650 likes | 891 Views
MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK, MANAJEMEN BIAYA DAUR HIDUP. Perhitungan HPP berdasarkan kegiatan dapat meningkatkan keakuratan biaya produk.
E N D
Perhitungan HPP berdasarkan kegiatan dapat meningkatkan keakuratan biaya produk. • Perencanaan dan pengambilan keputusan strategik membutuhkan seperangkat informasi biaya yang jauh lebih luas dibandingkan yang diberikan oleh biaya produk tradisional. • Analisisi strategik juga membutuhkan informasi non biaya seperti data mengenai pelanggan, pesaing, dan peraturan pemerintah.
Elemen strategik yang paling penting bagi perusahaan adalah pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan. • Manajemen biaya strategik adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi yang unggul yang akan menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan
Keunggulan bersaing adalah : • menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dibandingkan pesaing, atau • menciptakan nilai yang setara dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing.
Dua strategi umum yang mampu memberikan keunggulan bersaing yang berkesinambungan : • Strategi biaya rendah (memberikan nilai yang sama atau lebih baik kepada pelanggan dengan biaya yang lebih rendah) • Strategi difrensiasi (meningkatkan apa yang diterima pelanggan, memberikan sesuatu kepada pelanggan yang tidak diberikan oleh pesaing)
Mengikuti strategi difrensiasi dan kepemimpinan biaya mengharuskan manajer untuk memahami kegiatan yang memberikan kontribusi pada pencapaian mereka. • Keberhasilan dari mengikuti strategi ini mengharuskan suatu pemahaman mengenai rantai nilai industri
Rantai nilai industri adalah suatu kerangka keterkaitan dari kegiatan penciptaan nilai dari bahan baku hingga pembuangan produk jadi oleh pelanggan pengguna akhir • Perusahaan harus memahami seluruh rantai nilai dan tidak hanya bagian dimana mereka beroperasi.
Membagi rantai nilai menjadi kegiatan yang relevan secara strategik merupakan dasar keberhasilan penerapan strategi difrensiasi dan kepemimpinan biaya. • Hubungan internal : hubungan diantara kegiatan yang dilakukan dalam bagian rantai nilai perusahaan • Hubungan eksternal : hubungan kegiatan rantai nilai perusahaan dengan pemasok dan pelanggan
Untuk analisis strategik, kegiatan diklasifikasikan sebagai kegiatan organisasi dan kegiatan operasional dan biaya dari kegiatan ini ditentukan oleh pendorong biaya organisasi dan operasional. • Kegiatan organisasi adalah kegiatan yang menentukan struktur organisasi dan proses bisnis
Contoh kegiatan organisasi antara lain membangun pabrik, mendesain tata letak pabrik, melakukan strukturisasi manajemen, memilih dan menggunakan teknologi proses. • Pendorong biaya organisasi adalah faktor struktural dan prosedural yang menentukan struktur biaya jangka panjang dari suatu perusahaan
Kegiatan organisasi ada 2 jenis: • Kegiatan struktural adalah kegiatan yang menentukan struktur ekonomi perusahaan • Kegiatan prosedural adalah kegiatan yang mendefenisikan proses suatu organisasi dan secara langsung berhubungan dengan kemampuan suatu organisasi untuk melaksanakan dengan berhasil
Kegiatan struktural pendorong biaya struktural -membangun pabrik jumlah pabrik, skala pabrik, tingkat sentralisasi -menyusun struktur gaya dan filosofi manajemen manajemen -pengelompokan karyawan jumlah dan jenis unit kerja -kompleksitas jumlah lini produksi, jumlah proses/bagian yang unik -integrasi vertikal membeli daya, menjual daya -penggunaan teknologi jenis teknologi proses proses
Kegiatan prosedural Pendorong kegiatan prosedural -menggunakan karyawan tingkat keterlibatan -memberikan mutu pendekatan manajemen mutu -menyediakan tata letak efisiensi tata letak pabrik pabrik -merancang dan konfigurasi produk memproduksi produk -menyediakan kapasitas utilitas kapasitas
Kegiatan operasional adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan sebagai hasil dari struktur dan proses yang dipilih oleh organisasi. • Pendorong biaya operasional adalah faktor-faktor yang mendorong biaya operasional kegiatan • Pendorong operasional merupakan fokus dari perhitungan biaya berdasar kegiatan
Kegiatan operasional dan pendorongnya Kegiatan tingkat unit pendorong tingkat unit -bagian penggilingan jam mesin penggilingan -bagian perakitan jam tenaga kerja perakitan -pengeboran lubang jam mesin pengeboran -penggunaan bahan baku jumlah bahan digunakan -penggunaan daya jumlah KWH Kegiatan tingkat batch pendorong kegiatan tingkat batch -setup peralatan jumlah setup -menggerakkan batch jumlah perpindahan -pemeriksaan batch jam pemeriksaan -pengerjaan ulang produk jumlah unit yang rusak
Kegiatan tingkat produk pendorong kegiatan tingkat produk -mendesain produk jumlah pesanan perubahan -melakukan percepatan jumlah pesanan yang terlambat -menyusun agenda jumlah produk yang berbeda -pengujian produk jumlah prosedur
Analisis Rantai Nilai • Analisis rantai nilai mengidentifikasi hubungan internal dan eksternal yang dihasilkan dalam pencapaian perusahaan, baik kepemimpinan biaya atau strategi difrensiasi. • Memanfaatkan hubungan internal berarti bahwa hubungan antar kegiatan dinilai dan digunakan untuk meningkatkan nilai
Misalnya kegiatan desain produk dan pengembangan terjadi sebelum produksi dan terkait dengan kegiatan produksi. Cara produk tersebut didesain mempengaruhi biaya produksi. • Bagaimana biaya produksi terpengaruh membutuhkan pengetahuan mengenai pendorong biaya.
Jika insinyur desain mengetahui bahwa jumlah suku cadang merupakan pendorong biaya untuk berbagai kegiatan produksi (Penggunaan bahan, penggunaan tenaga kerja langsung, penanganan bahan dan pembelian, merupakan contoh dari kegiatan dimana biaya dapat dipengaruhi oleh jumlah suku cadang)
Insinyur tersebut melakukan desain ulang produk sehingga produk tersebut memiliki lebih sedikit suku cadang sehingga akan mengurangi biaya produksi. • Pengetahuan tentang hubungan internal ini digunakan oleh pengusaha Jepang untuk menurunkan jumlah suku cadang pada VCR sebesar 50%. Pengurangan ini memungkinkan mereka mengurangi harga VCR dari $1300 menjadi $298.
Kegiatan desain juga terkait dengan kegiatan jasa dalam rantai nilai perusahaan. Dengan memproduksi produk dengan suku cadang yang lebih sedikit terdapat lebih sedikit kemungkinan kesalahan pada produk, dan karenanya lebih sedikit biaya yang berhubungan dengan kesepakatan garansi. Biaya reparasi produk juga menurun karena dengan suku cadang yang lebih sedikit berarti prosedur perbaikan menjadi lebih sederhana.
Contoh Numerik Analisis Hubungan Internal • Sebuah perusahaan memproduksi beragam produk medis berteknologi tinggi. Satu dari produk tersebut memiliki 20 suku cadang. Insinyur desain telah diberitahu bahwa jumlah suku cadang merupakan pendorong kegiatan yang penting (pendorong biaya operasional) dan mengurangi jumlah suku cadang akan mengurangi permintaan untuk berbagai kegiatan di bawahnya dalam rantai nilai.
Berdasarkan masukan ini insinyur desain menghasilkan konfigurasi baru untuk produk tersebut yang hanya membutuhkan delapan suku cadang. Manajemen ingin mengetahui pengurangan biaya yang dihasilkan oleh desain baru. Mereka berencana mengurangi harga per unit dengan penghematan per unit. Saat ini 10.000 unit diproduksi.
Pengaruh desain baru pada permintaan akan empat kegiatan adalah sbb: Kegiatan pendorong kapasitas permintaan kegiatan sekarang diharapkan -penggunaan jumlah bagian 200.000 200.000 80.000 bahan baku -penggunaan jumlah tenaker 10.000 10.000 5.000 tenaga kerja langsung -pembelian jumlah pesanan 15.000 12.500 6.500 -perbaikan jumlah produk 1.000 800 500 dgn garansi yg rusak
Data biaya: -penggunaan bahan = $3 per suku cadang yg digunakan, tidak ada biaya tetap kegiatan -penggunaan tenaga kerja = $12 per jam tenaga kerja langsung, tidak ada biaya tetap kegiatan -pembelian: tiga pegawai dengan gaji, masing-masing memperoleh gaji tahunan $30.000, tiap pegawai mampu memproses 5000 pesanan pembelian, biaya variabel kegiatan $0,50 per pesanan pembelian yang diproses untuk formulir, prangko, dll
-garansi: dua agen reparasi, masing-masing digaji $28.000 per tahun; tiap agen reparasi mampu memperbaiki 500 unit per tahun, biaya variabel kegiatan $20 per produk yang diperbaiki. Dengan menggunakan informasi pada tabel dan data biaya, potensi penghematan yang dihasilkan oleh desain baru disajikan pada peraga berikut.
Penurunan Biaya dari Pemanfaatan Hubungan Internal -penggunaan bahan baku =(200.000-80.000)$3 = $360.000 -penggunaan tenaga kerja =(10.000-5000)$12 = $ 60.000 -pembelian =($30.000+ $0,50(12500-6500) = $ 33.000 -perbaikan dgn garansi=($28.000+$20(800-500) = $ 34.000 Jumlah penghematan $487.000 Jumlah Unit 10.000 Penghematan/unit $ 48,70
Contoh Numerik Analisis Hubungan Eksternal Misalkan perusahaan Thompson memproduksi suku cadang presisi untuk 11 pembeli utama. Sistem biaya berdasar kegiatan digunakan untuk membebankan biaya produksi pada produk. Perusahaan mengenakan harga tiap pesanan pelanggan dengan menambahkan biaya pemenuhan pesanan pada biaya produksi dan kemudian menambahkan 20% kenaikan harga (untuk menutupi segala biaya administrasi ditambah laba).
Biaya pemenuhan pesanan sejumlah $606.000 dan sekarang dibebankan sebanding dengan volime penjualan (diukur dari jumlah suku cadang yang terjual). Dari 11 pelanggan, 1 rekening untuk 50% penjualan dan 10 sisanya untuk 50% lainnya. Sepuluh pelanggan lebih kecil membeli suku cadang dalam jumlah kira-kira sama. Pesanan yang dilakukan oleh pelanggan yang lebih kecil juga kira-kira beukuran sama.
Data keterkaitan dengan kegiatan pelanggan Thompson adalah sbb: Pelanggan 10 pelanggan Besar Kecil -unit yang dibeli 500.000 500.000 -pesanan yang diterima 2 200 -biaya produksi $3.000.000 $3.000.000 -alokasi biaya $303.000 $303.000 pemenuhan pesanan -biaya pesanan per unit $0,606 $0,606
Sekarang anggap bahwa pelanggan besar mengeluhkan harga yang dikenakan dan mengancam memindahkan bisnisnya ke tempat lain. Pelanggan mengajukan penawaran dari pesaing Thompson yakni $0,50 tiap suku cadang lebih murah dibandingkan harga yang dikenakan Thompson.
Yakin bahwa sistem biaya ABC membebankan biaya produksi secara tepat, Thompson menyelidiki pembebanan biaya pemenuhan pesanan dan menemukan bahwa jumlah pesanan penjualan yang diproses merupakan pendorong biaya yang jauh lebih baik dibandingkan jumlah suku cadang yang dijual
Karenanya, permintaan kegiatan diukur dengan jumlah pesanan penjualan, dan biaya pemesanan seharusnya dibebankan pada pelanggan dengan mengenakan tarif kegiatan $3.000 per pesanan ($606.000/202 pesanan). • Dengan menggunakan tarif ini pelanggan besar seharusnya dikenakan $6.000 untuk biaya pemenuhan pesanan
Selama ini pelanggan besar dikenai biaya tambahan $297.000 tiap tahun, atau sekitar $0,59 per suku cadang. ($297.000/500.000 unit). • Pengenaan tambahan 20% atas biaya menghasilkan harga $0,71 lebih tinggi (1,2x$0,59) • Dibantu dengan informasi ini, manajemen Thompson segera menawarkan untuk menurunkan harga yang dikenakan pada pelanggan besar setidaknya sebesar $0,50.
Karenanya, satu manfaat bagi pelanggan besar adalah koreksi harga. Hal ini juga menguntungkan Thompson karena koreksi harga diperlukan untuk mempertahankan setengah dari bisnisnya sekarang. • Tetapi Thompson juga menghadapi tugas yang sulit untuk mengumumkan kenaikan harga untuk pelanggannya yang lebih kecil.
Mengidentifikasi pendorong biaya yang tepat (jumlah pesanan yang diproses) menunjukkan hubungan antara kegiatan pemenuhan pesanan dan perilaku biaya. Pesanan kecil sering membebankan biaya pada Thompson, yang kemudian dipindahkan pada semua pelanggan melalui penggunaan alokasi volume penjualan.
Jumlah pesanan yang menurun akan menurunkan biaya pemenuhan pesanan Thompson. Mengetahui hal ini Thompson dapat menawarkan rabat harga pada pesanan yang lebih besar. • Menggandakan ukuran pesanan dari pelanggan kecil akan memotong jumlah pesanan sebesar 50%, menghemat $300.000 bagi Thompson. Hampir cukup untuk membuat tidak perlu menaikkan harga jual pada pelanggan kecil.
Pesanan yang lebih besar dan jarang akan menurunkan permintaan kegiatan internal lainnya, seperti penyetelan peralatan dan penanganan bahan • Pengurangan permintaan pada kegiatan lain akan menghasilkan pengurangan biaya lebih lanjut dan tambahan potongan harga membuat Thompson lebih bersaing. • Karenanya memanfaatkan hubungan pelanggan dapat membuat penjual dan pelanggan menjadi lebih baik.
MANAJEMEN BIAYA DAUR HIDUP Daur hidup produk secara sederhana merupakan waktu dimana produk ada; dari perancangan hingga ditinggalkan. Usia menghasilkan pendapatan adalah waktu produk menghasilkan pendapatan untuk perusahaan. Suatu produk memulai usia menghasilkan pendapatannya saat penjualan produk pertama Usia dapat dikonsumsi adalah panjang waktu dimana suatu produk melayani kebutuhan pelanggan.
Produsen barang atau jasa memiliki 2 sudut pandang menyangkut daur hidup produk : sudut pandang pemasaran dan sudut pandang produksi Sudut pandang pemasaran menggambarkan pola penjualan umum dari suatu produk saat produk tersebut melalui tahapan daur hidup yang berbeda Tahapan daur hidup produk adalah: pengenalan, pertumbuhan, mapan, dan penurunan.
Tahap pengenalan ditandai dengan kegiatan pra produksi dan mulai produksi, dimana fokusnya adalah memperoleh kedudukan dalam pasar. Pertumbuhan penjualan lambat saat produk tersebut diperkenalkan • Tahap pertumbuhan adalah periode waktu dimana penjualan meningkat dengan laju yang meningkat
Tahap mapan adalah periode waktu dimana penjualan meningkat dengan laju menurun. Pada akhirnya kemiringan (dari kurva penjualan) pada tahap mapan menjadi netral dan kemudian menjadi negatip pada tahap penurunan • Tahap penurunan adalah periode waktu dimana penjualan mengalami penurunan
Sudut pandang produksi mendefenisikan tahapan daur hidup berdasarkan perubahan dalam jenis kegiatan yang dilakukan: kegiatan penelitian dan pengembangan, kegiatan produksi, dan kegiatan logistik Sudut pandang produksi menekankan biaya daur hidup, dimana sudut pandang pasar menekankan pada perilaku pendapatan penjualan
Biaya daur hidup adalah semua biaya yang berhubungan dengan produk untuk seluruh daur hidupnya. Biaya daur hidup mencakup penelitian (pembuatan konsep), pengembangan (perencanaan, desain, dan pengujian), produksi (kegiatan konversi), dan pendukung logistik (iklan, distribusi, garansi, pelayanan pelanggan, perbaikan produk, dll)
Sudut pandang pelanggan: tahapan daur hidup berhubungan dengan kegiatan. Kegiatan ini membentuk 4 tahap: pembelian, pengoperasian, pemeliharaan, dan pembuangan. Total kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh harga pembelian dan biaya pasca pembelian
Karena kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh biaya pasca pembelian, produsen juga memiliki minat yang penting dalam mengelola tingkat biaya ini. Bagaimana produsen dapat memanfaatkan hubungan kegiatan pasca pembelian dengan kegiatan produsen, merupakan elemen kunci dari manajemen biaya daur hidup produk.
Manajemen biaya daur hidup terdiri dari tindakan yang diambil yang menyebabkan produk didesain, dikembangkan, diproduksi, dipasarkan, didistribusikan, dioperasikan, dipertahankan, diperbaiki, dan dibuang, sehingga laba daur hidup dimaksimalkan. Memaksimalkan laba daur hidup berarti produsen harus memahami dan mengkapitalisasi hubungan yang terdapat antara 3 sudut pandang daur hidup.
Peningkatan Pendapatan Pendekatan peningkatan pendapatan tergantung pada tahap daur hidup pemasaran dan pengaruh nilai pelanggan. Misalnya strategi penentuan harga bervariasi menurut tahapannya. Pada tahap pengenalan, harga yang lebih tinggi dapat dikenakan karena pelanggan kurang sensitif terhadap harga dan lebih tertarik pada kinerja.
Pada tahap mapan, pelanggan sangat sensitif baik terhadap harga maupun kinerja. Hal ini memberikan kesan bahwa menambahkan fitur, meningkatkan daya tahan, meningkatkan daya rawat, dan menawarkan produk yang disesuaikan, semuanya merupakan strategi yang baik untuk dilakukan. Pada tahap ini difrensiasi adalah penting.
Namun untuk peningkatan pendapatan, pelanggan harus bersedia membayar premium untuk segala peningkatan pada kinerja produk. Bayaran premium ini harus melebihi biaya yang dikeluarkan produsen dalam menyediakan atribut produk baru. Pada tahap penurunan, pendapatan dapat ditingkatkan dengan menemukan penggunaan baru dan pelanggan baru atas produk tersebut.