1 / 23

MARI BELAJAR DARI HEWAN

MARI BELAJAR DARI HEWAN. Oleh : Urip Santoso. Prakata. Ada kecenderungan manusia untuk menyalahkan orang laian atau sesuatu atas apa yang menimpa dirinya. Contoh: 1) penyembelihan hewan korban merupakan simbol untuk membunuh sifat perikebinatangan yang ada dalam diri manusia.

akando
Download Presentation

MARI BELAJAR DARI HEWAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MARI BELAJAR DARI HEWAN Oleh: UripSantoso

  2. Prakata • Ada kecenderungan manusia untuk menyalahkan orang laian atau sesuatu atas apa yang menimpa dirinya. • Contoh: 1) penyembelihan hewan korban merupakan simbol untuk membunuh sifat perikebinatangan yang ada dalam diri manusia. 2) saya tersesat karena tergoda oleh hasutan setan.

  3. Manusia Belajar dari Hewan • Kisah anak Adam Kabil dan Habil. Habil terbunuh. • “Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Kabil, ‘Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?’ Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.”Q.S. Al Maidah 5: 31 • “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. An-Nahl 16: 79). • “Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nur 24: 41

  4. Sifat Umum hewan • Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibikin manusia." [QS. An-Nahl : 68] • hewan selalu bertasbih kepada Allah. • hewan taat kepada perintah Allah. • Kebanyakan perilakunya hanya berdasarkan naluri. • Hanya melalui indera (alat untuk merasa, mencium bau, mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu secara naluri—pen.) yang dimiliki, hewan mengenal (mengetahui) dunia.

  5. Tingkat Pengetahuan hewan • pengetahuannya dangkal. Pengetahuannya tidak sampai menguasai detail sesuatu dan tidak memiliki akses ke hubungan-hubungan internal yang terjadi dalam sesuatu itu. • pengetahuannya parsial dan khusus, tidak universal dan tidak umum. • pengetahuannya regional (terbatas pada wilayah tertentu), karena terbatas pada lingkungan hidupnya dan tidak lebih dari itu. • pengetahuannya terbatas pada saat sekarang dan tidak berkenaan dengan masa lalu dan masa mendatang. hewan tidak mengetahui sejarahnya sendiri atau sejarah dunia. Karena itu, hewan tidak berpikir tentang masa depannya, dan juga tidak merencanakan masa depannya.

  6. Keinginan hewan • segenap hasratnya bersifat material, dan tidak lebih dari makan, minum, tidur, bermain, kawin, dan membuat sarang. hewan tidak memiliki kebutuhan spiritual, nilai moral dan sebagainya. • segenap keinginannya bersifat pribadi dan individualistis, berkaitan dengan hewan itu sendiri, atau paling banter berkaitan dengan pasangan dan anak-anaknya. • hewan bersifat regional, yaitu berkaitan dengan lingkungan hidupnya saja. • hewan bersifat seketika itu, yaitu berkaitan dengan masa sekarang.

  7. Hewan Itu Bermasyarakat • hewan juga belajar dari fakta yang dialaminya. • Mempunyai pembagian tugas yang jelas. • Mempunyai interaksi antar individu, kelompok , antar kelompok, antar spesies. • Mempunyai hukum yang dijalankan secara ketat. • Melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab, semangat tingggi dll. • Mempunyai tujuan organisasi. • Mempunyai sistem pertahanan dan keamanan. • hewan juga berbudaya, (?) tapi statis.

  8. BUDAYA? • Budaya yang melihat asal usul bagaimana budaya itu bisa eksis atau tetap bertahan. Definisi ini cenderung melihat budaya lahir dari interaksi antar manusia dan tetap bisa bertahan karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. • Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasI.

  9. Dan tiadalah hewan-hewan yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al An'aam 6:38)

  10. Nutritional Wisdom • kemampuan memilih makanan yang sesuai/yang bergizi sesuai dengan kebutuhannya. • mampu memilih makanan yang beracun dan yang tidak, yang bisa dimakan dan yang tidak bisa dimakan. • Berhenti makan ketika kebutuhan energinya terpenuhi. • Uji choice feeding pada unggas.

  11. Mereka Pekerja Keras

  12. BURUNG • tetap optimis akan rizki yang dijanjikan Allah. • Bertanggung jawab pada keluarganya. • Bekerja keras mencari nafkah. • Dari Abu Hurairoh radiyallahu’anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Akan masuk surga suatu kaum, hati mereka seperti hati burung” (HR. Muslim). • hadits dari sahabat Umar bin khotob radiyallahu’anhu, bahwasannya beliau mendengar Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Andaikan kalian tawakal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya Allah akan memberi rizki kepada kalian seperti memberi rizki kepada burung. Mereka pergi pagi hari dengan perut kosong dan pulang sore hari dengan perut kenyang” (shahih Tirmidzi, beliau berkata, ‘hadits hasan sohih).

  13. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah.” (QS. Al Jumu’ah: 10).

  14. SEMUT

  15. PELAJARAN DARI SEMUT • Kerjasama yang kuat • Disiplin • Setia • Kompak • Pekerja keras

  16. LEBAH • Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar). • "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan." [QS. An-Nahl : 69].

  17. LEBAH

  18. Pelajaran dari Lebah • Profesional dalam berorganisasi dan membangun wadah organisasi • . Mengambil yang baik dari tempat baik dan menghasilkan yang terbaik • Tidak merugikan lingkungan atau menimbulkan kerusakan • Bekerja keras dan anti korupsi • Mempertahankan diri dan harga diri hingga mati

  19. Perumpamaan • QS Al Furqon 25 : 43-44 yang artinya : “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti hewan ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari hewan ternak itu).” • “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS Al Jumuah 62 : 5 )

  20. Perumpamaan • QS Al Waqiah 56 : 51-55:“Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”. • QS Muhammad 47 : 12, yang terjemahannya :“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya hewan.

  21. Perumpaan • QS Al Furqon 25 : 43-44 yang artinya : “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti hewan ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari hewan ternak itu).”QS Al A’raf 7 : 175-176 yang artinya : “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).

  22. Perumpamaan • QS Al Baqarah 2 : 171, Allah menjelaskan yang artinya : “Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil hewan yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti”. • ”Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui”.

  23. PENUTUP • Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan kebaikannya.

More Related