260 likes | 627 Views
PERENCANAAN SDM 2007 - 2020 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Tugas Pokok dan Fungsi. Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1997 dan Keppres RI No. 103 Tahun 2001 jo Perpres No. 64 Tahun 2005, maka Tugas Pokok dan Fungsi BATAN adalah sebagai berikut :. a. Tugas Pokok
E N D
PERENCANAAN SDM 2007 - 2020 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1997 dan Keppres RI No. 103 Tahun 2001 jo Perpres No. 64 Tahun 2005, maka Tugas Pokok dan Fungsi BATAN adalah sebagai berikut : a. Tugas Pokok Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengem-bangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku b. Fungsi • Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir. • Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN. • Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir. • Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga serta pendidikan dan pelatihan.
Visi dan Misi BATAN VISI: “Terwujudnya Iptek Nuklir berkeselamatan handal sebagai pemicu dan pemacu kesejahteraan” MISI: Melaksanakan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang energi dan non energi Melakukan diseminasi hasil litbangyasa iptek nuklir Melaksanakan kegiatan demikepuasan pemangku kepentingan
Tujuan BATAN • Merumuskan dan menyusun kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan, perekayasaan dan pemanfaatan iptek nuklir di Indonesia. • Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan iptek nuklir bagi kesejahteraan. • Memfasilitasi peran iptek nuklir untuk memenuhi kebutuhan di bidang energi dan non energi bagi kesejahteraan berkelanjutan. • Memicu dan memacu peran masyarakat dalam mewujudkan industri yang memanfaatkan iptek nuklir. • Memfasilitasi penyiapan SDM yang profesional, berbudaya keselamatan dan bersistem manajemen mutu terpadu untuk mendukung program iptek nuklir.
Sasaran BATAN • Terselenggaranya litbangyasa iptek nuklir dengan aplikasi isotop dan radiasi di bidang pangan, kesehatan dan industri yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. • Berfungsinya Science and Technology Base(STB) bidang energi nuklir untuk mendukung program alih teknologi dan partisipasi industri nasional melalui: • terselenggaranya litbangyasa iptek nuklir untuk peningkatan kompetensi bidang energi teknologi bahan nuklir. • beroperasinya reaktor nuklir yang aman, selamat, optimal dan memenuhi keperluaan pemangku kepentingan. • terselenggaranya litbang bahan industri nuklir. • termanfaatkannya teknik nuklir untuk geotermal, Bahan Bakar Nabati (BBN), mini dan mikrohidro, deSOx dan deNOx PLTU fosil, sel bahan bakar, produksi hidrogen, teknik perunut untuk EOR (Enhanced Oil Recovery), uji tak rusak komponen – komponen industri energi. • Terlaksananya kegiatan pengembangan bahan tambang uranium. • Terfasilitasinya operasi PLTN pertama di Indonesia. • Tersusunnya rencana pengelolaan limbah radioaktif PLTN. • Terselenggaranya litbangyasa perangkat nuklir untuk kebutuhan masyarakat. • Terselenggaranya litbang teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka. • Terselenggaranya aktifitas kelembagaan dan pemerintahan yang semakin berkualitas dengan meningkatnya: • pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan litbangyasa iptek nuklir serta terselenggaranya diseminasi dan kemitraan hasil litbang iptek nuklir. • pembinaan SDM BATAN yang profesional dan berbudaya keselamatan • sistem manajemen mutu untuk meningkatkan jaminan produk litbang BATAN
Indikator Keberhasilan 2008-2016 Pusat Acuan dan Rujukan Nasional dalam aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi di bidang Pertanian dan Peternakan bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat, 2008 Berfungsinya science and technology base bidang energi nuklir, 2010 Tersedianya data cadangan uranium terukur yang signifikan, 2015 Berfungsinya Batan sebagai laboratorium nasional guna mendukung PLTN pertama yang dioperasikan secara komersial di Indonesia (sistem jaringan Jawa – Bali), 2016 Tersusunnya rencana pengelolaan limbah radioaktif PLTN, 2008 Pusat acuan rancang-bangun dan perawatan perangkat nuklir di bidang kesehatan, keselamatan nuklir, dan industri, 2008 Pusat acuan dan kepakaran nasional kesehatan masyarakat berbasis teknologi nuklir, 2010 Pusat informasi di bidang teknologi nuklir dalam rangka public information dan education, pengembangan metoda komputasi, pemodelan, simulasi komputer dan preservasi pengetahuan nuklir, 2010
2010 2015 2025 2000 2020 Tahun Muria-2 Muria-4 Energy Planning Muria-3 Muria-1 Bidding Construction Go Nuclear 2024/25 2016/17 2017/18 2023/24 2008 2010/11 2006 NPP NPP NPP NPP Fokus Bidang Energi (1) Berfungsinya STB bidang energi nuklir,2010 2005 Bid Invitation & Specification (BIS) Ijin Komisioning 2015 Ijin Operasi 2016 Ijin Tapak 2008 Ijin Konstruksi 2009 Rekomendasi Amdal 2009 Dokumen Rencana Komisioning (DRK) Site Evaluation Report (SER) Preliminary Safety Analysis Report (PSAR) Dokumen Rencana Operasi (DRO) Dokumen Amdal Rencana Pembangunan PLTN di Semenanjung Muria
2007 2008 2010 2006 2009 2005 Tahun Penyiapan Regulasi dan Perijinan Pemberian Ijin Pembentukan Pemilik (Owner) Proses Perijinan URD/BIS Penawaran Kontrak Negosiasi Penyiapan Tapak PLTN Proses PSAR Konstruksi Proses EIAR URD = User Requirement Documents / Dokumen Persyaratan Pengguna BIS = Bid Invitation Specification / Spesifikasi Penawaran PSAR = Preliminary Safety Analysis Report / Laporan Analisa Keselamatan Awal EIAR = Environment Impact Analysis Report / Laporan Analisis Dampak Lingkungan Fokus Bidang Energi (2) MILESTONE PLTN (Jangka Menengah)
Rencana Aktivitas Pembangunan PLTN TUGAS PEMERINTAH • Perencanaan energi nasional opsi nuklir 2001-2002 • Sosialisasi/pemasyarakatan 2003-2016 • Keputusan Pemerintah dan Konsultasi DPR 2004-2006 • Penyempurnaan data dan penyiapan perijinan Tapak PLTN 2004-2006 • Perijinan tapak 2006-2007 • Proses penyiapan peraturan dan lisensi 2004-2008 • Pengembangan manajemen kepemilikan/utilitas 2005-2006 • Penyiapan draf dokumen URD, BIS, dan PSAR 2006-2007 TUGAS PEMILIK • Proses Tender, negosiasi dan penyiapan kontrak 2007-2008 • Penyiapan desain dan rekayasa 2007-2010 • Proses perijinan untuk amdal, konstruksi, komisioning dan operasi komersial 2008-2016 • Proses pengadaan material, peralatan, & jasa 2008-2014 • Proses konstruksi 2010-2015 • Komisioning dan operasi komersial 2015-2016 Didasarkan pada UU No. 10 Th. 1997
2005-2010 2011-2015 2016-2025 operasi PLTN 1, 2, 3 & 4 TAHUN 2016, 2017, 2023 & 2024 4-5% JARINGAN JAMALI, < 4 cUS$/kWh Pasar KONSTRUKSI PLTN 1&2, 2010 & 2011 KONSTRUKSI PLTN 3-4, 2018 & 2019 DATA UTAMA RJP INDUSTRI ENERGI NUKLIR Produk DESAIN SISTEM DAN KOMPONEN PLTN PETA CADANGAN URANIUM DESAIN PABRIKASI BAHAN DAN EBN EXPLORASI URANIUM DI DAERAH POTENSIAL DESAIN DAN PABRIKASI SISTEM DAN KOMPONEN PLTN TEKNOLOGI REAKTOR DAN SISTEM PLTN Teknologi /Explorasi DESAIN PABRIKASI BB DAN MANAJEMEN LIMBAH RA PEMILIHAN TEK BB PABRIKASI EBN DAN MANAJEMEN LIMBAH RA PERSIAPAN KONSTRUKSI DAN OPERASI PLTN TEKNOLOGI DBBN TEKNOLOGI DAN KESELAMATAN PLTN Litbang SISTEM DAN KOMPONEN PLTN OPERASI DAN PEMELIHARAAN PLTN KAJIAN EKONOMI URANIUM PEMETAAN SD URANIUM INDONESIA Fokus Bidang Energi (3) Peta Jalan (Road Map) Industri Energi Nuklir Nasional
Perencanaan SDM • Struktur Organisasi • Asumsi • J1 dan Kebijakan Perekrutan Pegawai • Keadaan SDM Kurun 2007 – 2020 (proyeksi) • Keadaan SDM BATAN keseluruhan • Keadaan per bidang kompetensi • Keadaan pada satuan kerja • Simulasi tambahan pegawai baru
PUSAT KEMITRAAN TEKNOLOGI NUKLIR KEPALA SEKRETARIS UTAMA INSPEKTORAT PUSAT STANDARDISASI DAN JAMINAN MUTU NUKLIR BIRO PERENCANAAN BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BIRO UMUM BIRO KERJA SAMA, HUKUM, DAN HUMAS DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN ENERGI NUKLIR DEPUTI BIDANG PENELITIAN DASAR DAN TERAPAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAUR BAHAN NUKLIR DAN REKAYASA DEPUTI BIDANG PENDAYAGUNAAN HASIL LITBANG DAN PEMASYARAKATAN IPTEK NUKLIR PUSAT PENGEMBANGAN ENERGI NUKLIR PUSAT TEKNOLOGI BAHAN INDUSTRI NUKLIR PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN PUSAT APLIKASI TEKNOLOGI ISOTOP DAN RADIASI PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR PUSAT REAKTOR SERBA GUNA PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI PUSAT DISEMINASI IPTEK NUKLIR PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF PUSAT PENGEMBANGAN INFORMATIKA NUKLIR PUSAT TEKNOLOGI KESELAMATAN DAN METROLOGI RADIASI PUSAT REKAYASA PERANGKAT NUKLIR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
Asumsi • J-1 (Jumlah susunan jabatan struktural dan fungsional umum) dianggap jumlah pegawai BATAN maksimum pada kurun waktu 5–13 tahun mendatang. • SDM BATAN dianggap optimal bila ratio SDM Administrasi dan SDM Teknis sebesar 1 : 3. • SDM Administrasi tidak akan dimintakan formasinya selama belum memenuhi target ratio 25 % tersebut di atas, sejalan dengan instruksi MENPAN untuk tidak menambah SDM baru di Bagian Tata Usaha. • Kompetensi SDM Teknis akan dipertahankan setiap saat dengan memintakan formasi baru (termasuk pengganti pensiun) karena kompetensi ini tidak bisa digantikan oleh SDM dari instansi lain.
J1 BATAN dan Kebijakan Perekrutan • J1 (Jumlah dan Susunan Jabatan) • J-1 BATAN tahun 2007–2020 sebanyak 4060, terdiri dari kompetensi teknis 2709, administrasi 1351. • J-1 BATAN dianggap optimal sebanyak 3609 terdiri dari kompetensi teknis 2709 dan kompetensi penunjang administrasi 900. • Kompetensi Penunjang dipilah menjadi: • Penunjang Teknis: jaminan mutu, dosen, informatika, auditor, dan pengamanan; • Penunjang Administrasi: manajemen sumber daya.
J1 BATAN dan Kebijakan Perekrutan (lanjutan) • Usulan kebijakan perekrutan • Tidak menambah SDM Penunjang Administrasi sampai komposisi optimum dipenuhi (kira-kira tahun 2012). • Setelah komposisi optimum tercapai, perekrutan SDM Penunjang Administrasi akan dilaksanakan sesuai kebutuhan (setelah tahun 2012) .
Keadaan SDM BATAN Kurun 2007-2020 • Keadaan SDM Awal 2007 Jumlah SDM (J2) sebanyak 3559, terdiri dari 2453 Teknis dan Penunjang Teknis, dan 1106 Penunjang Administrasi.
Keadaan SDM BATAN (lanjutan) • Gambaran jumlah dan komposisi SDM 2007-2020 • J1 dan J2 BATAN kurun 2007-2020 (tanpa penambahan pegawai baru): total maupun per bidang kompetensi. • Gambaran J1 dan J2 beberapa satuan kerja kurun 2007-2020 (tanpa penambahan pegawai baru). • Simulasi tambahan formasi pegawai • Berdasarkan asumsi yang telah dikemukakan. • Learning time untuk membentuk kompetensi pegawai baru cukup lama (min. 3 tahun) perlu formasi baru (bukan sekedar formasi pengganti pegawai yang pensiun). • Penurunan signifikan perekrutan pegawai baru beberapa tahun terakhir, antara lain, akibat kebijakan zero-growth.
Keadaan SDM BATAN (lanjutan) • Simulasi tambahan formasi pegawai • Tambahan formasi diajukan sekali (100 % kekurangan) • Tambahan formasi diajukan dua kali (60 % kekurangan, diikuti dengan 40 % kekurangan) • Tambahan formasi diajukan tiga kali (1/3 kekurangan per tahun).