400 likes | 1.42k Views
UNSUR RADIOAKTIF Oleh: M. Nurissalam, S.Si SMA Muhammadiyah I Metro. Unsur Radioaktif adalah unsur yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. Radiasi adalah sejenis sinar tetapi memiliki energi yang besar dan daya tembus yang tinggi.
E N D
UNSUR RADIOAKTIFOleh: M. Nurissalam, S.SiSMA Muhammadiyah I Metro • Unsur Radioaktif adalah unsur yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. • Radiasi adalah sejenis sinar tetapi memiliki energi yang besar dan daya tembus yang tinggi. • Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif terdiri dari 3 jenis partikel: • Sinar alfa 24 • Sinar beta -1 0 • Sinar gama 0 0 +
KESETABILAN INTI Mengapa atom bersifat radioaktif ? Atom bersifat radioaktif karena intinya tidak stabil, sehingga mudah meluruh/pecah yang disertai pemancaran radiasi. Mengapa proton sebagai penyusun inti tidak saling tolak menolak/ dapat menyatu ? Proton (+) Netron (o)
Ada 3 Pendekatan tentang kesetabilan inti Atom • Pita kesetabilan. • Diidentifikasi perbandingan n/p isotop-isotop yang terdapat di alam. • Contoh • Isotop 6C12 memiliki n=6 dan p= 6 maka n/p = 1 • Isotop 11Na23 memiliki n= 12 dan p=11 maka n/p=12/11 = 1,09. • Isotop 20Ca40 mempunyai n=20 dan p=20 maka n/p=1 • Dari perhitungan diatas maka diperoleh diagram berikut yang disebut diagram pita kesetabilan.
Catatan: • Isotop yang stabil adalah isotop yang memiliki n/p berada pada pita kesetabilan. n/p isotop stabil 2. Isotop dengan No atom lebih dari 82 semua radio aktif. 3. Ada 3 kelompok isotop tidak stabil; a.Di atas pita kestabilan. b.Di bawah pita kestabilan c. Atom berat dengan No > 82 82
Kecenderungan mencapai kestabilan • Isotop di atas pita kesetabilan berarti kelebihan n dan kekurangan p. Maka akan mencapai kesetabilannya dengan cenderung mengubah n menjadi p Memancarkan sinar beta 0n1 1p1 -1 0 + 2. Isotop di bawah pita kesetabilan berarti kelebihan p dan kekurangan n. Maka akan mencapai kesetabilannya dengan cenderung mengubah p menjadi n dengan dua cara: Cara I Memancarkan positron 0n1 1p1 +1 e0 +
Cara II -1e0 1p1 0n1 + Menangkap elektron dari kulit K Memancarkan sinar X e K L Cara yang kedua ini lebih sering terjadi, sedangkan cara I jarang sekali terjadi
3. Istop-isotop dengan No. atom lebih dari 82. (inti berat) Cenderung meluruh dengan memancarkan sinar alfa () meskipun kadang disertai sinar beta () dan gama () 92U238 90Th234 24 + 90Th234 88Ra230 24 +
POLA PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF 92U238 90Th234 91Pa234 92U234 90Th230 88Ra226 86Rn222 84Po218 82Pb214 83Bi214 84Po214 82Pb210 84Po210 83Bi210 82Pb206
2. Energi Bonding Menurut kajian ini kesetabilan inti atom disebabkan karena adanya energi bonding pernukleon yang cukup besar. Menurut konsep ini sebagian massa dari partikel inti diubah menjadi energi ikat antar nukleon (penyusun inti). Hal ini dapat dilihat dari selisih massa secara teori dan massa secara kenyataan, selisih massa tersebut kemudian diubah menjadi energi dengan konversi Einstein E = mc2 dan kemudian dibagi jumlah nukleonnya, sehingga akan diperoleh energi ikatan pernukleon.
BE + 19F 91p + 101n 0 9 1 binding energy per nucleon = binding energy number of nucleons 2.37 x 10-11 J 19 nucleons = Nuclear binding energy (BE) is the energy required to break up a nucleus into its component protons and neutrons. E = mc2 BE = 9 x (p mass) + 10 x (n mass) – 19F mass BE (amu) = 9 x 1.007825 + 10 x 1.008665 – 18.9984 BE = 0.1587 amu 1 amu = 1.49 x 10-10 J BE = 2.37 x 10-11J = 1.25 x 10-12 J 23.2
14N + 4a17O + 1p 7 2 1 8 27Al + 4a30P + 1n 13 2 0 15 14N + 1p 11C + 4a 7 1 2 6 Cyclotron Particle Accelerator Nuclear Transmutation 23.4
+ + + + + 2 + 2 1n 1n 1n 1n 96 96 0 0 0 0 Rb Rb 37 37 138 235 138 235 Cs Cs U U 92 55 92 55 Balancing Nuclear Equations • Conserve mass number (A). The sum of protons plus neutrons in the products must equal the sum of protons plus neutrons in the reactants. 235 + 1 = 138 + 96 + 2x1 • Conserve atomic number (Z) or nuclear charge. The sum of nuclear charges in the products must equal the sum of nuclear charges in the reactants. 92 + 0 = 55 + 37 + 2x0 23.1
WAKTU PARUH ( t½ ) Waktu yang diperlukan untuk meluruhkan separuh dari jumlah inti suatu isotop. Waktu paruh bersifat spesifik untuk setiap isotop. Contoh : t½C-14 = 5700 th t½Po-214 = 1,6 x 10-4 detik t½ Bi-210 = 5 hari t½Pb-214 = 26,8 menit Semakin besar (panjang) waktu paruhnya berarti proses peluruhannya berlangsung lambat (Isotop kurang aktif) Semakin pendek waktu paruhnya berarti peluruhannya berlangsung cepat (Isotop sangat aktif)
HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP 100 % 1 x Waktu paruh 50% 2 x Waktu paruh 3 x Waktu paruh 25% 4 x Waktu paruh 12,5% 6,25% 0 100 20 40 60 80 120 t½ t½ t½ t½ Waktu ( t )
HUBUNGAN t½ DENGAN SISA ISOTOP Maka jumlah isotop yang tersisa; Nt = ( ½ )n .No
Contoh soal: • Suatu isotop setelah disimpan selama 20 hari ternyata masih tersisa = 1/16 bagian. Tentukanlah waktu paruh isotop tersebut ! Jawab: Diketahui : No = 1 bagian Nt = 1/16 bagian Nt No = ( ½ )n 1/16 = ( ½ )n = ( ½ )4 Maka n = 4 t t½ 20 4 n = Maka t½ = = 5 hari
Contoh soal: 2. Suatu isotop setelah disimpan selama 60 hari ternyata masih tersisa = 12,5 %. Tentukanlah waktu paruh isotop tersebut ! Jawab: Diketahui : No = 100% Nt = 12,5 % Nt No = ( ½ )n 12,5/100 = ( ½ )n 1/8 = ( ½ )3 Maka n = 3 t t½ 60 3 n = Maka t½ = = 20 hari
PENENTUAN USIA FOSIL Pada mahluk hidup kadar C-14 yang ada dalam tubuh adalah konstan. Hal ini karena pada mahluk hidup masih melakukan aktivitas kehidupannya Pada mahluk yang sudah mati kadar C-14 yang ada dalam tubuh adalah berkurang. Hal ini karena pada mahluk mati tidak melakukan aktivitas kehidupannya Usia suatu fosil dapat ditentukan berdasarkan aktivitas isotop C-14 yang terkandung dalam fosil ( sebagai Nt ) dibandingkan dengan aktivitas C-14 yang terkandung dalam jasad masih hidup ( sebagai No )
Contoh soal: 3. Telah ditemukan fosil manusia purba di Desa Sangiran, Setelah diidentifikasi aktivitas C-14 nya ternyata memiliki aktivitas 5,1 dps. Jika pada tulang yang masih hidup memiliki aktivitas C-14 =15,3 dps dan t ½ C-14 =5700 th. Tentukan usia fosil manusia purba tersebut. Jawab: Diketahui : No = 15,3 dps Nt = 5,1 dps Nt No = ( ½ )n 5,1/15,3 = ( ½ )n ⅓ = ( ½ )n log ⅓ = log ( ½ )n Hitung n ? log ⅓ = n log ½
Cyclotron Particle Accelerator REAKSI INTI Transmutasi inti. Pada transmutasi inti inti atom ditembaki dengan partikel (proton, netron, alfa atau partikel lain.)
235U + 1n 90Sr + 143Xe + 31n + Energy 0 38 0 54 92 Nuclear Fission Pembelahan Inti Energy = [mass 235U + mass n – (mass 90Sr + mass 143Xe + 3 x mass n )] x c2 Energy = 3.3 x 10-11J per 235U = 2.0 x 1013 J per mole 235U Combustion of 1 ton of coal = 5 x 107 J
Non-critical Critical Nuclear Fission Nuclear chain reaction is a self-sustaining sequence of nuclear fission reactions. The minimum mass of fissionable material required to generate a self-sustaining nuclear chain reaction is the critical mass. 23.5
Natural Uranium 0.7202 % U-235 99.2798% U-238 Measured at Oklo 0.7171 % U-235 Chemistry In Action: Nature’s Own Fission Reactor
2H + 2H 3H + 1H 1 1 1 1 2H + 3H 4He + 1n 2 1 0 1 6Li + 2H 2 4He 2 3 1 Nuclear Fusion Fusion Reaction Energy Released 6.3 x 10-13 J 2.8 x 10-12 J 3.6 x 10-12 J Tokamak magnetic plasma confinement 23.6
Radioisotopes in Medicine • 1 out of every 3 hospital patients will undergo a nuclear medicine procedure • 24Na, t½ = 14.8 hr, b emitter, blood-flow tracer • 131I, t½ = 14.8 hr, b emitter, thyroid gland activity • 123I, t½ = 13.3 hr, g-ray emitter, brain imaging • 18F, t½ = 1.8 hr, b+ emitter, positron emission tomography • 99mTc, t½ = 6 hr, g-ray emitter, imaging agent Brain images with 123I-labeled compound 23.7
98Mo + 1n 99Mo 42 42 0 235U + 1n 99Mo + other fission products 92 0 42 Bone Scan with 99mTc 99Mo 99mTc + 0b + n 43 -1 42 99mTc 99Tc + g-ray 43 43 Radioisotopes in Medicine Research production of 99Mo Commercial production of 99Mo t½ = 66 hours t½ = 6 hours 23.7
Pakai oksigen berlabel Pakai glukosa berlabel
Biological Effects of Radiation Radiation absorbed dose (rad) 1 rad = 1 x 10-5 J/g of material Roentgen equivalent for man (rem) 1 rem = 1 rad x Q Quality Factor g-ray = 1 b = 1 a = 20 23.8