1 / 88

S I T U A S I K L B D I F T E R I D I J A W A T I M U R SITUASI s / d 5 Des 2012

S I T U A S I K L B D I F T E R I D I J A W A T I M U R SITUASI s / d 5 Des 2012. APAKAH DIFTERI ..?. D I F T E R I penyakit infeksi toksik akut , menular disebabkan Corynebacterium diphtheriae ditandai pembentukan pseudo membran pada kulit dan / atau mukosa. PATOGENESIS.

lapis
Download Presentation

S I T U A S I K L B D I F T E R I D I J A W A T I M U R SITUASI s / d 5 Des 2012

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SITUASI KLB DIFTERI DIJA WA TIMUR SITUASI s/d5 Des 2012

  2. APAKAH DIFTERI ..? • D I F T E R I • penyakitinfeksitoksikakut, menular • disebabkanCorynebacteriumdiphtheriae • ditandaipembentukanpseudomembranpadakulitdan/ataumukosa

  3. PATOGENESIS • C diphtheriae masuk melalui hidung & mulut (tipe GRAVIS, MITIS, INTERMEDIUS, BELFANTI) • Basil tetap pada permukaan mukosa saluran nafas, kadang mukosa mata/genitalia • Setelah masa tunas 2 - 4 hari strain lysogenized menghasilkan toksin • Bakteri membuat toxin (racun) bila terinfeksi oleh virus (pembawa tox gen)

  4. GEJALA KLINIS • Bervariasidaritanpagejala fatal • Demam < 38 C (tidak tinggi) • Lesikhassebagaisuatumembranasimetrik (taksimetri) keabu-abuan (PSEUDOMEMBRAN) dikelilingiolehdaerahinflamasi • Tenggorokansakit (Nyeritelan), Kelenjarlimfemembesar & melunak. penyumbatanjalannafas / sesaknafas • Adanyaoedema & pembengkakandileher pd kasussedang & berat(BULLNECK)

  5. GEJALA KLINIS • Faktor-faktor: • Primer: imunitas, virulensi • Toksinogenesitas., lokasi anatomis • Lain-lain: umur, penyakit sistemik • penyerta, kepadatan hunian, penyakit pada • nasofaring

  6. GEJALA KLINIS • Keluhan dan gejala tergantung : • tempat infeksi • status imunitas penjamu • distribusi toksin kedalam sirkulasi

  7. PENULARAN • Penyakit“ re emerging “(meningkat kembali) • Masa penularan beragam, tetap menular sampai hilangnya bakteri di lesi. Biasanya berlangsung 2 minggu atau kurang. • Carrier kronis( pengidap tapi tak sakit ) dapat menularkan penyakit sampai 6 bulan

  8. P s e u d o m e m b r a n PSEUDOMEMBRAN

  9. Komplikasi • Miokarditis : kerusakanselmiokard • Block : udemaakibatkerusakanseldankematianselsaraf, putusnyahubunganantara SA node dan AV node, total AV blok, RBBB atau LBBB • Acute Kidney Injury : gangguan faalginjal • Paralisasaraflokal:pallatummolleparalisis • Paralisanervicranialis: strabismus, diplopia • Paralisanervusperifer: paresetangan& kaki • sequelae minimal Miokarditis itu ada dan mematikan Bagaimana “ DIFTERI “ menyebabkan kematian ...?

  10. KOMPLIKASI KOMPLIKASI YG LAIN : • Endocarditis • Arthritis • osteomyelitis PARALISA SYARAF LOKAL myocarditis PARALISA NERVE PERIFER PARALISA NERVE PERIFER 10 Mggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 BLOCK PARALISA NERVE CRANIALIS AKUT KIDNEY INJURI

  11. Dosage of anti-toxin Details in HPA Immunoglobulin handbook available at: http://www.hpa.org.uk/infections/topics_az/immunoglobulin/pdfs/diphtheria.pdf

  12. DEFINISI OPERASIONAL (1) • KasusSuspek • adalahorangdengangejalaLaringitis, NasofaringitisatauTonsilitisditambahpseudomembraneputihkeabuan yang takmudahlepasdanmudahberdarahdi faring, laring, tonsil.

  13. Kasus Probable • Adalah orang dengan suspek difteri ditambah salah satu dari : • Pernah kontak dengan kasus (<2 minggu) • Ada didaerah endemis difteria • Stridor , Bullneck • Pendarahan Submucusa atau petechiae pada kulit • Gagal jantung toxic, • Gagal ginjal akut • Myocarditis and/or kelumpuhan motorik 1 s/d 6 • minggu setelah onset • Mati

  14. Kasus konfirmasi • orangkasusprobableyang hasilisolasiternyatapositivC difteriaeyangtoxigenic(dariusaphidung, tenggorok, ulcuskulit, jaringan, conjunctiva, telinga, vagina) • atau • serum antitoxin meningkat 4 kali lipatataulebih (hanyabilakeduasampel serum diperolehsebelumpemberiantoxoiddifteriatau antitoxin)

  15. BAGAIMANA SITUASI DIFTERI SAAT INI ...?

  16. BAGAIMANA SITUASI DIFTERI DI INDONESIA SAAT INI ...?

  17. DISTRIBUSI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000–2012( 7 Des ) bagaimana situasi DIFTERI di jawa timur bwk keren Tahun

  18. DISTRIBUSI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000–2012(7 Des ) Jml kasus Jml Kab/Ko bwk keren Tahun

  19. TREND BULANAN KASUS DIFTERI DI JATIM TAHUN 2008 – 2012 (s/d 3 Des - 840 kasus) ORI - BLF SUB PIN STATEMENT KLB • RAMADHAN • IDUL FITRI

  20. TREND BULANAN KASUS DIFTERI DI JATIM TAHUN 2008 – 2012 (s/d 3 Des - 822 kasus) ORI - BLF SUB PIN STATEMENT KLB • RAMADHAN • IDUL FITRI • WIL SUB PIN

  21. TREND BULANAN KASUS DIFTERI DI JATIM 2012 PADA KELOMPOK USIA <15 TAHUN & >15 TAHUN (s/d 7 Des - 831 kasus) SUB PIN <15 TAHUN >15 TAHUN

  22. TREND MINGGUAN KLB DIFTERI DI JATIM TAHUN 2011 – 2012(Minggu ke 49 – 852 Kasus - Tgl. 7 Des 2012 ) ORI - BLF STATEMENT KLB SUB PIN 2011 2012 Minggu ke

  23. DISTRIBUSI PENDERITA DIFTERI MENURUT “ GOL UMUR “ DI JAWA TIMUR TAHUN 2005 – 2012(3 Des) – (748 kasus) >15 TH 10-14 TH 5 - 9 TH 1 - 4 TH <1 TH

  24. Distribusi kematian difteri menurut umurtahun 2009 – 2012 di Jatim( 3 Des 2012)

  25. PEMETAAN LOKASI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2002 – 2007 Th.2003 Th.2002 Th.2005 Th.2004 LOKASI KLB Th.2006 Th.2007 KLB 5 ks 11 ks 55ks 15 ks 43 ks 86 ks bwk keren

  26. SEBARAN DIPHTERI DI JATIM s/d 7 Des 2012 20/1 20/1 8 30 4 49/3 6 11/1 72/1 21 27 5 92/11 4 6 15 3 125/7 6 8 28 19/1 10 14 28/1 19/1 2 34 8 19 1 15 15 54/2 18 6 18/1 7 8 N : 31 N = 31 Jml kasus = 852 Jml mati = 32 Jml kab/ko = 38 (16 Mei ) WIL SUB PIN 2012

  27. Mapping Area C. diphtheria Patogenic & Toxigenic in East Java 2011 -2012 SEBARAN “ C difteriae – Toxigenic “ PADA KLB DIPHTERI DI JATIM s/d 7 Des 2012 M+B M+I M+G M M M+B M M M M M M M+B M M M M+B M+B M + G + B M • C difteri var. • Mitis (M) • Gravis (G) • Intermedius (I) • Belfanti (B) Data & Informasi BBLKSUB 2012

  28. DISTRIBUSI PENDERITA DIPHTERI MENURUTSTATUS IMUNISASI DI JAWA TIMUR TAHUN 2009– 2012 ( 24aGUSTUS ) TAK IMM Bagaimana Status imunisasi Penderita ...? TAK LENGKAP IMM • Keterangan : • IMM LENGKAP : Status IMM sesuai umur dan ada bukti catatan • IMM TAK LENGKAP : Pernah IMM atau IMM sesuai umur berdasarkan ingatan • TAK IMM : Tak pernah mendapatkan IMM

  29. SUMBER LAPORAN PENEMUAN KASUSDIFTERI TAHUN 2010 - 2012 (3 Des) DARI MANAKAH LAPORAN ADANYA “ KASUS DIFTERI “

  30. Distribusi kematian difteri menurut umurtahun 2009 – 2012 di Jatim( 3 Des 2012)

  31. Analisis data kematian th 2012

  32. PASKA SUB PIN – APAKAH KLB BERHENTI...? • Tidak .... ! • Di wilayah Sub PIN, jika cakupan 100%, kasus masih bisa muncul setelah beberapa bulan..... Apalagi jika masih ada daerah kantong yang lolos ... • Di luar wilayah Sub PIN, kasus akan terus berlangsung..... • Seberapa besar Sub PIN dapat menurunkan KLB Difteri ...?

  33. DISTRIBUSI KASUS DIFTERI MENURUTWILAYAH SUB PINVS NON SUB PINTH. 2012 (12 OKT) Ket : N = 702

  34. DISTRIBUSI KASUS DIFTERI MENURUT UMUR DI WILAYAH SUB PIN TAHUN 2012 (12 OKT) Ket : N = 512

  35. “ANALISIS PREDIKSI “ KASUS DIFTERI PASKA SUB PIN DI JAWA TIMUR

  36. PerluDicermati Saat ini perlu di kelompokkan dengan jelas short time carrier atau long term carrier , yg terus masih menularkan Kasus dengan status imunisasi lengkap, validasi kualitas Masih ditemukan titer IgG rendah setelah vaksinasi ORI Masih ditemukan pasca profilaksis masih positip Vaksinasi rutin yg memenuhi standart hanya memberikan daya lindung selama 4-5 tahun

  37. MASALAH • Kematian masih terus meningkat • Keterlambatan penemuan kasus (laporan kasus dari Rumah Sakit) • Kasus dewasa tinggi (deteksi oleh klinisi sulit ) • Penemuan kasus terlambat sehingga ADS tidak efektiv ( mustinya sebelum hari ke 5, px sudah harus mendapatkan ADS) • Kematian pada orang dewasa sebagian besar sebelum hari ke 7 (adanya penyakit kronis yang lain menjadi memperberat difterinya )

  38. JML KASUS DISTRIBUSI UMUR KASUS DIFTERI TAHUN 2010 - 2012 DI JATIM ? TH. 2010 TH. 2011 TH. 2012 UMUR

  39. UPAYA ALTERNATIF PENANGGULANGAN KLB DIFTERI DI JATIM (TH 2009) > 15 th BIAS - SD 10 - <14 th 9 - <10 th 8 - <9 th 7 - <8 th BIAS – PAUD…? 6 - <7 th 5 - <6 th 4 - <5 th 3 - <4 th 2 - <3 th 1 - <2 th

  40. Seberapa sulitkah difteri menular ? Contoh : MODEL PENULARAN (KERRIER) DI KOTA BLITAR

  41. KLB DIPHTERI DI KOTA BLITAR 2009 SRIATI ( + ) ( Tetangga ) SRIATI ( + ) ( Tetangga ) Px. AVAN ( 6 th ) RIDWAN ( + ) ( Tetangga ) SRISTIN ( + ) ( Tetangga ) 13 Okt PITOYO ( + ) ( Tetangga ) DAFA ( + ) ( Tetangga ) A (-) (bermain) YATI (+) (serumah) …? 10 Nop 10 Nop 10 Nop KOLIF, MISNI ( + ) ( Sekerja ) KOTHIFAH ( + ) ( Tetangga ) SRIANAH ( + ) ( Tetangga ) ARI ( + ) ( Tetangga ) SRIATI ( + ) ( Tetangga ) BONDAN (+) (guru) 6 Nop 6 Nop 18 Okt PENDI ( + ) ( Serumah ) BASRIANAH ( + ) ( Tetangga ) DINKES SURTINI (+) (sekolah) (-) (serumah) 2 Nop IKA ( + ) ( Tetangga ) 26 Okt HARI (+) (Serumah) SUPARMI ( + ) ( Tetangga ) 20 Okt 29 Okt SUTARMI ( + ) ( Serumah ) (-) (Tetangga) VALESIA (+) (Sekolah) ( + ) ( Serumah ) 29 Okt 26 Okt NANIK, HEIDY, MISRIPAH ( + ) ( Tetangga )  Kab. Blitar (-) (Sekolah) (-) (Serumah)

  42. MODEL PENULARAN (KERRIER) DI KANTOR DINKES KOTA BLITAR IRMA (+) ( Anak Staf Bag.Umum ) EDY (+) ( Staf Bag.Umum) HERU S (+) ( Driver ) SUPRYOGI (+) ( kasi PL) Surtini (+) (sekolah) LULUK (+) ( kepegawaian) 10 Nop 13 Nop 16 Nop 19 Nop FAJAR (+) ( Staf PSD) SRI (+) ( Kasi keuangan) DILA (+) ( Anak Kasi Keuangan ) DIAN (+) ( petugas SE Dinkes ) INDRI (+) ( bendahara) AGUS (+) ( Staf Keuangan) EMY (+) ( KTU) RISMIAN (+) ( Anak KTU) ZULAIKA (+) ( staf farmasi) SISWATI (+) ( Kasi Alkes) HERU (+) ( Suami Kasi Alkes) PE DIHENTIKAN …

  43. Apa yg harus dilakukan jika terjadi kasusdifteri ...

  44. kebijakan & strategi penanggulangan difteri di Jatim

  45. strategi • Penyelidikan epidemiologi saat terjadinya kasus Difteri • Memperkuat surveilans epidemiologi Diphteri • Mencegah kematian akibat Diphteri melalui penemuan dan penatalaksanaan kasus secara dini • Rujukan kasus Difteri ke Rumah Sakit Rujukan • Menghentikan transmisi dengan cara pemberian prophilaksis terhadap kontak dan pemberian imunisasi (ORI) pada yang berisiko

  46. strategi • Klasifikasi penderita yang sesuai dengan tingkat keparahan penderita • Manajemen kasus yang ketat • Fasilitasi keperawatan termasuk ruang isolasi • Mengambil dan memeriksa specimen usap tenggorok dan hidung penderita serta usap hidung kontak erat penderita dan dikirim ke BBLK Surabaya

  47. LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM Jangan ada Kontak yg lolos W1 ADS gratis ADS beli sendiri konfirmasi TAK MAMPU MAMPU IDENTIFIKASI KONTAK PE KONTAK TATALAKSANA KASUS (RUJUK) KASUS Utamakan Yg kontak erat PROPHILAKSIS AMBIL SPES ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari LINGKUNGAN IDENTIFIKASI RISTI SURVEY CAKUPAN • PENGAWASAN • SIDE EFEK SURVEILANS INTENSIV BUFFER STOCK DI PROPINSI TINDAK LANJUT DPT, DT & dT

  48. LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM Jangan ada Kontak yg lolos W1 ADS gratis ADS beli sendiri konfirmasi TAK MAMPU MAMPU IDENTIFIKASI KONTAK PE KONTAK TATALAKSANA KASUS (RUJUK) KASUS Utamakan Yg kontak erat PROPHILAKSIS AMBIL SPES ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari LINGKUNGAN IDENTIFIKASI RISTI SURVEY CAKUPAN • PENGAWASAN • SIDE EFEK SURVEILANS INTENSIV BUFFER STOCK DI PROPINSI TINDAK LANJUT DPT, DT & dT

  49. LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM Jangan ada Kontak yg lolos W1 ADS gratis ADS beli sendiri konfirmasi TAK MAMPU MAMPU IDENTIFIKASI KONTAK PE KONTAK TATALAKSANA KASUS (RUJUK) KASUS Utamakan Yg kontak erat PROPHILAKSIS AMBIL SPES ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari LINGKUNGAN IDENTIFIKASI RISTI SURVEY CAKUPAN • PENGAWASAN • SIDE EFEK SURVEILANS INTENSIV BUFFER STOCK DI PROPINSI TINDAK LANJUT DPT, DT & dT

More Related