380 likes | 573 Views
Slide 5 Pengukuran Aset. Dwi Martani Slide by : Jayu Pramudya , Nia Pramita Sari Departemen Akuntansi FEUI. Pengeluaran yang Tidak Boleh Dibebankan Sekaligus Pasal 9 Ayat (2 ) UU PPh.
E N D
Slide 5PengukuranAset DwiMartani Slide by : Jayu Pramudya, NiaPramita Sari DepartemenAkuntansi FEUI
Pengeluaran yang TidakBoleh DibebankanSekaligus Pasal 9 Ayat (2) UU PPh Pengeluaranuntukmendapatkan, menagih, danmemeliharapenghasilan yang mempunyaimasamanfaatlebihdarisatutahun. Dikapitalisasisaatpengeluaran, untukkemudiandibebankanmelaluipenyusutanatauamortisasi.
NilaiPerolehanatauPengalihanAset (1) Pasal 10 Ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UU PPh
NilaiPerolehanatauPengalihanAset (2) Pasal 10 Ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UU PPh
Ilustrasi (NilaiPengalihan) PT. Maha, PT. Jonggring, dan PT. Salokaterlibatdalamtransaksipengalihanaset di tahun 2012. Berikutmerupakaninformasiterkaitharta yang dimilikiolehketiga PT.
Ilustrasi (NilaiPengalihan) Bagaimakahpenentuannilaiperolehanataupengalihan, sertapengakuankeuntunganataukerugian yang dilakukanuntuksetiaptransaksiberikut? Bus Hino dipertukarkandengan Bus Scania. Bus MB dijualkepada PT. MahadengannilaikontrakRp 325.000.000,00 akibathubunganistimewa. Bus Hino dan MB dialihkanakibatpenggabungan PT. pemilik. Bus Hino dan MB dialihkanakibatpenggabungan PT. pemilik yang diakuiMenkeumemenuhiunsurpooling of interest. Bus Scaniadialihkankepada PT. Jonggringsebagaibentukpenyertaan modal atas 100 lot sahamdengan nominal Rp 400,00 per lembar. Bus Scaniadihibahkankepadabadansosial yang diakuiKemenkeu.
Ilustrasi (NilaiPengalihan) • Jawaban : • Nilaiperolehan = NilaiWajar = Rp 425.000.000,00 • PT. MahamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (650.000.000 – 300.000.000)) • PT. SalokamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (550.000.000 – 200.000.000)) • Nilaiperolehan = NilaiWajar = Rp 375.000.000,00 • PT. JonggringmengakuikerugiansenilaiRp 25.000.000,00. • (375.000.000 – (725.000.000 – 325.000.000)) • Nilaiperolehandicatat PT. baru = NilaiWajar • = Rp 425.000.000,00 (Hino) danRp 375.000.000,00 (MB) • PT. MahamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (650.000.000 – 300.000.000)) • PT. JonggringmengakuikerugiansenilaiRp 25.000.000,00. • (375.000.000 – (725.000.000 – 325.000.000))
Ilustrasi (NilaiPengalihan) • Jawaban : • Nilaiperolehandicatat PT. baru = NilaiSisaBuku • = Rp 350.000.000,00 (Hino) danRp 400.000.000,00 (MB) • PT. Mahadan PT. Jonggringtidakmengakuikeuntungan. • Nilaiperolehan = NilaiWajar = Rp 425.000.000,00 • PT. SalokamengakuikeuntungansenilaiRp 75.000.000,00. • (425.000.000 – (550.000.000 – 200.000.000)) • PT. Jonggringmencatatnilai Share Capital senilaiRp 200.000.000,00 • (1.000 x 500 x 400) • PT. Jonggringmencatatnilai Share Premium senilaiRp 225.000.000,00 • (425.000.000 – 200.000.000) • Nilaiperolehandicatatbadansosial = NilaiSisaBuku • = 550.000.000 – 200.000.000 • = Rp 350.000.000,00 • PT. Salokatidakmengakuikeuntungan.
Ilustrasi (PPN danPPnBM) • CV. Elbrus melakukanpembeliankendaraansecaraimpormenggunakan API dengannilaikontrak $ 4.100. Perusahaan menanggungbiayaasuransi, danpengangkutanmasing – masing 10% dan 15% daricost, ditambah Bea MasukRp 15.750.000,00. Atasimportersebut, dikenakanPPh 22, PPN, danPPnBMbertarif 30%. Jikakurs port berlakuRp 9.600,00/ USD dankurs KMK berlakuRp 9.800,00/ USD, bagaimanakahpencatatandilakukanoleh CV. Elbrus? • Jawaban : • Cost 4.100 PPh 22 = 2,5% x 65.975.000 • Insurance 410 = 1.649.375 • Freight 615 PPN = 10% x 65.975.000 • 5.125 = 6.597.500 • DPP = 5.125 x 9.800 + 15.750.000 PPnBM = 30% x 65.975.000 • = 50.225.000 + 15.750.000 = 19.792.500 • = 65.975.000
Ilustrasi (PPN danPPnBM) • Jawaban : • Nilaidikapitalisasi = 5.125 x 9.600 + 15.750.000 + 19.792.500 • = 49.200.000 + 35.542.500 • = 84.742.500 • Jurnal • Kendaraan 84.742.500 • PajakdibayardimukaPPh 22 1.649.375 • PPN Masukan 6.597.500 • Kas 92.989.375 DPP danpencatatanakuntansidapatmempergunakanacuankurs yang berbeda. DPP menggunakankurs KMK, pencatatanakuntansimenggunakankurs port.
Impairment Aset Impairment Tidak Impair
Ilustrasi (Impairment Persediaan) • PT. Kosciuzkomemilikipersediaanbarangdagangan yang dibagidalambeberapakategori, denganrincianinformasisebagaiberikut. • Di akhirtahun, seluruhpersediaanbarangdagangantelahterjual. Berapakahhargapokokpenjualan yang dapatdibebankansesuaiketentuanfiskal?
Ilustrasi (Impairment Persediaan) • Jawaban : • Perpajakanmensyaratkanpencatatanasetberdasarkannilaiperolehan. Olehsebabitu, keberadaan NRV yang dijadikanacuanpencatatanakuntansiuntukmelakukanimpairment tidakmemberikanimplikasifiskaltertentu. Fiskaltetapmengakuipersediaanberdasarnilaiperolehan, sedangkankerugianakibatimpairment bersifattidakbolehdibebankan. • BebanHargaPokokPenjualan • = 6.800 x 100.000 + 5.400 x 115.000 + 9.500 x 120.000 + 3.650 x 145.000 • = 680.000.000 + 621.000.000 + 1.140.000.000 +529.250.000 • = Rp 2.970.250.000,00
PenyusutandanAmortisasiAset Pasal 11 Ayat (1), (2), dan (7); sertaPasal 11A Ayat (1) UU PPh Bangunan MetodeGarisLurus (Straight Line) MetodeGarisLurus (Straight Line) AsetTetapBerwujudSelainBangunandanAsetTakBerwujud MetodeSaldoMenurunBerganda (Double Declining) denganpenyusutansekaligus di periodeterakhir (close ended).
SaatMulainyaPenyusutandanAmortisasi Pasal 11 Ayat (3), (4), dan (5); sertaPasal 11A Ayat (2) UU PPh
TarifPenyusutandanAmortisasi Pasal 11 Ayat (6), dan (7); sertaPasal 11A Ayat (2) UU PPh
Ilustrasi (RekonsiliasiDepresiasi A) Di awaltahun 2012, CV. Denali mulaimempersiapkanrekonsiliasiuntukpelaporan SPT, denganinformasiterkaitasetsebagaiberikut. Metodepenyusutangarislurusdipergunakanpadatrukdangedung, jumlahangkatahunpada jeep, sertasaldomenurunbergandapadamesin. Jikasecaraakuntansilababersihperusahaanditahun 2011 tercatatRp 565.000.000,00, berapakahPenghasilanKenaPajak yang seharusnyadilaporkandalam SPT?
Ilustrasi (RekonsiliasiDepresiasi A) Jawaban : Bebandepresiasimenurutakuntansi = (1/6 x 450.000.000) + ((3/12 x 5/15) + (9/12 x 4/15) x 300.000.000) + (6/ 12 x 25% x 665.000.000) + (1/25 x 800.000.000) = 75.000.000 + 85.000.000 + 83.125.000 + 32.000.000 = 275.125.000 Bebandepresiasimenurutfiskal = (12,5% x 325.000.000) + (6/12 x 25% x 665.000.000) +(5% x 815.000.000) = 40.625.000 + 83.125.000 + 40.750.000 = 164.500.000 Labafiskal = 565.000.000 – (164.500.000 – 275.125.000) = Rp 675.625.000,00
Ilustrasi (RekonsiliasiDepresiasi B) Fa. Kilimanjaro yang tengahmengalamikesulitanlikuiditasmelakukanpelepasanberbagaiasetdiakhirtahun, sebagaiberikut. Perusahaan mencatatakanlababersihselainkeuntunganataukerugianpelepasanasetsebesarRp 125.000.000,00. Berapakah total bebanpajak yang harusditanggungolehperusahaan?
Ilustrasi (RekonsiliasiDepresiasi B) Jawaban : Lababersihsebelumpelepasanaset 125.000.000 Keuntunganpelepasankendaraan 10.000.000 Kerugianpelepasanmesin (50.000.000) Kerugianpelepasantanah(75.000.000) Penghasilankenapajak 10.000.000 PPhbadan 2.500.000 PPh final = 5% x (800.000.000 + 300.000.000) = 5% x 1.100.000.000 = 55.000.000 Total bebanpajak = 2.500.000 + 55.000.000 = 57.500.000
PerubahanEstimasiAkuntansi BersifatProspektif BentukPerubahan
Ilustrasi (PerubahanEstimasiAkuntansi) KoperasiKaukasusmemperolehmesinproduksidengannilaiRp 1.400.000.000,00 diawaltahun 2012 danmendepresiasikannyaberdasarmetodesaldomenurunbergandadengannilaisisaRp 50.000.000,00 danmasamanfaat lima tahun. Di akhirtahun 2013, mesindi-overhaul denganbiayaRp 100.000.000,00. Perusahaan mengubahmetodepencatatanmenjadisaldomenurunberganda, nilaisisadikoreksimenjadiRp 75.000.000,00 danmasamanfaatbertambahduatahun. Pajakmenggolongkanasetkedalamkelompok I danmengenakantarif 25% ataspenghasilankoperasi. Bagaimanapenjurnalandilakukanpascaperubahanestimasiakuntansitersebut? Jawaban : Akumulasidepresiasiakuntansi 2013 = (5/15 + 4/15) x (1.400.000.000 – 50.000.000) = 9/15 x 1.350.000.000 = 810.000.000
Ilustrasi (PerubahanEstimasiAkuntansi) Jawaban : Nilaibukupascaoverhaul = 1.400.000.000 – 810.000.000 + 100.000.000 = 490.000.000, sisamasamanfaat 5 tahun Depresiasiakuntansi 2014 = 40% x 490.000.000 = 196.000.000 Depresiasifiskal 2014 = 1/ 4 x 1.400.000.000 = 350.000.000 Liabilitaspajaktangguhan = 25% x (350.000.000 – 196.000.000) = 25% x 154.000.000 = 38.500.000 JurnalBebandepresiasi – Mesin 196.000.000 Akumulasidepresiasi – Mesin 196.000.000 Bebanpajaktangguhan 38.500.000 Liabilitaspajaktangguhan 38.500.000
KetentuanKhususAtasPenyusutan • Penyusutantidakbolehdilakukanatasaset yang tidakdipergunakanuntukmendapatkan, menagih, danmemeliharapenghasilan. Atasasetini, keuntunganpengalihannyamerupakanobjekpajak, akantetapikerugianpengalihannyatidakdapatdibebankansebagaibiaya. • Asetberupatanahtidakdikenaipenyusutan. • Atasaset yang dilakukanrevaluasi, makapaskarevaluasidilakukanperubahanbebanpenyusutansesuaidengannilahhasilrevaluasi. • Penyusutanasetbagisektorindustritertentudapatdikenaiketentuanberbeda, di antaranyadapatdiberikanfasilitaspercepatanpengakuanbebanpenyusutan, diaturolehketentuanMenkeu.
AsetDiperuntukkanBagiPemangkuJabatan Biayaperolehanaset yang diperuntukkanbagipemangkujabatan, sepertimanajerataudirektur, dapatdikapitalisasisesuainilaiperolehan. Atasaset yang telahdikapitalisasitersebut, segalabentukbiayapenyusutan, pemeliharaan, perbaikan, operasional, danasuransi, hanyadapatdibebankansebesar 50% saja.
KetentuanKhususAtasAmortisasi Pasal 11A Ayat (3), (4), (5), dan (6) UU PPh • Pengeluaranuntukbiayapendiriandanbiayaperluasan modal dapatdibebankansekaligusataudiamortisasi. • Pengeluaransebelumoperasikomersialbermasamanfaatmelebihi 1 tahundapatdikapitalisasidandiamortisasi. • Pengeluaranuntukperolehanhakataupengeluaran lain di bidangpenambanganminyakdan gas bumidiamortisasidenganmetodesatuanproduksi. • Pengeluaranuntukperolehanhakpenambanganselainminyakdan gas bumi, hakpengusahaanhutan, sertahakpengusahaansumberalamdanhasilalamdiamortisasidenganmetodesatuanproduksi, dengantarifmaksimal 20% per tahun. • Pengeluaran di bidangusahakehutanan, perkebunantanamankeras, danpeternakandiamortisasisejakdilakuannyapengeluaranatausejakbulanproduksikomersial (PMK No. 248/ PMK. 03/ 2008).
Ilustrasi (AmortisasiHakPenambanganMigas) PT. Yamuna memilikihakpenambanganminyakbumi di Blok Arundenganizinoperasi legal selama 25 tahun. Perusahaan mengekspektasikanbahwa Blok Arunakandapatmenghasilkan 275.000.000 barelminyakbumi. Berikutmerupakaninformasi volume minyakbumi yang diekstraksisepanjangempattahunpertamaoperasikilang. Tahun 2009 20.000.000 barel Tahun 2010 25.000.000 barel Tahun 2011 40.000.000 barel Tahun 2012 27.500.000 barel NilaikeseluruhanhakpenambanganadalahRp 1.650.000.000,00. Berapakahbebanamortisasi yang harusdiakui PT. Yamuna setiaptahunnya?
Ilustrasi (AmortisasiHakPenambanganMigas) Jawaban : Amortisasitahun 2009 = = Rp 120.000.000,00 Amortisasi tahun 2010 = = Rp 150.000.000,00 Amortisasitahun 2011 = = Rp 240.000.000,00 Amortisasitahun 2012 = = Rp 165.000.000,00
Ilustrasi (AmortisasiHakPengusahaanHutan) PT. Manduramemilikihakpengusahaanhutanjati di pesisir Utara Jawadenganizinoperasi legal selama 10 tahun. Pepohonanjati di hutantersebutmemilikiusiaberagam, danperusahaanmengekspektasikanbahwa 130.000.000 meter kubikkayugelondonganakandapatdihasilkansepanjangpengelolaan. Berikutmerupakaninformasi volume kayujati yang ditebangsepanjangduatahunpertamaoperasiperusahan. Tahun 2011 22.750.000 meter kubik Tahun 2012 27.500.000 meter kubik NilaikeseluruhanhakpengusahaanhutanadalahRp 3.250.000.000,00. Di awaltahun 2013, PT. Manduramengalihkanhaktersebutkepadaperusahaan lain dengannilaikontrakRp 2.100.000.000,00. Berapakahkeuntunganataukerugian yang harusdiakuioleh PT. Manduraataspengalihantersebutsesuaiketentuanperpajakan?
Ilustrasi (AmortisasiHakPengusahaanHutan) Jawaban : Tarifamortisasitahun2011 = = 17,5% Amortisasitahun2011 = 17,5% x 3.250.000.000 = Rp 568.750.000,00 Tarifamortisasitahun2012 = = 21,15% Batas maksimumtarifamortisasiadalah20% per tahun. Amortisasitahun2012 = 20% x 3.250.000.000 = Rp 650.000.000,00 NilaiBukuNettoAset = 3.250.000.000 - 568.750.000 - 650.000.000 = Rp 2.031.250.000,00 PT. ManduramengakuinilaipengalihanRp 2.100.000.000,00 sebagaikeuntungandanmengakuinilaisisabukuRp2.031.250.000,00 sebagaikerugian.
PengalihanUmumAsetTetap Pasal 11 Ayat (8), dan (9); sertaPasal 11A Ayat (7) UU PPh Nilaisisabukudiakuisebagaikerugian, dannilaipenjualanataunilaipenggantianasuransidiakuisebagaipenghasilan. Ataspengalihan yang bersifatumum. Jikanilaipenggantianasuransibarudiketahui di masamendatang, makapencatatankerugiandanpenghasilandapatdilakukan di masamendatang, berdasarizinDirjenPajak.
PengalihanKhususAsetTetap Pasal 11 Ayat (10); sertaPasal 11A Ayat (8) UU PPh Pengalihandalambentuksumbangankeagamaan yang bersifatwajibkepadalembaga yang dibentukataudisahkanpemerintah; atauhibahkepadakeluargadalamgarisketurunanlurussatuderajat, badankeagamaan, badanpendidikan, badansosialsesuaiketentuanMenkeu. Nilaisisabukutidakdiakuisebagaikerugianolehpihak yang melakukanpengalihan. Ataswarisan.
PenilaianKembaliAsetTetap • Pasal19 UU PPhdan PMK No. 79 Tahun 2008 Revaluasidilaksanakanuntukdapatmemberikanpenyajianlaporankeuangan yang reliabel, sesuaidengankondisinilaiwajaratasasetperusahaan. Atasrevaluasidikenakantarifpajaksebesar 10% danbersifat final. DasarPengenaanPajak = NilaiHasilRevaluasi – NilaiSisaBukuFiskal Pajakterutangtersebutdapatdiangsurhinggamaksimal 12 bulan. PersyaratankhususuntukrevaluasiasetmeliputidiperolehnyaizinMenteriKeuangan, dipergunakannyajasapenilai (appraisal) yang memilikikompetensi di bidangnya, sertadilaksanakan paling cepatsetiap 5 tahunsekali.
PembatasanPengalihanAsetDikenaiRevaluasi • PMK No. 79 Tahun 2008
Referensi Fitriandi, Primanditadkk. 2011. “KompilasiUndang – UndangPerpajakanTerlengkap” . Jakarta: PenerbitSalembaEmpat. Kieso, Weygandt, and Warfield. 2010. “Intermediate Accounting IFRS Edition”. New York: Wiley and Sons. Waluyo. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta: PenerbitSalembaEmpat.
TerimaKasih Dr. Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com 081318227080/ 08161932935 http:/staff.blog.ac.id/martani/