370 likes | 960 Views
RAGAM PARADIGMA DALAM PENELITIAN SOSIAL. Djuara P. Lubis , Ph.D. Bahan Kuliah Metode Penelitian Kualitatif dalam Komunikasi Bogor, 19 September 2013. Fakta Sosial ( Social Fact ). O byek pengamatan dan penelitian : kejadian-kejadian konkrit.
E N D
RAGAM PARADIGMA DALAM PENELITIAN SOSIAL Djuara P. Lubis, Ph.D BahanKuliahMetodePenelitianKualitatifdalamKomunikasi Bogor, 19 September 2013
Fakta Sosial (Social Fact) Obyek pengamatan dan penelitian:kejadian-kejadian konkrit. Penelitimenyatakankejadiantersebutsecaradeskriptif Faktasosial: abstraksi tahap pertama dari kejadian-kejadian masyarakat konkrit Faktor: fakta yang menjadi penyebab dari fakta lain Data: wujud hasil pengukuran fakta.
EmpatMacam Pernyataan tentang Fakta ( 1. Pernyataan tidak didukung fakta Tidak Apakah pernyataan didukung oleh fakta? 2. Pernyataan dari pihak yang memiliki otoritas Tidak Ya 3. Pernyataan berdasarkan observasi sekilas Apakah dilakukan observasi? Tidak Apakah observasi yang dilakukan reliabel? Ya 4. Pernyataan didukung bukti ilmiah Ya
PENELITIAN • Ilmupengetahuan: metodeuntukmengetahui/menyelidikirealitas. Duakategorirealitas: • Kesepakatan • Pengalaman
METODOLOGI PENELITIAN Bagiandariilmupengetahuan yang mempelajariprosedurkerjamencarikebenaran Kualitaskebenaranterkaitdenganprosedurkerja Kebenaran hanyasejauhkebenaranepistemologik Prosespencariankebenaranepistemologik: Tesis teori tesis teoridst.
METODOLOGI PENELITIAN FAKTA: Fakta sensual Faktalogik Faktaetik Faktatransenden
PENDEKATAN FILSAFAT Apa yang dapatsayaketahui? Wilayah Pengetahuan Apa yang dapatsayaharapkan? Wilayah Ada Apa yang dapatsayalakukan? Wilayah Nilai
PERDEKATAN FILSAFAT Filsafat Ilmu Metafisika Epistemologi PENGETA-HUAN Metodologi A D A Ontologi Logika NILAI Etika Estetika
Wilayah Pengetahuan Epistemologi = hakikat pengetahuan: sumber, batas, struktur, dan keabsahan pengetahuan Filsafat Ilmu = ciri-ciri dan cara pemerolehannya Logika = azas-azas berfikir tertib dan logis Metodologi = Metode-metode yang digunakan dalam dunia ilmiah
Wilayah Ada • Ontologi = yang ada sebagai ada, yang sebenar-benarnya ada • Metafisika = mengkaji semesta di balik gejala-gejala empiris
Wilayah Nilai • Etika= merefleksikannilai moral • Estetika= merefleksikannilai-nilaiestetis
PARADIGMA Seperangkatkepercayaan (belief) yang mengarahkanmaknadantindakan Lebihmantapdariperspektif Menyangkut: Ontologi Epistemologi Metodologi Aksiologi
PARADIGMA PENELITIAN ILMU SOSIAL Positivistikdan Post-positivistik Konstruktivisme TeoriKritis Partisipatoris
PARADIGMA POSITIVISTIK Berakar pada pemikiran empirisisme Istilah positivisme diperkenalkan oleh ekonom St. Simon Dipelopori oleh Aguste Comte; Sosiologi sebagai Fisika Sosial Salah satu pelopor: Emile Durkheim
PARADIGMA POSITIVISTIK Fungsi Ilmu Pengetahuan: Eksplanasi dan Prediksi Tahapan Perkembangan Masyarakat: Teologis: gejala alam = intervensi Tuhan Metafisis: ada kekuatan adikodrati Positif: gejala alam sebagai sebab akibat Teologi, seni, filsafat harus tunduk pada pengalaman empiris
PARADIGMA POSITIVISTIK Ciri Positivistik: Bebas nilai Fenomenalisme Nominalisme Reduksionalisme Naturalisme Mekanisme
PARADIGMA POSITIVISTIK Keraguan: Banyak fenomena alam yang tidak dapat diterangkan oleh data/pengalaman Ilmu pengetahuan menjadi terlalu deskriptif, tidak mempunyai nilai/norma/etik
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME Asumsi filosofis: Manusia: mahluk berfikir dan rasional, ilmuan yang selalu ingin meramalkan dan mengendalikan Alam (universe): nyata, eksis, integral, berubah dengan sendirinya Kehidupan: bagian dari alam, dan hanya dapat dihahami dengan memperhatikan kurun waktu Interpretasi tentang alam saat ini selalu dapat diubah dan diganti
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME Personal construct: setiapmanusiamempergunakanpikirannyauntukmenafsir, menerangkan, danmeramalkanpengalamannya. Penafsiranpentinguntukmeramalkan. Personal construct adalahstrukturuntuklebihbaikmengetahuikeadaanmasadepan
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME Asumsi Aksidankepercayaanseseoranghanyadapatdimengertimelaluiinterpretasi Konseptualisasikehidupansosialsangatberagam, sesuaidengankonteksbudaya
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME Prakteknyadalamantropologi (studibudaya) Ethno-methodology Pengamatanberperanserta Empathic understanding Observasipanjang Bukansurvai
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME Contoh: Identifikasimaknasubyektif (definisi, perasaan, penilaian, interpretasi) Alasanpenggunaanhal-haltersebut
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME Penelitian: verstehen, pemahaman, understanding bukanverifikasiataufalsifikasi, tetapikerangkaberfikir
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME KerangkaPenelitian: Etnografi Hermeunetika SimbolikInteraksionis
KRITIK TERHADAP POSITIVISTIK danKONSTRUKTIVIS • Positivistik: tidakmemadaidantidakadil • Konstruktivist: tidakmemperhatikankontekspolitik (dimanfaatkanolehkekuatanpolitik?) • Scientism: • Sainsdapatmenyelesaikansemuamasalah, termasukketidak-adilanekonomi • Sainsmenjadi instrumental, berorientasihasiltidakpadaproses (rasionalitasteknokratik) • Birokrasisains: sainsmenjadialatmengendalikanmasyarakat
KRITIK TERHADAP POSITIVISTIK dan KONSTRUKTIVIST • Criticalist: • Berorientasi nilai (adil) • Sarat ideologi, terkait politik • Emansipatoris • Bertujuan untuk perubahan sosial