320 likes | 718 Views
1. Pengertian Hadis: Hadis, Sunnah, Khabar dan Asar dan Struktur Hadis<br>2. Hadis Sebagai Sumber Ajaran Agama: <br>a. Dalil-dalil Kehujjahan Hadis dan Fungsi Hadis <br>b. terhadap Alqur’an<br>3. Sejarah Hadis Prakodifikasi: hadis pada periode Rasul, Sahabat dan Tabi’in<br>4. Sejarah Kodifikasi Hadis: Pembukuan Hadis abad II, III, IV, V H dan sampai Sekarang<br>5. Ulumul Hadis, Sejarah Perkembangannya: Pengertian, Sejarah perkembangan Pemikiran Ulumul Hadis pada periode Klasik, Pertengahan dan Modern<br>6. Pembagian Hadis: dari segi Kuantitas Sanad; Mutawatir, Masyhur dan Ahad<br>7. Pembagian Hadis dari segi Kuantitas Sanad: Sahih, Hasan dan Da'if<br>8. Ilmu al-Jarh wa Ta’dil: Pengertian, Objek pembahasan dan Lafaz-lafaz serta Maratib al-Jarh wa Ta’dil<br>9. Hadis Muwdu’: Pengertian, Sejarah Kemunculan dan faktor Melatar belakanginya, Keriteria Hadis Mawdu’<br>10. Pengenalan Takhrij Hadis: Pengertian, pengenalan Kitab terkait dan terhadap Mukharrij.<br>
E N D
Oleh: NurKholis, M.Ag. HatibRachmawan, S.Pd., S.Th.I Team Teaching LembagaPengembanganStudidanStudi Islam UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA PengantarStudiHadis LPSI UAD
Pokok Bahasan • PengertianHadis • Unsur-UnsurHadis (Matan, Rawi, Sanad) • SejarahKodifikasiHadis LPSI UAD
Pengertian Hadis Secarabahasa (terminologi) adalah: • jadid (sesuatu yang baru) lawandari kata al-qadim, sesuatu yang lama. • qarib ”dekat”, yaitutidak lama lagiakanterjadi. Sedangkanlawannyaadalahba’id ”jauh”. • khabar ”berita” yaitusesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dandipindahkandariseseorangkepada orang lain LPSI UAD
Menurut Ahli Hadis أَقْوَالُ النَّبِيِّ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَفْعَالُهُ وَأّحْوَالُهُ وَقَالَ اْلأَخَرُ: كُلُّ مَاأُثِرَعَنِ النَّبِيِّ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ أَوْ اِقْرَارٍ Seluruhperkataan, perbuatan, danhalihwaltentangNabi Muhammad SAW. Sedangkanmenurut yang lainnyaadalahsegalasesuatu yang bersumberdariNabi, baik yang berupaperkataan, perbuatan, maupunketetapannya. LPSI UAD
Menurut Ulama Ushul أَقْوَالُهُ وَأَفْعَالُهُ وَتَقْرِيْرَاتُهُ اَلَّتِي تَثْبُتُ اْلأَحْكَامُ وَتُقَرِّرُهَا Semuaperkataan, perbuatan, dantaqrirNabi Muhammad SAW yang berkaitandenganhukumsyara’ danketetapannya. LPSI UAD
Pengertian Sunnah • SecarabahasaJalan (yang dilalui) baik yang terpujiatau yang tercelaataupunjalan yang lurusatautuntutan yang tetap (konsisten). • Bila kata sunnahdisebutkandalammasalah yang berhubungandenganhukumsyara’, maka yang dimaksudkanadalahsegalasesuatu yang diperintahkan, dilarang, ataudianjurkanolehRasulullah SAW, baikberupaperkataanatauperbuatannya, apabiladalamdalilhukumsyara’ disebutkanal-Kitabdanas-Sunnah, maka yang dimaksudkanadalah al-Qur’an dan al-Hadits LPSI UAD
PerbedaanSunnahdenganHadist • Muhammad ZuhrimembedakanHadistdenganSunnah, seperti air dalamgelas. Gelasadalahhadistsementarasunnahadalah air. • Jadihadistadalahpemberitaan, sementarasunnahadalahisidaripemberitaantersebut. Tentusajaisinyaberupaperintahatautradisi yang disandarkankepadaNabi. LPSI UAD
Khabar, Atsar dan Hadis • Khabar secara bahasa berarti warta atau berita. Secara istilah pemberitaan tersebut disandarkan kepada Nabi. Maka antara hadis dengan khabar sama. • Atsar secara bahasa artinya sisa. Sementara secara istilah adalah warta, berita namun yang disandarkan kepada para sahabat. Dengan demikian atsar dan hadis berbeda. LPSI UAD
Bid’ah dan Sunnah • Bid’ahsecarabahasaadalahtambahan. • Secaraistilahadalahsegalasesuatu yang diada-adakansesudahNabiwafat, untukdijadikansyara' dan Agama, padahal yang diada-adakanitutakadadalamAgama. • Segalapenambahan di luar agama padaprinsipnyaboleh, selamatidakmelanggarajaran agama. LPSI UAD
Bentuk-Bentuk Hadis Dilihatdarisumbernyaterdapat 5 bentukhadis; • HadisQouli (bersumberdariperkataan) • HadisFi’li (bersumberdariperbuatan) • HadisTaqriri (bersumberdariketetapan) • HadisHammi (bersumberdarihasrat) • HadisAhwali (bersumberdariikhwalatautampilan) LPSI UAD
Unsur-Unsur Hadis Unsur-unsurhadisantara lain; • Sanad, secarabahasaartinyasandaran. Secaraistilahsilsilah orang-orang yang meriwayatkanhadis. • Matan, secarabahasaartinyatanah yang meninggi. Secaraistilahadalahlafadz-lafadzhadis yang memilikimaknatertentu. • Rawi, orang-orang yang meriwayatkanhadis. LPSI UAD
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرِ بْنِ رِبْعِىٍّ الْقَيْسِىُّ حَدَّثَنَا أَبُو هِشَامٍ الْمَخْزُومِىُّ عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ - وَهُوَ ابْنُ زِيَادٍ - حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ عَنْ حُمْرَانَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ Telahmenceritakankepadaku Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’i al Qaisi, katanya: Telahmenceritakankepaku Abu Hisyam al Muhzumidari Abu al Wahid, yaituibnZiyad, katanya: TelahmenceritakankepakuUtsman bin Hakim, katanya: Telahmenceritakankepadaku Muhammad bin al Munkadir, dari ‘Amran, dariUtsman bin Affanra., iaberkata: Barangsiapa yang berwudludengansempurna (sebaik-baiknyawudlu) keluarlahdosa-dosanyadariseluruhbadannyabahkandaribahwakukunya” (H.R. Muslim) LPSI UAD
Sejarah Pengumpulan Hadis PeriodesasiKodifikasiHadis • PeriodeAwal (ZamanNabi) • PeriodeKedua (ZamanKhulafauRasyidin) • PeriodeKetiga (ZamanSahabatKecil - Tabi'inBesar) LPSI UAD
PeriodeAwal (ZamanRasulullah) • Nabi memerintahkan بلغوا عنى ولو أية. • Penyebaran hadis dari mulut ke mulut. • Larangan penulisan hadis agat tidak tertukar dengan al-Qur’an. • Peranan istri-istri Nabi, khsusunya mengenai hadis-hadis yang berhubungan dengan keluarga. LPSI UAD
PeriodeKedua (Khulafa’uRasyidin) • Abu Bakarmenerapkanpembatasanperiwayatanhadisعصر تقليل رواية الحديث • ZamanUsmanterjadipeningkatanperiwayatanhadissehinggaseringdisebutعصر إكثار رواية الحديث • Di zamanUsmanterjadiperiwayatbilma’na (periwayatandenganmaknanyasaja) • Zaman Ali konflikdanfitnah internal ummat Islam, akhirnyamulaimunculbenih-benihhadispalsu. LPSI UAD
PeriodeKetiga (Shahabat Kecil danThabiin) • Masihterjadikonflikideologi, danteologiantarasunnidansyi’ah, sehinggamasihmemungkinkanpemalsuanhadis. • BeberapatokohSahabatkecil; • Abu Hurairahmeriwayatkan 5374 atau 5364 hadits • Abdullah ibn Umar meriwayatkan 2630 hadits • Anasibn Malik meriwayatkan 2276 atau 2236 hadits. • Aisyah (isteriNabi) meriwayatkan 2210 hadits • Abdullah ibn Abbas meriwayatkan 1660 hadits • Jabir ibnAbdillahmeriwayatkan 1540 hadits • Abu Sa'id al-Khudrymeriwayatkan 1170 hadits LPSI UAD
Periwayat hadis menyebar ke berbagai wilayah; Madinah, Makah, Mesir, Basyrah, Syam, dan Yaman. • Ilmu fikih berkembang pesat, sehingga pengumpulan hadis berkaitan dengan hadis-hadis fiqih. LPSI UAD
Kodifikasi Hadis • Pembukuanhadisdalambentukmushafterjadipadamasapemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Alasannya agar ilmuinitidakhilangkarenabanyaknyaulama yang wafat. • Beberapamushaf yang dihasilkanpadawaktuitu; • MushannafolehSyu'bah bin al-Hajjaj (160-H) • Mushannafoleh Al-Laits bin Sa'ad (175-H) • Al-Muwaththa' oleh Malik bin Anas(179-H) LPSI UAD
Mushannaf oleh Sufyan bin Uyainah (198-H) Al-Musnad oleh Asy-Syafi'i (204-H) Jami al-Imam Ash-Shan'ani (211-H) LPSI UAD
Beberapakitab yang dihasilkan; • ShahihIbnuKhuzaimah (311-H) • Shahih Abu Awwanah (316-H) • ShahihIbnuHibban (354-H) • Mu'jamulKabir, AusathdanShaghir, oleh At-Thabrani (360-H) • SunanDaraquthni (385-H) LPSI UAD
PerkembanganHadisPascaKodifikasi • PeriodePenyaringanHadis • Periodeinipenulisanhadisberorientasipadahadis-hadissahihsaja. • Beberapakitabhadis yang dihasilkan: • Mushannaf Said bin Manshur (227-H) • MushannafIbnuAbiSyaibah (235-H) • Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (241-H) • Shahih al-Bukhari (251-H) • Shahih Muslim (261-H) • Sunan Abu Daud (273-H) • Sunan Ibnu Majah (273-H) • Sunan At-Tirmidzi (279-H) • Sunan An-Nasa'i (303-H) • Al-MuntaqafilAhkamIbnuJarud (307-H) • TahdzibulAtsarIbnuJarir at-Thabari (310-H) LPSI UAD
PeriodePenyempurnaan • pemisahanantaraulamamutaqaddimin (salaf) yang metodemerekaadalahberusahasendiridalammenelitiperawi, menghafalhaditssendirisertamenyelidikisendirisampaipadatingkatsahabatdantabi'in. • menyusunkaryanyaadalahdenganmenukildarikitab-kitab yang telahdisusunolehsalaf, menambahkan, mengkritikdan men-syarah-nya (memberikanulasantentangisihadits-haditstersebut) LPSI UAD
PeriodeKlasifikasidanSistematisasi • Mengklasifikasikanhadits, carapengumpulannya, kandungannyadantema-tema yang samasertamemberikanpesyarahan (penjelasan). • Beberapakitab yang dihasilkan; • Sunanul Kubra, al-Baihaqi (384-458 H) • MuntaqalAkhbar, Majduddin al-Harrani (652-H) • BulughulMaram min AdillatilAhkam, IbnuHajar al-Asqalani (852-H) LPSI UAD
Munculjugakitab-kitabTarghibwaTarhib (Kitabmenggembirakandanancaman), diantaranya; • At-TarghibwaTarhib, Imam al-Mundziri (656-H). • RiyadhusShalihin, oleh Imam Nawawi (767-H). LPSI UAD
KedudukanRasulullahs.a.w. danSunnahBeliaudalamIslam • MenjelaskanKitabullah (An-Nahl/16:44) • Rasulullahs.a.w. merupakanteladanbaik yang wajibdicontoholehsetiapmuslim (Al-Ahzab/33:21) • Rasulullahs.a.w. wajibditaati(Al-Anfal/8:20) • Rasulullah SAW MempunyaiWewenangUntukMembuatSuatuAturan (Syari’ah) (Al-A’raf/7:157-158) LPSI UAD
FungsiHaditsTerhadap al-Qur’an • Bayan at-Ta’kid, menetapkandanmemperkuatapa yang diterangkandalamal-Qur’an. • Bayan at-Tafsir, memberikanperinciandanpenafsiranterhadapayat-ayat al-Qur’an yang masihmujmal (global), memberikantaqyid (persyaratan) terhadapayat-ayat yang masihmutlaq, danmemberikantakhshih (penentuankhusus) terhadapayat-ayat al-Qur’an yang masihumum LPSI UAD
Bayan at-Tasyri’, mewujudkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam al-Qur’an. • Bayan an-Naskh, al-ibthal (membatalkan), al-ijalah (menghilangkan), at-tahwil (memindahkan), atau at-tagyir (mengubah) LPSI UAD
Contoh Bayan at-Ta’kid Hadisini; إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا Memperkuatayatberikut; • فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ [البقرة/185] LPSI UAD
Contoh Bayan at-Tafsir Hadisberikutini; وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى Menjelaskanayatberikut; وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ [البقرة/43] LPSI UAD
Contoh Bayan at-Tasyri Hadisberikutmenjelaskansyari’at zakat fitrah. Sementaradalam al-Qur’an hanyamemerintahkanshadaqah. أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى مِنَ الْمُسْلِمِينَ RasulullahSAW telahmewajibkanzakatfitrahkepadaumat Islam pada bulanRamadhansatukat (sha’) kurmaataugandumuntuksetiaporang, baikmerdekamaupunhamba, laki-lakiataupunperempaun. (H.R. Muslim) LPSI UAD