320 likes | 804 Views
Teori Tingkah Laku Konsumen. Pertemuan 7. Teori tingkah laku konsumen. Pendekatan utilitas (utility approach) Pendekatan kurva indiferens (indifference curve). Pendekatan utilitas (kardinal). Konsumen membeli dan mengkonsumsi suatu komoditi karena terpuaskan
E N D
Teori Tingkah Laku Konsumen Pertemuan 7
Teori tingkah laku konsumen • Pendekatan utilitas (utility approach) • Pendekatan kurva indiferens (indifference curve)
Pendekatan utilitas (kardinal) • Konsumen membeli dan mengkonsumsi suatu komoditi karena terpuaskan • Utilitas adalah kepuasan konsumen yang diperoleh dari hasil mengkonsumsi suatu komoditi
Asumsi pendekatan utilitas • 1. Total utilitas (TU) yang diperoleh konsumen merupakan fungsi dari konsumsi berbagai komoditi: U = f (x, y. …z) • 2. Konsumen akan memaksimumkan kepuasanya dengan tunduk pada kendala anggarannya • Utilitas dapat diukur secara kardinal • Marginal utilitas (MU) dari setiap tambahan komoditi yang dikonsumsi akan menurun
Kepuasan maksimum konsumen • Kepuasan maksimum akan tercapai jika perbandingan antara MU dan harga komoditi terakhir adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsi • Jika mengkonsumsi x, y, dan z maka Mux/Px = Muy/Py = Muz/Pz • Tunduk kepada kendala anggaran (M)
Contoh memaksimumkan kepuasan jika M= Rp 13000, Px = Rp1000/unit, Py = 1000/unit
Kepuasan maksimal • Dicapai jika mengkonsumsi 7 unit x (Rp 7000) dan 6 unit y (Rp 6000) sehingga sesuai kendala anggaran Rp 13000 • Memenuhi syarat Mux/Px = Muy/Py yaitu 20/Rp1000 = 20/Rp1000
Menambah kepuasan melalui pertukaran • Syarat pertukaran adalah Mux/Muy bagi konsumen A berbeda dengan Mux/Muy bagi konsumen B • Perhatikan contoh berikut dimana angka bercetak miring adalah posisi kepuasan maksimum awal yaitu bagi konsumen A adalah (5 unit x dan 4 unit y) dan bagi konsumen B adalah (9 unit x dan 1 unit y)
Konsumen A mendapat 2 unit x dari B (18 unit kepuasan) dan menukarkan 2 unit y (13 unit kepuasan) sehingga menambah kepuasan 5 unit Sebelum pertukaran Mux/Muy bagi A berbeda dari Mux/Muy bagi B (12/6 > 10/16) sehingga syarat pertukaran dipenuhi Konsumen B mendapat 2 unit y dari A (26 unit kepuasan) dan menukarkan 2 unit x (21 unit kepuasan) sehingga menambah kepuasan 5 unit Keuntungan pertukaran
Teori Tingkahlaku Konsumen (lanjutan) Pertemuan 8
Teori Tingkahlaku Konsumen: Pendekatan Kurva Indiferen • Definisi kurva indiferen • Asumsi • Skala preferensi • Ciri-ciri kurva indiferen • Tabel dan kurva indiferen • Garis anggaran • Ekuilibrium konsumen
Kurva indiferen • Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukan berbagai kombinasi konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama • Konsumen tidak akan lebih suka atau lebih tidak suka pada suatu kombinasi tertentu karena setiap kombinasi memberikan kepuasan yang sama besarnya
Asumsi pendekatan kurva indiferen • Konsumen memperoleh kepuasan dari berbagai barang yang dikonsumsinya, sehingga: U = f (barang x, y,….z) • Konsumen akan memaksimumkan kepuasanya dengan tunduk pada kendala anggaranya • Konsumen mempunyai suatu skala preferensi • Marginal rate of substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat utilitas tertentu
Skala preferensi • Skala preferensi adalah serangkaian kaidah dalam menentukan pilihan. Ciri-cirinya: • Untuk setiap kelompok barang (A dan B) bisa dibuat peringkat A lebih disukai daripada B, B lebih disukai daripada A, A indiferen terhadap B • Peringkat bersifat transitif, yaitu jika A lebih disukai daripada B, B lebih disukai daripada C maka A lebih disukai daripada C • Konsumen selalu ingin mengkonsumsi lebih banyak karena konsumen tidak pernah terpuaskan
Ciri-ciri kurva indiferen • Semakin ke kanan/atas (menjauhi titik origin) semakin tinggi tingkat kepuasanya • Tidak berpotongan satu kurva dengan yang lain • Memiliki slope negatif • Cembung terhadap titik origin
Marginal rate of substitution (MRS) • MRS adalah jumlah barang y yang bisa diganti oleh satu unit barang x pada tingkat kepuasan yang sama • Besarnya MRS mencerminkan nilai negatif dari slope kurva indiferen (slope kurva indiferen selalu negatif sehingga MRS selalu positif) • MRS = -dy/dx
Garis anggaran (budget line) • Garis anggaran adalah garis yang menunjukan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu pada tingkat harga tertentu • Persamaan garis anggaran (I) ditulis: • I = x.Px + y.Py • Y = {(I-X.Px) / Py} = {(I/Py) – (Px/Py)x}
Contoh: • Diketahui jumlah anggaran (I) = Rp 100. Harga per unit x sebesar Rp 5 dan per unit y seharga Rp 10, maka • 100 = 5x + 10y • Y = (100/10) – (5/10)x = 10 – x/2 • Kurva
Ciri-ciri garis anggaran • Memiliki tingkat kemiringan negatif (-Px/Py) • Berbentuk linear selama harga tidak berubah • Nilai garis anggaran semakin ke kanan semakin besar • Akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga
Pilihan konsumen • Konsumen dengan anggaran tertentu menghendaki kepuasan maksimum, yaitu jika terdapat 2 syarat: • Pada saat kurva indiferen tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran • Terjadi pada titik singgung antara kurva indiferen tertinggi dengan garis anggaran • Keseimbangan terjadi jika slope kurva indiferen sama dengan slope garis anggaran atau MRS = Px/Py
Efek substitusi • Efek substitusi adalah perubahan kuantitas suatu barang yang diminta jika jika terdapat perubahan harga, sementara pendapatan disesuaikan agar tingkat kepuasan konsumen tetap seperti semula • Efek substitusi mengukur perubahan kuantitas sepanjang kurva indiferen mula-mula
Efek pendapatan • Efek pendapatan adalah perubahan kuantitas suatu barang yang dikonsumsi jika terjadi perubahan pendapatan riil dengan asumsi harga tidak berubah • Kurva
Surplus konsumen • Surplus konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total konsumen yang dinilai dengan uang dari mengkonsumsi barang tertentu dengan pengorbanan totalnya yang juga dinilai dengan uang • Biasanya digunakan untuk menghitung perubahan kesejahteraan dan kepuasan konsumen karena perubahan harga atau kuantitas suatu barang