1.03k likes | 1.3k Views
EDISI KETUJUH. PERILAKU DAN MANAJEMEN. ORGANISASI. JOHN M. IVANCEVICH ROBERT KONOPASKE MICHAEL T. MATTESON. JILID 1. PENERBIT ERLANGGA. BAGIAN SATU. Bidang-bidang Perilaku Organisasi. PENDAHULUAN PERILAKU ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI. BAB SATU. Pendahuluan Perilaku Organisasi.
E N D
EDISI KETUJUH PERILAKUDANMANAJEMEN ORGANISASI JOHN M. IVANCEVICH ROBERT KONOPASKE MICHAEL T. MATTESON JILID 1 PENERBIT ERLANGGA
BAGIAN SATU Bidang-bidang Perilaku Organisasi • PENDAHULUAN PERILAKU ORGANISASI • BUDAYA ORGANISASI
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Sumber Daya ManusiaKeberhasilan Organisasi Kunci keberhasilan organisasi adalah pengelolaan sumber daya manusianya
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Sumber Daya ManusiaDalam Organisasi Organisasi memerlukan sumber daya manusia yang mau: • Bekerja keras • Berpikir secara kreatif • Berkinerja unggul
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Sumber Daya ManusiaPemeliharaan Dalam rangka memelihara sumber daya manusia, penting adanya untuk secara berkala dan berarti untuk: • Memberi penghargaan • Memberi semangat
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Sumber Daya ManusiaKontribusi Disiplin Sejumlah disiplin yang memberikan kontribusi utama dalam pengelolaan sumber daya manusia antara lain: • Psikologi • Sosiologi • Antropologi budaya
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Perilaku Manusia • Orang berperilaku dengan cara-cara yang dapat, maupun yang tidak dapat diramalkan • Setiap orang memiliki pola perilaku yang unik
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Perilaku ManusiaKaryawan dan Manajer • Perilaku karyawan merupakan kunci dalam mencapai efektivitas • Manajer harus mengamati, merespons, dan menghadapi serangkaian pola perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Perilaku ManusiaPengamatan • "Effect" merupakan perilaku atau reaksi dari seseorang yang sedang diamati • Individu yang sedang diamati kemungkinan besar akan bereaksi dengan cara yang tidak umum karena mereka merasa diamati atau turut serta dalam suatu eksperimen
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Pemberi Kerja dan Karyawan(1) • Pemberi kerja dan karyawan melakukan kontrak psikologis • Pemberi kerja percaya bahwa tidak ada pekerja yang mendapatkan jaminan pekerjaan seumur hidup atau kenaikan upah • Jika kinerja pekerja baik dan menghasilkan laba, pemberian kerja terus berlangsung dan kenaikan upah diberikan
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Pemberi Kerja dan Karyawan(2) • Karyawan saat ini yakin bahwa pemberi kerja jujur, memperhatikan keluarga mereka, dan berkepentingan dengan kesehatan mereka secara keseluruhan • Asumsi ini merupakan dasar dari apa yang disebut sebagai kesepakatan psikologi baru
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Teori Sistem • Teori sistem digunakan untuk mengintegrasikan efektivitas organisasi dan waktu • Dua kesimpulan utama dari teori sistem adalah: • Kriteria efektivitas (misalkan produktivitas, kualitas, kemampuan beradaptasi) harus merefleksikan keseluruhan siklus input, proses, dan output • Kriteria efektivitas harus merefleksikan hubungan antara organisasi dan lingkungan luarnya
BAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi Organisasi dan Lingkungan Organisasi hanyalah elemen atau bagian dari suatu sistem yang lebih besar, yakni lingkungan
BAB DUA Budaya Organisasi
BAB DUA Budaya Organisasi Budaya dan Sosialiasi • Budaya merupakan pola asumsi yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan agar orang dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan organisasi • Sosialisasi merupakan proses di mana organisasi membawa karyawan baru ke dalam budaya
BAB DUA Budaya Organisasi Karier Karier merupakan urutan sikap dan perilaku yang dipersepsikan secara individu yang dihubungkan dengan pengalaman yang berhubungan dengan kerja dan aktivitas selama rentang waktu kehidupan seseorang
BAB DUA Budaya Organisasi Revolusi Budaya • Hanya menyatakan bahwa "ini akan menjadi budaya" bukanlah hal yang realistis • Revolusi budaya membutuhkan waktu
BAB DUA Budaya Organisasi Revolusi BudayaIndividu atau Kerjasama • Revolusi budaya memang dapat dipengaruhi oleh individu yang memiliki kekuasaan (seperti Ray Kroc di McDonald's, Walt Disney, atau John Nordstorm) • Namun, pada umumnya budaya organisasi berevolusi dan menjadi nyata ketika orang berinteraksi dan bekerja bersama
BAB DUA Budaya Organisasi Nilai dan Tenaga Kerja • Organisasi dapat mencapai efektivitas hanya ketika karyawan-karyawannya berbagi nilai • Nilai dari tenaga kerja yang semakin beragam dibentuk jauh sebelum seseorang memasuki organisasi • Oleh karena itu merekrut, memilih, dan mempertahankan karyawan yang nilainya paling cocok dengan nilai perusahaan merupakan hal yang penting
BAB DUA Budaya Organisasi Sosialisasi dan Pewarisan • Sosialisasi mencakup proses di mana organisasi membawa karyawan baru ke dalam budaya perusahaan • Pewarisan dari pekerja yang lama kepada pekerja yang lebih baru meliputi: • Nilai • Asumsi • Sikap
BAB DUA Budaya Organisasi Spiritualitas Arti "spiritualitas" oleh sebagian besar praktisi dan peneliti adalah: Karyawan memiliki sebuah konsep pribadi atau kehidupan dalam diri sendiri yang dapat diperkuat dan dikembangkan di pekerjaan
BAB DUA Budaya Organisasi SpiritualitasPembahasan dan Penelitian • Spiritualitas di tempat kerja mulai dipelajari dan dibahas secara empiris • Baru-baru ini, sebagian besar penelitian mengenai spiritualitas menggunakan survei dan rancangan penelitian yang sedang diperbaiki tapi masih perlu dipertimbangkan dengan cermat
BAGIAN DUA Memahami dan Mengelola Perilaku Individu • PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA • PERSEPSI, ATRIBUT, DAN EMOSI • MOTIVASI • RANCANGAN PEKERJAAN, PEKERJAAN, DAN MOTIVASI • EVALUASI, UMPAN BALIK, DAN PENGHARGAAN • MENGELOLA PERILAKU YANG BURUK • MENGELOLA STRES INDIVIDU
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Variabel Individu Variabel individu utama yang mempengaruhi perilaku kerja mencakup: • Faktor demografis (usia, ras, jenis kelamin) • Kemampuan dan keterampilan • Persepsi • Sikap • Kepribadian
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Variabel Organisasi Untuk membentuk perilaku kerja yang produktif, nonproduktif, dan kontraproduktif, variabel individu dikombinasikan dengan berbagai variabel organisasi, yaitu: • Sumber daya • Kepemimpinan • Penghargaan • Rancangan pekerjaan • Struktur
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Atribusi dan Persepsi • Atribusi yang kita buat mengenai mengapa suatu peristiwa muncul mempengaruhi perilaku kita • Oleh karena itu, perilaku kita dibentuk oleh persepsi kita mengenai mengapa hal-hal tertentu terjadi
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Atribusi dan PersepsiProses Proses atribusi melibatkan: • Proses analisis mengapa sesuatu terjadi (mengatribusikan penyebab pada suatu peristiwa) • Menyesuaikan penjelasan tersebut ke dalam suatu kerangka kerja umum yang memberikan dasar untuk perilaku selanjutnya
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Stereotip • Pembentukan stereotip merupakan proses yang diciptakan untuk membantu kita mengurangi secara lebih efisien tuntutan informasi yang luar biasa banyaknya • Hal tersebut dapat berupa proses persepsi yang berguna, bahkan diperlukan • Banyak stereotip yang bermanfaat
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja StereotipPrasangka • Suatu prasangka merupakan suatu bentuk khusus dari pembentukan stereotip yang menolak perubahan bahkan jika dihadapkan dengan informasi yang berlawanan • Prasangka tidak pernah bermanfaat
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Sikap • Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk memberi respons secara positif atau negatif terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya • Sikap terdiri dari: • Komponen kognisi (kepercayaan) • Komponen afeksi (perasaan) • Komponen perilaku yang terdiri dari tujuan perilaku individual
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Kepuasan dan Kinerja(1) • Walaupun hubungan kepuasan kerja dengan kinerja pekerjaan merupakan sebuah hubungan yang kompleks yang tidak sepenuhnya dipahami, tampak jelas bahwa kedua variabel ini berhubungan dalam suatu kondisi tertentu
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Kepuasan dan Kinerja(2) • Salah satu pandangan yang ada saat ini adalah: • Penghargaan yang diterima seseorang merupakan konsekuensi dari kinerja yang baik • Tingkatan di mana penghargaan ini dipersepsikan sebagai masuk akal, mempengaruhi sejauh mana kepuasan dihasilkan dari kinerja dan sejauh mana kinerja dipengaruhi oleh kepuasan
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Sifat Kepribadian Kekuatan yang mempengaruhi sifat dari kepribadian seseorang mencakup: • Faktor keturunan • Hubungan orang tua-anak dan keluarga • Kelas sosial dan kekuatan kelompok lain • Faktor budaya (penting seiring meningkatnya interaksi antar budaya di lingkungan bisnis global saat ini)
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Model Kepribadian(1) • Model kepribadian Big Five menyatakan bahwa lima dimensi Big Five merupakan inti setiap kepribadian • Kepribadian setiap individu merefleksikan tingkatan yang berbeda dari kelima faktor tersebut
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Model Kepribadian(2) • Kelima dimensi ini adalah: • Extroversion • Emotional stability • Agreeableness • Conscientiousness • Openness to experience
BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja Faktor Kepribadian • Ada sejumlah faktor kepribadian yang mempengaruhi perilaku • Tiga yang sering diidentifikasikan sebagai faktor yang paling penting dalam menjelaskan perilaku dan kinerja adalah: • Locus of control • Self-efficacy • Kreativitas
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi Persepsi • Persepsi merupakan proses yang melibatkan pemilihan, pengorganisasian, dan interpretasi dari faktor-faktor lingkungan, bentuk, orang, dan stimulus lainnya • Melalui proses persepsi, individu berusaha memahami stimulus yang mereka amati
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi StimulusPengelompokan (1) Stimulus yang terpilih dikategorikan ke dalam kelompok menurut sejumlah kaidah, yaitu: • Law of nearness • Law of similarity • Law of closure • Law of figure and ground
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi StimulusPengelompokan (2) • Pengelompokan menjadikan interpretasi dan proses penalaran menjadi lebih mudah • Akan tetapi, pengelompokan tidak menghilangkan ketidakakuratan atau distorsi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi PersepsiPengaruh Buruk • Sayangnya, sebagian besar individu terlibat dalam: • Pemberian stereotip • Pengambinghitaman • Prasangka • Semua tindakan itu dipengaruhi oleh persepsi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi PersepsiStereotip • Walau banyak literatur memandang negatif stereotip, terdapat pula stereotip positif: • Orang Jerman sebagai orang yang efisien • Orang Afro-Amerika (negro) sebagai atlet yang luar biasa • Orang Belanda sebagai orang yang hemat • Semua itu merupakan pandangan luas yang tidak selalu benar untuk semua anggota kelompok tersebut
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi PersepsiDistorsi Distorsi dalam persepsi muncul karena: • Perhatian terpilih • Perhatian terbagi • Kesalahan similar-to-me (memiripkan orang lain dengan diri sendiri)
BAB DUA Budaya Organisasi Teori Atribusi Teori atribusi berusaha menjelaskan hubungan antara persepsi dan perilaku
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi PersepsiMenciptakan Kesan Tertentu • Individu, melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara, berusaha menciptakan suatu kesan tertentu dalam persepsi orang lain • Kandidat pekerja sering kali berusaha menetapkan kesan positif untuk memperoleh suatu pekerjaan
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi Menciptakan Kesan TertentuManajemen Kesan Beberapa taktik manajemen kesan yang digunakan secara luas adalah: • Mengambil hati • Mempromosikan diri sendiri • Memberikan contoh • Memohon • Intimidasi
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi Emosi • Emosi merupakan perasaan yang penting untuk memahami perilaku dan sikap orang • Emosi sulit ditentukan dengan akurat
BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi EmosiEmosi Primer Berdasarkan penelitian terdapat sejumlah emosi primer yang universal: • Takut • Terkejut • Sedih atau senang • Jijik • Marah • Antisipasi • Penerimaan