450 likes | 1.02k Views
DAUR HIDUP MASYARAKAT JAWA. UPACARA DAUR HIDUP DAN BUDAYA. Unsur-unsur Kebudayaan Universal. Wujud Budaya. Wujud Budaya.
E N D
masyarakatJawasangatpekaterhadapdimensigaibduniaempiris yang diungkapkandenganberbagaicara, misalnyadalamupacara-upacararakyat yang mengusungmitos-mitoskunotentangasal-usulsuku, keselarasandangangguannya, perkawinan, kesuburan, danpenanamanpadi (Suseno, 2001: 86-87).
AsalMulaUpacaraTradisi • Sistem upacara daur hidup berangkat dari sistem religi masyarakat Jawa yang dikenal sebagai Agami Jawi. • Konsep Agami Jawi yang lain adalah konsep mengenai kosmologi. Konsep inilah yang merupakan penyebab utama timbulnya berbagai ritual dan upacara-upacara adat, termasuk upacara daur hidup.
UPACARA DAUR HIDUP • Beberapapernyataanmengenaiupacaradaurhidup • refleksiorientasikomunal, wujuddemokrasitradisional yang terjalinsecaraapiksebagaisuatujembatan yang menghubungkanantarakejadianbiologisdansistemsosial. • Lambangbahwamanusiahidupdanberubah • Upacaradaurhidupmemangjembatan yang menghubungkantigarelasimanusia.
UpacaraDaurHidup Upacaradaurhidupmerupakanupacara yang diselenggarakanpadaperistiwa-peristiwapentingsepanjangriwayathidupseseorang,sejakorangtersebutlahirsampaidenganmeninggal.
ASAL MULA UPACARA DAUR HIDUP SistemupacaradaurhidupberangkatdarisistemreligimasyarakatJawa yang dikenalsebagaiAgamiJawi. Penganut agama Jawimempercayai Allah danNabi Muhammad sebagaiTuhandanNabi,tetapimerekajugamempercayaiDewa-Dewa, rohnenekmoyangdanrohpenjaga, roh, jin, setan, raksasa, danmempercayaitentangakandatangnyaratuadil yang akanmembawaketeraturandimukabumi.
PembagianUpacaraDaurHidup Umumnyaupacaradaurhidupdibagimenjadi lima bagianmenurutperjalananhidupseseorang, yaitu: (1) adat- istidadatsaatmanusiadalamkandungan, (2) adat-istiadatsaatmanusialahir, (3) adat-istiadatmasaremaja yang meliputisunatanatautetesan, (4) adatistiadatperkawinan, dan (5) adat-istiadatkematian.
TatacaraSebelumProsesKelahiran Tata caramengenalitanda-tandakehamilan, Larangan-laranganselamamasakehamilan Anjuran-anjuranselamamasakehamilan Wilujengansatubulan Wilujenganduadantigabulan Wilujenganempatbulan Wilujengan lima bulan Wilujenganenamdantujuhbulan Wilujengandelapanbulan Wilujengansembilanbulan Tingkeban Tata Cara selamaProsesKelahiran
GugonTuhonuntukWanitaHamil Sirikane: ajasoklinggihtengahlawang, linggihlumpangutawaalu, mangandisangga, ikudadipanganeBethara Kala… orakenamanganiwakkangangsarepanas, kayatamenjangan…, mangandurenlanmajaiyaorakena… ‘Pantangannya: jangansekali-sekalidudukditengahpintu, dudukdiataslumpangataualu, makandenganpiringtersanggatangan. (Jikadilaksanakan) akanmenjadimangsaBethara Kala…tidakbolehmakandaging yang menyebabkanpanas, sepertidagingkijang…, makan durian danbuahmajajugatidakboleh’
GugonTuhon perkataanataudongeng yang dipercayamempunyaidayaataukekuatan. Jikaperkataanataudongengitutidakdipatuhi, makaorang yang melanggarnyaakanmemperolehkesialandankesengsaraandalamhidupnya (Sutrisno, 1982: 44). GugonTuhondibagimenjaditiga, yaitugugontuhonsatuhu, wasitasinandhi, danpepaliataularangan.
UpacaraTerbesardalamPranatal UpacaraTingkeban
TatacaradanUpacaraPascanatal Cara memotongtalipusar Cara merawatpotongantalipusar Cara merawatibudanbayisesudahproseskelahiran Brokohan PuputPuser Sepasaran Selapanan Slametan 40 harisesudahmelahirkan Tedhaksiten Slametansatutahun Slametannyapih
PendapatorangJawatentangWaktuMenyapihAnak Menurutkepercayaan yang diwariskansecaraturun-temurun, waktu yang paling baikuntukmenyapihbayi, jikabayilaki-lakiketikaberumur 15-16 bulan, jikaperempuan 18-19 bulan. Jikamelebihiumurtersebutbarudisapih, menurutkepercayaansaatdewasa, anaktersebutakanmenjadiorang yang bodoh.
TatacaradanUpacaraMasaAnak-AnakdanRemaja Tetesan Pasah Ruwatan Sukeran Sunatan Tingalan Mencarijodoh Pernikahan
Ruwatan Ngruwatberartimembebaskan, melepaskanseseorang agar terhindardarikehidupan yang hinadansengsara.
RangkaianUpacaraPerkawinan Lamaran sangganpaningsetsahalambangkalpika, tatacaraawalmantu (pasangtarub, upacarabuwangan, pasangtuwuhan) siraman, sadedawet, plangkahan, srah-srahansartamidodareni, midodarenisahapanebusingkembarmayang, tatacaramantu (dhauputawipanggih)
TatacaraKematianMasyarakatJawa Susuban Surtanah Upacarapadahari-haritertentusesudahkematian
Tradisilisan yang tampakkhasdalamupacaradaurhidupialahdalampenggunaanbahasa, yang kemudianmenjelmamenjadisimbol-simbol yang dihadirkandalamsaranadanperalatanupacaradaurhidup.
Realisasiunsurbahasadalamupacaradaurhidupantara lain penggunaanistilah, terutamadalambahasaJawa yang mempunyaikemiripansecarafisikdengansuatumakna lain yang diinginkansebagaipengharapanatasupacaradaurhidup yang sedangberlangsung.
Tebu AntepingKalbu
Cengkir KencengingPikir
DaunAlang-alang Janur
PenggunaanBahasaKhas Tingkat tutur Bahasa mantra Bahasadansistemsimbol Nyandra (menggunakanbahasaKawi)
SIMPULAN Upacaradaurhidupmengandungnilai-nilaisimbolik yang saratdenganpengharapan-pengharapanuntukkebahagiaanduniadanakherat. Upacaradaurhidupselaluberkembangsesuaidenganperkembanganparapemangkunya