171 likes | 239 Views
Sejarah dan jalur penyebaran S. frugiperda dari negerei aslinya hingga sampai di Indonesia. Bioekologi dan strategi pengendalian.
E N D
Ulat Grayak Spodoptera frugiperda: Persebaran, Serangan, dan Strategi Pengelolaan Prof. Dr. Ir. Aunu Rauf, M.Sc. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian - Institut Pertanian Bogor Focus Group Discussion : Respon Cepat Invasi UGJ Bogor, 15 Juli 2019
Armyworm / Ulat Grayak di Indonesia Spodoptera litura Spodoptera exigua Spodoptera mauritia S. exempta Spodoptera exempta S. litura Mythimna separata Mythimna venalba Mythimna loreyi M. separata S. exigua Sejak awal 2019 + S. mauritia M. loreyi S. frugiperda
FAW: Permasalahan sejak lama di Benua Amerika Whorlworm Grass worm Corn bud worm Army cut worm 1901
Jalur pemencaran dari Amerika ke Afrika (Cock et al. 2017) Jalur pemencaran dari Amerika ke Afrika (Cock et al. 2017) Pemencaran dengan cara terbang dan melalui bantuan angin Penerbang yang kuat: 100 km per malam Di Amerika Tengah: memencar 500 km sebelum meletakkan telur Migrasi dengan bantuan angin: Mississippi‐Canada 1.700 km dlm waktu 30 jam Terbawa pada komoditas yang diperdagangkan Intersepsi di Uni Europa (2012‐2018) 17 x cabai, 11 x Solanum spp, 8 x tan. lain “Penumpang gelap” pada pesawat (cargo holds dan/atau wheel bay)
Jalur pemencaran dari daratan Asia ke Indonesia Angin muson Barat (Oktober‐April) ?
Siklus hidup Imago Telur (3 hari) Pupa (10 hari) Praoviposisi: 3 hari Oviposisi : 10 hari Fekunditas : 1.000 telur Total: ± 30 hari Larva‐6 Larva neonatus Larva (14hari)
Tumbuhan Inang Lebih dari 80 spesies dari 23 famili tumbuhan Prefrensi terhadap tumbuhan anggota Poaceae (Graminae) Terutama jagung, sorgum, gandum, padi, tebu, bermuda grass, dan crabgrass Juga menyerang tumbuhan bukan Graminae. Kapas, kacang tunggak, kedelai, kentang, stroberi, pepaya, apel Terdapat 2 strain Strain C (corn strain) menyerang jagung, sorgum, dan kapas Strain R (rice strain) menyerang jagung, padi, rerumputan Kedua strain dijumpai di: Afrika (Goergen et al. 2016; Srinivasan et al, 2018) India (Swamy et al. 2018) Indonesia ???
Kerusakan dan kehilangan hasil pada Jagung Berbagai negara di Afrika: 22%‐67% Ghana dan Zambia (Day et al. 2017); 32% di Ethiopia dan 47% di Kenya (Kumela et al. 2018). [Survei petani] Berbagai negara di Afrika: kehilangan hasil 11.57% (Bauron et al. 2019) Nicaragua: 100% tan. terserang 15‐30% penurunan hasil (Hruska et al. 1987) Indiana (AS): 100% tan. terserang 15.3‐18.6% penurunan hasil (Cruz & Turpin 1983) Brasil: kehilangan hasil paling banyak 34% (Cravalho 1970)
Strategi Pengelolaan Hama Asing Invasif PILIHAN PENGELOLAAN Eradikasi Pembendungan Pencegahan PHT Fase Invasi Naturalisasi Menetap Introduksi Menyebar Luasan Wilayah Waktu
PHT Ulat Grayak Jagung Resistensi ekosistem Bercocok tanam Tumpangsari (push‐pull) Tan perangkap Tan resisten (?) Pengendalian hayati Konservasi Augmentasi (LPHP) Introduksi (?) Pemantauan sedini mungkin Pengumpulan kelompok telur dan larva Tidak perlu panik. Hindari penggunaan insektisida. Tanaman jagung toleran terhadap kerusakan daun. Ulat bersembunyi di dalam pucuk, sulit dikendalikan. Ulat yang berukuran besar toleran terhadap insektisida. B/C ratio Berikan kesempatan musuh alami lokal beradaptasi
Rekrutmen parasitoid yang berasal dari ulat grayak lain ? Rekrutmen parasitoid yang berasal dari ulat grayak lain ?
Pekerjaan Rumah Pemantauan Survei persebaran S. frugiperda di seluruh wilayah lainnya di Indonesia. Survei tingkat serangan dan dampak thdp kehilangan hasil dan pendapatan petani Survei tanaman yang diserang selain jagung (padi, tebu, kapas, dll) Survei musuh alami (parasitoid, predator, entomopatogen) Pemetaan kalender tanam jagung di setiap wilayah Riset Studi molekuler S. frugiperda (strain C dan/atau R ?) Studi fase rentan tanaman dan perkiraan potensi kehilangan hasil Studi dinamika populasi S. frugiperda dan faktor lingkungan biotik dan abiotik Studi pengujian berbagai taktik pengendalian S. frugiperda Pengembangan varietas resisten Lainnya yang relevan dengan pengembangan dan penerapan PHT Capacity building LPHP : Pengembangan agens hayati SL PHT (Bimbingan Teknis) bagi petani tentang pengelolaan UGJ.