1.28k likes | 7.15k Views
Informasi bagaimana yang berisi tentang Sistem Gerak Manusia, yaitu terdapat tulang-tulang, persendian, otot, dan kelainan tulang
E N D
Dibuat oleh :★ Reza Candra N (33)★ Tenku Triambodo (36)★ Kiswanto Hadi (27)★ Muhamad Hermawan (29) 8D
Gerak Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
A. Sistem Gerak Sistem Gerak terdiri dari 3, yaitu tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem geraklah yg memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan aktifitas lainnya.
Alat Gerak Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).Rangka/Skeleton: Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
1. Eksoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
2. Endoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
B. Tulang Penyusun Rangka Tubuh Rangka tubuh yaitu tulang-tulang yang menyusun tubuh kita menjadi suatu rangka. Fungsi rangka, yaitu : a. Memberi bentuk tubuh Contoh : Tulang tengkorak b. Menegakkan tubuh Contoh : Tulang kaki
c. Melindungi organ-organ yang lemah Contoh : tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru.d. Alat gerak pasif.e. Tempat melekatnya otot, misalnya pada tulang kering (tibia) menempel otot.f. Tempat pembentukan sel darah.g. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
Alat Gerak Pasif/Tulang Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu : Tulang rawan/tulang muda/cartilago Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago.
Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi : a. Cartilago Hialin Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin. b. Cartilago Fibrosa/serabut Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
Tulang Keras/Sejati/Osteon Osteon berfungsi : Sebagai penyusun sistem rangka tubuh. ebagai pelindung organ-organ yang vital. Terbentuk melalui proses : Osifikasi Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras. Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
1. Tulang Tengkorak Tulang tengkorak adalah tulang pembentuk kepala. Didalam tengkorak terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung oleh tulang-tulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun tulang pelipis, dan tulang baji.
2. Tulang anggota badan Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang panggul. Tulang anggota badan berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru,ginjal, dan organ lainnya.
a. Tulang Belakang Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang tersiri atas 33 tuas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 rusas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (Sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.
b. Tulang Dada tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatny di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang.
c. Tulang Rusuk Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ-organ dalam, seperti jantung, dan paru-paru. Tulang rusuk manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, tiga pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.
d. Tulang Panggul Tulang panggul atau gelang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (Ilium), 2 tulang kemaluan (Ischium), dan 2 tulang duduk (Pubis).
3. Tulang Anggota Gerak Tulang Anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah (kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa tulang. Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang lengan atas (humerus),
tulang pengumpil (radius), betis ( fibula), dan tulang kering (tibia).Contoh gambar Tulang Anggota Gerak :
C. Macam-Macam Tulang Tulang tidaklah padat benar. Di bagian tengah tulang rongga yang berisi sumsum. Pada tulang yang ukurannya besar, misalnya tulang kaki sapi atau tulang kaki kambing. Tulang dapat tumbuh dan memanjang, karena dibagian ujung-ujung tulang terjadi pembentukan sel-sel tulang baru. Pada saat yang bersamaan tulang juga tumbuh melebar dan menebal.
Dengan demikian tulang tumbuh memanjang dan melebar secara bersamaan. Pada saat terjadi proses pertumbuhan tulang, dibagian tengah tulang terjadi penghancuran sel-sel tulang sehingga terbentuklah rongga yang selanjutnya diisi dengan sum-sum tulang atau disebut juga sum-sum kuning.Tulang manusia dibedakan berdasarkan jenis dan bentuknya.
1. Jenis-Jenis Tulang Secara umum tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan atau disebut juga kartilago. Kedua jenis tulang itu berbeda dalam hal penyusunannya. Tulang keras tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen, sedangkan tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang sifatnya kenyal dan lentur. Contoh tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga
2. Bentuk-Bentuk Tulang Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita dapat diedakan menjadi 4 jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
a. Tulang Pipa/Panjang Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang. Tulang pipa dapat dijumpai pada Humerus, Radius, Ulna, Tibia, Fibula, ruas-ruas Digiti Phalanges Manus, dll.
b. Tulang Pendek Tulang pendek memiliki bentuk sesuia dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan,telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat/gepeng. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang Tidak Beraturan Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
Tulang Axial terdiri dari : A. Tulang Tengkorak : 1) Tulang dahi = 1 buah 2) Tulang ubun-ubun = 2 buah 3) Tulang kepalabelakang = 1 buah 4) Tulang pelipis = 2 buah 5) Tulang baji = 2 buah 6) Tulang tapis = 2 buah 7) Tulang mata = 2 buah 8) Tulang air mata = 2 buah 9) Tulang rongga mata = 2 buah 10) Tulang pipi = 2 buah
11) Tulang hidung = 2 buah 12) Tulang rahang atas = 2 buah 13) Tulang rahang bawah = 2 buah 14) Tulang langit-langit = 2 buah 15) Tulang pangkal lidah = 1 buah B. Tulang Pendengaran : 1) Tulang martil = 2 buah 2) Tulang landasan = 2 buah 3) Tulang sanggurdi = 2 buah
C. Tulang badan : 1) Tulang leher = 7 ruas 2) Tulang punggung = 12 ruas 3) Tulang pinggang = 5 ruas 4) Tulang kelangkang = 5 buah 5) Tulang ekor = 4 ruas (menyatu) D. Tulang dada : 1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah 2) Tulang dada bagian badan = 1 buah 3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
E. Tulang rusuk : 1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang 2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang 3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang F. Tulang gelang bahu : 1) Tulang selangka = 2 buah 2) Tulang belikat = 2 buah G. Tulang gelang panggul : 1) Tulang usus = 2 buah 2) Tulang duduk = 2 buah 3) Tulang kemaluan = 2 buah
Tulang Apendikuler/Extremitas A. Tulang pergerakan atas : 1) Tulang lengan atas = 2 buah 2) Tulang pengumpil = 2 buah 3) Tulang hasta = 2 buah 4) Tulang pergelangan tangan= 2 x 8 buah 5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah 6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
B. Tulang pergerakan bawah : 1) Tulang paha = 2 buah 2) Tulang tempurung lutut = 2 buah 3) Tulang betis = 2 buah 4) Tulang kering = 2 buah 5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas 6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah 7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
D. Persendian Padakerangkatubuhmanusiaterdapatkuranglebih 200 tulang yang salingberhubungan. Hubunganantartulangdisebutsendiatauartikulasi. Padasistemgerakmanusia, persendianmempunyaiperananpentingdalamprosesterjadinyagerak. Artikulasi dapat dibedakan menjadi:
1) SINARTHROSIS Disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.