590 likes | 606 Views
Pengertian, Urgensitas, Sejarah, Pertumbuhan, dan Kajian Ilmu Al-Qur'an
E N D
“KAJIAN BULANAN TAFSIR QUR’AN SURAT AL-WAQI’AH” DisampaikanpadaAcara: KajianTafsir Q.S. Al-Waqi’ahBulanan di Masjid NurulMuttaqien Citra Villa WanasariCibitungKab. Bekasi Oleh: Dr. H. KURNALI SOBANDI, M.M. (PengasuhPesantrenBarokahDarurrohmanSukawangiKab. Bekasi) 2022
Siapa Dia? • Dr. H. Kurnali bin H. Sobandi. Cilamaya, 02-09-1970 • Pendidikan Formal:S1 IAIN SGD Cirebon Lulus Tahun 1995, S2 STIMA IMMI Jakarta Lulusan Tahun 2008 dan S3 PengkajianIslam Konsentrasi PAI, UIN Syarif HidayatullahJakarta Lulus Tahun 2014 • Pendidikan Non Formal: PP. Ath-Thahiriyah Serang Banten (2 Thn), PP. Kebon Melati Cirebon (7 thn), PP. Ma’had Shigar Gedongan Cirebon (1 Thn), dan PP. Al-Ihsan Beji Purwokerto (1 Thn). • Aktivitas: Mengajar dari tingkat SMP, SMK, S1, S2, MT. Kaum Bapak dan Ibu. • Organisasi: Anggota PMII 1992, Ketua PAC. GP. Ansor Kec. Sukawangi (2 Periode), MWCNU Kec. Sukawangi (2 Periode), Wakil Katib PWNU Jawa Barat.
Pengembangan PAI sebagai Budaya dalamPembentukan Karakter Siswa PB. Soedirman Islamic International Junior High School. (423 Hlm) Catatan Khatib Kampung: Kumpulan Materi Ceramah Agama Islam. (123 Hlm) Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. (134 Hlm) Khatib Kampung Saba Kota: Seri Kumpulan Ceramah Agama Islam (165 Hlm) Mimbar Jum’at MUI Kab. Bekasi: Kumpulan Materi Khutbah Jum’at Satu Tahun (372 Hlm) Bunga Rampai Pendidikan Islam: Konseptualisasi, Operasionalisasi dan Formulasi Pembentukan Karakter (346 Hlm) Ini Oleh-Oleh, Saya dari Mekkah: Panduan Perjalanan dan Manasik Haji dan Umroh Buku Saku ASN: Transformasi dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menuju PNS (Pegawai Negeri Surga) Kapita Selekta Pendidikan: Mengurai Benang Kusut Pendidikan Islam Apasaja Produk Terasi?
Ucapan Salam: Siapa Kita..... Jama’ah Masjid NurulMuttaqien Jama’ah Masjid NurulMuttaqien ..... Cinta Al-Qur’an Cita-CitaJama’ah Masjid NurulMuttaqien ….. Membumikan Al-Qur’an MelangitkanInsan MUKADDIMAH
Apresiasi: Sayaadalah orang yang sangat paling berbahagiaberada di tengahJama’ah Masjid NurulMuttaqien Citra Villa WanasariCibitungKab. Bekasi. Kita SuarakanCita-CitaJama’ah Masjid NurulMuttaqienadalahMembumikan Al-Qur’an MelangitkanInsan TujuanTopik: Insya Allah bersamasayaKurnaliSobandiselama 60 menitakandisegarkandenganpengetahuandan tip-tip Membumikan Al-Qur’an MelangitkanInsan. MUKADDIMAH
YEL-YEL CITA-CITA NURUL MUTTAQIEN 1. Jama’ahNurulMuttaqien.......... Baca Tasbih a. Jama’ahNurulMuttaqien ........... Baca Tasbih b. Jama’ahNurulMuttaqien........... Baca Tasbih c. Mari Kita CintaAl-Qur’an d. Membumikan Al-Qur’an MelangitkanInsan ............ Baca Tasbih 2. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Hamdalah 3. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Tahlil 4. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Takbir 5. Jama’ahNurulMuttaqien......... Baca Semuanya (Tasbih, hamdalah, Tahlil, danTakbir)
KAJIAN BULANANPENGANTAR ILMU AL-QUR’ANDISAMPAIKAN OLEH: DR.H.KURNALI SOBANDI,M.M. KAJIAN TAFSIR QUR’AN SURAT AL-WAQI’AH MASJID NURUL MUTTAQIEN CITRA VILA WANASARI KEC. CIBITUNG KABUPATEN BEKASI
LATAR BELAKANG Macam-macam Sumber Ajaran Islam Q.S. An-Nisaayat 59 Sumber hukum ada 2, yaitu: 1. Sumber hukum primer (Al-Qur’an dan Al-Sunnah) 2. Sumber hukum sekunder yaitu al-Ra’yu. Al-Ra’yu dalam kalangan ahli ushul fiqh mengambil bentuk: • Ijma’ ‘ulama (kesepakatanUlama) • Qiyas (analogi) • Al-Mashlahah Al-Mursalah (KemaslahatanUmum) • ‘Urf (Tradisi) • Istihsan • Qoulshahabat • Syar’u Man Qoblina
1. AL-QUR’AN MENURUT BAHASA Dari segi bahasa Al-Qur’an: a. Imam Syafi’i: Al-Qur’an berasal dari kata qur’an bukan dari kata apapun termasukqara’a. Nama khusus untuk kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, seperti namauntukkitab Injil, Zabur, dan Taurat. b. Al-Farra: Al-Qur’an adalah musytaq (diambil) dari kata qara’ina/ قراءن pertunjuk c. Al-Asy’ari: Al-Qur’an berasal dari kata qarn قرن yang berarti gabungan atau kaitan. Pengertian kebahasaan ini menggambarkan Al-Qur’an berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, pendidikan, dan pengajaran di mana antar ayat satu kesatuan yang saling menjelaskan dan menafsirkan. d. Al-Zajjaj: Al-Qur’an berasal dari kata al-Qar’u artinya himpunan.
2. DEFINISI AL-QUR’AN Biladilihatdarisegiasal-usulbahasadankandungansurat Al-Qur’an, sebagaimanadefinisi Al-Qur’an: • Menurut al-ZarqanidalamkitabManahil al-Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an, Al-Qur’an ituadalahlafal yang diturunkankepadaNabi Muhammad SAW, daripermulaan surah Al-Fatihahsampaiakhir surah An-Nas. • Menurut Abdul WahhabKhallaf, Al-Qur’an adalahfirman Allah SWT yang diturunkankepadaRasulullah SAW, Muhammad bin Abdullah melalui al-Ruhul Amin (Jibril as) denganlafal-lafalnya yang berbahasaarabdanmaknanya yang benar, agar iamenjadiHujjahbagiRasul, bahwaiabenar-benarRasulullah, menjadiundang-undangbagimanusia, memberipetunjukkepadamereka, danmenjadisaranapendekatandiridanibadahkepada Allah denganmembacanya. (Nata, 1996 : 51-56)
Dari definisitersebutmengandungpenjelasansebagaiberikut: • Berisiseluruhnyafirman Allah secaramutlakdanpastibenar • MelaluimalaikatJibril (tidakpernahdurhaka, melaksanakanperintah), dengandemikianfirman Allah yang tidakmelaluijibrilbukan Al-Qur’an, tetapihaditsqudsi. • Orang yang dipercayamenjelaskan N. Muhammad SAW, akhlaknyadiakuioleh Allah, mendapatkanjulukan al-Amin, memilikisifatShidiq (jujurdalamberkata), Amanah (dapatdipercayadalammenunuaikanamanah), Fathanah (cerdas) danTabligh (menyampaikandari Allah kepadaumatnya) • Fungsinyasebagaidalil, petunjuk, danbukti yang kuatataskerasulan Muhammad SAW • Susunannyaterdiridariayatdansuratberdasarkantauqify (ketetapanpetunjukRasulullah), dimulaidari al-Fatihahdandiakhiri an-Naas. • Penyampaiannyasecaramutawatir (banyak orang yang terpercaya)
3. KETERPELIHARAAN AL-QUR’AN Al-Qur’an tetap terpelihara dengan cara: • Pertama, walaupun tersusun lebih dari 6.000 ayat, Al-Qur’an dapat dihafal oleh orang sehat indra maupun buta, dewasa maupun anak-anak. • Kedua, kalimat atau lafadznya bersifat mukjizat yakni tidak dapat dipalsukan dan tidak dapat ditandingi seperti Abdullah Ibn Al-Muqaffa (Wafat 727 M), Musailamah al-Kadzab (Nama Aslinya Rahmanul Yamamah). (Q.S. Al-Baqarah 23, Q.S. Al-Isra 88) • Ketiga, ayat-ayat Al-Qur’an saling mengontrol satu sama lain seperti keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan anonimnya (1), sinonimnya (2), menunjukan pada kata penyebabnya (3), keseimbangan khusus (4).
4. BUKTI ADANYA KESEIMBANGAN • Seperti kata al-hayah (hidup) dan al-maut (mati), samaberjumlah 145 kali, al-naf’ (manfaat) dan al-madhorat (bahaya) sama 50 kali, al-shalihat (kebaikan) dan al-say’ah (keburukan) sama 167, al-kufr (kekufuran) dan al-iman (keimanan) sama 17 kali. • Misalnya al-harsdan al-zira’ah (membajak/bertani) sama 14 kali, al-dhalundan al-mauta (sesat/matihatinya) sama 17 kali, al-aqldan al-nur (akal/cahaya) sebanyak 49 kali.al-jahrdan al-’alaniyah (nyata/nampak) sebanyak 16 kali. • Misalnyaisrafdengan al-sur’ah, al-mau’idzahdan al-lisan, al-asra (tawanan) dan al-harb (peperangan). • Misalnya kata yaum (hari) jumlahnya 365 kali, adapunbentukjamakayyam, atauyaumayn, jumlahseluruhnya 30 kali samadenganjumlahharidalamsebulan. Begitu pula kata al-syahr (bulan) diulangsebanyak 12 kali, samadenganhitunganbulandalamsatutahun. Langitada 7 dalam 7 suratjuga al-Baqarah 22, al-Isra 44, al-Mu’minun 86, Fushilat 12, al-Thalak 12, al-Mulk 3, dan al-Nur 15.
BUKTI LAIN Al-Qur’an mengandungisyarat yang sejalandengantemuandalambidangilmupengetahuandanteknologi • SepertitemuanahlitentangpertumbuhananatomitubuhManusiadarimulaibercampurnyaspermadan ovum kemudianberlanjutkepadajanin, dalam Q.S. Al-Hajj (22): 5 • Dijaminvaliditasdankeabsahannya, karenadisaksikanpelakuhidup, dihafalkanolehparasahabat, langsungtidakadatenggangwaktu. • Urusandunia, al-Qur’an membicarakansecara global contohurusanbentukpemerintahan. • Mudahdipahamiolehsegalasegmenbaikdarikalanganawamsampaikalanganakademisi.
5. AL-QUR’AN MENJELASKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN ISLAM VISI ISLAM وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ Artinya: “danTiadalah Kami mengutuskamu, melainkanuntuk (menjadi) rahmatbagisemestaalam”. (Q.S. Al-Anbiya: 107)
8. GENERASI PERTAMA YANG BELAJAR AL-QUR’AN Al-Qur’an sebagaisumberutamaajaran Islam sulituntuklangsungdipelajari, kecualibeberapa orang saja. Periodepertama: hanya 4 orang dariKalanganShahabatKhulafa’urrasyidin, yaitu: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Dan hanya 6 orang darishahabatlainnya, yatu:Abdullah bin Mas’ud, Ibnu ‘abbas, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy’aridan Abdullah bin Zubair.
9. AWAL KEMUNCULAN ULUMUL QUR’AN Munculpersoalan Islam dalamberbagaibidangkehidupanpadaperiodeselanjutnya, di antaranya; • Semakinluaswilayahdaulahislamiyah • Perbedaankarakterbahasa Al-Qur’an denganbahasa Arab umum. • Al-Qur’an kaya dengananekaragamisyarat, seperti; ketuhanan, fisika, metafisika, psikologi , sejarahekonomi, politik, kebudayaan, peradaban, danilmupengetahuanlainnya. • Ada haditsancamanmenafsirkan Al-Qur’an sesuainafsunyatanpamemilikipersyaratanintegritaspribadi, tanggungjawab, danmenguasaiberbagaiilmu yang berkaitandengannyadenganancamanapineraka.
10. KEMUNCULAN ULAMA AHLI TAFSIR Munculahparaulama yang mencobamemberikanrambu-rambusesuaidenganstandarprosedur yang harusdipenuhiolehseorangpenafsir Al-Qur’an. Ulamaitumenulis yang disebutUlumu al-Qur’an, di antaranyayaitu: • Imam al-ZarqanikitabManahil al-‘Irfan fi Ulum Al-Qur’an, • Imam Jalal al-Din al-Suyuthikitabal-Itqan fi Ulum Al-Qur’an
11. PEMBAHASAN ULUM AL-QUR’AN Dibahas di dalamnyaberkaitan di antaranya: • MakiyahdanMadaniyah • Ayatditurunkansaatperjalanandanberdiam di tempat • Ayatditurunkansiangdanmalam • Waktupanasdandingin • Saattidurdanterjaga • Ayatpertamadanterakhirdanhikmahnya • Ayatturunberkelompokdanmenyendiri • AyatturunpadaNabidanNabisebelumnya • Cara turunwahyu • Jumlahsuratdannamanya • Jumlahayat, kalimat, danhurupnya • Sebabturunayat • Cara memulaidanmenghentikanayat • Hukumbacaan ‘imalah, idghom, idzhar, ikhfa’, panjang (mad), pendek (qasr) • Cara membaca (qira’at) • Adabmembaca • Ayatgharib (asing) • Ayat yang tidakmenggunakanbahasaHijazdan Arab padaumumnya
12. PENGERTIAN ULUMUL QUR’AN 1. Manna’ Al-Qattan 2. Ali Ashobuny
13. KEDUDUKAN ULUMUL QUR’AN Karena Al-Qur’an sebagaiPetenujuk orang mu’min, obat, memngeluarkandarikegelapankealamterangbenderang, kasihsayangbagiseluruhalam, menyatukanhatiumatmanusia, sehinggabersaudaradansebagainya. Maka, kedudukanUlum Al-Qur’an menjadiilmu yang paling mulia, yaitu: • Imam As-SyirbasyidalamSejarahTafsir Al-Qur’an sangatmulia • Ath-Thabaritidakada yang menandingi Al-Qur’an • Az-Zarkasyidalam Al-BurhanKegiatan yang paling muliaadalahmengungkapkadungan Al-Qur’an • Jalaluddin As-Suyuthi; pertama, kalamullahsumberseluruhhikmahdankeutamaan. Kedua, tujuanmanusiaadalahberpegangteguhkepada Al-Qur’an. Ketiga, Kesempurnaanduniadan agama ada di dalam Al-Qur’an
14. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ULUMUL QUR’AN • ZamanKhulafaurrasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman, Ali),, penuturansecaralisan • ZamanKhalifahUsman (bergauldgn non Arab) mereproduksiInduk Al-Qur’an danmembakah Al-Qur’an bukaninduk. MuncullahIlmuRasm Al-Qur’an (IlmuPenulisan Al-Qur’an) • ZamanKhalifah Ali bin AbiThalib (W. 69 H.) meletakkandasarkaidahpramasastra B. Arab. DengandemikianBeliaupeletakIlmuQawa’idul Qur’an • Kalangansahabat: Ibnu Abbas, IbnuMas’ud, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, Abu Musa Al-Asy’ari. KalanganTabi’in: Mujahid, Atha bin Yasar, Ikrimah, Qatadah, HasanBashri, Sa’id bin Jubair, danZaid bin Aslam. KalanganTabi’itTabi’inmerekameletakkkanulumulQur’an, UlumutTafsir, IlmuAsbabu al-Nuzul, IlmuMakiyahdanMadaniyah, IlmuNasikh- Mansukh, IlmuGharibil Qur’an
PeriodisasiPenulisanKitabTafsir Abad ke 2; Syu’bah bin Hajjaj, Sufyan bin Uyaiyanah, Waki’ bin Jarrah. Corakkitabtafsiradalahpendapatparasahabat Abad ke 3; Ali bin al-Madani guru Imam BukharimenuliskitabAsbabunNuzul, Ubaid bin al-Qasim bin Salam menulisNasikh-Mansukh, Qira’atdanFadhailu Al-Qur’an. Muhammad bin Ayyub Ad-DarismenuliskandunganMakiyahdanMadaniyah. Muhammad bin Khalaf bin MurzabanAl-Hawy fi Ulumi al-Qur’an Abad ke 4; Abu Bakar bin Qasimal-Anbary ‘AjaibiUlumi Al-Qur’an. AbulHasan Al-Asy’ariAl-Mukhtazan fi Ulumi Al-Qur’an. Abu BakarAssijistanikitab‘Ajaibul Qur’an dalam 13 jilid, Abu Muhaamad al-QashshabMuhamad Ali al-Khurkhi (wafat 360 H.) mengarangkitabNukatul Qur’an al-Dallah ‘alaal_bayan fi Anwa’I al-’Ulumwa al-Ahkam al-Munabbi’ah ‘an Ikhtilafi al-Anam(Titik-titikdalam Al-Qur’an yang menunjukkankejelasantentangBerbagaiIlmudanHukumyangMemberitakanPerbedaanPemikiranInsan), danMuhamad bin Ali al-AfdawimenuliskitabAl-Istighna fi ‘Ulumi al-Qur’anterdiridari 20 jilid
LanjutanPeriodisasiPenulisanKitabTafsir Abad ke 5. Ali bin Ibrahim bin Sa’id al-HufimenuliskitabAl-Burhan fi ‘Ulumi al-Qur’an, Abu Amar al-Dani (wafat 444 H.) menuliskitabAl-Tafsir fi Qira’ati al-Sab’idan al-Muhkam fi al-Nuqath Abad ke 6. AbulQasim Abdurrahman dikenaldengan Al-SuhailimenuliskitabMuhhamat al-Qur’an (Hal-hal yang samardalam Al-Qur’an), Ibu al-Jauzi (wafat 597 H.) menulisduakitabyaitu; Fununu al-Afnan fi ‘ajaibu al-’Ulumi al-Qur’andanAl-Mujtaba fi ‘UlumTata’allaqy bi al-Qur’an (Keduakitabmasihtersimpan di DarulKutubKairoMesir) Abad ke 7. Ilmudin al-Sakhawi (wafat 597 H.) menuliskitabJamal al-Qurra’ wa Kamal al-Iqra’ (cabangilmuqira’ah, sepertitajwid, waqaf, ibtida’, asikhdanmansukh). Abu Syamahmenuliskitabal-Mursyid al-Wajiz fi Ma Yata’allaqu bi al-Qur’an
LanjutanPeriodesasiPenulisanKitabTafsir Abad ke 8, Badruddin al-Zarkasyi (w. 794) kitabal-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an atasjasaProf. Muhammad AbulFadl Abad ke 9, Jalaluddin al-BulqinimengarangkitabMaawaqi’ al-Ulum min Mawaaqi’ al-Nujum. Muhammad bin Sulaiman al-Kafiyaji, As-Suyuthimenuliskitabal-Tahbir fi Ulumi al-Tafsirdanal-Itqan fi Ulumi al-Qur’an. Abad selanjutnya, banyakulama yang menulistafsir, di antaranya: • SyaikhTharir al-Jazairikitabal-Tibyan li Ba’dhi al-Mabahits al-Mut’alliqah bi al-Qur’an. • Sayaikh Muhammad Jamaleddin al-QashimimenuliskitabMahasin al-Ta’wil • Syaikh Muhammad Ali SalamahmenuliskitabMinhaj al-Furqan fi Ulum al-Qur’an • Syaikh Muhammad Abdu al-’Adzhim al-ZarqanimenuliskitabManahi al-Irfan fi Ulum al-Qur’an • Syaikh Muhammad Ali SalamahmenuliskitabMinhaj al-Furqan fi Ulumi al-Qur’an • SyaikhTanthawimenuliiaskitabal-Jawahir fi Tafsir al-Quran al-Karim • SyaikhMustofaShadiq al-Rafi’imenuliskitabI’jaz al-Qur’an • Prof. Malik bin Nabi, kitabal-Dhahirat al-Qur’aniyah • Sayid Imam Muhammad RasyidRidha, kitabTafsir al-Qur’an al-Hakim • Dr. Muhammad Abdullah Darrodz, kitabAnaba al- ‘Adzhimberisipandanganbarumengenai Al-Qur’an.
15. TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAH PerbedaanTafsir, Ta’wildanTerjemah : • Tafsir Tafsirmenurutbahasa Arab berasaldari kata Al-Fasrberartipenjelasan.Tafsiradalahketerangan yang memberikanpengertian. MenurutistilahTafsirbagiandariilmubadi’ cabangilmusastra Arab. Tafsirilmutentangasbabunuzulayat, susunanayat, makiyahdanmadaniyah, nasikhmansukh, muhkam, mutasyabihat, mujmal, muqoyyaddan lain-lain.
2. Ta’wil ta’wiladalahupayamengalihkanmaknasuatuayatdaripengertianlafdziahnyakepadamaknasuatuayatdaripengertianmajaziyyahataumetaforisnya. Ta’wildilakukanuntukmengihindarikesalahanmemberimakna yang menimbulkankemusyrikan, murtaddansebagainya. SepertiLafadz “Tangan Allah di atastangankamusekalian”. tidakdiartikantanganmelainkankekuasaan Allah di ataskekuasaan kalian.
3. Terjemah TerjemahadalahmengemukakanartisecaraLafdziahdarisetiapayatdenganmenggunakanbahasa orang yang menerjemahkannya. Misalnya, Terjemahan Al-Qur’an bahasaIndonesai, Inggris, Sunda, BahasaJawadan lain sebagainya.
16. METODOLOGI PENAFSIRAN AL-QUR’AN ZAMAN KLASIK MenurutH.M.QuraishShiab, metodepenafsiran Al-Qur’an adalah: • Tahlily • Ijmaly • Maudhu’iy • Muqarin (Komparasi) • Analisis
1. Tahlily MenurutBaqir Al- ShadrdisebutmetodeTajzi’iyaitumetodetafsirdenganmenjelaskankandunganayat – ayat Al-Qur’an dariberbagaisegidenganmemperhatikanruntutanayat-ayat yang tercantumdidalammushaf. Berbagaiaspek yang perludikemukakandalammetodeiniyaitu : • Uslubkalimat, danKosakata • AsbabNuzul • Munasabah (KeterkaitanAyat/Surat) • MaknaAyat • KesimpulandanPenjelasan PendekatanmetodetahlilydenganhaditsataudisebutTafsir bi al-Ma’tsurdanPendapatakalataudisebutTafsir bi al-Ra’yi. Subhi Al-ShalihmenilaiTafsir bi al-Ma’tsur yang baikadalah: TafsirIbnuJarir al-Thobari yang berjudulJaami’atu al-bayan fi Tafsiri al-Qur’an. TermasukmetodeTahlily bi al-Ma’tsuradalahTafsirIbnuKatsiryaitu al-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma’tsurkarangan Imam al-Sayuthi.
KelebihandanKekuranganMetodeTahlily • Kelebihan MenurutQuraishShihab: • Pentingnyabahasadalammemahami Al-Qur’an • Ketelitianredaksi • Mengikatmufassirsehinggaterhindardarisubjektivitas yang berlebihan • Kekurangan Imam Mauhammad al-Ghazali mengkritikKitabTafsir bi al-Ma’tsurkarenapenafsiranayat-ayatnyabanyakmenggunakanhaditsdha’if MenurutQuraishShihab: • Terjurumusdalankesusateraan yang bertele-tele • SeringdipahamihukumayatdariAsbab al-Nuzulbukandarisatumasadanatau di tengahmasyarakattanpabudaya
METODE IJMALY (Global) • SecarabahasaIjmaliyberartigarisbesar, ataupokok-pokokpikiran yang utama. • MenurutIstilah, ijmaliydalahsalahsatubentukmetodepenafsiran Al-Qur’an denganberpegangpadapokok-pokokpikiranutama yang terdapatdalamsuatuayatatausurat. • Kemudahanmetodeiniparamufassirtidakkesulitandalammencaripembahasanayatdariberbagaipandanganatauaspek, cukupmenjelaskansecaragarisbesarnyasaja.
PERBEDAAN IJMALIY DAN TAHLILIY Perbedaandenganmetodetahlily yang sangatmenjlimetdanbertele-tele. Justrudenganadanyametodeijmalyiniberusahainginmenampilkanmetode yang simpelkerjanyadanmelihatdarigarisbesarnyasaja. Para mufassirnantinyaakanmudahdalammenafsirkankandunganayatdalam Al-Qur’an secara global
METODE MAUDLU’IY (TEMATIK) • Secaraharfiah, maudhu’iyartinyaadalahtemaataujudul. • Adapundalamartiistilah, metodemaudhu’iyadalahsebuhmetodemenghimpunayat-ayat Al-Qu’andariberbagaisuratdan yang berkaitandenganpersoalanatautopik yang ditetapkansebelumnya. Kemudian, penafsirmembahasdanmenganalisiskandunganayat-ayatinisehinggamenjadisatukesatuan yang utuh.
TOKOH MAUDLU’IY Di antaraparaulama yang menulistafsirdenganmetodemaudhu’iyiniadalahFazlurRahmandalambukunya Major Themes of The Qur’an (Tema-temapokok Al-Qur’an) dan H.M. QuraishShihabdalambukunyaWawasan Al-Qur’an
METODE MUQARIN (KOMPARASI) Metodekomparasiiniadalahdenganmembandingkanayat Al-Qur’an yang memilikikeserupaanataukemiripanredaksi, tentudenganberbicaraperistiwaataukejadian yang berbeda. Sepertimenafsirkanayat Al-Qur’an denganHadisNabi Muhammad SAW tentusangatlahberbedadanbahkanbertentangan, sekaligusmembandingkanpendapatulamatafsir yang berhubungandenganpenafsiranayat-ayat Al-Qur’an.
Para mufassirketikamenafsirkanayatdenganayat , pastinyaterdapatmaksudataukandungan yang berbeda-beda. Walaupunlafadzhdalamayattersebuthampirbisadibilangmiripdansama. Sepertiayat-ayatsebagaiberikut: وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاق Artinya: Dan janganlahkamumembunuhanak-anakkamukarenatakutkemiskinan. (Q.S al-An’am 6: 151) وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا Artinya: Dan janganlahkamumembunuhanak-anakmukarenatakutkemiskinan. Kamilah yang memberirizkikepadamerekadanjugakepadamu (QS. Al-Ira’ 17: 31)
METODE ANALISIS Metodeanalisisadalahpenjelasantentangartidanmaksudayat-ayat Al-Qurándarisekianbanyakseginya yang ditempuhmufasirdenganmenjelaskanayat demi ayatsesuaiurutannyadalammushafmelaluipenafsirankosakata, penjelasansebabnuzul, munasabah, sertakandunganayat-ayattersebutsesuaidengankeahliandankecenderunganmufasiritu.
17. METODOLOGI PENAFSIRAN ZAMAN MODERN • MetodeTafsirEsoeklektik • MetodeTafsirEsoterik • MetodeTafsirSosiolinguistik • MetodeTafsirHermenetik