200 likes | 363 Views
Pertumbuhan dan Perkembangan SPP. a. Model-model SPP b. Tahap Kritis dalam SPP. Sistem inkuisitur merupakan bentuk proses penyelesaian perkara pidana yang semula berkembang di daratan Eropa sejak abad ke-13 sampai dengan awal pertengahan abad ke-19.
E N D
PertumbuhandanPerkembangan SPP a. Model-model SPP b. TahapKritisdalam SPP
Sisteminkuisiturmerupakanbentukprosespenyelesaianperkarapidana yang semulaberkembangdidaratanEropasejakabad ke-13 sampaidenganawalpertengahanabad ke-19. • Prosespenyelesaianperkarapidanaberdasarkansisteminkuisiturpadamasaitudimulaidenganadanyainisiatifpenyidikataskehendaksendiriuntukmenyelidikikejahatan. Cara penyelidikandanpemeriksaandilakukansecararahasia. Tahappertama yang dilakukanolehpenyidikialahmenelitiapakahsuatukejahatantelahdilakukan, danmelakukanidentifikasiparapelakunya. • Apabilatersangkapelakukejahatantelahdiketahuidanditangkap, makatahapkedua, ialahmemeriksapelakukejahatantersebut. Dalamtahapinitersangkaditempatkanterasingdantidakdiperkenankanberkomunikasidenganpihak lain ataukeluarganya. Satu-satunyapemeriksaanwaktuituialahmemperolehpengakuan (confession) daritersangka.
Perbedaan fundamental darisistemakusaturdengansisteminkuisiturdimanadalamsistemterakhir, tidakterdapatsamasekalipembatasanbagiaktivitasruanggerakpenyelidikanataupemeriksaan. • Perbedaanlainnyaantarakeduasistemtersebutdiatasialahdalamsistemakusatur, tertuduhberhakmengetahuidanmengikutisetiaptahapdariprosesperadilan, danjugaberhakmengajukansanggahanatauargumentasinya (tersangkadiperlakukansebagaisubyek). • Sedangkandalamsisteminkuisitur, prosespenyelesaianperkaradilakukansepihakdantertuduhdibatasidalammengajukanpembelaannya (tersangkadiperlakukansebagaiobyek)
Dikotomidalamsistemperadilanpidana yang telahberabad-abad yang lampaudijadikanstudiperbandingan, dewasainitelahkehilanganketajamanperbedaannya. Hal manalebihmenonjollagidenganditemukannyasistemcampuran (the mixed type) dalamsistemperadilanpidana, sehinggabataspengertianantarasisteminkuisiturdansistemakusatursudahtidakdapatdilihatlagisecarategas. • UntukmenghindarkankesimpangsiurandiatastampaknyakinididaratanEropa, terutamadinegara-negara yang menganutCommon Law System, sistemperadilanpidanamengenaldua model, yakni: “the adversary model” dan “the non-adversary model”
Adversary model dalamsistemperadilanpidanamenganutprinsipsebagaiberikut: 1. prosedurperadilanpidanaharusmerupakansuatu “sengketa” (dispute) antarakeduabelahpihak (tertuduhdanpenuntutumum) dalamkedudukan (secarateoritis) yang samadimukapengadilan.2. tujuanutamanya (prosedur) adalahmenyelesaikansengketa yang timbuldisebabkantimbulnyakejahatan.3. penggunaancarapengajuansanggahanataupernyataan (pleadings) danadanyalembagajaminandanperundingan.4. parapihakataukontestanmemilikifungsi yang otonomdanjelas; perananpenuntutumumialahmelakukanpenuntutan; peranantertuduhialahmenolakataumenyanggahtuduhan.
Sistempembuktianberdasarkan adversary model sesungguhnyaditujukanuntukmengurangidituntutnyaseseorang yang nyata-nyatatidakbersalah, sekalipinresikokemungkinanseseorang yang benar-benarbersalahdapatterhindardaripenjatuhanhukuman. • Cita-citatertinggiialahmelindungiseseorang yang benar-benartidakbersalah. • Begituketatnyasistempembuktiandalam adversary system sehinggadirasakantidakjarangmenjadikendalabagitercapainyakebenaransuatuperkarapidana. • Juri yang akanmenetapkankebenaran. Hakim Pasif.
Contoh : terdapathaktersangkauntuktidakmemberikanketeranganataujawabankepadapolisiyandapatmerugikankepentinganpembelaannantidimukasidang(miranda rule = the right to remain silent). • Contoh : Pengadilandapatmenolakbukti yang diajukanpolisidimukapersidangan yang diperolehsecaramelawanhukum, misalnyamelaluipenyiksaanatauintimidasi (exclusionary rule). • Aturan yang lebihmembatasiruanggerakpenegakhukum (polisitidakmudahmemperolehbukti yang relevandengansuatukasuspidana). Hakim dibatasiketentuan yang diaturolehkonstitusiAmerikaSerikatsepanjangmasalah yang terkaitdaripenerapanhukumacarapidana yang berlaku.
Non-adversary model” menganutprinsipbahwa 1. Prosespemeriksaanharusbersifatlebih formal danberkesinambungansertadilaksanakanatasdasarpradugabahwakejahatantelahdilakukan (presumption of guilt);2. Tujuanutamanyaadalahmenetapkanapakahdalamkenyataannyaperbuatantersebutmerupakanperkarapidana, danapakahpenjatuhanhukumandapatdibenarkankarenanya;3. Penelitanterhadapfakta yang diajukanolehparapihak (penuntutumumdantertuduh) oleh hakim dapatberlakutidakterbatasdantidakbergantung panda atautidakperlumemperolehizinparapihak.4. Kedudukanmasing-masingpihak-penuntutumumdantertuduh-tidaklagiotonomdansederajat;5. Semuasumberinformasi yang dapatdipercayadapatdipergunakangunakepentinganpemeriksaanpendahuluanataupundipersidangan. Tertuduhmerupakanobyekutamadalampemeriksaan.
Sistempembuktianlebihcenderungditujukanuntukmencapaikebenaran (materiil) darisuatuperkarapidana. • Tidakbanyakaturan main yang membatasipemeriksaanpendahuluan, keterbatasantersangkadantertuduhdalammengajukanpembelaannyadanperanan hakim yang aktifdalammenilaikebenaranatasfakta yang diajukandimukapersidangan. • Kebenaransuatuperistiwaharusditemukanpadaprosespenyidikan.
MenurutRomli, carakerja yang berbedapada model SPP tersebutdapatdikatakanpenemuankebenarandankejujuranadalahduakatakunci yang sangatkhasdanmerupakantujuandari SPP itusendiri. • Damaskaberpendapat SPP modern harusbersifatimplementasikebijakanataupenyelesaiankonflik. Duatujuan SPP modern. Dan keduanyasalingtergantungsatusama lain. • Dalamsistem adversarial, solusi yang nyatadarikonflikmerupakansaranabaginegarauntukmelaksanakankebijakan. • Sisteminkusitorpelaksanaankebijakandapatdigunakansebagaisaranauntukpenyelesaiankonflik. • Legitimasidarikeduasistemtersebuttergantungdarikemampuansistemsistemtersebutuntukmelaksanakanduatujuan SPP modern.
MerujukpadapendapatDamaska, pendapatNicoJorg Cs SPP di Indonesia menggunakanmixed type. Padatahapinvestigasimerujukpadasisteminkuisitortetapitahappersidanganmenggunakansistemakusator. • SPP dalamkonteksnegarahukum RI harusditempatkansebagaimakro level dalampenegakanhukumdanHukumAcaraPidanasebagaimikro level. • Sebagaimakro level SPP meliputi 5 unsur : hukum (tertulisdantidaktertulis); kelembagaan; keuangan;budaya; dankondisigeografis. Hal iniakanmengurangiresikoekonomi, sosial, politikdalamimplementasihukumacarapidanatersebut. • KUHAP bukanmerupakan SPP terpadumelainkansalahsatuunsurdari SPP terpadu.
PendekatanNormatif SPP • Crime Control Model memilikiciri-ciri : • Represif • Pradugabersalah • Memperolehfaktasecara informal (kebenaransecaraempiris) • Bersalahdilihatdarifakta (keadilansubstansi) • Efisiensi
Due Proses Model memilikiciri-ciri : • Preventif • Pradugatidakbersalah • Penyelesaianperkarasecara formal (kebenaranmateriil) • Bersalahdilihatdariprosedurhukum (keadilanprosedural) • Efektivitas
TahapKritis SPP • Pasal 31 KUHAP : Penangguhanpenahanan • Jaminanuangatauorang ? • Diskriminasi ? • Asas SPP : Asaspersamaandimukahukum ? Erosi ? • NilaikeadilanmasyarakatberbedadengannilaikeadilandalamUndang-undang ? • Di AmerikaSerikatnamanya Bail System, tetapdikecamolehmasyarakat. Tpmasihberlaku. • Freedom for sale or freedom for the rich ! • Praperadilan 99% ditolak hakim, tanpasecaraproaktif hakim memeriksadanmengujikebenaranmateriilproseduralupayapaksa yang dilakukan.
KeadilanProsedural, keadilansubstansi, keadilanrestoratif? • Sisteminkuisitor : tidakmengenalatautidakadacelahhukumprosesacaraberhentimelainkanharuslanjutteruskepengadilan. • Di Belandadengansistemhukum civil law, telahmelakukankebijakanhukumpidanadanperadilanpidanaadalahperlindunganbagimasyarakatdanmenyeimbangkankepentingankorbandantersangka. ShgdiBelandasisteminkuisitortidaksepenuhnyadilaksanakanolehkarenaadadiskresiuntukmenyelesaikandiluarpengadilan (out of court settlement). Dengansyaratatautanpasyarat. • KUHP Belandatelahmengaturnyadengannama “trasactie” antarapenyidik, PU danterdakwa.
Sistemakusatorterdakwa, penyidik, penasihathukumdan PU memilikikedudukansejajar. Para pihakmemilikihak yang samasecara optimal untukmengajukanbantahanataubukti yang menguntungkanmasing-masingpihak. Sistem “plea bargaining”. • KUHAP tidakmengenal plea bargaining karenaada SP3, SKPP tanpaimbalanapapundanpengakuanbersalahterdakwa. • Sp3 dan SKPP murniwewenangpenyidikdan PU. • Dalampraktek, transisidarisistem civil law kearahsistem common law?
PelaksanaangantirugidanrehabilitasibagitersangkapemohonpraperadilantidakpernahdipenuhipemerintahcqKejaksaan.PelaksanaangantirugidanrehabilitasibagitersangkapemohonpraperadilantidakpernahdipenuhipemerintahcqKejaksaan. • ContohkasusSengkon (12 tahunpenjara) dan Karta (7 tahun). Sengkonsekaratdipenjarabarupembunuhaslimengaku. Oemarsenoadjitahun 1981 menghidupkan PK ataskasustersebut. • Kasus Ryan (salahtangkapdiJombang) • KasusSyamsultanpasuratpenahanan, dankasuspenyiksaan (mukanyaditutupplastikhitamdipukul agar mengakumencuri TV 21 inchitetangganya). Kasusdi Surabaya. • KasusRistianto : Penyiksaandi Semarang. • Data PBHI sepanjang 2013 Polisisalahtangkap 31 kali.
Masihjelasdalamingatanbanyakorangbahwapada 1974 pernahterjadikasus yang menimpaSengkondan Karta, dimanamasing-masingdihukum 7 dan 12 tahunpenjaraatastuduhanmerampokdanmembunuhsuami-istriSulaiman-SitiHayadiDesaBojongsari, Bekasi, Jabar. • Ternyata, kebenarandannasibbaiksaatituberpihakpadaSengkondan Karta sertaberbalikmenjaditombak yang `melukai` parapenegakhukum yang menjebloskannyakepenjara, setelahpembunuhasli (sebenarnya) Sulaiman-SitiHayaterungkap. • RismanLakorodanRostinMahaji, wargaKabupatenBoalemo, Gorontalo, yang menjalanihukumandibalikjerujibesiataskesalahan yang takpernahdilakukannya. • Padatahun 2002, suamiistritersebutdivonistigatahunpenjaraolehPengadilanNegeriTilamutaataspembunuhanterhadapanakgadisnya, Alta Lakoro.Tetapi, padaRabu 26 Juni 2007, kebenaranterkuak. Alta yang menjadikorbandalam "pembunuhanpalsu" tersebutdatangkekampunghalamannyadanmenggemparkanwargaDesaModelomo, KecamatanTilamuta, Boalemo, yang menyakini Alta telahtewas.
Meskipunlegakarenaanaknyamasihhidup, namunRisman-Rostin yang sudahterlanjurmenjalanimasatahanannyadiLembagaPemasyarakatanGorontalohinggatuntas, menyatakankeberatanatasterenggutnyamasadepandannamabaikkeduanya. • PolisimemaksamrkuntukmengakuibahwakerangkatersebutadalahkerangkaAltaanaknya. Anehnya, saatkeduaorangtua Alta ituinginmelihatkerangka yang dimaksud, polisitidakpernahmemperkenankannya.Yang lebihmenyedihkanbahwakeduanyadipaksauntukmengakuipenganiayaan yang mengakibatkankematianterhadapanaknya.Mrkdisiksabahkanmeninggalkancacatditubuhnyadenganbuktijari-jarinya yang tampaktak normal lagiakibatpenganiayaandimaksud.
Seharusnyakasus `Sengkon-Karta` takterulanglagi. • Kasusserupatapitaksamaituseakanmenguatkananekdotbahwadiduniaini yang adahanyapengadilan, bukankeadilan.