290 likes | 530 Views
Slide 5 Pengukuran Aset. Dwi Martani Slide by : Jayu Pramudya Departemen Akuntansi FEUI. Pengeluaran yang Tidak Boleh Dibebankan Sekaligus Pasal 9 Ayat (2 ) UU PPh.
E N D
Slide 5PengukuranAset DwiMartani Slide by : Jayu Pramudya DepartemenAkuntansi FEUI
Pengeluaran yang TidakBoleh DibebankanSekaligus Pasal 9 Ayat (2) UU PPh Pengeluaranuntukmendapatkan, menagih, danmemeliharapenghasilan yang mempunyaimasamanfaatlebihdarisatutahun. Dikapitalisasisaatpengeluaran, untukkemudiandibebankanmelaluipenyusutanatauamortisasi.
NilaiPerolehanatauPengalihanAset (1) Pasal 10 Ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UU PPh
NilaiPerolehanatauPengalihanAset (2) Pasal 10 Ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UU PPh
Ilustrasi5.1 (1) (NilaiPengalihan) PT. Maha, PT. Jonggring, dan PT. Salokaterlibatdalamtransaksipengalihanaset di tahun 2012. Berikutmerupakaninformasiterkaitharta yang dimilikiolehketiga PT.
Ilustrasi5.1 (2) (NilaiPengalihan) Bagaimakahpenentuannilaiperolehanataupengalihan, sertapengakuankeuntunganataukerugian yang dilakukanuntuksetiaptransaksiberikut? Bus Hino dipertukarkandengan Bus Scania. Bus MB dijualkepada PT. MahadengannilaikontrakRp 325.000.000,00 akibathubunganistimewa. Bus Hino dan MB dialihkanakibatpenggabungan PT. pemilik. Bus Hino dan MB dialihkanakibatpenggabungan PT. pemilik yang diakuiMenkeumemenuhiunsurpooling of interest. Bus Scaniadialihkankepada PT. Jonggringsebagaibentukpenyertaan modal atas 100 lot sahamdengan nominal Rp 400,00 per lembar. Bus Scaniadihibahkankepadabadansosial yang diakuiKemenkeu.
Ilustrasi5.1 (3) (NilaiPengalihan) • Jawaban : • Nilaiperolehan = NilaiWajar = Rp 425.000.000,00 • PT. MahamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (650.000.000 – 300.000.000)) • PT. SalokamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (550.000.000 – 200.000.000)) • Nilaiperolehan = NilaiWajar = Rp 375.000.000,00 • PT. JonggringmengakuikerugiansenilaiRp 25.000.000,00. • (375.000.000 – (725.000.000 – 325.000.000)) • Nilaiperolehandicatat PT. baru = NilaiWajar • = Rp 425.000.000,00 (Hino) danRp 375.000.000,00 (MB) • PT. MahamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (650.000.000 – 300.000.000)) • PT. JonggringmengakuikerugiansenilaiRp 25.000.000,00. • (375.000.000 – (725.000.000 – 325.000.000))
Ilustrasi5.1 (4) (NilaiPengalihan) • Jawaban : • Nilaiperolehandicatat PT. baru = NilaiSisaBuku • = Rp 350.000.000,00 (Hino) danRp 400.000.000,00 (MB) • PT. Mahadan PT. Jonggringtidakmengakuikeuntungan. • Nilaiperolehan = NilaiWajar = Rp 425.000.000,00 • PT. SalokamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (550.000.000 – 200.000.000)) • PT. Jonggringmencatatnilai Share Capital senilaiRp 200.000.000,00 • (1.000 x 500 x 400) • PT. Jonggringmencatatnilai Share Premium senilaiRp 225.000.000,00 • (425.000.000 – 200.000.000) • Nilaiperolehandicatatbadansosial = NilaiSisaBuku • = 550.000.000 – 200.000.000 • = Rp 350.000.000,00 • PT. Salokatidakmengakuikeuntungan.
Ilustrasi5.2 (1) (NilaiPengalihan) PT. Neolitikummerupakansuatuperusahaanperantaraperdagangan yang melakukanpencatatanpersediaanberdasarmetode perpetual. Sepanjangbulan Mei 2012, PT. Neolitikummelakukanberbagaitransaksiterkaitpersediaan, denganrinciansebagaiberikut. Berapakahnilaipersediaanakhir PT. Neolitikumjika: Perusahaan menerapkanpenghitunganpersediaan rata - rata (Average). Perusahaan menerapkanpenghitunganpersediaan FIFO.
Ilustrasi5.2 (2) (NilaiPengalihan) Jawaban : Metode Average Maka PT. Neolitikummemiliki 165 unit persediaanakhirdengannilaibuku 1,592,405.
Ilustrasi5.2 (3) (NilaiPengalihan) Jawaban : Metode FIFO Maka PT. Neolitikummemiliki 165 unit persediaanakhirdengannilaibuku 1,614,875.
PenyusutandanAmortisasiAset Pasal 11 Ayat (1), (2), dan (7); sertaPasal 11A Ayat (1) UU PPh Bangunan MetodeGarisLurus (Straight Line) MetodeGarisLurus (Straight Line) AsetTetapBerwujudSelainBangunandanAsetTakBerwujud MetodeSaldoMenurunBerganda (Double Declining) denganpenyusutansekaligus di periodeterakhir (close ended).
SaatMulainyaPenyusutandanAmortisasi Pasal 11 Ayat (3), (4), dan (5); sertaPasal 11A Ayat (2) UU PPh
TarifPenyusutandanAmortisasi Pasal 11 Ayat (6), dan (7); sertaPasal 11A Ayat (2) UU PPh
KetentuanKhususAtasPenyusutan • Penyusutantidakbolehdilakukanatasaset yang tidakdipergunakanuntukmendapatkan, menagih, danmemeliharapenghasilan. Atasasetini, keuntunganpengalihannyamerupakanobjekpajak, akantetapikerugianpengalihannyatidakdapatdibebankansebagaibiaya. • Asetberupatanahtidakdikenaipenyusutan. • Atasaset yang dilakukanrevaluasi, makapaskarevaluasidilakukanperubahanbebanpenyusutansesuaidengannilahhasilrevaluasi. • Penyusutanasetbagisektorindustritertentudapatdikenaiketentuanberbeda, di antaranyadapatdiberikanfasilitaspercepatanpengakuanbebanpenyusutan, diaturolehketentuanMenkeu.
AsetDiperuntukkanBagiPemangkuJabatan Biayaperolehanaset yang diperuntukkanbagipemangkujabatan, sepertimanajerataudirektur, dapatdikapitalisasisesuainilaiperolehan. Atasaset yang telahdikapitalisasitersebut, segalabentukbiayapenyusutan, pemeliharaan, perbaikan, operasional, danasuransi, hanyadapatdibebankansebesar 50% saja.
KetentuanKhususAtasAmortisasi Pasal 11A Ayat (3), (4), (5), dan (6) UU PPh • Pengeluaranuntukbiayapendiriandanbiayaperluasan modal dapatdibebankansekaligusataudiamortisasi. • Pengeluaransebelumoperasikomersialbermasamanfaatmelebihi 1 tahundapatdikapitalisasidandiamortisasi. • Pengeluaranuntukperolehanhakataupengeluaran lain di bidangpenambanganminyakdan gas bumidiamortisasidenganmetodesatuanproduksi. • Pengeluaranuntukperolehanhakpenambanganselainminyakdan gas bumi, hakpengusahaanhutan, sertahakpengusahaansumberalamdanhasilalamdiamortisasidenganmetodesatuanproduksi, dengantarifmaksimal 20% per tahun. • Pengeluaran di bidangusahakehutanan, perkebunantanamankeras, danpeternakandiamortisasisejakdilakuannyapengeluaranatausejakbulanproduksikomersial (PMK No. 248/ PMK. 03/ 2008).
Ilustrasi5.3 (1) (AmortisasiHakPenambanganMigas) PT. Yamuna memilikihakpenambanganminyakbumi di Blok Arundenganizinoperasi legal selama 25 tahun. Perusahaan mengekspektasikanbahwa Blok Arunakandapatmenghasilkan 275.000.000 barelminyakbumi. Berikutmerupakaninformasi volume minyakbumi yang diekstraksisepanjangempattahunpertamaoperasikilang. Tahun 2009 20.000.000 barel Tahun 2010 25.000.000 barel Tahun 2011 40.000.000 barel Tahun 2012 27.500.000 barel NilaikeseluruhanhakpenambanganadalahRp 1.650.000.000,00. Berapakahbebanamortisasi yang harusdiakui PT. Yamuna setiaptahunnya?
Ilustrasi5.3 (2) (AmortisasiHakPenambanganMigas) Jawaban : Amortisasitahun 2009 = = Rp 120.000.000,00 Amortisasi tahun 2010 = = Rp 150.000.000,00 Amortisasitahun 2011 = = Rp 240.000.000,00 Amortisasitahun 2012 = = Rp 165.000.000,00
Ilustrasi5.4 (1) (AmortisasiHakPengusahaanHutan) PT. Manduramemilikihakpengusahaanhutanjati di pesisir Utara Jawadenganizinoperasi legal selama 10 tahun. Pepohonanjati di hutantersebutmemilikiusiaberagam, danperusahaanmengekspektasikanbahwa 130.000.000 meter kubikkayugelondonganakandapatdihasilkansepanjangpengelolaan. Berikutmerupakaninformasi volume kayujati yang ditebangsepanjangduatahunpertamaoperasiperusahan. Tahun 2011 22.750.000 meter kubik Tahun 2012 27.500.000 meter kubik NilaikeseluruhanhakpengusahaanhutanadalahRp 3.250.000.000,00. Di awaltahun 2013, PT. Manduramengalihkanhaktersebutkepadaperusahaan lain dengannilaikontrakRp 2.100.000.000,00. Berapakahkeuntunganataukerugian yang harusdiakuioleh PT. Manduraataspengalihantersebutsesuaiketentuanperpajakan?
Ilustrasi5.4 (2) (AmortisasiHakPengusahaanHutan) Jawaban : Tarifamortisasitahun 2011 = = 17,5% Amortisasitahun 2011 = 17,5% x 3.250.000.000 = Rp 568.750.000,00 Tarif amortisasitahun 2012 = = 21,15% Batas maksimumtarifamortisasiadalah 20% per tahun. Amortisasitahun 2012 = 20% x 3.250.000.000 = Rp 650.000.000,00 NilaiBukuNettoAset = 3.250.000.000 - 568.750.000 - 650.000.000 = Rp 2.031.250.000,00 PT. ManduramengakuinilaipengalihanRp 2.100.000.000,00 sebagaikeuntungandanmengakuinilaisisabukuRp 2.031.250.000,00 sebagaikerugian.
PengalihanUmumAsetTetap Pasal 11 Ayat (8), dan (9); sertaPasal 11A Ayat (7) UU PPh Nilaisisabukudiakuisebagaikerugian, dannilaipenjualanataunilaipenggantianasuransidiakuisebagaipenghasilan. Ataspengalihan yang bersifatumum. Jikanilaipenggantianasuransibarudiketahui di masamendatang, makapencatatankerugiandanpenghasilandapatdilakukan di masamendatang, berdasarizinDirjenPajak.
PengalihanKhususAsetTetap Pasal 11 Ayat (10); sertaPasal 11A Ayat (8) UU PPh Pengalihandalambentuksumbangankeagamaan yang bersifatwajibkepadalembaga yang dibentukataudisahkanpemerintah; atauhibahkepadakeluargadalamgarisketurunanlurussatuderajat, badankeagamaan, badanpendidikan, badansosialsesuaiketentuanMenkeu. Nilaisisabukutidakdiakuisebagaikerugianolehpihak yang melakukanpengalihan. Ataswarisan.
PenilaianKembaliAsetTetap • Pasal19 UU PPhdan PMK No. 79 Tahun 2008 Revaluasidilaksanakanuntukdapatmemberikanpenyajianlaporankeuangan yang reliabel, sesuaidengankondisinilaiwajaratasasetperusahaan. Atasrevaluasidikenakantarifpajaksebesar 10% danbersifat final. DasarPengenaanPajak = NilaiHasilRevaluasi – NilaiSisaBukuFiskal Pajakterutangtersebutdapatdiangsurhinggamaksimal 12 bulan. PersyaratankhususuntukrevaluasiasetmeliputidiperolehnyaizinMenteriKeuangan, dipergunakannyajasapenilai (appraisal) yang memilikikompetensi di bidangnya, sertadilaksanakan paling cepatsetiap 5 tahunsekali.
PembatasanPengalihanAsetDikenaiRevaluasi • PMK No. 79 Tahun 2008
Referensi Fitriandi, Primanditadkk. 2011. “KompilasiUndang – UndangPerpajakanTerlengkap” . Jakarta: PenerbitSalembaEmpat. Waluyo. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta: PenerbitSalembaEmpat.
TerimaKasih Dr. Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com 081318227080/ 08161932935 http:/staff.blog.ac.id/martani/