340 likes | 635 Views
XIII. KECUKUPAN MODAL. GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL MODAL DAN RISIKO KEBANGKRUTAN KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN PERSYARATAN MODAL UNTUK INTERMEDIASI KEUANGAN LAIN. AKUNTANSI MODAL BANK. Created by: Lili Syafitri , SE., Ak.,M.Si. KECUKUPAN MODAL.
E N D
XIII. KECUKUPAN MODAL • GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL • MODAL DAN RISIKO KEBANGKRUTAN • KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • PERSYARATAN MODAL UNTUK INTERMEDIASI KEUANGAN LAIN
AKUNTANSI MODAL BANK Created by: LiliSyafitri, SE., Ak.,M.Si
KECUKUPAN MODAL GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL MODAL DAN RISIKO KEBANGKRUTAN KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN PERSYARATAN MODAL UNTUK INTERMEDIASI KEUANGAN LAIN
GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL • Untuk menjamin kelangsungan hidup, manajer FI butuh untuk melindungi lembaganya terhadap risiko kebangkrutan. • Fungsi modal: • 1. Menyerap kerugian2 yang ti-dak terantisipasi dengan margin yang cukup untuk mengilhami kepercayaan & memungkinkan FI melanjutkan suatu kepentingan.
GAMBARAN UMUM KECUKUPAN MODAL • 2. Melindungi para deposan tidak berjamin dalam kejadian kebang-krutan & likuidasi. • 3. Melindungi dana asuransi FI & para pembayar pajak. • 4. Melindungi industri terhadap kenaikan dalam premi asuransi. • 5. Mendanai aset2 baru & perluasan bisnis.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Modal (ekonom): perbedaan antara nilai pasar atas aset2 & kewajiban2-nya (nilai bersih). • Modal (akuntan): nilai aset2 & kewajiban2 berdasarkan pada biaya2 historisnya. • Modal ekonomi (nilai bersih) sebagai penemuan untuk melindungi terhadap dua tipe risiko utama: risiko kredit & risiko tingkat bunga.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Nilai pasar atau mark-to-market: nilai neraca yang mencerminkan harga2 yang berlaku daripada historisnya. • Kerugian atas nilai aset secara langsung dibebankan pada modal pemilik ekuitas atau nilai bersih. • Para pemegang ekuitas menanggung kerugian2 pertama atas portofolio aset.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Jika modal ekuitas < 0, maka aset2 dilikuidasi & didistribusi-kankepadaparadeposan (asumsi: tidakadaasuransi). • Tingkat bunga yang meningkatmenguranginilaipasaratas sekuritas2 berpendapatantetapjangkapanjang & pinjaman FI.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Pada kenaikan risiko kredit, para pemegang ekuitas pertama menanggung kerugian2 dalam nilai aset yang berkaitan dengan perubahan2 tingkat bunga yang berlawanan. • Penilaian pasar atas neraca menghasilkan gambaran yang akurat secara ekonomi atas nilai bersih, jadi, suatu posisi solvensi FI.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Nilai buku mencerminkan nilai pada waktu pinjaman dibuat dan obligasi dibeli, itu pada beberapa tahun lalu. • Nilai buku modal biasanya terdiri dari empat komponen dalam perbankan: • 1. Nilai pari saham. • 2. Nilai surplus saham.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • 3. Labaditahan. • 4. Cadangankerugianpinjaman. • FI mempunyaikebijakanlebihdalammencerminkandanmenentukanwaktuproblemapengukurankerugianpinjamanpadaneracanya & pengaruhnyaterhadap modal. • Hanyatekanandaripara auditor & regulator seperti bank, tabungan, & penilaiasuransimampumengakuikerugian & menurunkannilai aset2 bermasalah.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Dalam dunia akuntansi nilai buku, ketika semua aset2 dan kewajiban2 mencerminkan biaya pembelian asalnya, maka kenaikan dalam tingkat bunga tidak berpengaruh terhadap nilai aset2, kewajiban2, atau nilai buku ekuitas.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Nilai buku FI berbeda dari nilai pasar ekonominya, bergantung pada dua faktor: • 1. Gejolak tingkat bunga. • 2. Pemeriksaan & penegakan. • Dalam suatu pasar modal yang efisien, harga saham FI mencer-minkan nilai pasar saham ekuitas beredar FI.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • MV = [(Nilai pasar atas kepemili-kan ekuitas dalam lembar yang beredar)/ Jumlah lembar saham]. • BV = [(Nilai pari ekuitas + Nilai surplus + Laba ditahan + cadangan kerugian pinjaman)/ Jumlah lembar saham]. • MV/BV disebut rasio nilai pasar-terhadap-nilai buku.
MODAL & RISIKO KEBANGKRUTAN • Perhatian terhadap akuntansi nilai pasar: • 1. Sulit diimplimentasikan. • 2. Memperkenalkan suatu tingkat keharusan atas variabilitas dalam keuntungan FI. • 3. FI kurang menerima eksposur aset jangka panjang.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Bank komersialmenghadapiduapersyaratan modal yang berbeda: • 1. Rasio modal-aset (leverage). • 2. Rasio modal berdasarkanrisiko. • L = Modal inti/ Aset2. • Modal inti (utama): ekuitasbiasa (nilaibuku) plus sahampreferen perpetual kumulatif yang dikuantifikasi plus ke-pentinganminoritasdalam rekening2 ekuitassubsidiries yang dikonsolidasi.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Tolok ukur: 1. L > 5% (permodalan baik; 2. L > 4% (permodalan cukup; 3. L < 4% (permodalan kurang); 4. L < 3% (permodalan kurang secara signifikan); 5. L < 2% (permodalan kurang secara kritis). • Tindakan korektif cepat (PCA): tindakan yang diperintahkan bahwa regulator harus mengambil sebagai rasio modal bank jatuh.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Rasio leveragesebagaiukurankecukupan modal mempunyaitigaproblema: • 1. Nilaipasar. • 2. Risikoaset. • 3. Aktivitas2 diluarneraca. • Rasio2 modal berdasarkanrisiko: mark to marketsuatuposision- atauoff balance sheetmencerminkanrisikokredit.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Modal dibagi: 1. Tier I (modal inti), dan 2. Tier II (modal pelengkap). • Tier I: 1. Ekuitas saham biasa, 2. Saham preferen perpetual kumulatif & nonkumulatif yang dikuantifikasi, dan 3. Kepentingan minoritas dalam rekening2 ekuitas atas perusahaan anak konsolidasi.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Tier II: 1. Cadanganuntukkerugianpinjaman & SGU, 2. Sahampreferen perpetual, 3. Instrumen2 modal ganda, 4. Utangsubordinasi & sahampreferenjangkamenengah, & 5. Cadanganrevaluasi. • Aset2 disesuaikan-risiko: 1. Penyesuaian-risikopada aset2 neraca, & 2. Penyesuaian-risikodiluar aset2 neraca.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Rasio modal berdasar-risiko total = (Modal total (Tier I plus Tier II)/ (Aset2 disesuaikan-risiko) 8%. • Rasio modal tier I (inti) = (Modal Inti (tier I)/ (Aset2 menyesuaikan-risiko) 4%. • Tabungan juga harus beroperasi mengikuti rasio2 ini. • Rasio modal bagi credit unions berva-riasi dengan pernyataan, tetapi mere-ka harus mempertahankan minimum.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Tolok ukur untuk penilaian rasio2 modal berdasarkan-risiko mengikuti rasio leverage tradisional. • Menghitung rasio2 modal berdasarkan-risiko: • Nilai disesuaikan-risiko atas aset2 pada nereca bank:wiai. • Perhitungan nilai2 disesuaikan-risiko atas aktivitas2 di luar neraca (OBS) melibatkan beberapa pemisahan awal atas aktivitas2 ini.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Nilai aset disesuaikan-risiko atas kontrak2 garansi bersyarat OBS: • Langkah awal dalam menghitung nilai aset disesuaikan-risiko atas item2 OBS adalah mengkonversi-nya ke dalam jumlah yang ekuivalen kredit – jumlah ekuivalen dengan item2 OBS.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Langkah2 menemukan nilai aset disesuaikan-risiko untuk OBS: • 1. Mengalikan jumlah uang yang beredar atas item OBS dengan faktor konversi jumlah ekuivalen kredit. • 2. Mengalikan jumlah ekuivalen kredit tsb. dengan bobot risiko yang tepat.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Nilaiasetdisesuaikan-risikoatas kontrak2 pasar OBS atauinstru-men derivatif: setiapposisiseca-rapotensialmembuka bank ter-hadaprisikokreditmitrakerja, yaiturisikobahwamitrakerja (atausisi lain ataskontrak) akangagalbayarjikaiamenderita kerugian2 aktual & potensial yang besaratasposisinya.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Jumlah ekuivalen kredit atas item2 sekuritas derivatif OBS = (Eksposur potensial (RP) + Eksposur yang berlaku (Rp). • Nilai aset disesuaikan-risiko atas kontrak2 pasar OBS = (Jumlah ekuivalen kredit total x Bobot risiko).
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Risiko tingkat bunga, risiko pasar, dan modal berbasis-risiko: • Dari perspektif regulatori, keberadaan rasio modal berbasis-risiko cukup sepanjang bank tidak terekspos terhadap risiko tingkat bunga & pasar.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Kritikatasrasio modal berbasis-risiko: • 1. Akuntansilebihsecarasistematikuntukrisikokreditberbedadiantara aset2, • 2. Memasukkaneksposurerisiko OBS, & • 3. Menerapkansuatupersyaratan modal miripuntuksemua bank2 utama (& pusat2 perbankan) didunia.
KECUKUPAN MODAL DALAM INDUSTRI PERBANKAN KOMERSIAL & TABUNGAN • Persyaratan modal berbasis-risi-komempunyaisejumlah kelema-han2 konseptual & penerapandalammencapai tujuan2 ini: • 1. Bobotrisiko, 2. Problema2 insentifneraca, 3. Aspekportofolio, 4. Kekhususan bank, 5. Bobot yang samaatassemua pinjaman2 komersial, 6. Risiko2 lain, & 7. Persaingan.
PERSYARATAN MODAL UNTUK FI LAIN (1) • Untuk perusahaan sekuritas: • (Nilai bersih/ aset2) 2% • Pada asuransi jiwa, ada suatu model persyaratan modal, dengan prosedur: • 1. Mengidentifikasi empat risiko yang dihadapi: C1, C2, C3, & C4. • 2. Menghitung RBC = [(C1+C3)2 + C22 + C4].
PERSYARATAN MODAL UNTUK FI LAIN (2) • 3. Menghitung: (Surplus & modal total/ RBC). • 4. Jika rasio > 1, manajer asuransi jiwa memenuhi atau > persyaratan minimum. • Untuk asuransi kerugian, sangat mirip dengan asuransi jiwa, kecuali asuransi ini mempunyai enam kategori risiko. • RBC = R0 + R22+ R32+ R42+ R52+ R62. • Tolok ukur kecukupan = asuransi jiwa
TUGAS TERSTRUKTUR • Capital Adequacy • Halaman 387 – 390 • Nomor: 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 12, 15, 16, 18, & 19. • Selamat mencoba!