20 likes | 214 Views
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A. Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : /HM 01/KHH 4.2/2014. Teknik Mutasi Radiasi, Batan Hasilkan Varietas Unggul.
E N D
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : /HM 01/KHH 4.2/2014 Teknik Mutasi Radiasi, Batan Hasilkan Varietas Unggul JAKARTA (Pos Sore) — Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Prof. Djarot S. Wisnubroto, mengatakan, pihaknya hingga saat ini telah menghasilkan 20 varietas padi unggul melalui teknik mutasi radiasi. Varietas lainnya yang dihasilkan adalah 8 varietas kedelai, 2 varietas kacang hijau, 3 varietas sorgum, 1 varietas gandum, dan 1 varietas kapas. “Varietas hasil litbang Batan ini telah ditanam luas oleh masyarakat di berbagai daerah, khususnya varietas padi dan kedelai,” katanya, di sela seminar internasional/workshop pemuliaan mutasi tanaman yang berlangsung di Gedung PAIR Batan, Lebak Bulus, Selasa (4/3). Seminar hasil kerja sama Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan dengan Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA) ini bertema ‘Strenghthening Mutation Breeding Approach for Mitigating Climate Change’. Sejumlah negara anggota FNCA hadir, antara lain dari Jepang, China, Indonesia, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Sejauh ini, katanya, Batan telah berkontribusi nyata dalam bentuk penyediaan benih unggul padi berkualitas yang tersebar di banyak kabupaten. Varietas kedelai Batan juga banyak diminati masyarakat tani karena memiliki produktivitas tinggi dan salah satu varietas kedelai, yaitu Mutiara memiliki ukuran biji super besar. Jakarta, Maret 2014 Bagian Humas, Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama • Copy dikirim kepada Yth.: • Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir • Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir • Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir • Sekretariat Utama • BGAC-melalui PAIR
Dua varietas kedelai Batan yang dilepas terakhir, yaitu Gamasugen 1 dan Gamasugen 2, memiliki umur di bawah 70 hari dari tanam sampai panen. Umur ini lebih pendek dibandingkan dengan umur kedelai pada umumnya. Djarot berharap, melalui seminar dan workshop dapat terjadi sharing informasi dan transfer pengalaman antar negara-negara anggota FNCA, khususnya tentang perkembangan aplikasi iptek nuklir pada bidang mutasi radiasi beserta hasil-hasilnya. Seminar juga bertujuan menyamakan kerangka berpikir para peneliti, ilmuwan, dan ahli dalam rangka meningkatkan kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan pemuliaan mutasi tanaman. Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA) yang berdiri pada 2001 ini sudah lama berkomitmen untuk mendukung aplikasi teknologi mutasi radiasi, khususnya pada tanaman pangan. (tety)