100 likes | 271 Views
Lekukan Batang & Kulit. Rusuk-rusuk yang tegak lurus pada mistar M dengan jarak antara rusuk 2 cm. Tiap rusuk mempunyai skala dengan selang antara garis pembagian sebesar ½ cm. p 1 + p 2 Ls trap. = —————— x j 2.
E N D
LekukanBatang & Kulit
Rusuk-rusuk yang tegak lurus pada mistar M dengan jarak antara rusuk 2 cm. Tiap rusuk mempunyai skala dengan selang antara garis pembagian sebesar ½ cm p1 + p2 Ls trap. = —————— x j 2 BentukGleuvenmeter 31. Lekukan Batang
Luas lekukan = jumlah luas trapesium = (p1 + p2 + p3 + p4 + ….. + pn ) · 2 cm² Misal panjang dari bagian-bagian tiap rusuk dari kiri ke kanan adalah p1, p2, p3, …….. , pn kali satuan pembagian skala (= ½ cm), sehingga luas penampang lintang lekukan adalah : = (p1 + p2 + p3 + p4 + ……….. + pn ) · ½ · 2 cm² = (p1 + p2 + p3 + p4 + ……….. + pn ) cm² Berarti luas trapesium merupakan jumlah skala yang ditunjukkan oleh rusuk-rusuk tersebut.
21. Titikpengambilankulit 22. Penentuan tebal kulit a. Pengukuran & Perhitungan tebal kulit b. Peralatan tebal kulit 32. Tebal K u l i t
Letak titik pengambilan hendaknya dilakukan pada 4 posisi 2 posisi pada diameter terpendek dan 2 posisi pada tegak-lurus terpendek atau pada diameter terpanjang. 21. Titik pengambilan kulit
a. Pengukuran & Perhitungan tebal kulit • Tebalkulitpadadasarnyadiperolehdarihasilukurandilapangan (t1, t2 , t3dan t4). • Berdasarkantebalkulittsbdiperoleh diameter batangtanpakulit (dx). dx = ½ {(D1 + D2)- (t1 + t2 + t3 + t4)} dx = ½ { K/π– (t1 + t2 + t3 + t4)} • Volume kulitpadakayubulat, apalagipadapohonberdiridapatdikatakantidakpernahdilakukan. Dalamskalakecildilakukanpadakulit “kayumanis”, namunbiasanyadalamsatuanberat. • Bilainginmenentukan volume kulit, makaperhitungannyadidasarkanpada “volume selimut”. • Rumusandasarnyaadalah volume batang (dengankulit) kurang volume kayu. 22. Penentuan tebal kulit
b. Peralatan tebal kulit Peralatan sederhana
Alatukurbentukpahat Bor riap Alat pengambil & pengukur tebal kulit
Diameter batang kayu (tanpa kulit) D1 = d1 + t1 + t2 d1 = D1 – (t1 + t2) D2 = d2 + t3 + t4 d2 = D2 – (t3 + t4) d1 + d2 = {D1 – (t1 + t2)} + {D2 – (t3 + t4)} d = ½ {(D1 + D2)– (t1 + t2 + t3 + t4)} D = ½ (D1 + D2) D = K/π d = ½ { K/π– (t1 + t2 + t3 + t4)}