaan kehidupan profesi keperawatan.
Secara perlahan dan bertahap namun pasti keperawatan di Indonesia menuju terpenuhinya ciri-ciri suatu profesi, yaitu ; • Memiliki tubuh pengetahuan (body of knowledge) yang berbatas jelas, yaitu ilmu pengetahuan • Pendidikan khusus berbasis keahlian (Expertise) dan berada pada jenjang pendidikan tinggi, yaitu system pendidikan tinggi keperawatan (nursing higer education system) sebagai bagian integral dari system pendidikan tinggi nasional. • Memberi pelayanan kepada masyarakat atau melakukan praktik dalam bidang keprofesiannya, yaitu praktik keperawatan ilmiah (scientific nursing practice).
Memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian yang kokoh. • Memberlakukan kode etik profesi (code of etics), yaitu kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan praktik keperawatan dan dalam kehidupan keprofesian. • Memiliki motivasi yang bersifat altruistic, mendahulukan kepentingan orang lain yaitu masyarakat dari pada kepentingan sendiri.