290 likes | 876 Views
PSIKOLOGI KLINIS. Wahyuni Kristinawati. PSIKOLOGI KLINIS (PI 301) 2 SKS. Standard Kompetensi :
E N D
PSIKOLOGI KLINIS Wahyuni Kristinawati
PSIKOLOGI KLINIS (PI 301)2 SKS Standard Kompetensi: • Peserta ajar memahamipandangan-pandangan yang mendasaripsikologiklinis, bentukdanprosesasesmendibidangpsikologiklinistermasukpengenalanintervensiklinisdalamsuatupermasalahan, sertaisu-isuterbarudalamperkembanganpsikologiklinissecaraumum.
Kontrak belajar • Kehadiran 80% dr total tatap muka • Toleransi keterlambatan 15 menit • Komponen penilaian : 1. UAS = 35 % 2. UTS = 30 % 3. Tugas = 35 %
Tugas 1. Resume jurnal dari APA Sifat: individual 2. Analisa film Sifat: kelompok
Batasan • Psikologi Klinis adalah psikologi terapan yang bertujuan memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara memadai. (APA, 1935)
Batasan • Psikologi Klinis adalah psikologi terapan yang bertujuan memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara memadai. (APA, 1935)
Batasan • Psikologi Klinis adalah psikologi terapan yang bertujuan memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara memadai. (APA, 1935)
Batasan • Psikologi Klinis adalah psikologi terapan yang bertujuan memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara memadai. (APA, 1935)
Batasan • The field of clinical psychologist involves research, teaching, and services relevant to the applications of principals, methods and procedures for understanding, predicting and alleviating intellectual, emotional, biological, psychological, social and behavioral maladjustment, disability and discomfort, apllied to a wide range client populations (Resnick dalam Nietzel et all. 1998)
Sejarah Psikologi Klinis • Hippocrates • Empatcairantubuh • Blood, black bile, yellow bile, phlegm • Model Medis • Aristoteles • Psikologpertama?
Sejarah Psikologi Klinis • Abad Pertengahan • Pindah dari medical model • ‘power gereja’ • ‘exorcising the spirits’
Sejarah Psikologi Klinis • Abad ke 16-17 • Gerakan rumash sakit medis (Hospital movement) • Gangguan mental dilihat sebagai produk patologi otak.
Sejarah Psikologi Klinis • Abad 18 • Gerakan Kesehatan Mental ( Mental Hygiene movement) • Abad 19 • Wilhelm Wundt • Psikolog pertama (formal) • Pembuka laboratorium psikologi pertama
Sejarah Psikologi Klinis • Abad 19 • Jean Martin Charcot • Sigmund Freud
Sejarah Psikologi Klinis • 1896-1917 • Lightner Witmer Psikolog klinis pertama • Bekerja dengan Wundt di Univ. Leipzig • Sesudah menjadi doktor, mendirikan lab.psikologi di Univ. Pennsylvania
Sejarah Psikologi Klinis • Pengaruh L. Witmer • Pengembangan asesmen diagnostik • Pendekatan dengan tim kerja • Menekankan prevensi masalah dengan melakukan diagnosas dini. • Mendoorng psi.klinis didasarkan pada prinsip ilmiah
Sejarah Psikologi Klinis • William Healy (1909) • Pendiri klinik konsultasi anak yang pertama. • Memfokuskan pada perilaku yang salah lebih dari gangguan belajar.
Sejarah Psikologi Klinis • PerkembanganTesPsikologi : 1918-1941 • Rekruitmendidasarkanpadatesinteligensidankestabilanpsikologis. • TesBinet • Army Alpha and Army Beta Intelligence Tests • Personal Data Sheet • MMPI
Sejarah Psikologi Klinis • Masa PD II: 1918-1941 • Pertumbuhan jumlah dan jenis pelayanan psikologis • Tahun 1930 dengan tuntutan tanggung jawab yang semakin besar, psikologi klinis di Amerika belum dianggap sebagai sebauh profesi.
Di Amerika: • American Association of Applied Psychology (AAAP: 1937) • Kembalike APA enamtahunkemudian • Shakow Report (1947): • clinical psychologists should be trained first as scientists and second as practicing professionals • Clinical training should consist of a 4-yr doctorate, including a year of supervised clinical internship 3. Clinical training should focus on ‘holy trinity’ (assessment, research and treatment)
Di Indonesia: • Awal dari pendidikan psikologi dilakukan di lembaga psikoteknik yang dipimpin oleh Teutelink yang kemudian menjadi program studi psikologi di Universitas Indonesia. • Program studi psikologi kemudian pada tahun 1956-1960 menjadi jurusan psikologi pada fakultas kedokteran UI. Pada tahun 1960 psikologi menjadi fakultas yang berdiri sendiri di UI.
Kurikulum dan pelaksanaan progdi psikologi dimulai sebelum tahun 1960, dibina oleh para pakar yang mendapat pendidikan Doktor (S3) dan Doploma dari negeri Belanda dan Jerman. Liepokliem mendirikan bagian klinis dan psikoterapi bertempat di barak I RSUP (RSCM). Yap Kie Hien mendirikan bagian psikologi eksperimen di Salemba.
Bagian psikologi klinis dan psikoterapi berganti nama menjadi bagian psikologi klinis dan konseling dipimpin oleh Yap Kie Hien (1960-1969). Namun dengan adanya pengertian yang luas tentang psikologi klinis, maka nama bagian psikologi klinis-konseling berganti lagi menjadi bagian psikologi klinis. • Sejak tahun 1992, pendidikan akademik dan pendidikan profesi psikolog dipisahkan untuk memungkinkan sarjana psikologi meneruskan ke bidang lain yang mereka minati.
Sejak 1994, psikolog yang berpraktik – artinya memberikan konsultasi psikologi, melakukan asesmen atau psikodiagnostik, dan melakukan konseling dan terapi – diwajibkan memiliki Izin Praktik Psikolog. Izin ini diperoleh setelah mereka memperoleh rekomendasi dari oeganisasi profesi –Himpsi. Izin diterbitkan semula oleh Departemen Tenaga Kerja (1994-2000) sekarang oleh Himpsi sendiri.
Di Indonesia pendidikan profesi spesialis psikologi klinis secara formal sudah mulai berkembang. • Cukup banyak pakar yang berpengalaman di berbagai bidang psikologi klinis seperti terapi tingkahlaku, family therapy, counseling.