530 likes | 1.78k Views
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT. Pengertian kota / kabupaten sehat sendiri adalah suatu kondisi kota atau kabupaten yang bersih , nyaman , aman , dan sehat untuk dihuni penduduk.
E N D
Pengertiankota/kabupatensehatsendiriadalahsuatukondisikotaataukabupaten yang bersih, nyaman, aman, dansehatuntukdihunipenduduk. Terselenggaranyapenerapanbeberapatatanandankegiatan yang terintegrasi yang disepakatiolehmasyarakatdanpemerintahdaerahnya, Tatanandisiniadalahsasaran yang akandicapaiolehkotaataukabupatentersebutsesuaidenganpotensidanpermasalahanpadamasing-masingkecamatandikabupatenataukotatersebut (PeraturanBersamaMenteriDalamNegeridanMenteriKesehatannomor 34 tahun 2005 dannomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentangPenyelenggaraanKabupaten/Kota Sehat)
Bahwa konsepnya tidak hanya kondisi pelayanan kesehatan dan kondisi masyarakatnya yang selalu sehat saja, tetapi lebih luas lagi, yaitu kepada faktor pendukung kesehatan seperti lingkungan.
WHO memperkirakan, lebih 3 juta penduduk di dunia hidup di perkotaan. Di tahun 2007, laju pertambahan populasi penduduk perkotaan melampaui 50% dan proporsi ini akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang. Diproyeksikan pada tahun 2030, enam dari sepuluh orang akan menjadi penghuni daerah perkotaan dan akan meningkat menjadi tujuh dari sepuluh orang di tahun 2050.
Di Indonesia, pada tahun 2009, lebih dari 43% penduduk tinggal di wilayah perkotaan, dan menurut prediksi pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 60%. Akibatnya pemerintah kota akan menghadapi tantangan besar seperti penyediaan air minum, sanitasi, kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, perumahan yang tidak sehat, kriminalitas dan penggunaan minuman keras dan obat-obat terlarang.
Masalah Air Bersih
KEPADATAN LALU LINTAS DAN POLUSI UDARA
Permasalahan lingkungan • Sampah • Limbah • Air • Udara • Volume semakin meningkat • Nimby • Belum ada pengolahan • Jarak dengan sumber air • Kualitas • Kuantitas • Kualitas
PERMASALAHAN UMUM • Timbulan sampah semakin besar • Perhatian/prioritas kurang • Paradigma pengelolaan tidak sesuai • Manajemen belum memadai • Peran masyarakat belum dibangun Widhi’02
Merubahparadigmapengelolaansampah Paradigma Lama Paradigma Baru Pengelolaan dengan metoda 3R Menaruh sampah • Kumpul – angkut - buang • Membuang sampah
PARADIGMA LAMA KUMPUL BUANG ANGKUT Makin besar sampah makin besar kebutuhan biaya
PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA Sampah Organik (basah) Sampah Anorganik (kering) Plastik Kertas Kaca/Logam Sumber Sampah di Rumah Tangga Komposter Rumah Tangga
SOLUSI PENANGANAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA Perbaikan septik tank pribadi Membuat Septik tank bersama IPAL bersama Menyambung ke SAL
individual Setempat On site komunal Sanitasi Terpusat Off site Sawerage system
CONTOH IPAL KOMUNAL IPAL Komunal RT 54 Muja-muju IPAL Komunal RW 8 Cokrodiningratan
SOLUSI PENANGANAN AIR • MENGEMBALIKAN FUNGSI DRAINASE : • laranganmembuanglimbahkeSaluran • MENAMBAH MEDIA PERESAPAN: • Resapan air hujan • Menanamtanamankeras • PROKASIH (Progam Kali Bersih) • laranganmembuanglimbahke Sungai • Ajakanuntukmencintaisungai
MENAMBAH MEDIA RESAPAN AIR HUJAN DENGAN BIOPORI(LUBANG TABUNG AIR)
Udara • Uji emisi • Rekayasa lalu lintas • Menanam pohon • Sepeda untuk trasportasi jarak dekat
UJI EMISI Uji Emisi Kendaraan Milik pemerintah Uji Emisi Kendaraan Pribadi
REKAYASA TRANSPORTASI • Penataan Rute • Penataan Simpang • Reformasi Angkutan Publik • Penyediaan Terminal Penumpang dan Angkutan Barang
ayo BUMI SEMAKIN PANAS Menanam pohon Mengolah sampah JANGAN CUMA KIPAS KIPAS Menggunakan sepeda Menghemat air dan listrik
Pertanyaan & Sarandapat disampaikan melalui email suyana@jogjakota.go.id