400 likes | 866 Views
LAYOUT. M.O By Nurul K, SE, M.Si. Tujuan dan Manfaat Layout. Tujuan; meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja Manfaat; Meningkatkan jumlah produksi Mengurangi waktu tunggu Mengurangu proses pemindahan bahan
E N D
LAYOUT M.O By Nurul K, SE, M.Si
Tujuan dan Manfaat Layout • Tujuan; • meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja • Manfaat; • Meningkatkan jumlah produksi • Mengurangi waktu tunggu • Mengurangu proses pemindahan bahan • Menghemat penggunaan ruangan • Efisiensi penggunaan fasilitas • Mempersingkat waktu proses • Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja • Mengurangi kesimpangsiuran
Jadi perencanaan tata letak fasilitas pabrik adalah dimaksudkan untuk mengatur segala fasilitas fisik dari sistem produksi agar mendapatkan hasil yang optimum
Prinsip Dasar Penyusunan Layout • Integrasi secara total • Jarak pemindahan barang/bahan paling minimum • Memperlancar aliran kerja • Kepuasan dan keselamatan kerja • Fleksibilitas terhadap perubahan teknologi komunikasi maupun kebutuhan konsumen
Dasar Tahapan pengaturan semua fasilitas pabrik • Mengatur tata letak mesin dan fasilitas proses produksi dalam setiap departemen • Mengatur tata letak departemen serta hubungan dengan departemen yang lain dalam pabrik
Tahapan analisa layout • Buat diagram perakitan (atau bagan proses) yang menunjukkan PP dari bahan baku sampai Finish good dilaksanakan • Buat daftar kebutuhan operasi untuk membuat komponen-komponen, didapatkan dari departemen teknik. Daftar ini merupakan routing (urutan kebutuhan mesinuntuk memproduksi suatu komponen atau produk.
Cara II • Tentukan layout dari sudut pandang penanganan bahan (Materials handing), apakah produk besar, padat, ringan, tipis dll.
Cara III • Dengan menggambarkan kebutuhan lantai (ruang) yang menunjukkan seluruh bagian-bagian tetap atau semi tetap segala sesuatu yang tidak dapat diubah atau dipindahkan dengan mudah. Kmd mesin dan peralatan ditempatkan pada posisisnya.
Macam Tipe Layout 1. Layout fungsional/Layout Proses Yaitu susunan tata letak dari fasilitas produksi didasarkan atas kesamaan proses dari PP yang dilaksanakan • Tipe produksi ;intermiten proses (non otomatis) • Kebaikan ; • layout proses mempunyai beberapa keuntungan tertentu jika produk yang dihasilkan memiliki banyak tipe dgn jumlah relatif kecil • Fasilitas-fasilitas fungsional tidak terpengaruh oleh kerusakan salah satu mesin • Keburukan; • karena mesin serba gun asehingga beroperasi lebih lambat dibanding mesin khusus
Gb skema Layout fungsional/Layout Proses FG BB A A B B C D D C A B B C C D D A
Milling Department Lathe Department Drilling Department M M D D D D L L M M D D D D L L G G G P L L G G G P L L Painting Department Grinding Department L L A A A Receiving and Shipping Assembly TATA LETAK PROSES
Milling Department Lathe Department Drilling Department M M D D D D L L M M D D D D L L G G G P L L G G G P L L Painting Department Grinding Department L L A A A Receiving and Shipping Assembly TATA LETAK PROSES
2.Layout Produk/Layout garis (line layout) Merupakan penyususnan tata letak fasilitas produksi yang didasarkan urutan PP dari bahan baku sampai produk jadi • Tipe produksi; Continous Proses • Tipe mesin; Full Otomatis • Kebaikan dan keburukan layout garis kebalikan dari layout fungsional
Gb skema Layout Produk/ Layout garis (line layout) A B C C FG D B A A FG D A C C FG
In Out TATA LETAK ALIRAN LINI
3. Layout Kelompok (Group Layout) • Tata letak mesin mengelompokkan/memisahkan bagi pembuatan komponen-komponen yang memerlukan pemrosesan yang sejenis • Tipe produksi ; intermiten proses • Kebaikan; • Penghematan biaya penanganan bahan • Wktu pengiriman dapat lebih tepat diperkirakan • Sceduling menjadi sederhana
Gb skema Layout Kelompok (Group Layout) FG BB A B A C B C A A C B D C D D D C
4. Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout) • Tata letak fasilitas produksi diatur dalam satu lokasi selama periode perakitan. Biasanya digunakan untuk produk besar dan kompleks • Tipe produksi; khusus
Kuantitatif kriteria digunakan dengan tujuan meminimumkan biaya tenaga kerja ,waktu pelayanan dan biaya penanganan bahan. Formulasi meminimumkan biaya; KUANTITATIF KRITERIA
contoh • Bagaimana membuat layout agar biaya lebih murah jika diketahuai; Perusahaan memproduksitiga jenis produk yaitu T,D, dan S. biaya pemindahan bahan/meter/trip dari departemen processing adalah sbb; • Dan luas area yang digunakan 1.200m2 dengan penggunaan departemen dan jarak /trip sbb
Penyelesaian • Menghitung total biaya penanganan bahan setiap jenis produk; • Total biaya penanganan bahan;
Total biaya berdasar model layout Layout awal Total biaya penanganan bahan Dep 1-2= 8.000 (10) = 80.000 Dep 1-3= 10.000 (10) =100.000 Dep 2-4= 4.000 (10)= 40.000 Dep 2-5= 4.000 (20)= 80.000 Dep 3-6= 10.000 (20)=200.000 Dep 4-5= 4.000 (20)= 80.000 Dep 5-6= 8.000 (10)= 80.000 Total biaya 660.000 1 3 5 2 4 6
lanjutan Layout final Total biaya penanganan bahan Dep 1-2= 8.000 (10) = 80.000 Dep 1-3= 10.000 (10) =100.000 Dep 2-4= 4.000 (10)= 40.000 Dep 2-5= 4.000 (20)= 80.000 Dep 3-6= 10.000 (10)=100.000 Dep 4-5= 4.000 (10)= 10.000 Dep 5-6= 8.000 (10)= 80.000 Total biaya 520.000 4 5 6 1 2 3
Layout Operasi Berlanjut • Yaitu tata letak fasilitas produksi berdasar pada penentuan station kerja (work station) • Work station/work area/production center, bermanfaat dalam penentuan penempatan dan hubungan antar unit kerja dalam menyelesaikan pekerjaan secara kontinyu • Work station adalah kombinasi dari mesin,peralatan dan orang-orang yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
Data yang diperlukan dalam menentukan Work station • Jumlah elemen pekerjaan atau tugas serta hubungan kerja antar pekerjaan • Standar waktu dalam menit atau detik untuk penyelesaian pekerjaan • Jumlah output yang dihasilkan • Waktu operasi setiap hari atau setiap shiff, mis setiap hari terdiri 2 shiff dan setiap shiff 8 jam. Setiap bulan bekerja 4 minggu dan setiap minggu 5 hari kerja
Dari data tersebut dapat dihitung jumlah Work station , cycle time, efisiensi dan idle time dengan langkah-langkah sbb • Buat diagram hubungan antar kegiatan • Tentukan jumlah unit output /jam (r) • Tentukan cycle time (c) • Tentukan theoritical minimum jumlah work station yang dibutuhkan Dimana, • t =total waktu yang digunakan untuk merakit satu unit output • C= cycle time • N= jumlah work station atau teoritical minimum
lanjutan • Menentukan pekerjaan-pekerjaan yang masuk dalam station kerja dengan caramenggabungkan setiap pekerjaan, tetapi total waktunya tidak melebihi jumlah cycle time • Menentukan tingkat efisiensi • Menentukan idle time atau balance delay Idle time=1-efisiensi
Sebuah perusahaan mrencanakan memproduksi sebanyak 300 unit perbulan (25 harikerja). Satu perusahaan bekerja 8 jam (1shift0 dengan proses pekerjaan sbb dalam tabel 9.5. • Cari network • Tentukan cycle time • Jumlah stasiun kerja • Efisiensi • Dan balance delay.