220 likes | 812 Views
BELAJAR DARI LEBAH. By: Fadiel Muhammad Akbar. LEbAh adalah binatang kecil yang terukir indah dalam Al-Qur’an Allah mengabadikan namanya pada salah satu surah dalam Al-Qur’an. Yaitu An-nahl.
E N D
BELAJAR DARI LEBAH By: Fadiel Muhammad Akbar
LEbAh adalah binatang kecil yang terukir indah dalam Al-Qur’an Allah mengabadikan namanya pada salah satu surah dalam Al-Qur’an
Yaitu An-nahl “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”(QS. Al-Nahl: 68-69)
Tentu ada keistimewaan yang dimiliki hewan ini hingga namanya termaktub dalam kitab yang suci dan mulia
Lebah diciptakan Allah SWT dengan banyak memberikan manfaat kepada manusia, diantara manfaatnya adalah dengan menghasilkan MADU. Tak hanya itu perilaku hewan kecil ini harusnya menjadi cerminan akhlak bagi muslim sejati Perhatikanlah KEHIDUPANNYA………
Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih Tidak ada pengalaman yang menunjukkan seekor lebah di tempat yang kotor, menyerap sesuatu yang kotor. Seekor lebah senantiasa menempatkan dirinya pada sebuah tempat yang baik. Tempat yang akan melahirkan sesuatu yang baik pula. Dia senantiasa hanya menyerap sari makanan yang sangat bersih dan terjaga. Begitu pula hendaknya dengan seorang mukmin. Allah SWT berfirman, “Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syetan adalah musuh yang nyata bagimu” (Q.S. 2 : 168)
Mengeluarkan yang bersih Lebah senantiasa mengeluarkan madu. Madu yang sungguh mengandung manfaat yang luar biasa. Manusia memanfaatkannya sebagai obat yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit kecuali kematian Seorang mukmin adalah pribadi yang senantiasa produktif dalam kebaikan. Ia senantiasa melakukan kebaikan yang disebarkan kepada seluruh manusia di muka bumi ini. Keberadaannya di muka bumi ini senantiasa dirasakan manfaatnya oleh makhluk ciptaan Allah lainnya Lisannya senantiasa terjaga. Ia tidak pernah ada keinginan untuk menyakiti saudaranya. Ruku’ dan sujudnya kepada Allah SWT senantiasa terpancar dalam kebaikan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebaikan, supaya kamu mendapat kemenangan”. (Q.S. Al Hajj:77)
Tidak Pernah Merusak Seorang mukmin hendaklah senantiasa mencontoh seekor lebah Lebah tidak pernah merusak apa yang dihinggapinya Sudah sepantasnya nila seorang mukmin hadir di muka bumi tidak berbuat kerusakan Ia hadir sebagai sosok yang menyeleraskan dirinya dengan lingkungan. Selalu menciptakan sesuatu yang baik yang pada akhirnya orang-orang yang berada di sekitarnya merasa aman dengan kehadiran seorang mukmin tersebut Kabaikan senantiasa ia tebarkan dan kejahatan senantiasa ia jauhkan. Itulah sosok mukmin sejati
Bekerja keras dan bekerja secara berjamaah dan tunduk pada satu pimpinan Lebah adalah tipe pekerja keras, tiada hari tanpa bekerja untuk kebaikan hidupnya. Begitu pula dengan seorang mukmin. Bila sebuah pekerjaan selesai, mukmin senantiasa melanjutkan kepada pekerjaan selanjutnya. Pokoknya, bagi mukmin, tiada hari tanpa kerja amal, kerja saleh, kerja ibadah yang hanya dikiblatkan kepada mengagungkan Allah SWT. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7) Lebah adalah tipe pekerja yang mengutamakan kolektivitas Mereka bekerja dalam sebuah koloni, tidak pernah lebah bekerja sendiri-sendiri Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)
Tidak pernah melukai kecuali diganggu Seekor lebah tidak pernah melukai siapa pun Namun, tatkala ada yang mengganggu, lebah tidak akan tinggal diam Lebah akan mempertahankan kehormatannya walaupun nyawa taruhannya Saat kemuliaan seorang mukmin dicabik-cabik oleh orang-orang yang tidak menginginkan tegaknya Islam, seorang mukmin tidak akan pernah diam Ia akan memperjuangkan agamanya Sifat seorang mukmin adalah musuh tidak dicari, tapi kalau ternyata harus berhadapan dengan musuh, sedikit pun tidak pernah ada keinginan untuk lari dari tanggung jawab menegakkan agama Allah di muka bumi ini.
Terima Kasih Demikianlah karakter lebah yang sudah sepantasnya ada pada diri setiap mukmin Wallahualam