481 likes | 1.12k Views
Alat dan Mesin Pengolahan Biodiesel dan Bioethanol. VIDEO. BIOENERGI. Bioenergi adalah energi yang diekstrak dari biomasa atau energi yang terkandung dalam biomassa Biomassa adalah bahan organik yang terbuat dari tumbuhan atau hewan
E N D
BIOENERGI Bioenergiadalahenergi yang diekstrakdaribiomasaatauenergi yang terkandungdalambiomassa Biomassaadalahbahanorganik yang terbuatdaritumbuhanatauhewan Di seluruh dunia, biomassa merupakan sumber energi terbesar keempat setelah batubara, minyak, dan gas alam - diperkirakan sekitar 14% dari energi primer global (dan jauh lebih tinggi di banyak negara berkembang).
Mengapa menggunakan biomasa sebagai sumber energi? • Minyak merupakansumber daya yang langka • Negara menjadi lebih dan lebih tergantung pada impor minyak yaitu minyak dari negara lain semakin meningkat • Efek rumah kaca pengurangan emisi CO2 • Biomassa dapat menyediakan sebagian besar pasokan energi
Bioenergi: Manfaat & Tantangan Keberlanjutan: sumber energi bersih dan terbarukan Ketersediaan: pengembangan bioenergi dapat meningkatkan akses terhadap energi di daerah pedesaan Fleksibilitas: bioenergi dapat memberikan daya, panas dan transportasi Bioenergi dapat berkontribusi untuk diversifikasi energi bauran, ada berbagai bahan baku untuk bioenergi dan semua negara dapat bergantung pada beberapa sumber dalam negeri
Bioenergi: Manfaat & Tantangan Mitigasi perubahan iklim - bioenergi dapat secara signifikan mengurangi gas rumah kaca (GRK) dibandingkan dengan bahan bakar fosil Diversifikasi mata pencaharian pedesaan - di sektor energi, dan penggunaan jasa energi baru yang tersedia - memfasilitasi pengembangan pedesaan Pengurangan degradasi lahan khususnya melalui penanaman bahan baku bioenergi abadi
Skenario energi bauran Pemerintah sedang gencar melaksanakan program PLTU 1000 MW dengan bahan bakar batu bara
BIOFUEL Bioethanol Biodiesel
Apakah bioethanol itu? VIDEO Ethanol yang berasal dari bahan-bahan pertanian Berbentuk cair, jernih, bau kuat, larut dalam bensin, nilai oktan tinggi
Skema Produksi Bioethanol Bioethanol dapatdiproduksidengan 3 cara Selulosa / Hemiseslulosa Gula Pati Gula Gula ETHANOL VIDEO
Konversi langsung dari Gula Padaumumnyamenggunakan molasses (limbahpermurniangula) produksi ethanol tidakdalamskalabesar ReaksiutamaadalahFermentasi yeast C6H12O6 Gula (e.g.:-glucose) 2 C2H5OH ethanol + 2 CO2 carbon dioxide
Ethanol dari Pati / Karbohidrat Sumber: Nurdyastuti I., 2006
Crusher Fungsi: Menghancurkan singkong Silinder pemarut Hopper Outlet Diesel
Unit Hidrolisis Suhu proses: 95 – 130 oC Kelengkapan: pemanas, kontrol suhu otomatis, pengaduk. Dinding dibuat berlapis Bahan kimia tambahan: enzim alfa amilase gluko amilase
Fermentor Fermentor merupakan wadah dimana proses perubahan gula menjadi alkohol dengan bantuan yeast. Proses fermentasi harus berlangsung dalam kondisi steril dan suhu berkisar 32 oC.
Destilator Berfungsi untuk memisahkan ethanol dari air berdasarkan perbedaan titik didih Untuk mendapatkan tingkat kemurnian ethanol yang tinggi (untuk memenuhi standar bahan akar) destilasi dilakukan secara bertingkat
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif untuk mesin diesel. • Keuntungan: • Dapat diperbaharui, • Tidak beracun dan biodegradable atau jauh lebih mudah terurai oleh mikroorganisme dibandingkan minyak mineral. • Dapat digunakan secara langsung untuk mesin diesel tanpa memerlukan modifikasi. • Memiliki efek pelumas tinggi sehingga mesin awet
VIDEO METHANOL + KOH TRANS-ESTERIFICATION WASTE OIL CRUDE BIODIESEL BIODIESEL OIL CROPS ALGAE VIRGIN OIL Oil pressing Washing CRUDE GLYCEROL PRESS CAKE WASHWATER
Pre Treatment Bahan baku Minyak dengan kandungan FFA tinggi. FFA tinggi memicu pembentukan sabun, sabun menyulitkan proses separasi. Keberadaan FFA dg nilai asam < 1.5 dapat diabaikan
Solusi : • Saponifikasi : RCOOH+KOH→RCOOK+H2O • Esterifikasi: • Kadar air minyakharus < 1 %. Keberadaan air akanmenimbulkansabundanmeningkatkan FFA harusdievaporasidulu
Proses secara konvensional • 20 % methanol dicampur dengan katalis (KOH 3.5 gr / liter minyak) menghasilkan metoksida (zat berbahaya jangan kena kulit atau terhirup) • Minyak yang telah di treatment di campur dengan metoksida pada suhu 580C – 65 oC selama 60 menit dalam kondisi kedap udara (sehingga methanol tidak menguap)
Hasil transesterifikasi diendapkan selama 8jam untuk memisahkan ester dan gliserin Reaksi transesterifikasi yang tidak sempurna mengakibatkan masih adanya zat antara yaitu digliserida dan monogliserida (Zat ini menyebabkan kualitas biodiesel rendah dan emulsifikasi selama pencucian) Ester yang dihasilkan masih mengandung kontaminan (sisa katalis, sabun, dll) sehingga harus dicuci
Metode Pencucian PRINSIP DASAR: Mengkontakkan biodiesel dengan air sebaik mungkin secara hati-hati • Pencucian Gelembung • Pencucian Kabut • Pencucian Pengaduk Pencucian yang terlalu bergolak, akan monogliserda dan digliserida membentuk emulsi
Pencucian gelembung • Lama pencucian : 8 jam • Lama pengendapan 1 jam • Pengulangan min 3 kali • Pencucian selesai jika pH air 7 Udara ke atas membawa air mengambil sabun dan kontaminan lain Ketika gelembung sampai atas pecah air turun dan membawa lebih banyak kontaminan
Keunggulanpencuciangelembung :murah, bahanmudah di dapat, proses tidakmemerlukanperhatian (dapatditinggal) Kelemahan Pencucian Gelembung • Untuk wadah yang terlalu kecil pengadukan terlalu kuat emulsifikasi (oleh adanya sabun dan mg & dg akibat reaksi yang tidak sempurna) • Catatan: mg & dg larut dalam biodiesel, tidak ikut tercuci dan dapat mengakibatkan korosi dan penyumbatan injektor • Oksidasi polimerisasi (Oksidasi memecah ikatan ganda minyak tak jenuh membentuk hydroperoksida polimer) • Oksidasi hydroperoksida menyerang elasteomers seperti seal karet
Pencucian Kabut • Pengadukan lebih sedikit di banding gelembung emulsifikasi dapat dicegah • Memerlukan peralatan yang lebih rumit • Pencucian ini dapat digabung dengan pencucian gelembung pada akhir proses
Pencucian Pengaduk • Prosedur: • Pengadukan selama 5 menit • Pengendapan selama 1 jam • Pemisahan air dari biodiesel • Pengulangan pencucian
Pengeringan Tujuan: menurunkan kadar air sampai 0.05 % Metode : - Pengering biasa - Pengering vakum - Pemanasan pada biodiesel yang dikabutkan
Referensi Nurdyastuti I, 2006, Teknologi Proses Produksi Bioethanol, http://www.oocities.com/markal_bppt/publish/biofbbm/biindy.pdf Pemasinghe, 2004, Bioethanol production technologies: Where are we? Where should we be?, www.sajeewa.wikispaces.com/file/view/bioethanol.ppt Singh P., 2009, Biotechnology for Agro-Industrial Residues Utilisation, www.springerlink.com/index/u622081h1g1t685r.pdf Sumaryono W., 2007, Technology Development in Bioethanol Production in Indonesia, www.jst.go.jp/asts/asts_j/files/ppt/20_ppt.pdf Dan Anderson, Derek Masterson, Bill McDonald and Larry Sullivan. 2003, Industrial Biodiesel Plant Design and Engineering: Practical Experience. http://www.crowniron.com/userImages/Biodiesel.pdf