1 / 20

a. Model-model SPP b. Tahap Kritis dalam SPP

Pertumbuhan dan Perkembangan SPP. a. Model-model SPP b. Tahap Kritis dalam SPP. Sistem inkuisitur merupakan bentuk proses penyelesaian perkara pidana yang semula berkembang di daratan Eropa sejak abad ke-13 sampai dengan awal pertengahan abad ke-19.

Download Presentation

a. Model-model SPP b. Tahap Kritis dalam SPP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PertumbuhandanPerkembangan SPP a. Model-model SPP b. TahapKritisdalam SPP

  2. Sisteminkuisiturmerupakanbentukprosespenyelesaianperkarapidana yang semulaberkembangdidaratanEropasejakabad ke-13 sampaidenganawalpertengahanabad ke-19. • Prosespenyelesaianperkarapidanaberdasarkansisteminkuisiturpadamasaitudimulaidenganadanyainisiatifpenyidikataskehendaksendiriuntukmenyelidikikejahatan. Cara penyelidikandanpemeriksaandilakukansecararahasia. Tahappertama yang dilakukanolehpenyidikialahmenelitiapakahsuatukejahatantelahdilakukan, danmelakukanidentifikasiparapelakunya. • Apabilatersangkapelakukejahatantelahdiketahuidanditangkap, makatahapkedua, ialahmemeriksapelakukejahatantersebut. Dalamtahapinitersangkaditempatkanterasingdantidakdiperkenankanberkomunikasidenganpihak lain ataukeluarganya. Satu-satunyapemeriksaanwaktuituialahmemperolehpengakuan (confession) daritersangka.

  3. Perbedaan fundamental darisistemakusaturdengansisteminkuisiturdimanadalamsistemterakhir, tidakterdapatsamasekalipembatasanbagiaktivitasruanggerakpenyelidikanataupemeriksaan. • Perbedaanlainnyaantarakeduasistemtersebutdiatasialahdalamsistemakusatur, tertuduhberhakmengetahuidanmengikutisetiaptahapdariprosesperadilan, danjugaberhakmengajukansanggahanatauargumentasinya (tersangkadiperlakukansebagaisubyek). • Sedangkandalamsisteminkuisitur, prosespenyelesaianperkaradilakukansepihakdantertuduhdibatasidalammengajukanpembelaannya (tersangkadiperlakukansebagaiobyek)

  4. Dikotomidalamsistemperadilanpidana yang telahberabad-abad yang lampaudijadikanstudiperbandingan, dewasainitelahkehilanganketajamanperbedaannya. Hal manalebihmenonjollagidenganditemukannyasistemcampuran (the mixed type) dalamsistemperadilanpidana, sehinggabataspengertianantarasisteminkuisiturdansistemakusatursudahtidakdapatdilihatlagisecarategas. • UntukmenghindarkankesimpangsiurandiatastampaknyakinididaratanEropa, terutamadinegara-negara yang menganutCommon Law System, sistemperadilanpidanamengenaldua model, yakni: “the adversary model” dan “the non-adversary model”

  5. Adversary model dalamsistemperadilanpidanamenganutprinsipsebagaiberikut: 1. prosedurperadilanpidanaharusmerupakansuatu “sengketa” (dispute) antarakeduabelahpihak (tertuduhdanpenuntutumum) dalamkedudukan (secarateoritis) yang samadimukapengadilan.2. tujuanutamanya (prosedur) adalahmenyelesaikansengketa yang timbuldisebabkantimbulnyakejahatan.3. penggunaancarapengajuansanggahanataupernyataan (pleadings) danadanyalembagajaminandanperundingan.4. parapihakataukontestanmemilikifungsi yang otonomdanjelas; perananpenuntutumumialahmelakukanpenuntutan; peranantertuduhialahmenolakataumenyanggahtuduhan.

  6. Sistempembuktianberdasarkan adversary model sesungguhnyaditujukanuntukmengurangidituntutnyaseseorang yang nyata-nyatatidakbersalah, sekalipinresikokemungkinanseseorang yang benar-benarbersalahdapatterhindardaripenjatuhanhukuman. • Cita-citatertinggiialahmelindungiseseorang yang benar-benartidakbersalah. • Begituketatnyasistempembuktiandalam adversary system sehinggadirasakantidakjarangmenjadikendalabagitercapainyakebenaransuatuperkarapidana. • Juri yang akanmenetapkankebenaran. Hakim Pasif.

  7. Contoh : terdapathaktersangkauntuktidakmemberikanketeranganataujawabankepadapolisiyandapatmerugikankepentinganpembelaannantidimukasidang(miranda rule = the right to remain silent). • Contoh : Pengadilandapatmenolakbukti yang diajukanpolisidimukapersidangan yang diperolehsecaramelawanhukum, misalnyamelaluipenyiksaanatauintimidasi (exclusionary rule). • Aturan yang lebihmembatasiruanggerakpenegakhukum (polisitidakmudahmemperolehbukti yang relevandengansuatukasuspidana). Hakim dibatasiketentuan yang diaturolehkonstitusiAmerikaSerikatsepanjangmasalah yang terkaitdaripenerapanhukumacarapidana yang berlaku.

  8. Non-adversary model” menganutprinsipbahwa 1. Prosespemeriksaanharusbersifatlebih formal danberkesinambungansertadilaksanakanatasdasarpradugabahwakejahatantelahdilakukan (presumption of guilt);2. Tujuanutamanyaadalahmenetapkanapakahdalamkenyataannyaperbuatantersebutmerupakanperkarapidana, danapakahpenjatuhanhukumandapatdibenarkankarenanya;3. Penelitanterhadapfakta yang diajukanolehparapihak (penuntutumumdantertuduh) oleh hakim dapatberlakutidakterbatasdantidakbergantung panda atautidakperlumemperolehizinparapihak.4. Kedudukanmasing-masingpihak-penuntutumumdantertuduh-tidaklagiotonomdansederajat;5. Semuasumberinformasi yang dapatdipercayadapatdipergunakangunakepentinganpemeriksaanpendahuluanataupundipersidangan. Tertuduhmerupakanobyekutamadalampemeriksaan.

  9. Sistempembuktianlebihcenderungditujukanuntukmencapaikebenaran (materiil) darisuatuperkarapidana. • Tidakbanyakaturan main yang membatasipemeriksaanpendahuluan, keterbatasantersangkadantertuduhdalammengajukanpembelaannyadanperanan hakim yang aktifdalammenilaikebenaranatasfakta yang diajukandimukapersidangan. • Kebenaransuatuperistiwaharusditemukanpadaprosespenyidikan.

  10. MenurutRomli, carakerja yang berbedapada model SPP tersebutdapatdikatakanpenemuankebenarandankejujuranadalahduakatakunci yang sangatkhasdanmerupakantujuandari SPP itusendiri. • Damaskaberpendapat SPP modern harusbersifatimplementasikebijakanataupenyelesaiankonflik. Duatujuan SPP modern. Dan keduanyasalingtergantungsatusama lain. • Dalamsistem adversarial, solusi yang nyatadarikonflikmerupakansaranabaginegarauntukmelaksanakankebijakan. • Sisteminkusitorpelaksanaankebijakandapatdigunakansebagaisaranauntukpenyelesaiankonflik. • Legitimasidarikeduasistemtersebuttergantungdarikemampuansistemsistemtersebutuntukmelaksanakanduatujuan SPP modern.

  11. MerujukpadapendapatDamaska, pendapatNicoJorg Cs SPP di Indonesia menggunakanmixed type. Padatahapinvestigasimerujukpadasisteminkuisitortetapitahappersidanganmenggunakansistemakusator. • SPP dalamkonteksnegarahukum RI harusditempatkansebagaimakro level dalampenegakanhukumdanHukumAcaraPidanasebagaimikro level. • Sebagaimakro level SPP meliputi 5 unsur : hukum (tertulisdantidaktertulis); kelembagaan; keuangan;budaya; dankondisigeografis. Hal iniakanmengurangiresikoekonomi, sosial, politikdalamimplementasihukumacarapidanatersebut. • KUHAP bukanmerupakan SPP terpadumelainkansalahsatuunsurdari SPP terpadu.

  12. PendekatanNormatif SPP • Crime Control Model memilikiciri-ciri : • Represif • Pradugabersalah • Memperolehfaktasecara informal (kebenaransecaraempiris) • Bersalahdilihatdarifakta (keadilansubstansi) • Efisiensi

  13. Due Proses Model memilikiciri-ciri : • Preventif • Pradugatidakbersalah • Penyelesaianperkarasecara formal (kebenaranmateriil) • Bersalahdilihatdariprosedurhukum (keadilanprosedural) • Efektivitas

  14. TahapKritis SPP • Pasal 31 KUHAP : Penangguhanpenahanan • Jaminanuangatauorang ? • Diskriminasi ? • Asas SPP : Asaspersamaandimukahukum ? Erosi ? • NilaikeadilanmasyarakatberbedadengannilaikeadilandalamUndang-undang ? • Di AmerikaSerikatnamanya Bail System, tetapdikecamolehmasyarakat. Tpmasihberlaku. • Freedom for sale or freedom for the rich ! • Praperadilan 99% ditolak hakim, tanpasecaraproaktif hakim memeriksadanmengujikebenaranmateriilproseduralupayapaksa yang dilakukan.

  15. KeadilanProsedural, keadilansubstansi, keadilanrestoratif? • Sisteminkuisitor : tidakmengenalatautidakadacelahhukumprosesacaraberhentimelainkanharuslanjutteruskepengadilan. • Di Belandadengansistemhukum civil law, telahmelakukankebijakanhukumpidanadanperadilanpidanaadalahperlindunganbagimasyarakatdanmenyeimbangkankepentingankorbandantersangka. ShgdiBelandasisteminkuisitortidaksepenuhnyadilaksanakanolehkarenaadadiskresiuntukmenyelesaikandiluarpengadilan (out of court settlement). Dengansyaratatautanpasyarat. • KUHP Belandatelahmengaturnyadengannama “trasactie” antarapenyidik, PU danterdakwa.

  16. Sistemakusatorterdakwa, penyidik, penasihathukumdan PU memilikikedudukansejajar. Para pihakmemilikihak yang samasecara optimal untukmengajukanbantahanataubukti yang menguntungkanmasing-masingpihak. Sistem “plea bargaining”. • KUHAP tidakmengenal plea bargaining karenaada SP3, SKPP tanpaimbalanapapundanpengakuanbersalahterdakwa. • Sp3 dan SKPP murniwewenangpenyidikdan PU. • Dalampraktek, transisidarisistem civil law kearahsistem common law?

  17. PelaksanaangantirugidanrehabilitasibagitersangkapemohonpraperadilantidakpernahdipenuhipemerintahcqKejaksaan.PelaksanaangantirugidanrehabilitasibagitersangkapemohonpraperadilantidakpernahdipenuhipemerintahcqKejaksaan. • ContohkasusSengkon (12 tahunpenjara) dan Karta (7 tahun). Sengkonsekaratdipenjarabarupembunuhaslimengaku. Oemarsenoadjitahun 1981 menghidupkan PK ataskasustersebut. • Kasus Ryan (salahtangkapdiJombang) • KasusSyamsultanpasuratpenahanan, dankasuspenyiksaan (mukanyaditutupplastikhitamdipukul agar mengakumencuri TV 21 inchitetangganya). Kasusdi Surabaya. • KasusRistianto : Penyiksaandi Semarang. • Data PBHI sepanjang 2013 Polisisalahtangkap 31 kali.

  18. Masihjelasdalamingatanbanyakorangbahwapada 1974 pernahterjadikasus yang menimpaSengkondan Karta, dimanamasing-masingdihukum 7 dan 12 tahunpenjaraatastuduhanmerampokdanmembunuhsuami-istriSulaiman-SitiHayadiDesaBojongsari, Bekasi, Jabar. • Ternyata, kebenarandannasibbaiksaatituberpihakpadaSengkondan Karta sertaberbalikmenjaditombak yang `melukai` parapenegakhukum yang menjebloskannyakepenjara, setelahpembunuhasli (sebenarnya) Sulaiman-SitiHayaterungkap. • RismanLakorodanRostinMahaji, wargaKabupatenBoalemo, Gorontalo, yang menjalanihukumandibalikjerujibesiataskesalahan yang takpernahdilakukannya. • Padatahun 2002, suamiistritersebutdivonistigatahunpenjaraolehPengadilanNegeriTilamutaataspembunuhanterhadapanakgadisnya, Alta Lakoro.Tetapi, padaRabu 26 Juni 2007, kebenaranterkuak. Alta yang menjadikorbandalam "pembunuhanpalsu" tersebutdatangkekampunghalamannyadanmenggemparkanwargaDesaModelomo, KecamatanTilamuta, Boalemo, yang menyakini Alta telahtewas.

  19. Meskipunlegakarenaanaknyamasihhidup, namunRisman-Rostin yang sudahterlanjurmenjalanimasatahanannyadiLembagaPemasyarakatanGorontalohinggatuntas, menyatakankeberatanatasterenggutnyamasadepandannamabaikkeduanya. • PolisimemaksamrkuntukmengakuibahwakerangkatersebutadalahkerangkaAltaanaknya. Anehnya, saatkeduaorangtua Alta ituinginmelihatkerangka yang dimaksud, polisitidakpernahmemperkenankannya.Yang lebihmenyedihkanbahwakeduanyadipaksauntukmengakuipenganiayaan yang mengakibatkankematianterhadapanaknya.Mrkdisiksabahkanmeninggalkancacatditubuhnyadenganbuktijari-jarinya yang tampaktak normal lagiakibatpenganiayaandimaksud.

  20. Seharusnyakasus `Sengkon-Karta` takterulanglagi. • Kasusserupatapitaksamaituseakanmenguatkananekdotbahwadiduniaini yang adahanyapengadilan, bukankeadilan.

More Related